Anda di halaman 1dari 113

PERTEMUAN

KELIMABELAS
‫الخالقا‬
‫‪AKHLAK‬‬
Pengertian AKHLAK:
• Suatu keadaan yg melekat pada jiwa seseorang
(gharizi/instink), untuk melakukan perbuatan dg
mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan, atau penelitian.
• Tingkah laku yg lahir dari manusia dg sengaja,
tidak dibuat-buat, dan telah menjadi kebiasaan.
DEFINISI AKHLAK
• Perilaku jiwa seseorang yg mendorong untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui
pertimbangan sebelumnya (Ibnu Maskawaih).
• Segala sifat yg tertanam dalam hati, yg
menimbulkan kegiatan-kegiatan dg ringan dan
mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai
pertimbangan (al-Ghazali).
Suatu sifat yg tertanam di dalam jiwa
seseorang dan sifat itu akan timbul di
setiap ia bertindak tanpa merasa sulit,
dg mudah, karena sudah menjadi
budaya sehari-hari.
LIMA CIRI AKHLAK

1. Perbuatan yg tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga


menjadi kepribadiannya.
2. Perbuatan yg dilakukan dg mudah dan tanpa pemikiran.
3. Perbuatan yg timbul dari dalam diri orang yg
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar,
dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yg
bersangkutan.
4. Perbuatan yg dilakukan dg serius, sungguh-sungguh, bukan
main-main atau akting.
5. Perbuatan yg dilakukan secara ikhlas karena Allah. bukan
karena pamrih tertentu yg lain.
SUMBER AKHLAK
Bersumber pada al-Quran dan
Hadits

Prosesnya:
Sudah menjadi instink, secara
spontan, dan kebiasaan.
HAKIKAT AKHLAK
1. Muncul dari dorongan jiwa.
2. Gerakan refleks,
3. Muncul secara spontan.

• Denyut jantung,
• Kedipan mata Bukan
Akhlak).
Bukan hasil pemikiran mendalam,
pertimbangan, dan sejenisnya
ILMU AKHLAK

Ilmu yg mempelajari dan memberikan


petunjuk-petunjuk bagaimana berbuat
kebaikan dan menghindarkan keburukan
sesuai dg tuntunan syariat Islam
KEDUDUKAN AKHLAK
DALAM ISLAM

Setiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi


pada pembentukan dan pembinaan akhlak yg
mulia (Akhlak Karimah)`
Dasarnya:
Hadits Nabi:

Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia


Orang mukmin yg paling sempurna imannya
adalah yg terbaik akhlaknya.

Akhlak Nabi adalah al-Qur`an


AYAT AL-QURAN:

Dan sesungguhnya kamu benar-benar


berbudi pekerti yg agung.
KEDUDUKAN AKHLAK
Setiap aspek dari ajaran Islam
selalu berorientasi pada
pembentukan dan pembinaan
akhlak yg mulia (Akhlak
Karimah)`
PERBEDAAN
AKHLAK, ETIKA, MORAL
DAN SUSILA

MORAL/SUSILA
ETIKA BUDI PEKERTI AKHLAK

Tolok Ukur
norma-norma/adat yg
Wahyu dan
pikiran/hati tumbuh dan berlaku di
masyarakat akal sehat
Obyek
Perbuatan perbuatan Perbuatan
manusia manusia bersifat manusia
Secara umum lokal dan secara
individual menyeluruh

Bentuk
filosofis dan Sebagai realitas dan Konsep dan
berbentuk muncul dlm peraturan yg
konsep konsep tingkah laku yg mesti
berkembang di dilakukan/ditingg
masyarakat/budaya alkan
lokal
Sanksi Pelanggaran

