Anda di halaman 1dari 31

OLEH :

H HADI SURYATNO,MKES
Konsep adalah ide-ide, gambaran tentang
sesuatu. Yang dinyatakan dalam istilah atau
kata. Sifatnya abstrak, sehingga sering
diartikan sebagai abstraksi tentang sesuatu.
Fungsinya menyederhanakan pemikiran
terhadap ide-ide, hal-hal, benda-benda
maupun gejala sosial agar memungkinkan
adanya keteraturan, sehingga memudahkan
terjadinya komunikasi.
Definisi adalah pernyataan yang dapat
mengartikan atau memberi makna suatu istilah
atau konsep tertentu (gambaran penuh isi atau
arti).
KONSTRUK
Memiliki kemiripan arti. “Konsep”
mengungkapkan abstraksi yang terbentuk oleh
generalisasi dari hal-hal khusus. Suatu
“Konstruk adalah konsep” (sengaja dibuat
untuk maksud ilmiah yang khusus)
Variabel, yaitu konsep yang mempunyai variasi nilai.

SKALA VARIABEL
 Skala dibuat dgn tujuan agar kita dpt
menempatkan ciri-ciri atau karakteristik sesuatu
hal berdasarkan suatu ukuran/kriteria tertentu,
sehg kita dpt membedakan, menggolong-
golongkan bahkan mengurutkan ciri-ciri atau
karakteristik sesuatu hal tersebut. Ada empat
tingkatan skala variabel, yang sifat-sifatnya
sebagai berikut:
No Sifat Nominal Ordinal Interval Rasio
1. Membedakan Ya Ya Ya Ya
(=,)

2. Mengurutkan - Ya Ya Ya
(<,>)

3. Memberi Jarak - - Ya Ya
(+, -)

4. Nilai Nol Mutlak - - - Ya


(x, :)
Variabel Bebas Variabel Terikat
(Sebab yg dipandang (Kondisi yg hendak
sbg sebab kemunculan kita jelaskan)
variabel terikat yang
dipandang/diduga sbg
akibatnya)
ANTESEDEN KONSEKUENSI
Meramalkan Diramalkan

Variabel Aktif Variabel Atribut


(Yang dimanipulasi) (Yang diukur)
Variabel Kontinu Variabel Kategori
(Memiliki sehimpunan (berkaitan dgn suatu jenis
harga yg teratur dalam Pengukuran nominal yang
suatu cakupan/range diberi nama &
angka/numerik)
tertentu)
 Melekatkan arti pada suatu konstruk atau
variabel dengan cara menetapkan kegiatan-
kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu
untuk mengukur konstruk atau variabel itu.
 Merupakan semacam spesifikasi kegiatan
peneliti dalam mengukur suatu variabel atau
memanipulasikannya.
 Merupakan semacam buku pegangan yang
berisi petunjuk bagi peneliti.
 “… kerjakan ini dan itu Dengan cara begini
dan begitu …”
proses penentuan ukuran suatu variabel, maka tidak semua
variabel penelitian harus disusun definisi operasionalnya .
Misalnya penelitian yang tujuannya adalah ingin mengetahui
pengaruh promosi terhadap peningkatan pendapatan RS.
promosi adalah variabel bebas dan terhadap peningkatan
pendapatan RS adalah variabel tergantung.
Dari dua variabel tersebut yang perlu dilakukan pengukuran –
artinya disusun variabel operasionalnya – adalah
peningkatan pendapatan RS. sedangkan variabel “promosi”
tidak perlu.
Yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah menyusun definisi
konseptual variabel “promosi”. Jika metode penelitian atau
rancangan penelitian yang akan diterapkan adalah “pre and
post test design” maka peneliti harus membandingkan volume
peningkatan pendapatan RS sebelum ada promosi dengan
volume penjngkatan setelah adapromosi.
Kedudukan “promosi” dalam rancangan penelitian tersebut
adalah sebagai betuk “perlakuan” (treatment)
Contoh penelitian lain yang tidak memerlukan
operasionalisasi variabel, misalnya penelitian yang
bertujuan ingin mengetahui strategi bisnis , ingin
mengetahui proses seleksi perawat, atau penelitian-
penelitian kualitatif yang sasaran utamanya adalah
memberikan uraian/deskripsi atau gambaran lengkap
dari suatu proses kegiatan. Yang diperlukan oleh
penelitian jenis ini adalah definisi konseptual, bukan
definisi operasional. Contohnya, ketika peneliti ingin
mengetahui bagaimana proses seleksi perawat di suatu
RS, maka peneliti harus memiliki definisi konseptual
tentang variabel seleksi perawat, agar yang ditelitinya
memang tentang seleksi perawat, bukan kegiatan
lainnya
. Definisi konseptual tentang seleksi perawat harus
lengkap dan rinci, termasuk proses dan kegiatan-
kegiatan apa yang seharusnya dilakukan dalam
seleksi perawat.
Demikian pula ketika peneliti ingin mengetahui
bagaimana strategi yang dilakukan oleh RS lainya.
Definisi konseptual yang lengkap tetang strategi
RS dan kegiatan-kegiatannya, harus dikuasai oleh
peneliti agar yang ditelitinya memang benar-benar
strategi RS, bukan “sekedar” strategi pemasaran,
seperti yang banyak dijumpai dalam hasil
penelitian yang digunakan untuk penyusunan
skripsi atau tesis.
 Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mengembalikan variabel penelitian ke
bentuk awal, yaitu konsep penelitian. Peneliti
harus mendefinisikan konsep penelitian sesuai
dengan definisi-definisi yang telah diberikan
oleh para akhli yang relevan dengan konsep
penelitiannya. Jika konsep penelitiannya
adalah “motivasi kerja perawat”, maka peneliti
harus menemukan definisi “motivasi kerja
perawat” yang telah banyak diakui
kebenarannya oleh para pakar di bidang ilmu
keperawatan tersebut.
Langkah berikutnya adalah menemukan cara
mengetahui besaran (ukuran) dari variabel penelitian
berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata
lain mulai mengoperasionalisasikan variabel
penelitian. Agar lebih cepat dipahami simaklah
contoh berikut ini.
Kita ambil satu contoh penelitian tentang motivasi
yang menggunakan konsep Victor Vroom.
Terlebih dahulu ditentukan definisi konseptualnya,
kemudian disusun definisi operasionalnya. Agar
lebih dipahami, sebaiknya definisi konseptual dan
operasional variabel penelitian dimasukan ke dalam
satu tabel
Variabel
Definisi Definisi Operasional
konseptual

