Anda di halaman 1dari 38

KELOMPOK 2

DIARE DAN BRONCHO PNEUMONIA


DIARE
PENGERTIAN DIARE

 Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x
sehari.
Menurut Suradi & Rita (2010), diare diartikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan
bentuk encer atau cair.
 Diare cair akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari
(umumnya kurang dari 7 hari) dengan pengeluaran tinja yang lunak
atau cair yang sering dan tanpa darah, mungkin disertai muntah dan
panas. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi
merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
ETIOLOGI DIARE

Menurut Ngastiyah (2005), penyebab diare dapat dibagi dalam


beberapa faktor yaitu:
 Faktor infeksi
Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi : Infeksi bakteri, Infeksi virus,
Infeksi parasite.
Infeksi Parenteral Adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan
seperti otitis media akut (OMA), Tonsilitis atau tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak yang berumur 2 tahun.
LANJUTAN ETIOLOGI DIARE

 Faktor Malabsorpsi :
 Malabsorpsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose
dan sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa , fruktosa dan
galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (
intoleransi laktosa).
 Malabsorpsi lemak
 Malabsopsi protein
 Faktor Makanan : makanan basi , beracun , alergi terhadap
makanan.
 Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
PATOFOSIOLOGI DIARE

 Makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi
rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare.
 Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.Adanya gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul
diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan
yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
 Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus
setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang
biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang
selanjutnya akan menimbulkan diare.
PATWAYS DIARE
MANIFESTASI KLINIS

 Pasiencengeng, gelisah, Suhu tubuh meningkat, nafsu makan


tidak ada
 Timbul diare, tinja cair, kadang-kadang disertai lendir dan darah.
 Anus dan sekitarnya lecet karena sering defekasi
 Timbul muntah
 Bila
pasien kehilangan cairan dan elektrolit yang banyak, akan
nampak : BB menurun, Turgor berkurang, Pada bayi ubun-ubun
besar dan mata cekung, Selaput lendir bibir dan mulut kering ,Kulit
tampak kering
KOMPLIKASI DIARE

 Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).


 Renjatan hipovolemik.
 Hipokalemia
 Hipoglikemia
 Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan vili mukosa, usus halus.
 Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
 Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Tinja : Adanya lendir berarti rangsangan atau radang dinding usus,
adanya darah dapat menjadi petunjuk lokasi perdarahan
 Laboratorium
 Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
 Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi, hipokalemi
 AGD : asidosis metabolic (Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3
menurun).
 Faal ginjal : Peningkatan Ureum dan Kreatinin
 Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemonia
PENATALAKSAAN DIARE

 Pemberian cairan : jenis cara pemberian, dan jumlah pemberian dengan


memperhatikan derajat dehidrasi dan keadaan umum. Seperti : cairan peroral
dan cairan parenteral
 Pengobatan Dietetik (Makanan)Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1
tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan : Susu ( ASI, PASI),
makanan setengah padat, dan Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan.
 Obat-obatan Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan
cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, ait
tajin, tepung beras dan sebagainya). Seperti : obat anti sekresi, obat spasmolitik,
dan antibiotik
PENCEGAHAN DIARE

 Membuang sampah pada tempat tertutup, Membakar sampah, Mencegah


lalat hinggap/mengotori makanan/minuman.
 BAB pada tempat tertentu (WC), Tinja harus dibuang di tempat yang aman
 Memelihara kebersihan rumah dan pekarangan
 Cuci tangan setelah buang air besar atau membersihkan tinja, sebelum makan,
 Menyuapi anak, atau menyiapkan makanan
 Menjaga kebersihan alat-alat makan/minum.
 Menghindari makanan yang menyebabkan diare.
 Menjaga agar air minum terbebas dari kontaminasi bahan bahan tinja, baik di
rumah maupun di sumbernya.
 Pengolahan dan penyajian makanan harus sesuai dengan syarat kesehatan.
BRONCHO PNEUMONIA
PENGERTIAN BRONCHO PNEUMONIA

 Bronchopneumoni merupakan salah satu jenis pneumonia yang memiliki pola


penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
dalam bronchi & meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
(Smeltzer & Suzanne C, 2002).
 Pneumonia merupakan peradangan alveoli atau pada parenchim paru yg
umumnya terjadi pada anak. (Suriadi Yuliani, 2001).
 Pneumonia ialah suatu peradangan yg mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yg mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta dapat
menimbulkan konsolidasi jaringan paru & menimbulkan gangguan pertukaran
gas setempat. (Zul, 2001).
KLASIFIKASI BRONCHO PNEUMONIA

Berikut merupakan klasifikasi pneumonia :