Duniawi Duniawi dan ukhrawi


Duniawi

Sifat

Tetap,
relatif, sesuai dg Universal, dan
relatif, sesuai
tuntutan menerima yg
dg
masyarakatnya relatif selama
perkembangan
tidak
zaman
bertentangan dg
prinsip umum
lebih banyak lebih banyak Teoritis dan
bersifat teoritis bersifat praktis
praktis Baik-
Menjelaskan Baik-buruk
buruk
ukuran baik dalam semua sisi
perbuatan itu
dan buruk. kehidupan
sendiri
manusia dan
hubungan
KESAMAAN
ETIKA, BUDI PEKERTI,
MORAL, SOPAN SANTUN, DAN AKHLAK

Untuk menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yg


dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya.
Semuanya bertujuan menghendaki terciptanya keadaan
masyarakat yg baik, teratur, aman, damai, dan tenteram
sehingga sejahtera lahiriah dan batiniahnya.
PEMBAGIAN
AKHLAK
Mahmudah/Karimah Madzmumah/Sayyi`ah
Terpuji/Mulia Tercela/Buruk

Sesuai dg Tuntunan Bertentangan dg al-


al-Quran dan Hadits Quran dan Hadits
 Taat kepada Allah dan rasul-Nya.
 Berbakti kepada kedua orang tua
 Saling menolong dan mendoakan
dalam kebaikan
 Menepati janji.

Akhlak 

Menyayangi anak yatim
Jujur
Mahmudah/ 

Amanah
Sabar
Karimah  Ridha
 Ikhlash
 dll
Akhlak Madzmumah/Sayyi`ah
Membangkang Allah dan Rasul-Nya
Durhaka kepada kedua orangtua
Bertengkar dan dendam.
Mengingkari janji
Tidak peduli pada anak yatim
Curang
Khianat
Putus asa
Tidak menerima putusan Allah
Riya
dll
SASARAN AKHLAK

ALLAH LINGKUNGAN

MANUSIA
AKHLAK BAIK
KEPADA ALLAH
• Ibadah,
• Taat
• Tauhid,
• Tawakkal,
• Syukur
• Ikhlash
• Husnuzh zhan
• Dll
• Kufr, syirk, murtad,
• Nifaq/munafiq
AKHLAK • Berputus asa
BURUK • Rakus, Thama’
KEPADA ALLAH • Riya, sum’ah
• Suuzh Zhan
• dll
RASULULLAH

ORANG TUA
AKHLAK
KEPADA DIRI SENDIRI
MANUSI TETANGGA
A
WUJUD AKHLAK
KEPADA RASULULLAH
• Mengimaninya
• Taat dan mengikuti sunnahnya.
• Mencintainya
• membaca shalawat dan salam
• Memuliakan
• Menghormati pewarisnya
Orangtua masih hidup:

 Memelihara keridhaan
mereka.
WUJUD  Berbakti, menaati, dan
AKHLAK melayaninya
KEPADA  Memelihara etikat
ORANG pergaulan: merendahkan
TUA hati, berkata lembut, tidak
menyakitinya.
 Menghormatinya
Orangtua Sudah Meninggal:
a. Melaksanakan wasiatnya.
b. Menjaga nama baiknya.
c. Meneruskan cita-citanya
yg baik.
d. Meneruskan silaturrahim
dg handai tolannya.
e. Memohonkan ampun
kepada Tuhan.
Ridha Allah dalam ridha dua
orangtua, dan murka Allah
dam murka dua orangtua.
Ibu lebih
berhak
diperlakuka
n lebih baik
WUJUD AKHLAK
KEPADA DIRI SENDIRI

a. Sabar.
b. Jujur.
c. ‘Iffah (Menjaga kesucian dan kehormatan
diri).
d. Qana’ah (menerima pemberian Allah dan
menganggapnya = terbaik).
e. Tawadhu’ (merendahkan hati).
Dll.
HAK BERTETANGGA
KELUARGA/SAUDARA

NON-MUSLIM
MUSLIM

Hak sebagai
Hak sebagai
Tetangga
Tetangga
Saudara
Saudara
Sesama
muslim
BUKAN
KELUARGA/SAUDARA