Dimensi Skor Motivasi Skala


Pengkuran
Motivasi a.Ekspektancy dan
“Motivation is a product of the 1.Expectancy: Instrumentality Interval
individual’s expectancy that a Keyakinan seseorang bahwa dia Keyakinan sangat tinggi, skor 1
certain effort will lead to the mampu mengerjakan tugas yang Keyakinan tinggi skor 0,75
intended performance, the dibebankan kepadanya Keyakinan cukup, skor 0.50
instrumentality of this 2.Instrumentality: Keyakinan rendah 0,25
performance to achieving a Keyakinan seseorang bahwa jika Keyakinan sangat rendah skor 0.00
certain result, and the dia berhasil mengerjakan tugas b. Valence
desirability of this result for the maka dia akan memperoleh imbalan Nilai imbalan sangat tinggi, skor 1
individual, known as valence”. 3.Valence Nilai imbalan tinggi, skor 0,75
M=ExIxV Nilai imbalan bagi seseorang ketika Nilai imbalan cukup, skor 0,50
Victor Vroom imbalan tersebut diperoleh Nilai imbalan rendah, skor 0,25
Nilai imbalan sangat rendah, skor
0,00
Variabel penelitiannya adalah “kepuasan kerja
perawat ”. Definisi konseptual kepuasan kerja
adalah berdasarkan konsep JDI (Job Descriptive
Index) adalah
“sikap perawat terhadap dimensi-demensi
pekerjaan (gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja,
atasan dan promosi}.”
Berdasarkan definisi konseptual tersebut disusun
definisi operasional, yang sasaran utamanya
adalah agar definisi konseptual bisa diukur
sehingga dapat ditetapkan nilai atau skornya.
Variabel Definis Definis iOperasional
konsetual
dimensi Skor sikap Skala
pengukuran

Kepuasan Sikap pekerja 1.Upah/gaji Sangat Tidak Interval


Kerja perawat terhadap 2.Pekerjaan itu Suka: 1
dimensi- sendiri Tidak Suka: 2
dimensi 3. Rekan kerja Cukup: 3
pekerjaan 4. Atasan Suka: 4
5. Promosi Sangat Suka: 5

