Anda di halaman 1dari 38

I Putu Sudayasa

Kuliah Blok KV FK UHO 2015


• Penyakit Kardio Vaskuler (PKV) merupakan
penyebab kematian tertinggi di dunia
• USA : 14 juta penduduk mengalami PJK
• Kasus baru : 1,5 juta per tahun
• Sekitar 200.000 kematian pertahun akibat PJK
• Sekitar 50% kematian di USA akibat penyakit
kardiovaskuler (Serangan Jantung dan Stroke)
• Sekitar 50% penduduk USA mempunyai kadar
kolesterol tinggi
• Bagaimanakah kondisi di Indonesia ?
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
Usia
Jenis Kelamin
Riwayat penyakit
Riwayat Keluarga

DAPAT DIMODIFIKASI
Merokok
Dislipidemia Diet
Hipertensi Faktor trombogenik
Diabetes Mellitus Kurang aktivitas fisik
Konsumsi alkohol
Obesitas
 Pernah mengalami serangan jantung
 Hipertensi, DM, Sindroma Metabolik
 Merokok, Obesitas (sentral), Sedentaritas
 Penebalan Vebtrikel Kiri , Aneurisma Aorta
 Usia: Laki-laki>45 tahun, Perempuan >55 tahun
 Riwayat PJK dalam keluarga:
 Laki-laki < 55 tahun, Perempuan < 65 tahun
 Sleep apnea, Pengguna kokain
 Hipotiroid, Penyakit ginjal kronik
 Peningkatan kadar kolesterol-LDL
 Penurunan kadar Kolesterol-HDL (Laki-
laki <40 mg/dl, Perempuan < 50 mg/dl)
 Peningkatan kadar Kolesterol total
( > 200 mg/dl)
 Peningkatan kadar CRP
 Peningkatan kadar BNP
Table 1. Risk Factors For Atherosclerosis
Evidence for Modifiable Comments
Factor causality
Hypercholesterolemia Strong Yes Varies inversely with plasma triglyceride
Low HDL level Strong Yes level

Hypertension Strong Yes Effectiveness of stringent glycemia control


Male gender Strong No uncertain
Diabetes Mellitus Strong Possibly

Family history of Strong No Premature onset before age 55 in first


prematurecoronary degree relative
artery disease
High lipoprotein level Strong Modestly Skewed distribution
Cigarette smoking Good Yes
Post-menopausal state Good Possibly Estrogen replacement therapy being
evaluated
Hyperfibrinogenemia Good Possibly Fibric acid derivatives may reduce
Hyperhomocysteinemia Good Yes Some patients respond to folate
supplementation

Physical acitivity Good Yes Homozygous deletion mutant associated


Obesity Good Yes with myocardial infarctions
Angitensin converting Controversial No
enzyme polymorphism

(sumber: Harrison’s Priciples Internal Medicine 14 th ed, vol 1. 1998, page:1349)


• Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan
darah yang memberi gejala yang akan berlanjut
untuk suatu target organ seperti stroke (otak),
penyakit jantung koroner (pembuluh darah jantung)
dan hipertrofi ventrikel kiri (untuk otot jantung).

• TDS ≥ 140 mmHg


• TDD ≥ 90 mmHg

• Hipertensi dibagi atas :


1. Hipertensi esensial
2. Hipertensi sekunder
Besaran Masalah Hipertensi
• 27% of adults are controlled at <140/90 mm Hg.
• Almost 50% of the 42 million hypertensive patients
(>140/90 mm Hg) are either unaware (13 million) or
are aware and untreated (7 million)
• Of those treated, 58% are uncontrolled.
• Of those uncontrolled, 73% have systolic blood
pressure (BP) between 140 and 160 mm Hg with
diastolic BP < 90 mm Hg.
• Prevalensi 6-15% pada orang dewasa. Prevalensi
meningkat menurut usia.
• 50% penderita tidak menyadari dirinya sebagai
penderita hipertensi sehingga cenderung menjadi
hipertensi berat.
• 70% adalah hipertensi ringan yang banyak diabaikan
sehingga menjadi hipertensi berat (maligna).
• 90% hipertensi esensial
1. Usia : > 40 tahun, 8. Personaliti : tipe A > B
2. Ras/Suku : di USA, orang 9. Diet : tinggi garam
kulit hitam > kulit putih. 10. Diabetes Mellitus
di Indonesia bervariasi, 11. Komposisi air : kadar
3. Urban / Rural : kota > timbal (kemungkinan ada
desa hubungan)
4. Geografis : Pantai > kadar kadmium (ada
pegunungan bukti dari studi) kadar
5. Seks: sodium (inkonsisten)
Wanita > Pria pada usia 12. Alkohol : risiko
> 50 tahun meningkat bila minum >
3x / hari jumlah moderate,
Pria > wanita pada usia efeknya protektif
< 50 tahun 13. Rokok : inconsistent
6. Gemuk : Gemuk > kurus 14. Kopi : belum ditemukan
7. Stress 15. PIL KB : risiko meninggi
bila sudah lama pakai
Table 2 Risk Factor For An Adverse Prognosis In Hypertension

