Anda di halaman 1dari 16

LINE OF BALANCE (LoB)

Linier Scheduling Methode /


Vertical Production Methode.
PENGERTIAN:
• untuk pekerjaan yang berulang, misalnya
perumahan, pertokoan, gedung bertingkat
dengan lantai sejenis, pekerjaan pipa, pekerjaan
jalan dsb.
• Diagram LoB digunakan untuk merencanakan
dan merekam kemajuan pada kegiatan jamak yg
dilaksanakan berkelanjutan melalui durasi
seluruh proyek.
• Dapat digunakan untuk mengevaluasi
kecepatan aliran proses produksi.
Case Study

Data Umum
1. Nama proyek: Proyek Air Minum PDAM DKI Jakarta C-
PE3. Pekerjaan pemasangan pipa distribusi primer
Ø300 mm.
2. Lokasi: Zone 3 & 6 (IP 365)
3. Pemilik proyek: PDAM DKI Jkt
4. Konsultan Perenc: Nihon Suido Consultant Co. Ltd.
5. Konsultan Pengawas: PT. Dacrea
6. Kontraktor: PT Tukadmas GC
7. Dana Pinjaman: OE-CF (Japan)

• Pelaksanaan : 84 hari kerja


Pekerjaan:
A. Pengangkutan Bahan Pipa
B. Pembersihan lokasi pekerjaan
C. Pekerjaan Galian
D. Pemasangan Pipa & Fitting
E. Pengujian kebocoran
F. Perbaikan perkerasan

Sept Oktober November Desember


Pek Vol (meter)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A 1000

B 1000

C 1000

D 1000

E 1000

F 1000
Perbandingan dengan Network Diagram (NWP/ PDM)
• ND
– Kegiatan konstruksi dpt dibagi menjadi sejumlah kegiatan yg relatif lebih kecil.
– Masing2 kegiatan, dengan cirinya masing2 diurutkan sesuai pelaks-nya.
– Sebagian kegiatan konstruksi tidak dapat diperlakukan seperti di atas.
• Kegiatan dgn pekerjaan berulang seperti pembangunan 50 rumah yg identik, tidak
dapat didekati dengan dasar pembangunan sebuah rumah pada satu waktu
kemudian diikuti rumah ke dua dan seterusnya. (GB.1)
• Dalam beberapa kasus, kegiatan-kegiatan konstruksi yang sama dilaksanakan oleh
kelompok pekerja yg sama secara berkelanjutan selama durasi proyek.
– Proyek transportasi misalnya, menunjukkan ciri ini karena sifatnya yg berulang. Konstruksi
jalan raya melibatkan kegiatan2: clearing, grubbing, grading, subbase, base coarse, dan
paving. Masing-masing kegiatan ini harus diulang oleh kelompok pekerja yang sama dari
satu bagian ke bagian yang lain.
• ND tidak tepat untuk kasus semacam ini.
– Hasilnya akan sangat pendek dan tidak sesuai dengan kenyataannya jika kegiatan yang
sama untuk semua unit disatukan.
– Terjadi pengulangan yang membosankan jika durasi dari kegiatannya dibagi sesuai
penempatan fisiknya atau lokasinya.
• ND tidak dapat membedakan kecepatan kemajuan (rate progress) diantara kegiatan-
kegiatannya
– ND adalah total waktu yg diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tsb.
– Jml unit yang dpt diselesaikan dalam waktu periode durasi tidak tampak.
• Seringkali bar chart juga digunakan untuk menjadwalkan proyek linier, tetapi ada
kerugiannya. Bar Chart hanya menghubungkan kegiatan-kegiatan dengan skala
waktu ketergantungan antar kegiatan tidak tampak dan untuk proyek linier tidak
dapat menunjukkan variasi kecepatan kemajuannya.
1A 2A 3A

1B 2B 3B

1C 2C 3C
• Dalam beberapa kasus, kegiatan-kegiatan konstruksi yang sama
dilaksanakan oleh kelompok pekerja yg sama secara berkelanjutan
selama durasi proyek.
– Proyek transportasi misalnya, menunjukkan ciri ini karena sifatnya yg
berulang. Konstruksi jalan raya melibatkan kegiatan2: clearing,
grubbing, grading, subbase, base coarse, dan paving. Masing-masing
kegiatan ini harus diulang oleh kelompok pekerja yang sama dari satu
bagian ke bagian yang lain.
• ND tidak tepat untuk kasus semacam ini.
– Hasilnya akan sangat pendek dan tidak sesuai dengan kenyataannya
jika kegiatan yang sama untuk semua unit disatukan.
– Terjadi pengulangan yang membosankan jika durasi dari kegiatannya
dibagi sesuai penempatan fisiknya atau lokasinya.
• ND tidak dapat membedakan kecepatan kemajuan (rate progress)
diantara kegiatan-kegiatannya
– ND adalah total waktu yg diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tsb.
– Jml unit yang dpt diselesaikan dalam waktu periode durasi tidak
tampak.
• Seringkali bar chart juga digunakan untuk menjadwalkan proyek
linier, tetapi ada kerugiannya. Bar Chart hanya menghubungkan
kegiatan-kegiatan dengan skala waktu ketergantungan antar
kegiatan tidak tampak dan untuk proyek linier tidak dapat
menunjukkan variasi kecepatan kemajuannya.
DASAR PERHITUNGAN
• Diagram LoB dibuat berdasarkan anggapan bahwa satu
kelompok pekerja mengerjakan satu jenis kegiatan untuk
satu unit. Jadi meskipun digunakan lebih dari satu
kelompok pekerja untuk satu kegiatan, durasi untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut pada satu unit tidak
berubah, melainkan pada waktu yang bersamaan dapat
melakukan kegiatan yang sama untuk beberapa unit
sesuai jml kelompok pekerja yg digunakan sehingga
kecepatan produksinya yang meningkat.
• Penjadwalan ini dibuat berdasarkan hubungan "finish to
start". Pada kenyataannya kegiatan dapat dilaksanakan
overlap satu dengan yang lainnya, tetapi hal ini tidak
dapat ditunjukkan dalam diagram LoB. (Gb2)
STA 23 + 000

e
Bas
g
bbin

Sub
g
Gru

Paving
Base
ovin
g&

th M
arin

Ear
Cle

STA 0 + 000
10 20 30 40 50 60 70 80 90
Days

GB. 2
Buffer Time
• Ada beberapa hal yg dpt menghalangi kemajuan
prestasi suatu kegiatan, misalnya:
– Kecepatan produksi yg berbeda dimana kegiatan yg mendahului
mempunyai kecepatan produksi yg lebih lambat daripada
kegiatan yg mengikuti.
– Perbaikan dan keterbatasan peralatan.
– Keterbatasan material
– Variasi jumlah kelp pekerja dimana kegiatan yg mendahului
menggunakan kelp pekerja yg lebih banyak drpd kegiatan yg
mengikuti.
• Untuk mencegah terjadinya penundaan akibat hal-hal
diatas maka perlu ditambahkan buffer time. (GB. 3)
Duplex Number

0
1
3

10
Exc
ava
te

20
30
F&
PF
oun
d atio
n &S

40
lab

50

GB. 3
Fr
am
60 e

Days
Brick W
ork
70
80
90
Buffer Time
Contoh Kasus
• Kegiatan-kegiatan untuk tiap unit pada
pembangunan 80 unit rumah bertingkat
Kegiatan Durasi Kelp Kegiatan Durasi Kelp
Pekerja Pekerja

A. Pondasi 1 2 F. Dinding Bawah 3 6


B. Kolom Bawah 2 4 G. Dinding Atas 3 6

C. Tangga 1 2 H. Atap 1 2

D. Balok dan Plat 2 4 I. Plumbing 1 2

E. Kolom Atas 2 4 J. M/E 1 2

K. Finishing 4 8
NETWORK DIAGRAM
Jika
dj ≥ di Start Sj = Si + di
Fj = Sj + dtj
dj < di Finish Fj = Fi + dj
Sj = Fj + dtj

dj = Durasi kegiatan yang mengikuti


di = Durasi kegiatan yang mendahului
Sj = Start kegiatan yang mengikuti
Si = Start kegiatan yang mendahului
Fj = Finish kegiatan yang mengikuti
dtj = durasi total kegiatan yg mengikuti (durasi utk mengerjakan x rumah)
Kecepat Kelo Kecep
Durasi an Prod. mp Prod Durasi Start Finish
Kegiatan
(Minggu) / minggu Kerja / Minggu Total
A. B = 1/A C D=B * C E=Unit/D F G
A. Pondasi 1 1 2 2 40 0 40
B. Kolom Bawah 2 0,5 4 2 40 1 41
C. Tangga 1 1 2 2 40 1 41
D. Balok dan Plat 2 0,5 4 2 40 3 43
E. Kolom Atas 2 0,5 4 2 40 5 45
F. Dinding Bawah 3 0,33 6 2 40 5 45
G. Dinding Atas 3 0,33 6 2 40 7 47
H. Atap 1 1 2 2 40 8 48
I. Plumbing 1 1 2 2 40 8 48
J. M/E 1 1 2 2 40 9 49
K. Finishing 4 0,25 8 2 40 10 50
Grafik LoB
39 40 41 43 46 50
80
Unit rumah

40

A
I TAS D
F AS K
TI I T AS
AK TI F F I T
AK TI
AK

0 1 3 5 6 10 50
Hari

Anda mungkin juga menyukai