MUSLIM NON-MUSLIM

Hak sebagai
Tetangga Hak sebagai

Sesama muslim Tetangga


WUJUD AKHLAK SECARA
UMUM
 Tidak menyakiti
 Tidak mengzalimiya
 Tidak menyebarkan rahasianya
 Tidak membuat tindakan yg dapat mengganggu
ketenangan mereka.
 Selalu memberi nasihat
 Saling tukar hadiah atau pemberian
 Berbuat ihsan: ta’ziyah, tahniah, menengoknya jika
sakit.
 Jika membuat bangunan tidak mengganggu mereka
 Membantu kesulitan-kesulitan mereka.
 Dll.
AKHLAK TERHADAP
SESAMA MUSLIM

Menghubungkan silaturrahim
Saling tolong menolong
Membina persatuan
Waspada dan menjaga keselaman bersama.
Berlomba mencapai kebaikan.
Bersikap adil
Tidak mencela/menghina.
Tidak menuduh dg cap kafir atau fasiq.
Dll.
Tidak marah dan saling mendiamkan.
Memenuhi janji
Saling memberi salam
Menjawab/mendoakannya saat bersin bersin
Melayat dan merawat jenazah.
Tidak bersikap iri dan dengki.
Melingdungi keselamatan jiwa dan harta.
Tidak bersikap sombong.
Bersifat pemaaf.
Dll
WUJUD AKHLAK TERHADAP
MASYARAKAT

a. memelihara perasaan/kepatutan umum.


b. Berperilaku disiplin dalam urusan publik
c. Memberi kontribusi secara optimal sesuai dg
tugasnya.
d. Amar ma’ruf nahi munkar.
WUJUD AKHLAK
KEMANUSIAAN
a. Memperlakukan manusia sebagai
manusia.
b. Melindungi hak-hak kemanusiaan (5
aspek)
1. Melindungi jiwa raga nanusia.
2. Melindungi akalnya.
3. Melindungi keyakinannya (agama)
4. Melindungi hartanya.
5. Melindungi keturunannya.
AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN

AKHLAK TERHADAP TUMBUHAN:

Menjaga kelestariannya
Tidak menebangnya jika tidak
diperlukan.
Tidak kencing di bawahnya yg
dijadikan sebagai tempat
berlindung.
Menanam yg bermanfaat
Membayar zakatnya.
Dll.
AKHLAK TERHADAP
BINATANG

Memberi makan dan minum.


Tidak mempermainkannya.
Menyembelihnya dg baik
Tidak membebaninya dg yg terlalu
berat
Tidak menyiksanya.
Ida memberi tanda dg besi panas
pada bagian mukanya.
Membayar zakatnya.
dll
ADAB DLM MAKAN DAN MINUM
Berwudhu.
Membaca basmalah sebelum dan hamdalah
sesudahnya.
Mencuci tangan sebelum akan.
Makan dg tangan kanan
Memuji makanan yg dihidangkan.
Bila dijamu orang lain, hendaknya
mendoakannya.
Memungut makanan yg terjatuh jika
memungkinkan.
Tidak terlalu besar dg suapannya.
Makan dg tenang, tidak terburu-buru.
Tidak memperhatikan suapan temannya.
Tidak mencela makanan
Tidak terlalu kenyang.
Dll.
PERTEMUAN
KEENAMBELAS
‫التصوف‬
TASAWUF
ASAL KATA BENTUKANNYA:
“Shaff”‫صصف‬
( ‫)ص‬
=
Barisan dlm shalat berjamaah

Mendapat pahala &


kemuliaan
2. “Ahlush-shuffah” (‫) اهلاصصلصفة‬
=
Kaum Muhajirin yg tinggal di serambi Masjid Nabawi (krn
tak punya rumah tinggal, tetapi mereka sangat kuat
beribadah dan berjihad)
3. “Shafa” (‫) صصصفى‬
=
Bersih/suci  Sifat yg dimiliki para sufi

4. “Shuf” ‫صصوف‬
( ‫)ص‬
=
Wol Kasar (Kebiasaan berpakaian (lambang
kesederhanaan hidup para sufi)