 Community Acquired Pneunomia dimulai juga sebagai penyakit
pernafasan umum & dapat berkembang menjadi sebuah
pneumonia. Pneumonia Streptococal ialah suatu organisme
penyebab umum. Type pneumonia ini umumnya menimpa kalangan
anak-anak atau kalangan orang lanjut usia.
 Hospital Acquired Pneumonia dikenal juga sebagai pneumonia
nosokomial. Organisme seperti ini ialah suatu aeruginisa
pseudomonas. Klibseilla / aureus stapilococcus, ialah bakteri umum
penyebab hospital acquired pneumonia.
LANJUTAN KLASIFIKASI BRONCHO PNEUMONIA

 Lobar& Bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi


anatomi infeksi. Saat Ini ini pneumonia diklasifikasikan
berdasarkan organisme, bukan cuma menurut lokasi
anatominya.
 Pneumoniaviral, bakterial & fungi dikategorikan berdasarkan
dari agen penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk
dapat mengidentifikasikan organisme perusak.( Reeves, 2001)
ETIOLOGI BRONCHO PNEUMONIA

Umumnya individu yg terserang bronchopneumonia diakibatkan karena


adanya penurunan mekanisme pertahanan daya tahan tubuh terhadap
virulensi organisme patogen. Orang yg normal dan sehat mempunyai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yg terdiri atas :
reflek glotis & batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yg menggerakkan
kuman ke arah keluar dari organ, & sekresi humoral setempat.Timbulnya
bronchopneumonia biasanya disebabkan oleh Virus : Legionella
pneumonia, Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans, Bakteri :
Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella, Aspirasi makanan,
sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-paru terjadi karena
kongesti paru yang lama.
PATOFISIOLOGI BRONCHO PNEUMONIA

 Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur, bakter, virus) &
sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin, minyak tanah, & sejenisnya).
Serta aspirasi (masuknya isi lambung ke dalam saluran napas). Awalnmya mikroorganisme
dapat masuk melalui percikan ludah (droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran pernapasan
atas & menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, di
mana ketika terjadi peradangan ini tubuh dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala
demam pada penderita.
 Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin menumpuk di
bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit & pasien dapat merasa sesak. Tidak
Hanya terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret dapat sampai ke alveolus paru &
mengganggu sistem pertukaran gas di paru.Tidak Hanya menginfeksi saluran napas, bakteri ini
dapat juga menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat
flora normal dalam usus menjadi agen pathogen sehingga timbul masalah GI tract.
GEJALA KLINIS BRONCHO PNEUMONIA

 Pneumonia bakteri , Gejala yang timbul biasanya adalah : Anoreksia, Rinitis ringan,
Gelisah berlanjut,seperti nafas cepat dan dangkal, Demam, Malaise (tidak nyaman),
Ekspirasi berbunyi, Leukositosis, Foto thorak pneumonia lebar, Kurang dari 2 tahun
vomitus dan diare ringan, Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan.
 Pneumonia Virus , Gejala awal dari pneumonia yang disebabkan oleh virus, antara
lain : Rhinitis, Batuk Berkembang sampai, Ronkhi basah, Emfisema obstruktif, Demam
ringan, batuk ringan dan malaise sampai demam tinggi batuk hebat dan lesu.
 Pneumonia mikroplasma Gejala yang biasa timbul dari pneumonia yang disebabkan
mokroplasma, antara lain : Anoreksia, Menggigil, Sakit kepala, DemamBerkembang
sampaiRhinitis alergi dan sakit tenggorokan disertai batuk kering berdarah, Area
konsolidasi pada penatalaksanaan pemeriksa thorak.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboratorium
 Leukosit meningkat mencapai 15.000-40.000/mm3.
 Laju endap darah meningkat mencapai 100mm.
 Urin biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat adanya albumin urin
ringan lantaran adanya peningkatan suhu tubuh.
 ASTO meningkat pada adanya infeksi streptococcus.
 GDA menunjukkan adanya hipoksemia tanpa hiperkapnea atau sebuah
retensi CO2
 Pemeriksaan Radiologi Pada pemeriksaan radiologi akan tampak
adanya bercak – bercakpada bronkus hingga lobus.
PENATALAKSANAAN BRONCHO PNEUMONIA

Pasien dengan pneumonia biasanya diberikan terapi sebagai berikut :


 Terapi oksigen (O2)
 Antibiotic seperti ; penisilin, kindomisin, eritromicin, dan sefalosforin.
 Inhalasi, dilakukan agar dapat mengencerkan dahak yang kental dan
pemberian bronkodilator.
 Kemoterafi untuk mikoplasma pneumonia dapat diberikan therapy
eritromicin 4x 500mg/hari atau tetrasiklin 3– 4 x 500mg/hari.
 Istirahat yang cukup.
KOMPLIKASI BRONCHO PNEUMONIA