Catatan: Peneliti boleh membagi sikap dalam beberapa jenjang. Umumnya variabel sikap dibagi
menjadi tiga atau lima jenjang. Penetapan jenis skala pengukuran harus sesuai dengan aturan
baku yang dibahas dalam statistika, jaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala sikap
termasuk ke dalam skala interval karena berfungsi membedakan, menjenjangkan, dan
memberikan skor relatif. Artinya makin tinggi skornya makin positif sikap responden terhadap
sesuatu hal (dalam contoh di atas, terhadap dimensi pekerjaan)
Variabel penelitian adalah “Kepuasan Pasien terhadap
kualitas pelayanan RS”. Definisi kepuasan menurut
Kottler , 1997 :
“Kepuasan adalah perasaan suka atau kecewa yang
dihasilkan dari proses perbandingan kinerja
sesuatu hal dengan harapan seseorang”. Jadi kalau
yang ingin diketahui adalah kepuasan pasien,
maka kata “seseorang” diganti menjadi pasien.
Selanjutnya Kottler dalam buku yang sama
membahas juga tentang “kualitas pelayanan” –
service quality.
 Dimensi yang harus diukur agar bisa memperoleh data
tentang kualitas pelayananan adalah Reliability,
Responsiveness, Assurance , Empathy, dan Tangible.
Dengan demikian, definisi konseptual “Kepuasan
Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan ” yang
mengacu pada pendapat Kottler adalah perasaan suka
atau kecewa pasien terhadap dimensi-dimensi
pelayanan (Reliability, Responsiveness, Assurance ,
Empathy, dan Tangible) yang dihasilkan dari proses
perbandingan kinerja mutu pelayanan dengan
harapan”
 Selanjutnya Kottler menyatakan bahwa “jika kinerja
dipandang lebih baik daripada harapan maka terjadi
perasaan sangat puas; jika kinerja dipandang sama
dengan harapan maka ada perasaan puas, dan jika
kinerja dipandang lebih buruk daripada harapan maka
muncul perasaan tidak puas
Variabel Definisi Definisi operasional
konseptual
dimensi Skor Skala
kepuasan pengukuran

Kepuasan Perasaan suka atau Kinerja lebih


Pasien kecewapasienterha 1. Reliability buruk
Terhadap dap dimensi- 2. daripada Interval
Mutu dimensi peyananan Responsiveness harapan skor
Pelayanan (Reliability, 3. Assurance 1 (tidak
Responsiveness, 4. Empathy Puas)
Assurance , 5. Tangible Kinerja sama
Empathy, dan dengan
Tangible) yang harapan
dihasilkan dari skor 2 (puas
proses )
perbandingan Kinerja lebih
kinerja mutu baik
pelayanan dengan daripada
harapan” harapan skor
3 (sangat
puas)
Variabel penelitian “ Motivasi Berprestasi Perawat”
menurut konsep David McClelland. Definisi
konseptualnya adalah: Achievement motivation is
identified as the drive to excel (stand out beyond
others), to achieve in relation to a set of standards, to
strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan,
“motivasi berprestasi perawat diindentifikasi sebagai
dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik
daripada orang lain, guna menggapai seperangkat
standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil”.
Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-
dimensi dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by
work, unable to relax, impatience with ineffectiveness,
seek moderate challenge, seek feedback”. Dimensi dalam
definisi operasional variabel motivasi berprestasi
tersebut berbeda dengan pengertian dimensi dalam
contoh-contoh sebelumnya.
Variabel Definisi Definisi operasional
konseptual Indikator Skor Motivasi Skala
Berprestasi pengukuran
Motivasi “Motivasi 1. Senantiasa tekun Sangat Tinggi: 5
Berprestasi berprestasi bekerja Tinggi 4
diindentifikasi 2. Sulit untuk santai Cukup 3 Interval
sebagai dorongan 3. Tidak sabar pada Rendah 2
ketidakefektifan Sangat Rendah
untuk mengerjakan
4. Menyukai 1
sesuatu lebih baik tantangan tingkat
daripada orang lain, menengah
guna menggapai 5. Ingin segera
seperangkat memperoleh
standar, mencoba umpan balik atas
hasil kerjanya
dengan sangat keras
agar berhasil”
 judul penelitiannya “Hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kinerja perawat”
. Dengan demikian variabelnya ada dua yaitu “tingkat
pendidikan” dan “kinerja perawat”. Ketika definisi
konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan
dalam buku-buku teks atau sumber informasi lainnya,
atau kalau pun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan
keinginan peneliti, maka penelitilah yang harus
menyusun definisi konseptual kedua variabel tersebut.
Keputusannya, definisi konseptual tingkat pendidikan
adalah “urutan pendidikan formal yang pernah
ditempuh seseorang mulai dari pendidikan dasar
sampai dengan pendidikan tinggi” dan definisi
konseptual kinerja perawat adalah hasil penilaian
Rumah sakit atas apa-apa yang telah dilakukan
perawat selama bekerja.
Variabel Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Tingkat Pendidikan Peringkat Pendidikan
Skala
Pengukuran

Tingkat pendidian adalah urutan SD


SLTP
SD = 1 ordinal
Tingkat pendidikan formal mulai dari SLTP = 2
SLTA
pendidikan dasar sampai dengan SLTA = 3
Pendidikan S1
pendidikan tinggi S2
S1 = 4
S3 S2 = 5
S3 = 6
Dimensi/aspek
penilaian kinerja Skor Kinerja Perawat

Kehadiran
Kinerja Kinerja perawat adalah hasil Loyalitas Sangat Baik = 5 Interval
penilaian Rumah Sakit atas Kualitas Kerja Baik = 4
Perawat
apa-apa yang telah dilakukan Kuantitas Kerja Cukup = 3
Kerjasama Kurang Baik = 2
perawat selama bekerja
Inisiatif Sangat Kurang Baik = 1
 Konstruk ; menggambarkan karakteristik
spesifik, secara potensial dapat diamati
sehingga memudahkan dalam menguji
gagasan (brockop, 1999), konsep yang
bersifat sangat abstrak dan mempunyai
arti yang sangat umum contoh ; respon
emosional (Hamid 2000)
 Konsep : yang secara abstrak
menguraikan nama objek atau fenomena
yang memberikan identitas dan arti
tersendiri Contoh; Ansietas atau cemas
 Variabel : lebih konkrit dan lebih spesifik
daripada konsep dan didefinisikan
sedemikian rupa shg terukur/nilai dapat
diobservasi contoh; seorang yang merasa
cemas akan mengalami tangan yg berkeringat.
 Teori : rangkaian dari konsep, pernyataan,
hubungan pernyataan, yang terintegrasi dan
menyajikan pandangan ttg fenomena serta
dapat digunakan untuk menguraikan,
menjelaskan, meramalkan dan atau
mengendalikan fenomena dari suatu disiplin.
 Asumsi : Pernyataan mengenai fenomena
sentral yang mewakili keyakinan pakar teori.
 Konsep : ide abstrak tertulis pada tingkat
teoritis yang merupakan fondasi bangunan
suatu teori.
 Prinsip : Pernyataan yg menjelaskan ide dg
menggabungkan ≥ 2 konsep tertulis pd tingkat
teoritis.
 Proposisi : Pernyataan yang menghubungkan
≥ 2 konsep dari prinsip shg dapat menjadi
pedoman untuk riset dan praktik.
 Tujuan : Pernyataan yang padat dan jelas
serta ditulis dalam bentuk kalimat aktif.
 Pertanyaan Penelitian : Pernyataan
introgratif yang singkat yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat aktif ttg satu atau
dua variabel atau konsep dan diakhiri
dengan tanda tanya.
 Hipotesa : Pernyataan formal tentang
hubungan yg diharapkan antara dua
variabel atau lebih pada populasi khusus.
 Manfaat Penelitian : apa yang menjadi buah
atau hasil penelitian adalah tujuan penelitian,
sedangkan manfaat dari hasil yang dicapai
untuk bahan pertimbangan mengambil
keputusan dsb.
 Prosedur, metode atau disain penelitian :
bagaimana penelitian itu ditempuh dari awal
hingga akhir, alat apa atau analisis apa yg
digunakan, termasuk penentuan populasi dan
sampel, instrumen, cara menghitung, dan uji
hipotesis (jika ada).
 Definisi operasional adalah unsur penelitian yang
menjelaskan bagaimana caranya menentukan
variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga
definisi operasional ini merupakan suatu informasi
ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin
menggunakan varaibel yang sama.
 Definisi operasional merupakan penjelasan semua
variabel dan istilah yang akan digunakan dalam
penelitian secara operasional sehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna
penelitian
Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada
kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu
variabel.
Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang
sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel yang sama.
Karena berdasarkan informasi itu, ia akan
mengetahui bagaimana caranya melakukan
pengukuran terhadap variabel yang dibangun
berdasarkan konsep yang sama.
Dengan demikian peneliti dapat menentukan apakah
tetap menggunakan prosedur pengukuran yang
sama atau diperlukan pengukuran yang baru.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai