Anda di halaman 1dari 23

Assalamualaikum wr.

wb

SKENARIO 2
B-9
Ketua : Wahyu Tanzil Furqan 1102013298
Sekretaris : Nabilla Sophianingtyas 1102013194
Anggota : Tri Andini Ayu L 1102011284
Rezki Ramadhan 1102013247
Prima Paramitha M 1102013229
Siti Solikha 1102013277
Velda Amalia A 1102013295
Nabila Nurul Shabrina 1102013193
Rizka Kurnia Gemilang 1102013253
Mazaya Indah Brillian A 1102013165
Skenario 2
Gondok
Nn. s, 36 tahun, mengeluh terdapat benjolan di leher depan yang semakin
membesar sejak 6 bulan yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan,
perubahan suara, ataupun gangguan pernapasan. Pasien juga tidak mengeluh
berdebar-debar, banyak berkeringat dan perubahan berat badan. Pada leher
sisi sebelah kanan teraba nodul berukuran 5x4 cm, berbatas tegas, tidak nyeri
tekan dan turut bergerak saat menelan, Dokter menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid, USG tiroid, sidik tiroid (thyroid
scintigraphy) dan pemeriksaan aspirasi jarum halus.
Hasil sitology yang diperoleh menunjukkan tidak didapatkannya sel ganas,
sehingga pasien diberikan terapi hormon tiroksin sambil dimonitor fungsi
tiroidnya. Pasien juga diingatkan bahwa bila nodulnya makin membesar maka
perlu dilakukan operasi tiroidektomi. Mendengar penjelasan dokter, pasien
yang merupakan seorang muslimah merasa cemas menghadapi kemungkinan
akan dilakukannya tindakkan operasi.
Sasaran belajar
1. Memahami dan menjelaskan anatomi kelenjar tiroid
1.1 makroskopis
1.2 mikroskopis
2. Memahami dan menjelaskan fisiologi kelenjar tiroid
2.1 sintesis
2.2 sekresi
2.3 regulasi
3. Memahami dan menjelaskan kelainan pada kelenjar tiroid
3.1 definisi
3.2 etiologi
3.3 epidemiologi
3.4 klasifikasi
3.5 patofisiologi
3.6 manifestasi klinis
3.7 diagnosis dan diagnosis banding
3.8 tatalaksana
3.9 komplikasi
3.10 prognosis
3.11 pencegahan
4. Memahami dan menjelaskan sikap cemas dalam islam
1.1 anatomi makroskopis
Kelenjar thyroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia (regio colli) yang
beratnya pada orang dewasa 20-25 g. kelenjar thyroid memiliki 3 lobus yaitu :
Lobus dekstra
Lobus sinstra
Lobus piramidalis

VASCULARISASI
Arteri : A. Thyroidea superior, A. Thyroidea inferior , A. Thyroidea ima,
A. Thyroidea acessorius

Vena : V. Thyroidea superior, V. Thyroidea inf, V. Thyroidea media

Aliran Lymphatic
Ascending Lymphatic
Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang
terletak pada membrane cricothyroidea
Lateral, mengalir ke Jugulo-digastric grup dari deep
cervical lymph node.
1.2 anatomi mikroskopis

Sel folikular
Mengandung subsatansi gelatinosa (Koloid), yang didalamnya terdaapat tiroglobulin.
Warna koloid : -basophil (Aktif)
-Asidofil (tidak aktif)
Inti besar, vesicular dengan sitoplasma bergranula halus, basophil dan banyak mitokondria
Fungsi : mensintesis, iodinasi, absorbs dan digesti tiroglobulin
Sel parafolikular
Terletak diantara sel folikular dengan inti eksentris, sitoplasma mengandung granula padat.
Fungsi : Memproduksi thyrocalcitonin (kalsitonin) untuk menurunkan kadar kalsium plasma
2. Fisiologi kelenjar tiroid
Efek Fisiologi Hormon Tiroid

Jaringan EFEK MEKANISME


Sasaran
Jantung Fk Kronotopik Meningkatkan jumlah afinitas reseptor adregenik beta

Inotropik Memperkuat respons thd katekolamin darah

Meningkatkanproporsi rantai berat myosin alfa

Jaringan lemak Katabolic Merangsang lipolysis


Otot Katabolic Meningkatkan penguraian protein
Tulang Perkembangan Mendorong pertumbuhan normal dan perkembangan
tulang
System saraf Perkembangan Mendorong perkembangan otak normal
Saluran cerna Metabolic Meningkatkan laju penyerapan karbohidrat
Lipoprotein Metabolic Merangsang pembentukan resptor LDL
Lain-lain kalorigenik Merangsang konsumsi oksigen oleh jaringan yang aktif
scr metabolic (kecuali testis, uterus, kel. Lemfe, limpa,
hipofisis anterior)

Meningkatkan kecepatan metabolisme.


