Anda di halaman 1dari 34

Epidemiologi dan Gambaran

Klinis Hepatitis A, B, C
DEFINISI HEPATITIS

Semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang


disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit),
obat-obatan (termasuk obat tradisional),
konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan
penyakit autoimmune.
HEPATITIS A

 Penyebabnya adalah virus Hepatitis A, merupakan penyakit


endemis di beberapa negara berkembang
 Umumnya menyerang anak ekolah dan dewasa muda
 Hepatitis umumnya ringan, bersifat akut, sembuh spontan/
sempurna, tidak menyebabkan infeksi kronik.
PREVALENSI HEPATITIS A

WHO : di dunia ada sekitar 1,4 Juta penderita Hepatitis A / tahun


Di Amerika : 1 per 100.000 penduduk.
Di Eropa : 3,9 per 100.000 penduduk.
Di Indonesia Hepatitis A sering muncul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa
(KLB)

Tahun Penderita Kematian


2010 279 0
2011 550 0
2012 204 0
2013 495 0
2014 282 0

sumber subdit diare, hepatitis dan ISP


PREVALENSI HEPATITIS A

Berdasarkan hasil pemeriksaan Anti HAV total, contohnya di


Provinsi DIY tercatat 1.160 kasus dengan hasil pemeriksaan
Anti HAV positif.
PENULARAN HEPATITIS A

 Melalui fecal oral


 Virus Hep A bersifat tahan asam dan empedu. Bertahan hidup di
suhu ruang > 1 bulan
 Sumber penuran umumnya terjadi karena pencemaran tinja
terhadap air minum atau makanan, sanitasi yang buruk, dan
personal hygiene rendah
 Virus masuk ke saluran cerna - pemb darah - hepar
 Virus ditemukan di tinja 3 hari sebelum muncul gejala s/d 2 minggu
setelah ikterik
DIAGNOSIS HEPATITIS A

 Gejala : Demam, cepat lelah, mual, tidak nafsu makan,


dikuti ikterik (badan kuning)
 Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya IgM anti
HAVdalam serum penderita
PERJALANAN HEPATITIS A
PERJALANAN HEPATITIS A

 Mayoritas tidak berbahaya


 Tidak ada terapi kusus
 Merugikan karena - fase penyembuhan lama
 Memberat pada kasus koinsidensi dengan gangguan hepar lain
 Pencegahan lebih baik -- vaksinasi
HEPATITIS B

 Etiologi : virus Hepatitis B dari golongan virus DNA


 Hepatitis B kronik : terdeteksinya HBsAg > 6 bulan
 Usia saat terjadinya infeksi mempengaruhi kronisitas penyakit.
Infeksi saat bayi : 95% menjadi kronik. Infeksi saat balita :
20-30% menjadi kronik. Infeksi saat dewasa : 5% menjadi
kronik.
PREVALENSI HEPATITIS B
PREVALENSI HEPATITIS B

Prevalensi HBsAg dan HCV Darah Donor di UTD PMI Seluruh Indonesia Tahun 2008-2013
Distribusi Ibu Hamil dan Tenaga Kesehatan dengan HBsAg (+) di Wilayah DKI Jakarta Tahun
PENULARAN HEPATITIS B

 Virus dapat dideteksi di cairan tubuh (peritoneum, pleural,


cerebrospinal) tetapi tidak selalu memiliki kadar virus yang infeksius
 Penularan utama melalui : darah, hubungan sexual, ibu ke janin
 Penularan vertikal : 95% saat persalinan
 Penularan lewat : pembuatan tatto, tindik, sikat gigi, pisau cukur,
jarum suntik
PERJALANAN HEPATITIS B
DIAGNOSIS HEPATITIS B

 Hepatitis B sering asimptomatik. Gejala muncul setelah masuk


tahap komplikasi atau jika ada pencetus / pemberat
 Gejala : Demam, cepat lelah, mual, tidak nafsu makan dikuti
ikterik (badan kuning)
 Diagnosis ditegakkan dengan didapatkan : peningkatan SGPT,
SGOT, HBsAg positif, IgM anti HBc dalam serum penderita
 Dalam 6 bulan ulang HBsAg jika masih terdeteksi- kronis
DIAGNOSIS HEPATITIS B
Beban Infeksi Bayi & Anak
HEPATITIS C

 Etiologi virus Hepatitis C termasuk golongan virus RNA


 Terdapat 6 genotype virus Hepatitis C - menentukan
pengobatan
 Sebagian besar Hepatitis C asimptomatik (90%)
 Infeksi akut 80% akan berkembang menjadi kronik.
Sifatnya progresif lambat, komplikasi akan muncul
dalam 15-20 tahun
PREVALENSI HEPATITIS C

(WHO, 1999)
SEBARAN GENOTYPE HEPATITIS C

(WHO, 1999)
PENULARAN HEPATITIS C

 Penularan terutama melalui darah dan hubungan seksual


 Penularan melalui : darah, hubungan sexual
 Penularan lewat darah : pemakaian jarum suntik bersama terutama
pada penasun, pembuatan tatto, tindik, sikat gigi, pisau cukur,
hemodialisa, transfusi darah
 Penularan vertikal sangat jarang (5%)
PENULARAN HEPATITIS C
HEPATITIS C : NATURAL HISTORY
DIAGNOSIS HEPATITIS C

 Hepatitis C hampir selalu asimptomatik. Gejala muncul


setelah masuk tahap komplikasi dan karena sifat progresif
lambat - sering tanpa gejala seumur hidup
 Pemeriksaan / screening pada kelompok risiko tinggi
 Diagnosis ditegakkan dengan didapatkan : peningkatan
ringan GOT GPT, anti HCV positif dan HCV RNA positif
 Jika dalam 6 bulan HCV RNA tetap positif - kronis
DIAGNOSIS HEPATITIS C

 Pada sebagian pasien dengan penurunan imunitas - Anti HCV tidak


terbentuk - periksa HCV RNA langsung jika memang risiko tinggi
PENCEGAHAN HEPATITIS C

 Belum ada vaksin hepatitis C


 Screening pada kelompok risiko tinggi dan Edukasi untuk
memutus rantai penularan sangat penting
SIROSIS

• Kerusakan struktur hati akibat proses peradangan yang


lama - virus menyebabkan peradangan
SIROSIS

 Tergantung dari stadium sirosis


 Stadium A : tampilan luar seperti normal

 Stadium B dan C :

Kuning
Malnutrisi
Ascites (cairan pada perut)
Edema tungkai (cairan pada kaki)
Pelebaran vena perut (varices dinding perut)
Muntah darah, BAB hitam - Varices leher & lambung
SIROSIS
KANKER HATI

 Perutmembesar
 Benjolan di perut

 Seringkali tidak disadari sampai stadium lanjut

Anda mungkin juga menyukai