RISK FACTOR
Black race
Youth
Male sex
Persistents diastolic pressure >115 mmHg
Smoking
Diabetes mellitus
Hypercholesterolemia
Obesity
Excess alcohol intake
Evidence of end organ damage
A. Cardiac
1. cardiac enlargement
2. electrocardiographic signs of ischemia or left ventricular strain
3. myocardial infarction
4. congestive heart failure
B. Eyes
1. retinal exudates and hemorrhages
2. papilledema
C. Renal: impaired renal fuction
D. Nervous system: cerebrovascular accidents
1. Pencegahan Primer 2. Pencegahan
- Pola makan seimbang: Sekunder
pembatasan asupan kolesterol
dan lemak jenuh, mengurangi - Deteksi dini
asupan sodium, meningkatkan - Pengobatan
asupan kalium dan kalsium - Manajemen diet
- Pengurangan atau eliminasi
asupan alkohol
- Berhenti merokok
3. Pencegahan
- Olahraga teratur Tersier :
- Pengurangan berat badan > Rehabilitasi
- Mengatasi stres dengan baik
- Pengendalian terhadap faktor
risiko yang memberi kontribusi
terhadap aterosklerosis.
• PJK adalah penyakit jantung akibat perubahan
obstruktif pada pembuluh darah koroner yang
menyebabkan fungsi jantung terganggu, yang
disebabkan terutama oleh proses aterosklerosis.
• Bentuk PJK yang umum dikenal yaitu :
1. Angina pektoris
2. Infark miocardium akut (IMA)
3. Penyakit Jantung Iskhemia
4. Kematian mendadak (sudden death)
• Bersifat Kronik dan effectnya bersifat akut
• PJK merupakan manifestasi dari berbagai faktor
risiko (Multiple Cause)
• Biasanya ditemukan gejala-gejala sebelum
terjadinya PJK, namun kadang-kadang penyakit
ini tidak diiringi oleh gejala umum (silent)
1. Hipertensi
- TD 160/95 mmHg, risiko terkena PJK  5x TD 110/90
- DM + HT  risiko terkena PJK 2x daripada non DM
HT lebih sering ditemukan1,6 kali pada PJK
dibandingkan tanpa HT
2. Kolesterol
- LDL (Low Density Lipoprotein) bersifat atherogenik.
- HDL (High Density Lipoprotein) bersifat protektif
terhadap PJK.
3. Rokok
- Merokok ↓ kadar HDL Cholesterol.
- Resiko PJK 70% > bukan perokok.
- tergantung pada: jumlah rokok yang dihisap, lama
merokok
Study : > 30 batang / hari  3-5x risiko PJK
> 40 batang /hari  6,5 risiko PJK
4. Diabetes Mellitus (DM)
- Risiko PJK 50% > dibandingkan dengan non DM
- Framingham studi : pria DM, risiko PJK 2x
wanita DM, risiko PJK 3x
5. Kelainan EKG
6. Stres
Faktor Risiko Mayor PJK:
7. Pola makanan yang salah
8. Gaya hidup
a. Hipertensi
9. Kurang olah raga b. Hiperkolesterolemi
c. Merokok
d. Obesitas
• Tujuan Pencegahan :
Menurunkan risiko penyakit jantung koroner
dengan cara:

