Anda di halaman 1dari 49

PENYUSUNAN PERENCANAAN

KAMPANYE MEASLES RUBELLA ( MR )


( MIKROPLANING )
Di sampaikan Oleh :
Mayerni, SE, M Si
Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Workshop Petugas dalam rangka Kampanye Measles Rubella (MR)


Tingkat Kabupaten dan Puskesmas ( 3 Kab. Inhu, Rohul dan Rohil )
Hotel Grand Jatra, tanggal 07 s/d 09 Mei 2018
OUTLINE

Pengantar

Perhitungan dan Pendataan Sasaran

Perhitungan Vaksin dan Logistik

Perhitungan Tenaga Pelaksana

Pemetaan dan Penyusunan Jadwal

Perencanaan Anggaran
Mikroplaning :
Data apa saja yang dibutuhkan?
Jumlah sasaran Jumlah vaksinator
Peta wilayah kerja Jumlah supervisor
Prioritas wilayah Jumlah tenaga guru
Inventarisasi cold Jumlah tenaga kader
chain Jumlah tenaga medis
Daftar sekolah untuk penanganan
Jumlah pos pelayanan KIPI
imunisasi Jumlah RS rujukan
untuk penanganan
KIPI
Komda/Pokja KIPI
Bagaimana mikroplaning disusun?
Disusun bersama oleh :
 Pengelola program imunisasi
 Penanggungjawab kegiatan kampanye imunisasi MR
 Pengelola program dan sektor lain yang terkait
Imunisasi Dikbud

Kanwil
Surveilans
Kemenag
KIA/Kesga PKK

Kesling Humas
Pemprov
Promkes Bappeda

Yankes Ormas dan


Orga
Hal-hal yang perlu disepakati dalam
penyusunan mikroplanning
Penetapan jumlah dan lokasi pos pelayanan imunisasi yang akan dibuka

Jumlah vaksinator dan supervisor yang tersedia dan yang dibutuhkan

Jumlah guru dan tenaga kader yang tersedia dan yang dibutuhkan

Rencana waktu pelaksanaan pelayanan imunisasi

Rencana khusus untuk menjangkau anak-anak yang tdk datang

Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan

Estimasi kebutuhan vaksin dan logistik lainnya serta rencana pendistribusiannya

Rencana pengolahan limbah medis

Rencana penanganan dan penatalaksanaan kasus KIPI


Perhitungan dan Pendataan Sasaran
Perhitungan dan Pendataan Sasaran
Perhitungan Estimasi Sasaran
 Dihitung berd. data Penduduk Sasaran Program Pembangunan
Kesehatan tahun 2015-2019 (Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/117/2015) kelompok umur 0-14 tahun dikurangi
75% dari Surviving Infant tahun pelaksanaan kampanye MR.

Pendataan Sasaran
 3 atau 4 minggu sebelum pelaksanaan kampanye
 Oleh petugas puskesmas dibantu oleh kader
• Data seluruh sasaran, termasuk balita yang belum masuk usia sekolah
dan/atau anak-anak usia sekolah namun tidak bersekolah
• Sampaikan jadwal dan tempat pelayanan kampanye imunisasi MR kpd
orang tua  orang tua anak usia sekolah namun tidak bersekolah
agar dapat membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi yang telah
ditentukan yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Perhitungan dan Pendataan Sasaran
Data dapat diperoleh melalui:
1. Diknas dan Kanwil Kemenag sebagai data sasaran
sekolah (SD/MI, SMP/MTs, PONPES ) serta jumlah murid.
 Puskesmas KONFIRMASI mendatangi sekolah untuk
mendapatkan daftar murid by name
2. Bantuan kader dan dasawisma melakukan pendataan
riil kunjungan rumah ke rumah mendapat sasaran 9
bulan sd 6 tahun serta 7 sd <15 tahun, khususnya anak
balita yg belum masuk usia sekolah dan/atau anak usia
sekolah namun tidak sekolah.

