PEMBELAJARAN
SENI RUPA/KERAJINAN
Lanjut..
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Pengukuran adalah kegiatan yang
sistematik untuk menentukan angka pada
objek atau gejala
Nonmeasurement
(Pengamatan ):proyek, produk, portofolio, Measurement /Pengukuran
perfomance (ulangan,ujian akhir,UN) /soal-soal
ASSESSMENT
(Penilaian kelompok MP)
lanjut
Measurement (Ujian akhir, UN, ulangan)
Alat:
• Ujian, ulangan, tes
dilakukan oleh
MEASUREMENT/ pendidik
PENGUKURAN • Ujian Nasional (UN)
(Ujian, UN, Ulangan) oleh pihak lain
Hal:
Kognitif
Data kuantitatif
lanjut
Interpretasi informasi hasil
pengukuran (data kuantitatif)
lanjut
Evaluasi
UMUM
• pengukuran kinerja institusi
pendidikan (pengelola,
program, satuan pendidikan)
• Pengendalian, penjaminan
dan penentapan mutu
KHUSUS
• Pengambilan keputusan
anak lulus atau mengulang
• Remedial atau tidak
Assessment Purposes
PRINSIP
• Keeping track, PENILAIAN
Melacak
kemajuan siswa
• Checking up, Valid
Mengecek Reliabel
ketercapaian
kemampuan. Terfokus pada
• Finding out, kompetensi
Mendeteksi Objektivitas
kesalahan
• Summing up, Menyeluruh
Menyimpulkan Mendidik
Validitas:
menilai dan alat penilaian yang digunakan
harus sesuai dengan yang seharusnya dinilai
Reliabilitas ( Terpercaya)
Terfokus pada kompetensi
INDIKATOR
• Karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan,
atau respon yang harus dapat dilakukan atau
ditampilkan oleh peserta didik, untuk menunjukkan
bahwa siswa ybs. telah mencapai KD tertentu.
Prinsip-prinsip Penilian Hasil
Belajar Berbasis Kompetensi
Belajar tuntas (mastery learning), siswa tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil
yang baik.
(John B. Carrol, A Model of School Learning)
Jika siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat
kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran,
dan diajar sesuai dengan karakteristik mereka,
maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan.
BELAJAR TUNTAS, Lanjutan …..
Nitko, (1996 – P. 291) :
Siswa harus mencapai skor 80-90%
sebelum beralih pada modul/topik
berikutnya.
Guru dapat menentukan skor/batas
lulus untuk setiap target belajar.
Patokan yang digunakan 80 % atau
yang mendekati.
1. Ketuntasan Belajar : adalah Tingkat/Batas Standar
Kompetensi Yang Harus Dicapai oleh Siswa per mata
pelajaran.
2. Nilai ketuntasan belajar maksimum adalah 100.
3. Nilai ketuntasan belajar siswa (Pengetahuan &
Pemahaman Konsep dan Praktik) dinyatakan dalam
bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
4. Sekolah dapat menetapkan Standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM) di bawah nilai ketuntasan
belajar maksimal (100), namun sekolah harus
merencanakan target dalam waktu tertentu untuk
mencapai nilai ketuntasan belajar maksimum
5. Nilai SKBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
untuk setiap mata pelajaran dan dievaluasi pada
setiap semester.
6. Penetapan SKBM dilakukan oleh forum guru baik
yang berada di dalam lingkungan sekolah (akan lebih
baik bila melibatkan sekolah lain yang telah
melaksanakan Kurikulum 2004 atau forum MGMP
Kab/Kota setempat).
7. Penetapan SKBM dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimum pada setiap Kompetensi
Dasar (KD)
8. Penetapan SKBM setiap KD dimaksud, dilakukan
melalui analisis Indikator Pencapaian (IP) pada KD
yang terkait, karena Indikator Pencapaian menjadi
acuan pembuatan Soal Ujian. Soal Ujian harus
mampu mencerminkan pencapaian IP dan tidak
perlu ada pembobot hasil ujian harian, mingguan,
bulanan – semesteran.
9. Penetapan NILAI
SKBM dilakukan Sbb:
SKBM setiap KD
merupakan rata-rata
SKBM setiap INDIKATOR . SKBM setiap
INDIKATOR berfungsi STANDAR
sebagai KRITERIA KOMPETENSI (SK)
Ketuntasan Belajar KD
merupakan rata-rata
Siswa dinyatakan telah
mencapai KETUNTASAN SKBM dari setiap KD
BELAJAR bila telah yang terkait.
MENCAPAI ketuntasan
belajar untuk setiap
INDIKATOR pada KD
dimaksud.
10. Setiap KD dan IP dimungkinkan adanya perbedaan SKBM, dan
penetapannya harus memperhatikan :
Penilaian Proses:
a. Tes
- Tes Tertulis: tes objektif (pg, isian,
bs, menjodohkan), tes uraian
- Tes Lisan: kuis
- Tes Perbuatan: Demonstrasi,
Jenis Tagihan Eksperimen
b. Non Tes
- Teknik penilaian melalui observasi
- Teknik melalui wawancara
Penilaian Individu
Produk:
- Laporan
- Hasil Karya Kelompok
BENTUK INSTRUMEN
Tes Tertulis
- Obyektif : Pilihan ganda, Menjodohkan, Benar Salah
- Non Obyektif : Kuis/Jawaban Singkat, uraian
Tes Lisan
- Pedoman Wawancara
Tes Perbuatan
- Daftar Cek, Lembar Pengamatan
Non Tes
- Angket, Kuesioner, Check-list, Inventori, Skala
Sikap, dan pengamatan.
Produk
- Daftar Cek/Pedoman Penskoran
PENILAIAN PRODUK
No Aspek Penilaian Skor maksimum Nilai
1. Perencanaan Pembuatan 30
Bentuk dan desain 20
Penyiapan Bahan dan alat 10
2. Proses Pembuatan 40
Sikap dalam berkarya 10
Ketepatan waktu 10
Keselamatan kerja 10
Teknik yang digunakan 10
Total 100
Contoh kisi-kisi
Jenis Sekolah : Jumlah Soal:
Kelas Semester : Bentuk Soal: Praktik
Mata Pelajaean : Kesenian
Kurikulum : 2004
Menampung ke khas-an
Pengalaman mengembangkan
Apresiasi dan Kreasi