Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

FRAKTUR RADIUS

Maria Aprilia Ekacitra Galis. Ked


(1208017022)
Pembimbing :
dr. Elsye TheneSp. Rad
PENDAHULUAN
LANGSUNG
TRAUMA
TIDAK LANGSUNG
PATOLOGIK
FRAKTUR

TEKANAN
Lokasi : Sesuai
anatomi
pertulangan
COLLES
RADIUS
ANTEBRACHII
SMITH

ULNA
LAPORAN KASUS
 Identitas Pasien
Nama : Ny. ML
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 68 tahun
Agama : Kristen
Status Pernikahan : Sudah menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Naikolan
Anamnesis
 Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 17 Juli 2018 di Poli Bedah
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada pukul 11.00
WITA.
 Keluhan Utama
Pasien rujukan dari Dokter keluarga ke RSUD Prof. Dr. W.
Z. Johannes Kupang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada
pergelengan kanan
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri pada pergelangan tangan
kanan sejak 5 hari yang lalu. Nyeri dirasakan disertai
bengkak merah dan tangan susah digerakkan. Saat ini
keluhan bengkak sudah berkurang tetapi masih
berwarna keunguan disekitar pergelangan tangan.
Nyeri disebabkan karena 5 hari yang lalu pasien
sempat terjatuh di kamar mandi di dalam rumah secara
tiba-tiba. Tangan pasien sebelah kanan lalu terbentur
pada bagian kloset kamar mandi. Pasien tetap sadar,
tidak ada mual dan muntah. Tangan tetap dapat
digerakan meskipun terbatas, tetapi sangat nyeri. Tidak
ada darah yang keluar.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami kejadian yang serupa.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien saat
ini.
 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 17 Juli 2018 di Poli Bedah RSUD Prof. Dr. W.
Z. Johannes Kupang pada pukul 11.00 WITA.
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang.
Kesadaran : Kompos mentis (GCS E4V5M6).
TTV
Tekanan darah : 130/70 mmHg.
Frekuensi nadi : 72 kali/menit.
Frekuensi napas : 21 kali/menit.
Suhu : 36,7°C.
 Kulit : Turgor kulit normal, elastisitas baik, ruam (-).
 Kepala
Bentuk :Normocephal.
Rambut :Panjang, berwarna putih, tidak mudah dicabut.
 Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (+/-), mata cekung
(-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+).
 Hidung :Sekret (-/-), perdarahan (-/-), napas cuping hidung (-).
 Telinga:Sekret (-/-), perdarahan (-/-), pendengaran
dalam batas normal.
 Mulut/bibir: Sianosis (-), perdarahan gusi (-).
 Lidah : Hiperemis (-).
 Tenggorok : Faring dalam batas normal, perbesaran
tonsil (-).
 Leher
Inspeksi :Lesi (-), perbesaran KGB (-).
Palpasi :Perbesaran KGB (-), perbesaran tiroid (-).
 Dada
 Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
 Palpasi: Iktus kordis teraba di ICS IV midclavicle sinistra.
 Perkusi : Batas jantung masih dalam batas normal.
 Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-).
 Paru : dbn

 Ekstremitas :
 tampak edema (+),deformitas (-), hematom (-), nyeri tekan (+),“dinner
fork” deformity (-)
 ROM : gerak wrist joint terbatas karena nyeri
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi

• Terdapat marker pada hasil foto toraks tetapi tidak


terdapat identitas, dan taggal foto
• Aligment : tidak normal
• Bone : adanya fraktur kominutif di 1/3 distal os radius
dextra
• Cartilago / celah sendi : celah sendi dalam keadaa baik
• Soft tissue swelling : tampak jaringan lunak, disekitar
daerah fraktur ada swelling.
 Diagnosis Kerja
Fraktur kominutif 1/3 distal os radius dextra
 Diagnosis Banding
Fraktur coles
 Tatalaksana
Pada kasus ini, dilakukan reposisi tertutup dan imobilisasi
dengan gyps/ cast karena tidak ada luka terbuka.
TINJAUAN PUSTAKA
 ANATOMI ANTEBRACHII
ANATOMI RADIUS
ANATOMI ULNA
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOLOGI
 Pemeriksaan os antebrachii adalah pemeriksaan secara
radiologi dengan menggunakan sinar-X untuk mendiagnosa
adanya kelainan pada ossa antebrachii.
 Untuk pemeriksaan radiografi patologis yang sering dijumpai
meliputi fraktur, dislokasi, corpus alienum, dll.Pada
pemeriksaan radiografi antebrachii ini proyeksi yang
digunakan adalah proyeksi AP dan lateral.
Posisi Antero Posterior (AP)

Kriteria Evaluasi :
Berikut ini Kriteria radiograf yang harus nampak pada proyeksi AP antebrachii :
•Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
•Sedikit superimposisi caput, colum, tuberosity radial, pada daerah proksimal ulna.
•Tidak ada perpanjangan atau foreshortening dari epicondyles humeri.
•Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas elbow joint.
•Densitas yang sama antara daerah distal dan proksimal antebrachi.
Posisi Lateral