5. “Sophos” (Yunani) = Hikmat


ASPEK KAJIAN
ILMU TASAWUF
ASPEK KAJIAN
ILMU TASAWUF

1. ASPEK LAHIRIAH
- Berada di serambi Masjid Nabawi
- Berpakaian bulu domba yang kasar
- Orang tidak lagi terlalu mengutamakan
keduniaan

2. ASPEK BATINIAH/ROHANIAH
- Suci, bersih
- Shaff dalam shalat
- Orang akan mendapat keistimewaan di hadirat
Tuhan
ILMU TASAWUF

Mempelajari cara & jalan bagaimana


seorang muslim dapat berada sedekat
mungkin dg Allah

TUJUAN
BERTASAWUF

Seseorang berada dekat


di hadirat Allah
OBYEK
TASAWUF

Hati Manusia

MANFAAT
BERTASAWUF
1. Membersihkan hati dalam berhubungan dg Allah
2. Membersihkan jiwa dari pengaruh materi
3. Menerangi jiwa dari kegelapan
4. Memperteguh & menyuburkan keyakinan beragama
5. Mempertinggi akhlak manusia
SUMBER TASAWUF
1. DARI LUAR ISLAM:
- Kebiasaan para Rahib Kristen
- Pengaruh Ajaran Hindu
- Pengaruh Ajaran Budha
- Pengaruh Filsafat Yunani (Filsafat Plotinus)
2. DARI SUMBER AJARAN
ISLAM:

Al-Qur’an & Al-


Hadits
Al-Qur’an & Al-Hadits

Antara lain:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu


tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku
adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang
yg berdoa, apabila ia memohon kepada-Ku, ... ”.
(QS. Al-Baqarah (2:186)
....

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka


kemana pun kamu menghadap di situlah Wajah
Allah ....”. (QS. Al-Baqarah (2:115)
Taubat
Sabar
Syukur
Mahabbah (Cinta kepada
Ajaran Al-Quran Allah)
agar manusia Khauf (Takut kepada
Allah)
banyak Ikhlas
melakukan: Tawakkal
Ridha
dll.
Sumber al-Hadits:
Antara lain:
1. Hadits Qudsi:
‫كنت كنزا مخفيا فأحببت أن أعرف‬
‫فخلقت الخلق فبى عرفونى‬
“Aku pada mulanya adalah harta
yang tersembunyi, kemudian Aku
ingin dikenal, maka Ku ciptakan
makhluk dan mereka pun mengenal-
Ku melalui diri-Ku”.
Siapa yang mengenal dirinya,
pasti ia mengenal Tuhannya”.
Juga Tercermin dalam:
- Peri kehidupan Nabi
- Peri kehidupan para Sahabat
Nabi
- Peri kehidupan para Ulama &
orang-orang shaleh
A. Peri kehidupan Nabi terdiri atas 2
fase:
Fase I: Sebelum Kerasulan:
- Bertahannuts di Goa Hira
- Menjauhi keramaian hidup
- menghindari kelezatan & kemewahan dunia
- menghindari makan & minum yg berlebihan
- merenungi & menghayati alam semesta.

Kalbu menjadi

bersih
Fase II: Sesudah Kerasulan:
- Kezahidan/Asketisme
- Kuat beribadah
- Berakhlak mulia

Tipe ideal bagi


seluruh muslimin,
khususnya kaum suf
PERINTAH RASUL
AGAR
Berzuhud
Bersyukur
Bersabar Jalan yg harus ditempuh
Bertawakkal Untuk dekat kepada Allah
Ridha.
Taubat.

dll.
KEHIDUPAN PARA SAHABAT NABI
(KHULAFAH AL-RASYIDIN)

Tercermin dalam bentuk:


 Doa-doa & ucapan mereka
 Kezahidan
 Keridhaan merupakan
 Khauf sifat-sifat dan
 Banyak Ibadah ajaran Sufi
 Kerendahhatian
 Kerendahhatian
JALAN UNTUK DEKAT
KEPADA ALLAH

Melalui:

1- MAQAMAT ‫ت‬ ( ‫ )مقاما‬/ STATIONS:


