Chapter # 5

Proses Penelitian: Langkah

4 dan 5
Proses Penelitian: Langkah 4 dan 5

 Kerangka Teoritis
 Pengembangan Hipotesis
 Kerangka Teoritis

 Sebuah model konseptual tentang

bagaimana seseorang berteori atau
membuat pikiran logis mengenai hubungan
antara beberapa faktor penting yang telah
diidentifikasi untuk suatu masalah.
 Variabel

 Apa pun yang bisa mengambil

perbedaan atau nilai yang bervariasi.
 Jenis Variabel

 Variabel dependen (terikat) / variabel

kriteria
 Variabel independen (bebas) / variabel
prediktor
 Variabel moderasi
 Variabel intervening / variabel mediasi
Variabel dependen (terikat) / variabel
kriteria

 Variabel yang menjadi perhatian utama

peneliti
 Variabel independen (bebas) /
variabel prediktor

 Salah satu yang mempengaruhi

variabel dependen baik secara positif
maupun negatif
 Variabel moderasi

 Variabel yang memiliki efek kontingen

yang kuat pada hubungan variabel
independen - variabel dependen.
 Variabel intervening / variabel
mediasi

 Variabel yang muncul di antara waktu

variabel independen beroperasi untuk
mempengaruhi variabel dependen dan
dampaknya terhadap variabel
dependen.
 Kerangka Teoritis

 Jaringan asosiasi yang dikembangkan

secara logis, dijelaskan, dan dijelaskan di
antara variabel-variabel yang menarik
bagi penelitian.
 Lima Fitur Dasar

 Variabel yang dianggap relevan untuk penelitian

harus diidentifikasi dan diberi label dengan jelas
dalam diskusi.
 Diskusi harus menyatakan bagaimana dua atau
lebih variabel saling terkait satu sama lain.
 If the nature and direction of the relationship can
be theorized on the basis of the findings from
previous research, then there should an
indication in the discussion as to whether the
relationship would be positive or negative.
 Five Basic Features (cont.)

 There should be a clear explanation of why we

would expect these relationship to exist.
 A schematic diagram of the theoritial
framework should be given so the reader can
see and easily comprehend the theorized
relationship.
 Definition of Hypothesis

 A logically conjected relationship between

two or more variables expressed in the form
of a testable statement.
Pengujian hipotesis

 Hypothesis:
- is a guess
- is an unproven proposition or
supposition that tentatively
explain certain facts or
phenomena.
- a proposition that is empirically
testable.
 Salah satu tujuan penelitian adl. Menguji hipotesis,
yang pernyataannya berupa ekspektasi peneliti
mengenai karakteristik populasi yg didukung oleh
logika teoritis.
14
Statement of Hypotheses: Format

 If-Then Statements

Examples.
If employees are more healthy, then they
will take sick leave less frequently.
Directional and Nondirectional
Hypotheses

 Directional Hypothesis.
 Nondirectional Hypothesis.
 Directional Hypotheses

 An educated conjecture as to the direction

of the relationship, or differencess among
variables, which could be positive or
negative, or more, or less, respectively.
One tail atau two tail test

 One tail atau two tail test tergantung dari

tipe hipotesis alternatif.
 One tail test disebut dengan pengujian
“directional”, daerah penolakan berada
pada sisi kanan atau sisi kiri nilai rata-
rata sampel.
Ha50 daerah penolakan sisi kanan,
Ha50 daerah penolakan sisi kiri.
Jika Ha50 disebut pengujian non-
directional, terdapat dua sisi penolakan.

18
 Nondirectional Hypotheses

 An educated conjecture of a relationship

between two variables, the directionality
of which cannot be guessed.
Null and Alternate Hypotheses

 Null Hypothesis.
 Alternate Hypothesis.
 Hypothesis nol (H0)
- a statement about a statusquo that asserts that any
change from what has been thought to be true will be
due entirely to random error.
- format rumusan hipotesis yg menyatakan
statusquo.
- tidak ada perbedaan antara ekspektasi peneliti
dengan fenomena yang diteliti.
 Hypothesis alternatif (Ha) = ada perbedaan antara
ekspektasi peneliti dengan data yang dikumpulkan.
 Benar tidaknya keputusan yang dibuat diperlukan
penetapan tkt signifikansi dalam pengujian statistik
yg menunjukkan probabilitas bhw kepts peneliti
adalah salah atau sebaliknya.

21
 Null Hypotheses

 A proposition that states a definitive,

exact relationship between two variable.
 Alternate Hypotheses

 A statement expressing a relationship

between two variables or indicating
differences between groups.
 Dlm proses pengujian hipotesis, jika
kenyataannya terdapat deviasi antara stat
sampel dengan parameter populasi (yang
diekspektasi peneliti dalam hipotesis),
peneliti hrs menyadari adanya
kemungkinan kesalahan dalam
memutuskan menolak atau mendukung
hipotesis. OSI, diperlukan kriteria atau
standar dalam membuat keputusan
terhadap hipotesis yang diuji berdasar
sampel, kriteria ini disebut dengan
significance level (tk. signifikansi).

24
 Significance level = tingkat probabilitas yang
ditentukan oleh peneliti untuk membuat
keputusan menolak atau mendukung hipotesis.
Contoh, jika sign. level 0,05 berarti keputusan
peneliti untuk menolak atau mendukung
hipotesis mempunyai probabilitas kesalahan
5%.
 Confidence level tingkat probabilitas yang
ditetapkan oleh peneliti bahwa stat. sampel
dapat mengestimasi parameter populasi
secara akurat.

25
Kesalahan dalam membuat keputusan

 Type I error () = kesalahan tipe I = if decision has

been made to reject the null hypothesis, in fact, the
null hypothesis is true, or, rejecting a true null
hypothesis.
- a bankrupt (B) firm is predicted to
be non-bankrupt (NB), or B
predicted to be NB.
- a bank will survive when it actually fails.
- Keputusan peneliti menolak hipotesis
nol, padahal kenyataannya hipotesis nol
adalah benar.
26
 Kesalahan dalam membuat keputusan

 Type II error () = kesalahan tipe II = alternative hypothesis is,

in fact, true and the null hypothesis is actually false but the
decision maker concludes that we should not reject the null
hypothesis, or, accepting a false null hypothesis.
- a non-bankrupt (NB) firm is predicted to be
bankrupt (B), or NB predicted to be B.
- a bank will fail when it actually survives.
- Keputusan peneliti tidak dapat menolak hipotesis
nol, padahal kenyataannya hipotesis nol adalah
salah.
 Catt: dalam bisnis, kesalahan tipe I dinilai lbh serius
dibandingkan dengan kesalahan tipe II; oleh sebab itu, tingkat
signifikansi  lebih penting daripada .

27
 Hypothesis Testing with Qualitative
Research: Negative Case Analysis

 This new discovery through discomfirmation

of the original hypothesis, known as the
negative case method, enables the
researcher to revise the theory and the
hypothesis until such time the theory
becomes robust.