Kriteria Evaluasi :
Berikut ini gambaran radiograf yang nampak pada proyeksi lateral antebrachi :
•Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
•Superimposisi dari radius dan ulna pada ujung distal.
•Superimposisi oleh caput radial di atas prosesus koronoideus.
•Radial tuberositas menghadap depan.
•Epicondilus humerus superposisi.
•Elbow fleksi 90 derajat.
•Tampak soft tissue dan trabecula tulang di sepanjang poros radial dan ulnaris.
Penilaian radiografi pada fraktur radius
distal

1. Panjang atau tinggi radial 2. Kemiringan atau sudut radial 3. Volar tilt (L)
(AP) (AP) • Sudut normal 10-
• Normal 15 mm • Sudut normal 15-25o . 25º.
• < 9mm  terjadi fraktur • Kecenderungan abnormal •Volar tilt negatif
komunita atau dampak dari radius distal mungkin menunjukkan
Fraktur radius distal merupakan cerminan dari angulasi dorsal
fraktur radius distal. permukaan
artikular radial
distal
KLASIFIKASI FRAKTUR ANTEBRACHII

FRAKTUR FRAKTUR
COLLES SMITH
FRAKTUR COLLES
Fraktur Colles adalah fraktur1/3 radius bagian distal (sampai
dengan 1 inchi dari radiocarpal joint) dengan displacement
DEFINISI fragmen distal ke arah dorsal, dan dapat juga disertai dengan
fraktur styloid ulna

EPIDEMIOLOGI Fraktur distal radius terutama ‘Fraktur Colles’ lebih sering


ditemukan pada wanita. Umur di atas 50 tahun pria dan wanita 1
berbanding 5. Usia terbanyak dikenai adalah antara umur 50 –
59 tahun

Klasifikasi Frykman
Klasifikasi

Klasifikasi Melone
penderita terjatuh dengan tangan posisi meyangga badan 
Patogenesis sebagian energi yang timbul diserap oleh soft tissue dan wrist joint
 diteruskan ke os radius distal, patah tulang pada daerah yang
lemah yaitu antara batas tulang cortical dan tulang spongiosa

• deformitas garpu makan malam / Dinner Fork Deformity +


Manifestasi penonjolan punggung pergelangan tangan + depresi di depan
Klinis • nyeri tekan lokal
•Kekakuan
•gerakan yang bebas terbatas
•pembengkakan di daerah yang terkena
untuk mengetahui derajat remuknya Fraktur
RADIOLOGI kominutif dan mengetahui letak persis patahannya
Gold standart : X – Ray Posisi AP / L

STABIL INSTABIL

Satu
garis patahnya
patahan comminutive
dan
“crushing”
•Sebagian besar patah tulang Colles dapat diobati dengan reduksi
Tata laksana tertutup dan imobilisasi gips
•Reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF) dianggap saat fraktur
tidak stabil, dan / atau reduksi tertutup tidak memuaskan(yakni:
> 10oangulasi dorsal;shortening >5mm; kominutif signifikan)

• Dini
KOMPLIKASI • Sirkulasi
•Cedera saraf
•Distrofi refleks simpatetik
•Lanjut
•Malunion
•Kekakuan
•Osteomielitis,
•Ruptur tendon
FRAKTUR SMITHS
Definisi Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture
ialah fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser
ke arah volar. Hal ini berlawanan dengan definisi fraktur Colles
yaitu fraktur distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke
arah dorsal.

Mekanisme Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman


Cidera langsung pada punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan
fleksi.
Manifestasi Pasien yang mengalami fraktur ini tidaklah menunjukkan
Klinis tanda-tanda seperti “Dinner-fork deformity”, tetapi “Garden
Spade Deformity”.Pada pemeriksaan x-ray, didapatkan adanya
fraktur pada yang terjadi pada metaphysis os radius bagian
distal. Pada foto lateral, menunjukkan adanya fragment-
fragment fraktur yang terdorong kearah anterior

Radiologi untuk mengetahui derajat remuknya Fraktur kominutif dan


mengetahui letak persis patahannya
Gold standart : X – Ray Posisi AP / L

Fraktur radius distal dan ulna dengan angulasi anterior


fragmen distal (fraktur Smith). (A) PA dan (b) proyeksi lateral.
Radiografi posteroanterior menunjukkan fraktur Lateral radiograph demonstrates volar
radius distal displacement of the principal distal fracture
fragment, described by Smith.(
Kesimpulan
 Telah dilaporkan suatu kasus pada pasien perempuan, berusia 68 tahun.
Pasien datang dengan keluhan nyeri dan sedikit bengkak disertai tangan sulit
digerakkan Pada pergelangan tangan sebelah kanan sejak 5 hari yang lalu. Pada
anamnesis, didapatkan bahwa pasien jatuh di kamar mandi dan tangan terbentur
pada kloset. Keluhan lain tidak ada, pasien masih dalam keadaan sadar. Pasien
datang ke IGD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada tanggal 17 Juli 2018 dan
langsung diminta untuk melakukan pemeriksaan radiologi di RSUD Prof. Dr. W.
Z. Johannes. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan bengkak pada pada pergelangan
tangan kanan. Untuk menentukan posisi atau letak kelainan, petugas menggunakan
pemeriksaan radiologis menggunakan foto polos AP dan posisi lateral. Pada kasus
ini menunjukkan adanya gambaran fraktur kominutif pada 1/3 distal os radius
bagian dextra.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai