Anda di halaman 1dari 21

MENINGITIS BAKTERIAL

KARTIN, SpA
MENINGITIS BAKTERIAL
PENDAHULUAN

 Meningitis bakterial menduduki urutan ke 9 dari


10 pola penyakit anak di 8 RS pendidikan di
Indonesia 1984
 Angka kematian 18-40% dgn angka kecacatan 30-
50%
 Kecacatan terjadi : g3 pendengaran, g3
penglihatan, retardasi mental, g3 bicara, g3 belajar,
kelainan saraf kranial, ataksia, kejang berulang,
hidrosefalus dan paresis anggota gerak
MENINGITIS BAKTERIAL

PENDAHULUAN
 Tanda dan gambaran klinis bervariasi,
lebih-lebih pada bayi
 Makin muda umur, manifestasi klinis makin
tidak jelas, gejalax makin tidak spesifik,
maka diagnosis sulit ditegakkan, berakibat
keterlambatan pengobatan sehingga angka
kematian dan kecacatan tetap tinggi
MENINGITIS BAKTERIAL
DEFINISI

Suatu peradangan pada selaput otak,


ditandai dgn peningkatan jumlah sel PMN
dalam CSS dan terbukti adanya bakteri
penyebab infeksi dalam CSS
MENINGITIS BAKTERIAL

PATOGENESIS
Infksi dapat mencapai selaput otak melalui :

1. Hematogen o.k infeksi ditempat lain : faringitis,


endokarditis, pneumonia, infeksi gigi
2. Perkontinuitatum, disebabkan oleh infeksi sinus
paranasalis, mastoid, abses otak, sinus cavernosus
3. Implantasi langsung : trauma kepala terbuka, tindakan
bedah otak, pungsi lumbal dan mielokel
4. Meningitis pada neonatus terjadi karena : aspirasi cairan
amnion, infeksi bakterial secara transplacental terutama
listeria
MENINGITIS BAKTERIAL
PATOGENESIS

Proses terjadinya meningitis bakterial melalui


jalur hematogen, tahap sbb:
1. Bakteri melekat pd sel epitel mukosa nasofaring
2. Bakteri menembus rintangan mukosa
3. Bakteri memperbanyak diri dalam aliran darah
dan menimbulkan bakteriemia
4. Bakteri masuk ke dalam cairan serebrospinal
5. Bakteri memperbanyak diri dalam cairan
serebrospinal
6. Bakteri menimbulkan peradangan pada
meningen dan otak
MENINGITIS BAKTERIAL

PATOGENESIS
Terjadinya meningitis bakterial dipengaruhi
oleh interaksi bbrp faktor :
1. Faktor host
2. Faktor mikroorganisme
3. Faktor lingkungan
MENINGITIS BAKTERIAL

PATOFISIOLOGI
 Proses kompleks
 Komponen bakteri dan mediator
inflamasi
 Menimbulkan respons peradangan
meningen menyebabkan perubahan
fisiologis otak : peninggian TIK dan
penurunan aliran darah otak,
mengakibatkan gejala sisa
MENINGITIS BAKTERIAL

