atas normal. Etiologi: ◦ Faktor genetik ◦ Faktor lingkungan ◦ Faktor gaya hidup Patofisiologi: ◦ Penurunan sekresi insulin ◦ Peningkatan resistensi insulin ◦ Peningkatan utilisasi glukosa Adalah keadaan dekompensasi/ kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. Absolute insulin efficiency
PARAMETER RINGAN SEDANG BERAT Gula darah (mg/dL) >250 >250 >250 pH arteri 7.25-7.30 7.00-7.24 <7.00 Serum Bikarbonat /HCO3 15-18 10- <15 <10 (mEq/L) Keton urine + + + Keton serum + + + Osmolalitas serum efektif Variabel Variabel Variabel (mOsm/kg)
Anion gap >10 >12 >12
Perubahan sensorial atau Alert Alert/drows Stupor/coma mental obturdation y Penggantian cairan tubuh dan garam yang hilang Menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel hati dengan pemberian insulin Mengatasi stress sebagai pencetus KAD Mengembalikan keadaan fisiologi normal dan menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian pengobatan. TERAPI CAIRAN ◦ Merupakan prioritas utama tatalaksana KAD ◦ Terapi insulin hanya efektif jika cairan diberikan di tahap awal terapi ◦ Dalam 4 jam pertama , lebih dari 80% penurunan gula darah disebabkan oleh rehidrasi. ◦ Pentingnya dilakukan penentuan defisit cairan dengan melihat klinis pasien dan atau menggunakan rumus sbb Fluid deficit = (0.6 x Berat Badan dalam kg) x (corrected Na/140) Corrected Na = Na + (kadar gula darah – 5)/3.5 Resusitasi cairan dilakukan secara AGRESIF Target penggantian cairan sebesar 50% dari kekurangan cairan dalam 8-12 jam pertama dan sisanya dalam 12-16 jam berikutnya. Total kekurangan cairan pada pasien KAD sebesar 100 cc/ kgBB atau sebesar 5-8 liter. TERAPI INSULIN ◦ Dimulai setelah diagnosis KAD tegak dan rehidrasi yang memadai ◦ Insulin akan menurunkan kadar hormon glukagon, sehingga menekan produksi benda keton di hati, pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak, pelepasan asam amino dari jaringan otot dan meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan Jika K > 3.3 mEq/L insulin reguler 0.15 u/kgBB, dilanjutkan infus kontinu 0.1 u/kgBB/jam (5-7 unit) Jika K < 3.3 mEq/L koreksi Kalium untuk mencegah aritmia jantung NATRIUM ◦ Penderita KAD Hiponatremia oleh karena kadar gula yang tinggi ◦ Corrected serum sodium concentration dengan menambahkan 1,6 mEq/L tiap kenaikan gula darah 100 mg/dL lebih tinggi dari 100 mg/dL ◦ Hiponatremi perlu dikoreksi jika memiliki nilai yang masih rendah setelah dikoreksi KALIUM ◦ Hiperkalemia ringan shift kalium dari intrasel ke ekstrasel karena asidosis, kekurangan insulin, dan hipertonisitas terapi insulin, koreksi asidosis, penambahan volume cairan. ◦ Untuk mencegah hipokalemi pemberian kalium dimulai pada kadar kalium 5.0 mEq/L ◦ Jika kadar K <3.3 mEq/L resiko aritmia dan gagal jantung serta kegagalan otot pernafasan tunda terapi insulin TATALAKSANA TERHADAP INFEKSI YANG MENYERTAI ◦ Antibiotika yang sesuai dengan indikasi Kadar gula darah <200 mg/dl Serum bikarbonat > 18 mEq/L pH vena >7.3 Anion gap < 12 mEq/L