Pneumonia yang tidak ditangani lebih dini dan tidak ditangani dengan
semestinya akan menimbulkan komplikasi, antara lain :
 Emfisema : Terdapatnya pus pada rongga pleura.
 Atelektasis : Pengembangan paru yang tidak sempurna.
 Abses paru : Pengumpulan pus pada jaringan paru yg mengalami
peradangan.
 Meningitis : Peradangan pada selaput otak.
 Infeksi sistomik
 Endokarditis: Peradangan pada endokardium.
PENCEGAHAN PADA ANAK

 Hindari anak dari adanya paparan asap rokok, polusi dan


tempat keramaian yang berpotensi terjadinya penularan.
 Hindari kontak langsung anak dengan penderita ISPA.
 Membiasakan melakukan pemberian ASI.
 Segera berobat apabila terjadi demam, batuk, dan pilek,
terlebih disertai suara sesak dan sesak pada anak.
 Imunisasi Hb untuk kekebalan terhadapa hameophilus influenza.
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. A DENGAN DIARE AKUT


DEHIDRASI RINGAN SEDANG DAN
BRONCHO PNEUMONIA
BIODATA KLIEN

 Nama : An. A
 Umur : 8 Bulan
 Jenis kelamin : Laki – laki
 Anak ke : ke - 3 dari 3 Bersaudara
 Agama : Islam
 Pendidikan :-
 No. Cm : 184 417
 Diagnosa medis : Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang dan Broncho Pneumoni
 Tanggal pengkajian : 09 Mei 2018
 Tanggal masuk : 08 Mei 2018
BIODATA ORANG TUA

AYAH IBU
 Nama : Tn. S  Nama : Ny. D
 Umur : 30 Tahun  Umur : 28 Tahun
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Pendidikan : SLTA  Pendidikan : SLTA
 Pekerjaan : Wiraswasta  Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Kp. Teriti rt/rw  Alamat : Kp. Teriti rt/rw
06/04 06/04
BIODATA SAUDARA KANDUNG

Anak Pertama Anak Kedua


 Nama : An. K  Nama : An. B
 Umur : 5 Tahun  Umur : 2 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan  Jenis Kelamin : Perempuan
PENGKAJIAN

 KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan os masihdiare dan sesak.
 RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Orangtua os mengatakan, mereka membawa os langsung datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk ± 3
minggu, Demam 1 minggu SMRS, Demam naik turun, BAB cair berlendir sudah ± 1 minggu, frekuensi 3 – 4
x/hari, os mual dan muntah berisi cairan, BAK sedikit.
 RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Os lahir cukup bulan secara SC atas indikasi anak pertama SC, P3 A0 Hamil 39 minggu, os lahir dengan Berat
badan 3500 gram, dengan nilai APGAR Score 1 menit pertama 7, dan nilai APGAR Score 5 menit pertama 8.
Ibu os mengatakan os sudah diberi imunisasi lengkap diantaranya: Hb0, DPT, BCG dan Polio.Ibu mengatakan
os pernah sakit demam dan batuksaat umur 5 bulan.Pertumbuhan : BB os saat lahir 3500 gram dengan PB 64
cm, BB saat sakit 8 kg dan BB saat ini 10 kg dengan PB 72 cm, jumlah gigi yang tumbuh saat ini 4 buah, erupsi
gigi : gigi seri pertama tumbuh diatas dan bawah.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

NO AKTIVITAS DIRUMAH DI RUMAH SAKIT


1. Nutrisi Kurang Kurang
(os mual dan muntah) (os terkadang mual)
2. BAB BAB cair berlendir, berwarna hijau, BAB cair berserbuk dan
frekuensi 3 – 5 x/hari berlendir, berwarna hijau, 3
– 5 x/hari
3. BAK Sedikit, frekuensi ± 2 – 3 x/hari, volume Sedikit, frekuensi tidak
± 100 cc/hari. terhitung (terpasang DC),
volume ± 300 cc/hari
4. Pola istirahat dan Kurang baik, Ibu mengatakan Baik, Waktu tidur malam ± 9
tidur dirumah os jarang tidur karena batuk jam, waktu tidur siang ± 3
dan sesak, waktu tidur malam ± 7 jam jam
dan tidur siang ± 1 jam.
LANJUTAN

 Riwayat Imunisasi :
HB0, DPT, BCG, Polio.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga ada yang memiliki penyakit Gula yaitu Bapak,
dan Ibu dari suami memiliki riwayat penyakit Asma.
 Data Psikososial
Ibu mengatakan os selama sakit mudah nangis dan rewel.
 Riwayat Spiritual
Ibu mengatakan selamas os dirawat sulit meninggalkan anaknya untuk
beribadah.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Lemah