PATOFISIOLOGI
 Bakteri dalam CSS memperbanyak diri karena
kurangnya pertahanan humoral dan aktivitas
fagositosis CSS
 Tersebar secara pasif melalui sistem ventrikel ke
seluruh rg subaraknoid
 Bakteri berkembang biak dan mati melepaskan
dinding sel/komponen2 membran sel
menyebabkan kerusakan jaringan otak serta
peradangan meningen shgg timbul meningitis
MENINGITIS BAKTERIAL
PATOFISIOLOGI
 Produk aktif bakteri merangsang sel endotel dan
makrofag di SSP memproduksi mediator
inflamasi (IL-1), TNF : menyebabkan
peningkatan TIK selanjutnya mengakibatkan
menurunnya aliran darah otak
 Penyumbatan pembuluh darah otak oleh
trombus dan adanya penurunan autoregulasi
 Penurunan tekanan perfusi serebral disebabkan
oleh penurunan tekanan darah sistemik 60
mmHg sistole, otak mudah mengalami iskemia,
penurunan autoregulasi serebral dan vaskulopati
MENINGITIS BAKTERIAL
PATOFISIOLOGI
 Kerusakan pada sel saraf sehingga menimbulkan
gejala sisa
 Gangguan aliran darah otak, peninggian TIK dan
kandungan air di otak menyebabkan gangguan
fungsi metabolik menimbulkan ensefalotoksik
yaitu peningkatan kadar asam laktat, penurunan
pH cairan serebrospinal dan asidosis
 Keadaan ini menyebabkan penggunaan glukosa
meningkat dan berakibat timbulnya hipoglikemia
MENINGITIS BAKTERIAL
PATOFISIOLOGI
 Ensefalopati terjadi akibat hipoksis sistemik dan
demam
 Peradangan selaput otak disebabkan oleh bahan
toksik bakteri
 Peradangan selaput otak menimbulkan
rangsangan saraf sensorik : terjadi kontraksi
otot untuk mengurangi rasa sakit, sehingga
timbul tanda KERNIG DAN BRUDZINSKI serta
KAKU KUDUK
MENINGITIS BAKTERIAL
PATOFISIOLOGI
 Akibat peradangan selaput otak dan
peninggian TIK: mual, muntah, iritabel,
nafsu makan menurun, sakit kepala
 Bila distorsi dari nerve roots timbul
hiperestasi dan fotofobia
MENINGITIS BAKTERIAL
MANIFESTASI KLINIS
 Tidak ada yg patognomonik
 Sangat bervariasi tergantung umur, lama sakit,
respon tubuh terhadap infeksi
 Bayi prematur dan bayi baru lahir sangat sulit
didiagnosis
 Tampak lemah dan malas, tidak mau minum,
muntah, kesadaran menurun, UUB tegang dan
membonjol, leher lemas, respirasi tidak teratur
 Apabila didapatkan sepsis pd BBL curigai
meningitis
MENINGITIS BAKTERIAL
MANIFESTASI KLINIS
 bayi 3bln - 2 thn jarang memberikan gambaran
klasik : demam, muntah gelisah, kejang
berulang, high pitched cry. Tanda fisik : UUB
tegang dan membonjol, tanda Brudzinski dan
Kernig sulit dievaluasi
 Anak besar dan dewasa, gambaran klasik:
dimulai demam, menggigil, muntah dan nyeri
kepala, kejang, gelisah, gangguan tingkah laku.
Penurunan kesadaran : delirium, stupor, koma.
Tanda klinis : kaku kuduk, tanda Brudzinski dan
Kernig
MENINGITIS BAKTERIAL
MANIFESTASI KLINIS
 Kelainan saraf otak : N VI, VII, IV
 Tanda serebri fokal karena nekrosis
kortikal atau vaskulitis oklusif karena
trombosis vena kortikal
 Vaskulitis serebral menyebabkan serebritis
dan abses
 Trombosis vaskuler menyebabkan kejang
dan hemiparesis
MENINGITIS BAKTERIAL
DIAGNOSIS
 Gejala dan tanda
 Diagnosis pasti dengan pemeriksaan CSS
melalui pungsi lumbal :PMN 95%,
kenaikan kadar protein dan penurunan
kadar glukosa
MENINGITIS BAKTERIAL
KOMPLIKASI
 Ventrikulitis
 Efusi subdural
 Gangguan cairan dan elektrolit
 Tuli
MENINGITIS BAKTERIAL
PENGOBATAN
 IVFD
 DARAH ATAU PLASMA BILA DIPERLUKAN
 STATUS KONVULSIV : diazepam 0,2-0,5 mg/kgBB IV
 CS :dexametason 0,6mg/kgBB/hari mengurangi
produksi mediator inflamasi sehingga mengurangi
kecacatan neurologis. Diberikan 15-20 menit sebelum
pemberian AB
 AB : ampisilin 200-300mg/kgBB/hari, kloramfenikol
100ma/kgBB/hari. Selama 10-14 hari dan pada neonatus
selama 21 hari, seftriaxon
MENINGITIS BAKTERIAL
PROGNOSIS
Tergantung banyak faktor a.l :
1. Umur pasien
2. Jenis mikroorganisme penyebab
3. Berat ringannya infeksi
4. Lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan
5. Kepekaan bakteri terhadap AB yang diberikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai