Anda di halaman 1dari 22

Case Report Sessscion

Anemia
Citra resmi dewanti
Rika fadilah

Preseptor
Dr Najirman, Sp.Pd. FINASIM
Definisi

 Penurunan kadar hemoglobin darah dibawah nilai normal sesuai dengan usia
dan jenis kelamin.1
 Secara fungsional ; penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer.2

Tabel 1. Kriteria Anemia Menurut WHO


Kelompok Kriteria Anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL
Etiologi

Pada dasarnya, anemia disebabkan oleh karena;2

Gangguan pembentukan Proses penghancuran eritrosit


eritrosit oleh sumsum dalam tubuh sebelum
tulang waktunya (hemolysis)

Kehilangan darah
keluar tubuh
(perdarahan)
Klasifikasi Klasifikasi berdasarkan grade
Ringan 8-10 g/dl
Sedang 6-8 g/dl
Berat < 6 g/dl

Tabel 2. Klasifikasi Anemia berdasarkan Morfologi1


Mikrositik hipokrom Normositik normokrom Makrositik
MCV < 80 fL MCV 80-95 fL MCV > 95 fL
MCH < 27 pg MCH 27-34 pg
Defisiensi besi Anemia hemolitik Megaloblastik (def vit
Talasemia Anemia penyakit kronik B12/folat)
Anemia penyakit kronik Setelah perdarahan akut Non-megaloblastic
Keracunan timbal Penyakit ginjal - alkohol
Anemia sideroblastik Defisiensi campuran - penyakit hati
Kegagalan sumsum tulang - mielodisplasia
- anemia aplastik
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Gejala anemia dapat digolongkan menjadi
1. Gejala Umum Anemia
tiga jenis gejala, yaitu ;
1. Gejala umum anemia • Hb < 7
2. Gejala khas masing-masing anemia • Rasa lemah
• Lesu
3. Gejala penyakit dasar
• Cepat lelah
• Telinga mendenging
• Mata berkunang
• Kaki terasa dingin
• Sesak nafas
• Dispepsia
• Tampak pucat
2. Gejala khas masing-masing anemia

Anemia Defisiensi
Anemia Megaloblastik
Besi
Glositis, gangguan
Disfagia, atrofi papil
neurologik pada
lidah, stomatitis
defisiensi vit. B12
angularis, kuku sendok

Anemia Hemolitik Anemia aplastik


Ikterus, splenomegaly, Perdarahan dan tanda-
hepatomegali tanda infeksi

3. Gejala Penyakit dasar ; misalnya gejala akibat infeksi cacing tambang, seperti sakit perut,
pembengkakan parotis dan warna kuning pada telapak tangan
Laporan kasus
Anamnesis
(autoanamnesis)

Keluhan utama :

Perut kiri atas semakin membesar sejak


2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
2 minggu yang lalu

Perut kiri atas dirasakan semakin padat sejak 2


minggu SMRS, sebelumnya perut kiri atas
dirasakan memadat dan terdapat benjolan
sebesar bola pimping 2 bulan yang lalu BAB seperti biasa
Lemah letih dirasakan sejak 2 minggu yang lalu Mual (-), muntah (-)
Demam(+), dirasakan tidak tinggi, tidak Nafsu makan biasa
menggigil dan tidak berkeringat 2 bulan yang
lalu Penuran BB tidak ada
BAK seperti teh pekat sejak 2 minggu yang lalu Riwayat perdarahan tidak ada
RPD

• Riwayat malaria (-)


• Riwayat DM (-)
RPK
• Riwayat hipertensi (-
)
• Riwayat sakit ginjal Tidak ada anggota keluarga
(-) yang menderita penyakit
• Riwayat transfusi
seperti ini
darah (-)
Pemeriksaan umum
Keadaan umum Sedang
Kesadaran Sadar
TD 110/90
Nadi 90 x/menit
Suhu 36,5oC
Pernafasan 20 x/mnt
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 61 kg
Keadaan gizi sedang
Sianosis Tidak ada
Edema Tidak ada
Anemis Ada
Ikterus Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Kulit Teraba hangat

KGB Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening

Kepala Bulat, simetris,

Mata Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik

Telinga tidak ditemukan kelainan


Pemeriksaan Fisik
Hidung Tidak ditemukan kelainan

Tenggorokan Tonsil dan Faring tidak hiperemis

Gigi dan mulut Tidak ditemukan kelainan

Leher JVP 5-2 cmH2O


Pemeriksaan fisik
Pulmo I : normochest, simetris
Pa :fremitus kiri = kanan
Pr: sonor
Au : Vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Cor I: iktus cordis tidak terlihat


Pa: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Per: Batas jantung atas RIC II, kanan LSD, kiri 1 jari medial LMCS RIC V
Au: irama teratur, bising tidak ada

Perut I: tidak memuncit


Pa: supel, hepar tidak teraba, lien teraba S4
Pe: timpani
A: Bising usus (+) normal
Pemeriksaan Fisik
Punggung Tidak ditemukan kelainan
Alat kelamin Tidak dlakukan pemeriksaan

Anus Colok dubur tidak dilakukan

Extremitas Akral hangat perfusi baik


Refleks fisiologis +/+ normal
Reflek patologis -/-
Laboratorium
Darah

Hb 5,9 g/dl  anemia berat


MCV 73 Fl (N: 81-96Fl)
Leukosit 11.900/mm3
MCH 21 Pg (N: 27-31Pg)
Trombosit 236.000/mm3 MCHC 29% (N: 32-36%)
Eritrosit 3,2 juta Kesan Anemia mikrositik hipokrom
Ht 20%
PT/APTT 11,9/55,6
GDS 117
Ur/Kr 28/1,1
Na/K/Cl 133/3,9/106
Retikulosit 1,3 %
Bil total/direk/indirek 1,1/0,8/0,3
Total albumin/alb/glb 4,6/2,3/2,3
SGOT/ SGPT 67/14
Diagnosis  Anemia berat mikrositik hipokrom ec suspek thalasemia

Tatalaksana  Diet MLTKTP


 IVFD Nacl 0,9%, 8 jam/ kolf
 PCT 500mg (K/P)
 NTR 2x 1 po

Rencana  Besi serum Cek TiBC dan fetitin


Follow up 30 januari 2017

Subjektif Objektif Therapi


Sesak nafas tidaka da Sakit sedang, sadar TD 110/70 mmHg; HR 90x/i, RR  MC DSP 1700 kkal
Demam tidak ada 20x/menit  IVFD Kaen 1B 26 tpm
Kulit teraba hangat (makro)
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik  Kloramfenikol 4x 750 mg
Thorax : retraksi tidak ada IV
Cor dan pulmo tidak ditemukan kelainan  Paracetamol 4x 300 mg
Abd hepar tidak teraba, slen S4 BU (+) normal PO
Extremitas : akral hangat, perfusi baik  Ranitidin 3x30 mg IV

k/
PEMBAHASAN

 Seorang pasien peremupuan datang dengan keluhan utama perut kiri atas
semakin membesar sejak 2 minggu yang lalu, sebelumnya telah dirasakan
pembengkakan sejak 2 bulan yang lau, dari anemnesis pasien merasa lemah
dan letih sejak 2 bulan yang lalu.
 Dari pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, namun sklera tidak
ikterik, dan ditemukan splemomegali dengan ukuran S4.
 dari hasil laboratorium ditemukan Hb 5,9, dalam hal ini dapat dikategorikan
seagai anemia berat. Dari pemeriksaan hapusan darah tepi ditemukan MCH
MCV yang menurun sehingga dapat dikategorikan sebagai anemia mikrostik
hipokrom
 Anemia dengan gambaran morfologi mikrositik hipokrom adalah anemia
defisiensi besi, Talasemia, Anemia penyakit kroni, Keracunan timbal,
Anemia sideroblastik
 Namun pada pasien ini ditemukan splenomegali dan riwyat penyakit kronis
tidak ada sehingga anemia defisiensi besi dan anemia akibat penyakit kronik
dapat disingkirkan. Namun untuk diagnosis lebih lanjut diperlukan
pemeriksaan besi serum, TiBC dan feritin

 Tatalakssana pada pasien ini sementara diberikan Diet MLTKTP, VFD Nacl 0,9%, 8
jam/ kolf,PCT 500mg (K/P) dan NTR 2x 1 po saraya menulusuri etiologinya.

Anda mungkin juga menyukai