 Tingkat Kesadaran : Composmentis, GCS : 15
 Tanda – tanda Vital
 Nadi : 110 x/menit
 Pernafasan : 50 x/menit
 Suhu : 36oC
 Antropometri
 TB : 72 cm
 BB (Sekarang) : 10 kg
 BB (Dahulu) : 8 kg
HEAD TO TOE

 Kulit dan Kepala


Kepala simetris, warna kulit sawo matang, bentuk kepala normochepal, palpasi tidak
terdapat benjolan dan krepitasi, tidak ada nyeri tekan, Lingkar Kepala : 43 cm.
 Mata
Tidak terdapat kelainan pada mata, mata cekung, mata kotor, palpasi tidak ada nyeri
tekan dan tidak teraba keras, reaksi pupil mengecil.
 Hidung
Bentuk hidung simetris, lubang hidung terlihat kotor, terpasang O2 3 lpm Nasal Kanul,
Saturasi 97 %.
 Mulut
Bentuk simetris, tidak terdapat labiopalatoskizis, tidak terdapat stomatitis, bibir terlihat
kering, jumlah gigi 4 buah, terdapat lendir di dalam mulut.
HEAD TO TOE

 Leher
Leher simetris, tidak terdapat benjolan, pergerakan leher baik.
 Telinga
Telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan
lesi, tulang telinga lunak.
 Dada
Bentuk dada normochest, pernafasan dada, pernafasan : 50 x/menit, suara nafas vasikuler
melemah, terdengar Rhonchi pada paru bagian midle kanan dan kiri, BJ I dam BJ II
terdengar reguler jelas, tidak terdapat cardiomegali, Lingkar Dada : 46 cm.
 Abdomen
Bentuk simetris, BU : 10 x/ menit, Lingkar perut : 45 cm, abdomen supel, turgor kulit kurang baik
kembali dalam 3 detik.
HEAD TO TOE

 Genitalia
Genitalia lengkap terdapat penis, skrotum, testis 2 buah, meatus uretra di ujung penis, dan
Anus, anus kemerahan, terpasang dower kateter, mengalir ±500 cc/24 jam.
 Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, jari tangan lengkap, akral hangat, tidak terdapat benjolan, kuku jari tangan
kotor dan panjang, terpasang IVFD Ka En 3B 800 cc/24 jam di tangan kiri.
 Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris, jari kaki lengkap, kuku jari kaki kotor dan panjang, akral hangat, tidak terdapat
benjolan dan oedem.
 Kulit dan Kuku
Struktur kulit kurang baik, warna kulit sawo matang, terdapat kemerahan di anus, kuku tangan
dan kaki terlihat kotor dan panjang, crt ˃ 2 detik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
NO TANGGAL & NAMA PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
KAMIS 10 MEI 2018
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 8,3 g/dl 13.2 – 17,3 g/dl
2. Leukosit 46,49 103/µl 3,8 – 10,6 103/µl
3. Hematokrit 27 % 40 – 52 %
4. Trombosit 616 103/µl 150 – 400 103/µl
5. Basofil 0% 0–1%
6. Eosinofil 0% 2–4%
7. Batang 0% 3–5%
8. Segmen 56 % 50 – 70 %
9. Limfosit 39 % 25 – 40 %
10. Monosit 5% 2-8 %
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

NO TANGGAL & NAMA PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


KAMIS 10 MEI 2018
MIKROBIOLOGI
Rutin ( Urine)
1. Macroskopik Warna Kuning
2. Kekeruhan Jernih 0–0
3. Carik Celup : Leukosit Negatif 0–0
4. Nitrit Negatif 0–0
5. Urobilinogen Negatif 0,1 – 1
6. Protein Negatif 0-0
7. Ph 6,5 4,5 – 8
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

NO TANGGAL & NAMA PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


8. Darah Negatif 0–0
9. Berat jenis 1015 1003 – 1030
10. Keton Negatif 0–0
11. Bilirubin Negatif 0–0
12. Glukosa ( Redukasi) Negatif 0–0
13. Sedimen ( leukosit) 1-2 / LPB 0<5
14. Eritrosit 0-1/ LPB 0<5
15. Epitel Positif 0<5
16. Silinder Negatif 0–0
17. Bakteri negatif 0–0
THERAPI

 Terpasang IVFD Ka En 3B 800 cc/24 jam


 Terpasang Dower Cateter
 Terpasang O23 Lpm Nasal Kanul
 Cefotaxime 2 x 40 mg / IV
 Pct drip 3 x 10 mg / IV
 Amikasin 2 x 40 mg / IV
 Zink 1 x 20 mg tab / PO
 Lakto B 2 x 1, ½ Sachet / PO
 Ambroxol 3 x ½ tab / PO
 Inhalasi 3x/hari

Anda mungkin juga menyukai