BUKAN PENDATAAN MELALUI KOHORT BAYI DAN


KOHORT BATITA SAJA
Kampanye Imunisasi MR 2017-18
Target ~70 juta anak

9
Data Sasaran dan Kebutuhan Logistik
Kampanye MR
Prov. RIAU, Tahun 2018
,
FORMAT PENDATAAN
PENDATAAN SASARAN YANG VALID ADALAH
PROSES YANG PALING PENTING UNTUK
MENENTUKAN KEBERHASILAN KAMPANYE
MEASLES RUBELLA TAHUN 2018

JIKA SUDAH MASUK SEBAGAI SASARAN


MAKA HARUS DIIMUNISASI
Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan
Logistik
Perhitungan Kebutuhan Logistik
Kebutuhan Vaksin MR (10 dosis per vial)
= Jumlah sasaran 9 bulan s.d <15 tahun
IP Vaksin (8)
Ket: Untuk tingkat provinsi dan kab/kota kebutuhan
vaksin ditambahkan 5% sebagai cadangan

Kebutuhan ADS 5 ml = ∑ vaksin MR


Kebutuhan ADS 0,5 ml = ∑ sasaran + 5% cadangan

Kebutuhan Safety Box 5 L


= Jumlah ADS 5 ml + ADS 0,5 ml
100
Kebutuhan logistik MR
Format Kebutuhan Logistik
Nomor Izin Edar Vaksin MR
Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan
Logistisk

Susun rencana distribusi Kapan

Bagaimana

 Susun rencana khusus untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau


 Hitung kebutuhan vaksin campak dengan mempertimbangkan
sisa stok sampai pelaksanaan kampanye imunisasi MR
 Optimalkan penggunaan vaksin campak untuk pelayanan
imunisasi rutin sebelum dilaksanakannya kampanye imunisasi
MR
Peralatan Rantai Dingin
Inventarisasi peralatan rantai dingin untuk
penyimpanan dan distribusi
 Lemari es untuk menampung vaksin
 Lemari es untuk pembuatan cool pack
 Vaccine Carrier
 Jumlah cool pack
Penyusunan rencana distribusi vaksin dari kab/kota sampai
dengan pos pelayanan imunisasi dengan mempertimbangkan hasil
inventarisasi peralatan rantai dingin
Perhitungan Tenaga Pelaksana
Perhitungan Tenaga Pelaksana
 Jumlah tenaga kesehatan pelaksana imunisasi (tim pelaksana):
o Dokter, bidan, perawat  Jika kekurangan bekerja sama
dengan UPS/ RS
o Tenaga Supervisor yang bertugas memantau kecukupan
logistisk dan KIPI. Setiap 3-5 pos, terdapat 1 supervisor.
o Tenaga motivator/ penggerak, seperti kader dan guru (UKS,
Wali kelas)
o RS Rujukan untuk menangani jika ada kasus KIPI

 Kebutuhan dan kekuatan tenaga pelaksana dihitung


berdasarkan:
1. Jumlah sasaran
2. Jumlah Pos Pelayanan
3. Jumlah hari pelayanan
4. Jumlah vaksin carrier
Perhitungan Tenaga Pelaksana
Hitung : jumlah pos pelayanan imunisasi dibagi dengan
jumlah sasaran
Pertimbangkan :
 1 vaksinator : maks. menyuntik 100-125 sasaran/ hari
 1 pos pelayanan : dibantu 3 kader/ guru
 1 supervior : mengkoordinir 3-5 pos pelayanan
Perhitungan Tenaga Pelaksana
Perlu diinventarisasi juga tenaga yang dapat
membantu pelaksanaan di pos pelayanan seperti :
o Tenaga kesehatan (perawat, bidan dan
dokter) yang ada di unit pelayaan swasta dan RS
untuk membantu melakukan penyuntikan.
o Tenaga kesehatan yang sedang tugas belajar
di sekolah-sekolah (Akper, Akbid dan FK) untuk
membantu pelayanan selain penyuntikan.
Peran Tenaga Pelaksana
Tenaga Kesehatan:
Memberikan imunisasi MR kepada sasaran dengan tepat dan aman