1. Perubahan gaya hidup


2. Pemberian Medikamentosa
Pengaturan Diet
• Rendah lemak
• Kaya serat
• Sayuran hijau
• Buah yang kaya vitamin C
• Kaya asam lemak omega-3
• Hindari fast food
BERHENTI Merokok
• Stop merokok selama 5 tahun dapat
menurunkan risiko serangan jantung
sebanyak 50-70 %
Teratur Olahraga
• Olahraga aerobik
• Menurunkan 30-50% risiko penyakit
kardiovaskuler
• Aktivitas fisik menurunkan angka kematian
akibat penyakit kardiovaskuler
• Olahraga mendadak pada individu
sedentaritas  meningkatkan risiko serangan
jantung
• Olahraga reguler dan jangka panjang 
menurunkan aktivitas aterogenik
Kontrol Kadar Kolesterol
• Diet dan konsumsi statin dapat menurunkan
kadar kolesterol-LDL  menurunkan risiko
serangan jantung sebanyak 30%
• Konsumsi Statin  stabilisasi Plak
• Diet rendah lemak dapat memperbaiki fungsi
endotel pembuluh darah
• Peningkatan kadar HDL > 60 mg/dl: efek
protektif
Medikamentosa
• Aspirin dosis rendah
• Pemberian Statin
• Oral anti diabetik/insulin
• Oral anti hipertensi
• Vitamin / antioksidan
• Pencegahan primer bertujuan untuk
mencegah terjadinya proses patologis
yang mendasari penyakit jantung
koroner.
• Pencegahan primer pada penyakit
jantung koroner terutama untuk :
- Mencegah timbulnya aterosklerosis,
dengan cara memberantas faktor-
faktor risiko
- Mencegah timbulnya hipertensi
dengan membatasi konsumsi garam
• Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada
masyarakat luas mengenai faktor-faktor risiko
penyakit jantung koroner.
• Meningkatkan pembinaan pola hidup sehat
(kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak
merokok, memeriksakan tekanan darah secara teratur,
makanan seimbang, menjaga berat badan ideal,
mengendalikan stres dan olahraga teratur)
• Perbanyak pengkonsumsian makanan yang
mengandung serat alami.
• Kurangi makanan yang berlemak tinggi seperti daging
berlemak, jeroan, kuning telur, dan lain-lain
• Kurangi pengkonsumsian garam
• Meningkatkan upaya memperbaiki lingkungan hidup.
• Pada Penyakit Jantung Koroner :
- Penggunaan aspirin dan meneruskan
penanggulangan faktor risiko
- Menyebarluaskan informasi tentang tanda-
tanda serangan jantung.
- Memperbanyak orang yang mampu melakukan
bantuan hidup dasar (Resusitasi).
• Pada Hipertensi :
- Penggunaan obat-obatan dan meneruskan
penanggulangan faktor risiko.
• Pengertian Stroke:
Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara akut
dengan tanda klinis fokal maupun global yang terjadi lebih
dari 24 jam atau menyebabkan kematian yang disebabkan
oleh karena gangguan peredaran darah otak (WHO).

• Klasifikasi stroke:
1. Iskemia-Infark Serebral
– Oklusi trombotik
– Oklusi Embolik (arteri ke arteri, kardigenik)
2. Perdarahan Intrakranial
– Perdarahan Intraserebral
– Perdarahan Subarakhnoid
DEFINISI dan ASPEK KLINIS

Istilah stroke sinonim dengan “apoplexi”,lebih


menggambarkan kondisi klinis daripada kondisi patologis

Definisi menurut WHO :


• Stroke merupakan kondisi dimana terjadi perubahan
secara cepat tanda-tanda klinis dengan gangguan yang
bersifat lokal ataupun umum dari fungsi otak,
berlangsung dalam waktu lebih dari 24 jam atau dapat
sampai meninggal, dan disebabkan oleh adanya
gangguan vaskuler
26
SINDROMA STROKE
• Pada kondisi yang parah terjadi hemiplegi, bahkan koma
• Pada kondisi yang sangat ringan dapat terjadi
gangguan neurologis ringan yang tidak mengganggu
kegiatan sehari-hari
• Karakteristik yang paling sering untuk stroke adalah
bersifat temporer
• Sindroma yang terjadi secara tiba-tiba,
• Terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat,
bervariasi dalam menit, detik, jarang dalam jam atau hari

27
Stroke yang disebabkan oleh karena emboli atau
perdarahan biasanya:
• Terjadi tiba-tiba dengan gangguan neurologis
mencapai kondisi maksimal dalam waktu yang
singkat

Stroke yang disebabkan oleh thrombus biasanya :


