Anda di halaman 1dari 22

 sekumpulan sindrom metabolik yang ditandai

dengan adanya peningkatan gula darah di


atas normal.
 Etiologi:
◦ Faktor genetik
◦ Faktor lingkungan
◦ Faktor gaya hidup
 Patofisiologi:
◦ Penurunan sekresi insulin
◦ Peningkatan resistensi insulin
◦ Peningkatan utilisasi glukosa
 Adalah keadaan dekompensasi/ kekacauan
metabolik yang ditandai oleh trias
hiperglikemia, asidosis dan ketosis terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut
atau relatif.
Absolute insulin efficiency

or

Stress, infection or insufficient insulin intake

Counterregulatory Hormones:
↑ Glucagon ↑ Cortisol
↑Catecholamine ↑ Growth

↑ Lipolysis ↓ Glucose ↑ Protolysis ↑ Glycogenolysis


utilization ↓ Protein Synthesis

↑ Gluconeogenesis substrate

↑ FFA to Liver ↑ Gluconeogenesis

↑ Ketogenesis Hyperglycemia

↓ Alkali Reserve Glicosuria (osmotic dieresis)

Ketoacidosis Loss of water and electrolytes

Lactic Acidosis dehydration Hyperosmolarity

Impaired Renal Function


PARAMETER RINGAN SEDANG BERAT
Gula darah (mg/dL) >250 >250 >250
pH arteri 7.25-7.30 7.00-7.24 <7.00
Serum Bikarbonat /HCO3 15-18 10- <15 <10
(mEq/L)
Keton urine + + +
Keton serum + + +
Osmolalitas serum efektif Variabel Variabel Variabel
(mOsm/kg)

Anion gap >10 >12 >12


Perubahan sensorial atau Alert Alert/drows Stupor/coma
mental obturdation y
 Penggantian cairan tubuh dan garam yang
hilang
 Menekan lipolisis sel lemak dan menekan
glukoneogenesis sel hati dengan pemberian
insulin
 Mengatasi stress sebagai pencetus KAD
 Mengembalikan keadaan fisiologi normal dan
menyadari pentingnya pemantauan serta
penyesuaian pengobatan.
 TERAPI CAIRAN
◦ Merupakan prioritas utama tatalaksana KAD
◦ Terapi insulin hanya efektif jika cairan diberikan di
tahap awal terapi
◦ Dalam 4 jam pertama , lebih dari 80% penurunan
gula darah disebabkan oleh rehidrasi.
◦ Pentingnya dilakukan penentuan defisit cairan 
dengan melihat klinis pasien dan atau
menggunakan rumus sbb
 Fluid deficit = (0.6 x Berat Badan dalam kg) x
(corrected Na/140)
 Corrected Na = Na + (kadar gula darah – 5)/3.5
 Resusitasi cairan  dilakukan secara AGRESIF
 Target  penggantian cairan sebesar 50%
dari kekurangan cairan dalam 8-12 jam
pertama dan sisanya dalam 12-16 jam
berikutnya.
 Total kekurangan cairan pada pasien KAD
sebesar 100 cc/ kgBB atau sebesar 5-8 liter.
 TERAPI INSULIN
◦ Dimulai setelah diagnosis KAD tegak dan rehidrasi
yang memadai
◦ Insulin akan menurunkan kadar hormon glukagon,
sehingga menekan produksi benda keton di hati,
pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak,
pelepasan asam amino dari jaringan otot dan
meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan
 Jika K > 3.3 mEq/L  insulin reguler 0.15
u/kgBB, dilanjutkan infus kontinu 0.1
u/kgBB/jam (5-7 unit)
 Jika K < 3.3 mEq/L  koreksi Kalium untuk
mencegah aritmia jantung
 NATRIUM
◦ Penderita KAD  Hiponatremia oleh karena kadar
gula yang tinggi
◦ Corrected serum sodium concentration  dengan
menambahkan 1,6 mEq/L tiap kenaikan gula darah
100 mg/dL lebih tinggi dari 100 mg/dL
◦ Hiponatremi perlu dikoreksi jika memiliki nilai yang
masih rendah setelah dikoreksi
 KALIUM
◦ Hiperkalemia ringan  shift kalium dari intrasel ke
ekstrasel karena asidosis, kekurangan insulin, dan
hipertonisitas terapi insulin, koreksi asidosis,
penambahan volume cairan.
◦ Untuk mencegah hipokalemi  pemberian kalium
dimulai pada kadar kalium 5.0 mEq/L
◦ Jika kadar K <3.3 mEq/L  resiko aritmia dan gagal
jantung serta kegagalan otot pernafasan  tunda
terapi insulin
 TATALAKSANA TERHADAP INFEKSI YANG
MENYERTAI
◦ Antibiotika yang sesuai dengan indikasi
 Kadar gula darah <200 mg/dl
 Serum bikarbonat > 18 mEq/L
 pH vena >7.3
 Anion gap < 12 mEq/L

Anda mungkin juga menyukai