Kader/ Guru:
o Menggerakkan sasaran/ orang tua untuk datang ke pos pelayanan
imunisasi
o Mengatur alur pelayanan imunisasi di pos pelayanan
o Mencatat hasil imunisasi
o Memberi tanda/ marker pada kuku jari kelingking kiri anak yang
sudah mendapat imunisasi

Supervisor:
Memastikan pelaksanaan kampanye imunisasi MR berjalan dengan baik,
termasuk :
o Memantau kecukupan logistik
o Memantau KIPI
Pemetaan dan Penyusunan Jadwal
Pemetaan dan Penyusunan Jadwal
Kegiatan

Tentukan tanggal Tentukan


Petakan wilayah
dan lamanya supervisor dan
berdasarkan
pelaksanaan tiap nama-nama tim
tingkat kesulitan
puskesmas per pos pelayanan
Pemetaan dan Penyusunan Jadwal
 Peta Wilayah Kerja
o Daerah sulit geografis/ sosial ekonimi
o Lokasi pos pelayanan imunisasi, seperti sekolah, posyandu, RS, dll

 Buat Prioritas Wilayah dengan penentuan wilayah/ desa risti, dengan


kriteria:
o Sasaran besar
o Ada kasus PD3I tahun lalu
o Cakupan imunisasi pentavalen rendah, maka biasanya campak
rendah
o Drop out pentavalen tinggi karena takut panas/ takut suntik, maka
DO campak juga tinggi
o Sulit geografis maupun sosial ekonomi (padat, kumuh, elit)
o Mobilitas penduduk tinggi
o Banyak UPS
o Posyandu tidak aktif/ tidak ada
o Daerah yang tidak ada petugasnya
o Daerah yang banyak penolakan, dll
Anak-Anak Tinggal di Daerah Risiko Tinggi yang
Mungkin Lolos Imunisasi
Advokasi dan Sosialisasi
 Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi tingkat Kab/Kota
dan Kecamatan  Menginformasikan tentang tujuan,
manfaat dan pentingnya kampanye imunisasi MR, serta
fokus daerah risti.
o Dukungan konkrit dan partisipasi aktif dari pemimpin daerah Bupati/
Walikota
o Lintas sektor terkait, seperti Diknas, Kemenag, Organisasi Profesi,
Organisasi Keagamaan, Organisas Masyarakat, Toga, Toma, Babinsa,
Kapolsek, dll

 Sosialisasi sederhana kepada Guru TK, SD, dan SMP


 Sosialisasi sederhana kepada murid-murid SD dan SMP
dengan melibatkan dokter kecil/ UKS sekolah
Advokasi dan Sosialisasi
 Penggerakan masyarakat
o Pengajian/ majelis taklim, arisan, pertemuan
komite sekolah
o Media KIE
o Pengumuman melalui tempat ibadah
o Media elektronik, media sosial, media cetak
o Pemasangan spanduk dan backdrop di tempat-
tempat strategis, siaran keliling
o Videotron
o Radiospot
Advokasi dan Sosialisasi
 Pembentukan POKJA di Tingkat Provinsi dan
Kab/Kota

Pokja terbagi dalam 5 bidang


1. Bidang Perencanaan
2. Bidang Logistik
Memanfaatkan POKJA
3. Bidang Pelaksanaan yang sudah ada, misal
4. Bidang Komunikasi “POKJA ERAPO”
5. Bidang Monev
Format Microplanning
Perencanaan Anggaran
Sumber Pembiayaan

Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yang


tersedia

Dak Non
Dana
APBD DEKON Fisik/ GAVI SWASTA
Desa
BOK
Sumber Pembiayaan

Melakukan penyusunan rencana anggaran

 Kesesuaian dengan menu anggaran yang tersedia/diperbolehkan.