2- AHWAL ‫صصل‬
( ‫ )احوا‬/ STATES:
MAQAMAT (‫ )مقامات‬/ STATIONS

Jalan panjang yg harus ditempuh oleh


seorang sufi untuk berada dekat dg Allah.
Seperti :
- Taubat
- Zuhud
- Sabar
- dll.
AHWAL (‫ )احواصصل‬/ STATES
Keadaan mental sorang sufi saat menempuh
maqamat

seperti:
Khauf (Rasa takut kepada Allah)

Tawadlu’ (Rendah Hati)


Taqwa (patuh)
Ikhlash
al-Uns (rasa berteman)
al-Wajdu (gembira hati)
ZUHUD
Keadaan meninggalkan dunia dan hidup
kematerian

TAUBAT
Memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan disertai
janji yg sungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan
dosa tersebut,
dan disertai melakukan amalan kebaikan.
swerta tidak akan membawa kepada dosa lagi.
AL-WARA’

Meninggalkan segala yg di dalamnya terdapat keragu-


raguan antara halal dan haram (syubhat).

KEFAKIRAN

Tidak meminta lebih dari apa yg telah ada,


meminta rezki hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban,
tidak meminta meski tidak punya, kalau diberi diterima.
-Tidak meminta tetapi tidak menolak.
SABAR
Sabar dalam menjalankan printah Allah,
menjauhi larangan-Nya, dan dalam
menerima segala cobaan yg
ditimpakan.
Sabar menunggu datangnya
pertolongan Tuhan.
TAWAKKAL
Menyerahkan diri kepada qada dan
keputusan Allah.
Selamanya dalam keadaan tenteram.
Jika mendapat apa-apa, bersabar dan
menyerah kepada qadha dan qadar Alah;
Tidak mau makan jika ada orang lain
yang lebih memerlukannya.
Percaya kepada janji Allah.
RIDHA
Tidak berusaha;
Tidak menentang qadha dan qadar Allah;
Menerima qadha dan qadar Allah dg senang;
Mengeluarkan rasa benci dalam hatinya sehingga yg tinggal
hanya rasa senang.
Merasa senang saat menerima malapetaka sebagaimana merasa
senang saat menerima nikmat;
Tidak berusaha sebelum turunnya qadha dan qadar,
Tidak merasa pahit dan sakit sesudah turunnya qadha dan qadar,
Justru perasaan cinta bergelora di waktu turunnya bala’.
YANG MAHA SUCI

Ridha

Tawakkal

Sabar
MAQAMAT/
`
STATIONS Kefakiran

Zuhud

Wara’

Taubat

MANUSIA
(BERSIFAT
TIGA
TAHAPAN LANGKAH DASAR
YG DIJALANI SUFI

1. TAKHALLI ‫)تتتخلى‬:
(
Pengosongan diri dari sifat-sifat tercela,
al:
al-Hasad (Dengki)
al-Kibr (Sombong)
Hubbud Dunya (Cinta Dunia)
al-Ghadhab (Marah)
al-Kidzb (Dusta)
al-Namimah (Mengadu-adu),
dsb.
TAHALLI (‫)تصصحلى‬
Mengisi dg sifat-sifat terpuji; taat lahir & batin;
seperti:
Taubat
Khauf (takut)
Zuhud
Sabar
Syukur
Ikhlas
Mahabbah
Tawakkal
Ridha
Dzikr al-Maut (ingat mati
TAJALLI (‫)تصصجلى‬
meresapkan rasa ke-Tuhanan;
terbukanya hijab (penutup) dan melihat
kehadiran Tuhan

INSAN KAMIL
(Manusia
sempurna)

BERAKHLAK DG AKHLAK ALLAH


(merefleksikan seluruh sifat-Nya dalam diri manusia
sesuai dg kadar kemanusiannya)
PEMBAGIAN AJARAN
TASAWUF

‘AMALI FALSAFI
((‫عملى‬ ((‫للللللسفى‬
‫ف‬
TOKOH SUFI AMALI MASA
AWAL
Antara lain:
Abu Dzar al-Ghiffari
Hasan al-Basri (21 - 110 H )
Misr al-Hafi (767 - 841 M )
Ibrahim bin Adham (W. 777 M).
Dll.
SUFI-SUFI FALSAFI BESAR
DAN PEMIKIRAN TASAWUFNYA

RABI’AH AL-ADAWIYAH (714 - 801 M)


ABU YAZID AL-BUSTAMI (W. 874 M).
AL-HALLAJ (875-922 M)
ABU HAMID MUHAMMAD BIN MUHAMMAD BIN AHMAD A
GHAZALI (450-550 H/1034-1111 M)
RABI’AH AL-ADAWIYAH
(714 - 801 M )

Faham tasawuf yg dibawanya “Al-Mahabbah”


(takut & pengharapan yang ditingkatkan
sedemikian rupa sehingga terwujud menjadi
“Zuhud” dan “Cinta yang murni”.
Aktualisasi dari cintanya yg murni itu = banyak
beribadat, bertobat, menjauhi kehidupan
duniawi, menolak segala bantuan materi.
Di antara, Syairnya yg menggambarkan
rasa cintanya kepada Tuhan:

‫يا حبيب القلب مالى ســــــواك‬


‫فارحم اليوم مذنبا قد أتاك‬
‫قد أبى‬ ‫يا رجائى و راحتى و سرورى‬
‫القلب أن يحب سواك‬

“Buah hatiku, hanya Engkaulah yang kukasihi


Beri ampunlah pembuat dosa yang datang ke hadirat-Mu
Engkaulah harapanku, kebahagiaanku, dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau”
ABU YAZID AL-BUSTAMI
(W. 874 M)
• Faham tasawufnya Al-Ittihad” yang
dicapai melalui pintu “al-Fana’
(penghancuran kesadaran tentang dirinya
dan makhluk sekitarnya) dan diikuti oleh
“al-Baqa” (Kelanjutam wujud dalam diri
Tuhan).
Ketika Al-Bustami sampai ke ambang
pintu “al-ittihad” (merasa dirinya telah
bersatu dg Tuhan, yg disadari hanya satu
wujud= Tuhan), keluarlah ucapan-ucapan
ganjil (Syathahat):

‫سبحانى سبحانى ما أعظم‬


‫شأنى‬
“Maha Suci Aku, Maha suci Aku, Maha Besar Aku”.
AL-HALLAJ
(875-922 M

Faham tasawufnya =
al-Hulul
Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia
tertentu untuk mengambil tempat di
dalamnya. Caranya, manusia harus
menghancurkan sifat-sifat kemanusiannya
sehingga terdapat dalam dirinya sifat-sifat
ke-Tuhanan.
Saat hulul terjadi, keluarlah pernyataan:
‫انا الحق‬
Aku adalah Yg Maha Benar

Dzunnun al-Mishri,
Ibnu ‘Arabi,
dll.
ABU HAMID MUHAMMAD BIN MUHAMMAD
BIN AHMAD AL-GHAZALI
(450-550 H/1034-1111 M)

Membawa faham “Al-Ma’rifah” (mengetahui


rahasia Tuhan dan mengetahui peraturan-
peraturan-Nya mengenai segala yang
ada).

“al-Ma’rifah dan al-Mahabbah” tingkat


tertinggi yg dapat dicapai oleh seorang
sufi.
Pokok-pokok ajarannya, antara lain,
dipaparkan dalam buku:

“Ihya ‘Ulum al-Din”.


‫الطريقات‬
‫‪TARIKAT‬‬
Arti Asal Tharikat

Sistem dalam rangka mengadakan latihan jiwa,


membersihkan diri
dari sifat-sifat yg tercela dan mengisinya dg
sifat terpuji dan memperbanyak zikir dg ikhlas.
Jalan yg harus ditempuh sufi dalam tujuan
berada sedekat mungkin dg Tuhan
Penggunaan Istilah
Cara-cara mengajar atau mendidik

Dalam perkembangannya:
Organisasi Pengamal Tasawuf

Asas Berorganisasi:
Kekeluargaan, kumpulan yg mengikat
penganut-penganut sufi yg sefaham dan
sealiran.
Tujuan Berorganisasi:
Memudahkan menerima ajaran-
ajaran dan latihan-latihan dari
pemimpinnya dalam satu ikatan.
DASAR/POKOK BERTARIKAT

Mencari ilmu untuk dilaksanakan


Mendampingi guru dan teman untuk
meneladani
Meninggalkan rukhshah dan takwil untuk
kesempurnaan.
Mengisi semua waktunya dg doa dan wirid.
Mengekang hawa nafsu dari berniat salah dan
untuk keselamatan.
SILSILAH PERKEMBANGAN
AJARAN TARIKAT
SUNNAH NABI
(PEKERJAAN DAN CARA NABI MELAKUKAN)

SHAHABAT

TABI’ TABIIN

- KITAB-KITAB HADITS
- ATSAR
- KITAB-KITAB ULAMA

ULAMA/GURU

PENGIKUT TARIKAT
Guru Tarikat
Syaikh/Mursyid/Guru:
Orang yg mengajar dan memimpin muridnya

Keabsahannya:
Telah mendapat ‘ijazah’ (mandat sah) dari gurunya
sebagaimana tersebut dalam silsilahnya.

Wakilnya :
Khalifah
Tugas dan Ketentuan bagi Murid:
Mempelajari ilmu pengetahuan yg berkaitan dg
syariat agama.
Berusaha semaksimal mungkin mengikuti jejak guru,
melaksanakan perintah dan meninggalkan
larangannya.
Tidak mencari-cari keringanan dalam beramal agar
mencapai kesempurnaan yg hakiki.
Mengisi waktu seefisien mungkin dg wirid dan doa.
Mengekang hawa nafsu agar terhindar dari
kesalahan yg dapat menodai amal.
AKTIVITAS BERTARIKAT
Tempat Kegiatan:
Ribath/Zawiyah/Taqiyah.

Upacara Ritual
Antara lain:

SULUK
SULUK
Latihan-latihan yg dilakukan dalam jangka waktu
tertentu untuk memperoleh sesuatu keadaan mengenai
ahwal dan maqamat dari orang yg melakukan
tarekat/salik/muqarrabin.
Yg Dilakukan dalam Menjalani Suluk
 Tobat bersama-sama di depan mursyid.
 Berbekal ‘takwa’ (menjalankan taat, meninggalkan
maksiat)
 Membawa senjata (membaca dzikir).
 Berkendaraan himmah (kesungguhan hati menjalani
suluk terus menerus)`
Bila Diperlukan:

Riyadhah
(Latihan diri dg tirakat):
1. Menahan lapar.
2. Mengurangi tidur malam dg
beribadat.
3. Berdiam diri.
4. Berkhalwat dari keramaian.
DZIKIR
Bentuk dan Caranya Pelaksanaannya,
Antara lain:
Ziikir, mengingat Allah dg hati dan menyebutnya dg lisan.
Ratib, mengucapkan la ilaha illallah dg gaya, gerak, dan
irama tertentu.
Muzik, membaca wirid dan syair tertentu diiringi dg
musik tertentu.
Menari, gerak yg mengiringi wirid-wirid dan bacaan
tertentu untuk menimbulkan kehidmatan
Bernafas, mengatur cara bernafas pada waktu
melakukan dzikir tertentu.
TARIKAT YG BERKEMBANG
DI INDONESIA
Antara Lain:
 Tarikat Syuhrawardiyah, pendiri= Dhiyauddin Abu
Najib as- Suhrawardi.
 Qadiriyah, pendiri = Abdul Qadir Jailani
 Naqsyabandiyah, pendiri = Muhammad bin
Bahauddin al-Uwaisi
 Rifa’iyah, pendiri = Ahmad ibn ar- Rifai.
 Sadziliyah, pendiri = Abu Hasan ‘Ali asy-Syazili.
 Mauliyah, pendiri = Jalaluddin Rumi.
 Dll.

Anda mungkin juga menyukai