Anda di halaman 1dari 9

Penyelidikan Epidemiologis

Pertusis

TANANI FEBRIANTY/102014007
TUTOR : DR. DIANA L. TUMILISAR
SKENARIO 2
Skenario 2

Dokter Mega bekerja di Puskesmas Kecamatan berpenduduk 25.000 jiwa.


Minggu ini ia dikejutkan dengan meningkatnya kasus yang mirip dengan
pertusis pada anak-anak balita. Laporan hasil program imunisasi
dasar DPT ternyata telah mencapai 80%. Ia bermaksud untuk
mengadakan penyelidikan epidemiologis atas peristiwa tersebut. Apakah benar
kejadian tersebut adalah KLB pertusis.

Penyelidikan
Istilah yang tidak diketahui epidemiologi

Penyelidikan epidemiologi (PE) adalah rangkaian kegiatan untuk


mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung maupun yang
telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer
dan sekunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan
rekomendasi dalam bentuk laporan
KLB
Surveilance

Adanya peningkatan kasus yang mirip


dengan pertusis pada anak-anak balita.
Laporan hasil program imunisasi dasar DPT
ternyata telah mencapai 80%.

Epidemiologi Penanggulangan
kasus
Pertusis

Toxin-mediated disease, yaitu toksinnya/racun melekat


dan melumpuhkan bulu getar saluran nafas (silia). Hal
ini akan mengganggu aliran sekret/riak. Sehingga akan
terjadi batuk terus-menerus yang diakhiri dengan
whoop (inspirasi/menghirup nafas panjang dan
melengking) yang bisa berlangsung 1-10 minggu.

• Stadium kataralis, lamanya 1-2 minggu

•Stadium spasmodic, lamanya 2-4 minggu

• Stadium konvalesensi/penyembuhan, lamanya kira-


kira 4-6 minggu
Surveilans
Pengamatan surveilans

• Pengumpulan data yang diperoleh


Surveilans epidemiologi dari laporan bulanan sarana pelayanan
di daerah.

• Surveilans pasif •Dapat diketahui distribusi geografis


tentang berbagai penyakit menular,
•Surveilans aktif penyakit rakyat, perubahan-perubahan
Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit
yang terjadi, dan penelitian sebagai
atau masalah –masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
tindak lanjut.
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan
• Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit
tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan secra
teratur seminggu sekali atau 2 minggu sekali untuk mencatat ada atau tidaknya kasus
baru penyakit tertentu.
UU Republik
Kriteria Indonesia No. 4Biasa
Kejadian Luar tahun 1984 tentang
(Keputusan Wabah
Dirjen PPMPenyakit Menular
No 451/91)
dan PP Republik Indonesia No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular dinyatakan
• Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
• Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).
• Peningkatan kejadian penyakit dan kematian dua kali lipat atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun).
Timbulnya atau meningkatnya kejadian
KLB (kejadian luar
• Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan
morbiditas/mortalitas yang 2bermakna
kali lipat secara
atau lebih
biasa)
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam
epidemiologis tahunwilayah
pada suatu sebelumnya.
dan periode
tertentu

• Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan > 2 kali
dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya.
• CFR suatu penyakit dalam satuKejadian
kurun waktu tertentu menunjukkan
berjangkitnya suatu penyakitkenaikkan 50 %
menular dalam
atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya.
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
• Proporsional Rate penderita baru dari
Wabah suatu
secara periode
nyata tertentu
melebihi menunjukkan
keadaan yang lazimkenaikkan
pada
> 2 kali dibandingkan periode yang sama dan kurun
wilayah waktu/tahun
dan periode sebelumnya.
tertentu serta dapat5
menimbulkan malapetaka
Epidemiologi
Penyelidikan epidemiologi

Cara penyebarannya di masyarakat atau populasi.


Tujuan penyelidikan epidemiologi
• Rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung
Agent
maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer dan
sekunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan rekomendasi
dalam bentuk laporan.
• Mengetahui gambaran epidemiologi wabah
Hostdilaksanakan
• Penyelidikan epidemiologi sesuaiepidemic
• Common source Enviroment penyakit dan
dengan perkembangan
•Mengetahui kelompok
kebutuhan upaya masyarakatwabah
penanggulangan yang yang terancam penyakit wabah
• Propagated epidemic
• Mixed epidemic, KLB penyakit yang memperlihatkan ciri common source maupun
•Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit wabah termasuk
propagated epidemic
sumber dan cara penularan penyakitnya

•Menentukan cara penanggulangan wabah


Promosi kesehatan

 Promotif : memberikan penyuluhan dan


pendidikan kesehatan

 Prefentif : imunisasi

 Kuratif : - antibiotik
- oksigen
- perawatan penunjang
KESIMPULAN

 Kasus pertusis melalui peny elidikan epidemiologi didapatkan bahwa

dapat menyebabkan terjadinya KLB. Diperlukannya surveilans,


pemantauan terus menerus untuk mencari penyebab dan

Terimakasih
mengevaluasi KLB yang terjadi. Dengan adanya stategi upaya
penanggulangan pertusis dengan adanya penyuluhan kesehatan dan
pendidikan kesehatan tentang imunisasi dasar pada balita serta
pengobatan pertusis diharapkan dapat menekan angka KLB yang tak
terlepas dari peran yang baik para tenaga medis yang salah satunya
adalah dokter

Anda mungkin juga menyukai