Kesesuaian dengan kewenangan  APBD (Provinsi dan
 Kab/Kota), DAK Non Fisik/ BOK (Kab/Kota dan Puskesmas), dll.
Tidak ada double costing antara sumber anggaran yang satu
 dengan yang lain.
Sumber Pembiayaan
APBD
Kegiatan yang perlu dianggarkan, antara lain:
o Advokasi, sosialisasi dan koordinasi ke lintas sektor, ormas,
organisasi keagamaan, organisasi profesi, toma, toga dan
stakeholder terkait.
o Penatalaksanaan kasus diduga KIPI
o Penggandaan media KIE
o Pengadaan gentian violet
o Sweeping dan RCA hasil pelaksanaan kampanye MR
o Monev dan asistensi teknis
o Distribusi vaksin dan logistik
Sumber Pembiayaan
DEKON
Kegiatan yang dapat dianggarkan:
o Workshop dalam rangka pelaksanaan MR tingkat
provinsi dan tingkat kab/kota
o Monitoring dan evaluasi dalam rangka
pelaksanaan kampanye MR
o Distribusi logistik untuk imunisasi
o Pelaksanaan surveilans KIPI
Sumber Pembiayaan
DAK Non Fisik/ BOK

Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella, Introduksi Vaksin Baru,


Crash program, Backlog Fighting dan Imunisasi dalam rangka
Penanganan KLB( ORI):
o Penyediaan data dasar dan analisis situasi (pendataan sasaran,
analisis situasi dan perencanaan kegiatan, validasi hasil cakupan)
o Advokasi, sosialisasi dan koordinasi ( advokasi/ sosialisasi/ lokakarya
dengan LS/LP; rapat koordinasi)
o Pembekalan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan (Kader/ Guru)
o KIE (pengadaan media KIE sederhana)
o Pemberdayaan masyarakat (forum komunikasi imunisasi dan
masyarakat peduli imunisasi)
o Pelayanan imunisasi ke pos pelayanan
o Surveilans KIPI
o Distribusi sarana dan prasarana pelayanan imunisasi
Sumber Pembiayaan
Dana Desa