3. Kelainan kelenjar tiroid

3.1 definisi

• Hipertiroidisme : respons jaringan – jaringan


tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon
tiroid yang berlebihan.
• Hipotiroid :suatu kondisi di mana kelenjar tiroid
tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah
yang cukup.
3.2 etiologi
1. Hipotiroid
• Kegagalan kelenjar tiroid
• Kegagalan hipotalamus atau hipofisis
• Kekurangan iodium
2. Hipertiroid
• Penyakit graves
• Kegagalan hipotalamus atau hipofisis
• Tumor tiroid
3.3 epidemiologi
Epidemiologi hipertiroid
• Perempuan lebih mungkin mengembangkan
hipertiroidisme daripada pria.
• Prevalensi hipertiroid dengan angka kejadian
lebih kurang 10 per 100.000 wanita <40 tahun
dan 19 per 100.000 wanita >60 tahun.
• Amerika: wanita 1,9% dan pria 0,9%.
• Eropa berkisar 1-2%.
• Inggris: 0.8 per 1000 wanita pertahun
Epidemiologi hipotiroid
• Sebelum PD II di Indonesia ditemukan
kretinism.
• Daerah Kuantan 0,15% kretinism di antara
50.000 penduduk.
• Suku Alas 17 kretinism, 57 kretinoid dan 11
kasus meragukan dari 12.000 penduduk.
• 126 kretinism di Kediri dan banyak kretinoid.
• Ditemukan juga kretinism di Bali.
3.4 klasifikasi
• HIPERTIROID
1.Hipotiroid sentral
2.Hipotiroid primer

• HIPOTIROID
1.Hipotiroid sentral
2.Hipotiroid primer
3.Hipotiroid sepintas
3.5 patofisiologi
3.6 manifestasi klinis
• 3.7 diagnosis dan diagnosis banding
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium

Hormon Normal Hipotiroid Hipertiroid


Primer Sentral subklinis primer sentral
T3 60-118 mg/dl ↓ ↑ N ↑ ↓

T4 4,5mg/dl ↓ ↑ N ↑ ↓

TSH 0,4- ↑ ↓ ↑ ↓ ↑
5,5 mIU/l

4. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding
3.8 tatalaksana
1. Hipertiroid Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeliharaan (mg/hari)

• Obat anti tiroid Karbimazol 30-60 5-20

Metimazol 30-60 5-20

Propiltiourasil 300-600 50-200

• Pemberian iodium radio aktif


• Operasi

2. Hipotiroid
• Obat pilihan adalah Sodium L-Thyroxine
3.9 komplikasi
1. Hipotiroid
• Gangguan jantung
• Gangguan mental
• Peripheral neuropathy
• Myxedema
• Infertilitas
• Cacat lahir
2. Hipertiroid
• Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati.
• Kelemahan dan pengisutan otot.
• Perubahan kesadaran.
3.10 prognosis
• HIPERTIROID
Secara umum, perjalanan penyakit Graves ditandai oleh remisi
dan eksaserbasi jangka lama kecuali bila kelenjar dirusak melalui
pembedahan atau iodin radioaktif. Walaupun beberapa pasien
bisa tetap eutiroid untuk jangka waktu lama setelah terapi,
banyak yang akhirnya menjadi hipotiroidisme.Jadi, follow-up
seumur hidup merupakan indikasi untuk semua pasien dengan
penyakit Graves.

• HIPOTIROID
Prognosis telah sangat membaik dengan diketahuinya
pentingnya respirasiyang dibantu secara mekanis dan
penggunaan levotiroksin intravena. Pada saat ini, hasilnya
mungkin tergantung pada seberapa baiknya masalah penyakit
dasar dapat dikelola.
3.11 pencegahan
1. Primer
2. Sekunder
3. Tersier
4. Sikap cemas dalam islam
1. Tawakal Kepada Allah
2. Tadabbur Quran : memahami makna makna dari
alquran
3. Berdzikir
4. Selalu berpikir bahwa apa yang terjadi, adalah
yang terbaik bagi kita
5. Cari Pilihan Ikhtiar Yang Optimal

Anda mungkin juga menyukai