• Dimulai dengan model mirip dengan stroke yang
disebabkan oleh emboli dan perdarahan,
• Tapi berkembangnya secara perlahan dalam
bebeberap hari,
• Perubahan neurologis biasanya bertahap dan tiba-
tiba munculnya (tidak smooth)
28
Kesembuhan berjalan perlahan :

• Kalau tidak fatal  kondisi stabil


terjadi kemudian diikuti dengan
derajat perkembangan yang bertahap
• Defisit neurologis tergantung kepada
area otak yang mengalami infark

29
ASPEK EPIDEMIOLOGIS
Secara klinis diagnose stroke mudah, tapi secara patologis sulit

Klasifikasi dari ICD (international classification of disease) edisi ke 8


dan 9

Haemorrhagia/perdarahan
430. Subarachnoid haemorrhage
431. Cerebral haemorrhage

Obstruksi
432. Occlusion of pre-cerebral arteries
433. Cerebral thrombosis
434. Cerebral embolism
435. TIA (transient cerebral ischaemia)
30
PENENTUAN INSIDENS DAN PREVALENS STROKE

• Penentuan insidens dan prevalens dari stroke sangat


tergantung kepada diagnosa dari stroke
• Lebih mudah mendiagnosa secara klinis daripada secara
patlogis
• Kriteria dari diagnose stroke selalu berbeda-beda diantara
peneliti, dan berubah sesuai dengan ICD
• Dapat terjadi pada suatu negara /suatu regional suatu
provinsi penentuan kriteria stroke hanya berdasarkan
diagnose klinis tanpa pemeriksaan tambahan

31
MORTALITAS STROKE
Variasi secara geografis
• Variasi secara geografis mengenai mortalitas karena stroke
sulit diinterpretasikan  karena kualitas data
• Variasi oleh karena stroke di AS lebih rendah daripada di
Inggris.
• Pada tahun yang sama (1977)
• mortality rate pada pria usia 35-74 tahuun di AS
101/100.000, di Inggris 136/100.000
• mortality rate pada wanita usia 35-74 tahun di AS
85/100.000, di Inggris 121/100.000

32
Mortalitas berdasarkan usia, sex, ras dan pekerjaan

• Mortalitas oleh karena stroke meningkat sesuai dengan


bertambahnya usia.
• Mortalitas oleh karena stroke lebih tinggi pada wanita dari
pada pria, tapi bervariasi antar negara berbeda-beda.
• Mortalitas oleh karena perdarahan subarachnoidea lebih
sering pada wanita dan merupakan penyebab paling sering
pada kelompok usia muda
• Kematian oleh karena stroke lebih sering pada orang-orang
yang pekerjaannya buruh yang tidak profesional dari pada
orang-orang yang profesional

33
Kecendrungan Kasus STROKE
Kematian oleh karena stroke bervariasi sesuai
dengan waktu :
• Di negara-negara yang dingin puncak kejadian
pada saat “winter”
• Di negara-negara yang panas  puncak kejadian
pada saat puncak “summer”

Banyak negara terutama negara-negara maju berhasil


menurunkan kematian oleh karena stroke dalam 30
tahun terakhir tapi sulit diinterpretasikan dengan
pasti karena pada kenyataannnya terdapat
perubahan-perubahan dalam pengklasifikasian
penyakit (ICD berubah-ubah) 34
Data dari AS :
• Orang kulit berwarna lebih sering meninggal oleh karena stroke
daripada orang kulit putih
• Orang Jepang yang tinggal di AS dan mempunyai life-style yang
sama dengan orang kulit putih  kematian oleh karena stroke
sama dengan orang kulit putih

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Penyakit-penyakit atau kondisi yang ada kaitannya


dengan stroke antara lain :
•Penyakit jantung
•Hipertensi
•Transient ischaemic attack
•Umur tua
35
1. Pencegahan Primer
• Health Education (Faktor Risiko Dan Tanda,
Gejala Stroke)
• Pemeriksaan Tekanan Darah Secara Rutin
• Gaya Hidup Yang Berkaitan Dengan Faktor
Risiko
2. Pencegahan Sekunder
• Pengobatan Yang Tepat Sesuai Tipe
Strokenya.
3. Pencegahan Tersier
• Rehabilitasi Medis
• Family Support
SEIMBANGKAN GIZI

ENYAHKAN ROKOK

HADAPI STRESS

AWASI TEKANAN DARAH

TERATUR BEROLAHRAGA

Anda mungkin juga menyukai