Draft Usulan Menu Kegiatan Prirotas Bidang Pembangunan dan


Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dapat dimanfaatkan untuk
pelaksanaan kampanye MR:
o Honor/ insentif/ reward kader kesehatan
o Orientasi/ peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader
o Transport kader kesehatan dalam pelaksanaan UKBM, pendampingan
pendataan sasaran dan sweeping imunisasi
o Penyuluhan kesehatan
Sumber Pembiayaan
GAVI
Kegiatan yang dapat dianggarkan:
o Rapat Koordinasi
o Advokasi dan sosialisasi (tingkat kab/kota)
o Superfisi Suportif
o KIE
o Rapat Evaluasi
Sumber Pembiayaan
SWASTA
Kegiatan yang dapat dianggarkan, antara lain:
o Reward petugas kesehatan dan/ atau kader
o Pengadaan atribut untuk pelaksanaan kampanye MR (misal kaos
kader, pin, dll)
o Talkshow dan penayangan ILM di TV dan radio lokal
o Penayangan videotron dan baliho-baliho di tempat-tempat strategis
KESIMPULAN
 Kampanye Imunisasi MR merupakan kesempatan untuk mendapatkan
imunisasi MR (kampanye hanya 1 kali) dan jangan disia-siakan  harus
dipersiapkan dengan baik dan mencapai target minimal 95% merata
disemua wilayah.
 Persiapan yang komperhensif diperlukan, meliputi perhitungan dan
pendataan sasaran, perhitungan kebutuhan vaksin dan logsitik,
perhitungan tenaga pelaksana, pemetaan dan penyusunan jadwal, serta
perencanaan anggaran
 Untuk mencapai eliminasi Campak dan kontrol Rubella tahun 2020
– Cakupan rutin harus tinggi dan merata baik dosis pertama maupun
lanjutan minimal 95% di semua wilayah
– Tidak ada KLB campak/ KLB menurun setelah kampanye
imunisasi MR
– Memperkuat surveillance
– Semua kasus harus confirm laboratorium
T H A N K Y O U
Tips Untuk Sekolah
Persiapan
• Bekerjasama dengan Dinas pendidikan dan Agama
• Memastikan bahwa semua sekolah SD/SMP sederajat tercatat di mikro plan
• Identifikasi sekolah yang menolak kegiatan imunisasi saat BIAS. Lakukan
advokasi ke pemerintah daerah dengan menunjukkan list sekolah tersebut.
• Guru harus terlibat dalam membuat list nama anak sekolah
• Guru memberikan informasi tentang MR-SIA setiap habis pelajaran selesai
dalam waktu minimal seminggu sebelum hari pelaksanaan dengan
menggunakan KIE untuk Guru dan Anak sekolah
• Guru menganjurkan kepada anak murid menyampaikan ini kepada orang
tuanya untuk membawa adiknya ke Posyandu di bulan September.
• Murid juga diminta untuk menyampaikan ke teman-teman dilingkungan
rumahnya tentang MR-SIA
• UKS dilibatkan ( dokter kecil) dan guru UKS
• Pada saat sehari sebelum pelaksanaan guru menganjurkan anak2 untuk
sarapan terlebih dahulu
Tips Untuk Sekolah
Saat Pelaksanaan
• Guru membantu mengatur alur murid yang akan di imunisasi berada
di luar kelas
• Imunisasi dilakukan di tempat terpisah dari anak yang mengantri
untuk menghindar rasa takut terhadap suntikan
• Guru membujuk anak-anak yang kelihatan takut atau berteriak
/menangis saat penyuntikan
• Jangan lupa memberikan tanda di jari kelingking setelah pemberian
imunisasi untuk meyakinkan anak sudah diimunisasi.
• Anak menunggu selama 30 menit setelah suntikan di tempat khusus
( bukan tempat yang sama dengan tempat imunisasi)
• Selama menunggu , murid tidak dibenarkan untuk bermain diluar .
Jika memungkinkan di ruang tunggu ada musik/ sediakan buku
gambar/mewarnai untuk menghindari perhatian anak terhadap
suntikan
Tips Untuk Sekolah
• Setelah selesai pelaksanaan dihitung anak yang belum dapat
imunisasi dan buat list nama. Jika lebih dari lima anak / kelas belum
dapat imunisasi maka petugas membuat jadwal ulang untuk kembali
ke sekolah tersebut.
• Utamakan sekolah yang mendukung pelaksanaan MR-SIA . Setelah
selesai semua baru dilanjutkan dengan sekolah yang telah
didentifikasi adanya penolakan
• Jika mereka tetap menolak perlu dilaporkan ke pemerintah daerah
setempat untuk memberikan/ membantu puskesmas menindak
lanjuti.
• Berikan reward kepada sekolah yang capaiannya lebih 95%
Tips Untuk Pelaksanaan di Masyarakat/
Posyandu/ Yankes Lainnya
• Pastikan target yang di dalam mikro plan sudah mencakupi
semua anak usia 9 bulan sd <15 tahun termasuk anak usia
sekolah yang tidak sekolah , anak jalanan, anak yang tidak
teregister di wilayah tersebut, pendatang.
• Jadwal pelaksanaan termasuk target per pos, logistik yang
dibutuhkan per pos , petugas yang bertanggung jawab per pos,
supervisor /5 pos dsb
• Identifikasi daerah yang sulit ( geografis, budaya/penolakan)
• Utamakan pelaksanaan di daerah yang mudah/menerima
imunisasi dan lanjutkan kedaerah sulit jika daerah mudah sudah
selesai.
• Kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor serta kepala
desa/ tokoh agama/ tokoh masyarakat untuk memobilisasi
masyarakat untuk membawa anaknya untuk imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai