Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x
sehari.
Menurut Suradi & Rita (2010), diare diartikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan
bentuk encer atau cair.
Diare cair akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari
(umumnya kurang dari 7 hari) dengan pengeluaran tinja yang lunak
atau cair yang sering dan tanpa darah, mungkin disertai muntah dan
panas. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi
merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
ETIOLOGI DIARE
Faktor Malabsorpsi :
Malabsorpsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose
dan sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa , fruktosa dan
galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (
intoleransi laktosa).
Malabsorpsi lemak
Malabsopsi protein
Faktor Makanan : makanan basi , beracun , alergi terhadap
makanan.
Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
PATOFOSIOLOGI DIARE
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi
rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare.
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.Adanya gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul
diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan
yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus
setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang
biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang
selanjutnya akan menimbulkan diare.
PATWAYS DIARE
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Tinja : Adanya lendir berarti rangsangan atau radang dinding usus,
adanya darah dapat menjadi petunjuk lokasi perdarahan
Laboratorium
Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi, hipokalemi
AGD : asidosis metabolic (Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3
menurun).
Faal ginjal : Peningkatan Ureum dan Kreatinin
Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemonia
PENATALAKSAAN DIARE
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur, bakter, virus) &
sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin, minyak tanah, & sejenisnya).
Serta aspirasi (masuknya isi lambung ke dalam saluran napas). Awalnmya mikroorganisme
dapat masuk melalui percikan ludah (droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran pernapasan
atas & menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, di
mana ketika terjadi peradangan ini tubuh dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala
demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin menumpuk di
bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit & pasien dapat merasa sesak. Tidak
Hanya terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret dapat sampai ke alveolus paru &
mengganggu sistem pertukaran gas di paru.Tidak Hanya menginfeksi saluran napas, bakteri ini
dapat juga menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat
flora normal dalam usus menjadi agen pathogen sehingga timbul masalah GI tract.
GEJALA KLINIS BRONCHO PNEUMONIA
Pneumonia bakteri , Gejala yang timbul biasanya adalah : Anoreksia, Rinitis ringan,
Gelisah berlanjut,seperti nafas cepat dan dangkal, Demam, Malaise (tidak nyaman),
Ekspirasi berbunyi, Leukositosis, Foto thorak pneumonia lebar, Kurang dari 2 tahun
vomitus dan diare ringan, Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan.
Pneumonia Virus , Gejala awal dari pneumonia yang disebabkan oleh virus, antara
lain : Rhinitis, Batuk Berkembang sampai, Ronkhi basah, Emfisema obstruktif, Demam
ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi batuk hebat dan lesu.
Pneumonia mikroplasma Gejala yang biasa timbul dari pneumonia yang disebabkan
mokroplasma, antara lain : Anoreksia, Menggigil, Sakit kepala, DemamBerkembang
sampaiRhinitis alergi dan sakit tenggorokan disertai batuk kering berdarah, Area
konsolidasi pada penatalaksanaan pemeriksa thorak.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit meningkat mencapai 15.000-40.000/mm3.
Laju endap darah meningkat mencapai 100mm.
Urin biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat adanya albumin urin
ringan lantaran adanya peningkatan suhu tubuh.
ASTO meningkat pada adanya infeksi streptococcus.
GDA menunjukkan adanya hipoksemia tanpa hiperkapnea atau sebuah
retensi CO2
Pemeriksaan Radiologi Pada pemeriksaan radiologi akan tampak
adanya bercak – bercakpada bronkus hingga lobus.
PENATALAKSANAAN BRONCHO PNEUMONIA
Pneumonia yang tidak ditangani lebih dini dan tidak ditangani dengan
semestinya akan menimbulkan komplikasi, antara lain :
Emfisema : Terdapatnya pus pada rongga pleura.
Atelektasis : Pengembangan paru yang tidak sempurna.
Abses paru : Pengumpulan pus pada jaringan paru yg mengalami
peradangan.
Meningitis : Peradangan pada selaput otak.
Infeksi sistomik
Endokarditis: Peradangan pada endokardium.
PENCEGAHAN PADA ANAK
Nama : An. A
Umur : 8 Bulan
Jenis kelamin : Laki – laki
Anak ke : ke - 3 dari 3 Bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan :-
No. Cm : 184 417
Diagnosa medis : Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang dan Broncho Pneumoni
Tanggal pengkajian : 09 Mei 2018
Tanggal masuk : 08 Mei 2018
BIODATA ORANG TUA
AYAH IBU
Nama : Tn. S Nama : Ny. D
Umur : 30 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Teriti rt/rw Alamat : Kp. Teriti rt/rw
06/04 06/04
BIODATA SAUDARA KANDUNG
KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan os masihdiare dan sesak.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Orangtua os mengatakan, mereka membawa os langsung datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk ± 3
minggu, Demam 1 minggu SMRS, Demam naik turun, BAB cair berlendir sudah ± 1 minggu, frekuensi 3 – 4
x/hari, os mual dan muntah berisi cairan, BAK sedikit.
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Os lahir cukup bulan secara SC atas indikasi anak pertama SC, P3 A0 Hamil 39 minggu, os lahir dengan Berat
badan 3500 gram, dengan nilai APGAR Score 1 menit pertama 7, dan nilai APGAR Score 5 menit pertama 8.
Ibu os mengatakan os sudah diberi imunisasi lengkap diantaranya: Hb0, DPT, BCG dan Polio.Ibu mengatakan
os pernah sakit demam dan batuksaat umur 5 bulan.Pertumbuhan : BB os saat lahir 3500 gram dengan PB 64
cm, BB saat sakit 8 kg dan BB saat ini 10 kg dengan PB 72 cm, jumlah gigi yang tumbuh saat ini 4 buah, erupsi
gigi : gigi seri pertama tumbuh diatas dan bawah.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
Riwayat Imunisasi :
HB0, DPT, BCG, Polio.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga ada yang memiliki penyakit Gula yaitu Bapak,
dan Ibu dari suami memiliki riwayat penyakit Asma.
Data Psikososial
Ibu mengatakan os selama sakit mudah nangis dan rewel.
Riwayat Spiritual
Ibu mengatakan selamas os dirawat sulit meninggalkan anaknya untuk
beribadah.
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Leher simetris, tidak terdapat benjolan, pergerakan leher baik.
Telinga
Telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan
lesi, tulang telinga lunak.
Dada
Bentuk dada normochest, pernafasan dada, pernafasan : 50 x/menit, suara nafas vasikuler
melemah, terdengar Rhonchi pada paru bagian midle kanan dan kiri, BJ I dam BJ II
terdengar reguler jelas, tidak terdapat cardiomegali, Lingkar Dada : 46 cm.
Abdomen
Bentuk simetris, BU : 10 x/ menit, Lingkar perut : 45 cm, abdomen supel, turgor kulit kurang baik
kembali dalam 3 detik.
HEAD TO TOE
Genitalia
Genitalia lengkap terdapat penis, skrotum, testis 2 buah, meatus uretra di ujung penis, dan
Anus, anus kemerahan, terpasang dower kateter, mengalir ±500 cc/24 jam.
Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, jari tangan lengkap, akral hangat, tidak terdapat benjolan, kuku jari tangan
kotor dan panjang, terpasang IVFD Ka En 3B 800 cc/24 jam di tangan kiri.
Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris, jari kaki lengkap, kuku jari kaki kotor dan panjang, akral hangat, tidak terdapat
benjolan dan oedem.
Kulit dan Kuku
Struktur kulit kurang baik, warna kulit sawo matang, terdapat kemerahan di anus, kuku tangan
dan kaki terlihat kotor dan panjang, crt ˃ 2 detik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
NO TANGGAL & NAMA PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
KAMIS 10 MEI 2018
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 8,3 g/dl 13.2 – 17,3 g/dl
2. Leukosit 46,49 103/µl 3,8 – 10,6 103/µl
3. Hematokrit 27 % 40 – 52 %
4. Trombosit 616 103/µl 150 – 400 103/µl
5. Basofil 0% 0–1%
6. Eosinofil 0% 2–4%
7. Batang 0% 3–5%
8. Segmen 56 % 50 – 70 %
9. Limfosit 39 % 25 – 40 %
10. Monosit 5% 2-8 %
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK