Anda di halaman 1dari 26

PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA AIR
Anggota Kelompok

1. Vahrizaldinnur (150534608147)
2. Wahid Prasetyo (150534605593)
3. Wahyu Bagus Wijaya (150534602725)
4. Wasingul Maula ()
5. Wuri Handayani (150534602133)
6. Yohan Ardiansyah (150534603569)
DEFINISI PLTA

 PLTA adalah pembangkit yang mengandalkan


energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan
aliran dari air yang kemudian diubah menjadi
energi listrik melalui putaran turbin dan generator.
Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik
tenaga air dibedakan atas :

1. Large-hydro : lebih dari 100 MW


2. Medium-hydro: antara 15 – 100 MW
3. Small-hydro : antara 1 – 15 MW
4. Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW
5. Micro-hydro: antara 5kW – 100 kW
6. Pico-hydro : daya yang dikeluarkan 5kW
Skema Umum PLTA
Prinsip Kerja PLTA
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:

 Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan
debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang
dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :

P =9,8 H Q (kW)
 Dimana:
 P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
 H= Tinggi jatuh air efektif (m);
 Q= Debit air (m3/s)

 Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
1. Turbin, dan
2. Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:

1. Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan
sehingga membentuk air terjun.
2. Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan
menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.
3. Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin
bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak
berputar.
4. Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik
kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Contoh Perhitungan kWh Tiap Bulan Pada
PLTA

 Contoh perhitungan rata-rata keluaran kWh PLTA :


 Diket:
 Daya yang dikirim per jam : ± 15 MW

 Perhitungan:
 15 MW = 15.000 kW per jam

• Untuk 1 hari =
 15.000 x 24 jam = 360.000 kWh/Hari

• Untuk 1 bulan =
 360.000 x 30 hari = 10.800.000 kWh/Bulan
Bagian – bagian PLTA
Komponen Utama PLTA

Pintu air
/ Intake
Pipa Pesat
Turbin
Generator
Transformator
Jalur Transmisi PLTA
Tipe Dan Jenis PLTA Berdasarkan Sumber Air

 1. PLTA Aliran sungai Langsung tanpa kolam tando

Keterangan:
1.Sungai 7. Power house
2.Saringan 8. Bendung
3.Bak pengendapan pasir 9. Saluran pembersih
4.Pressure tunel 10. Saluran pengelak
5.Surge tank 11. Sungai
6.Penstock valve
2. PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam
tando

 Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan


menggunakan kolam pengatur yang dibangun melintang sungai dan
membangkitkan listrik sesuai dengan beban. Disamping itu juga dibangun
kolam pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu beban puncak (peaking
power plant) dengan suatu waduk yang mempunyai kapasitas besar
yang akan mengatur perubahan air pada waktu beban puncak sehingga
energi yang dihasilkan lebih maksimal.
3. PLTA Aliran sungai Langsung dengan waduk
(Reservoir)

 Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai,


sehingga terbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau
asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim
kemarau.
4. PLTA aliran Danau

 Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai,


sehingga terbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau
asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim
kemarau.
5. PLTA Pasang Surut

 Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan.


Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air
dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik.
6. PLTA Pompa

 Adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan


ketika musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang
saat tengah malam, pada waktu ini sebgian turbin berfungsi sebagai
pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu, jadui pembangkit ini
memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban puncak dan
dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati.
7. PLTA Kaskade

 Sistem kaskade adalah adanya dua atau lebih PLTA dalam satu aliran
sungai. Air buangan PLTA yang berada di sebelah hulu, ditambah dengan
air dari sungai lainnya, dimanfaatkan oleh PLTA yang berada di sebelah
hilirnya. Sistem kaskade ini tidak diperlukan persyaratan khusus, sepanjang
secara teknis dan ekonomis memungkinkan.
KEUNGGULAN

 Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan


beban. Cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar.
 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
 Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk
kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
 Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi
lingkungan.
KEKURANGAN

 Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem


sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
 Biaya investasi paling mahal.
 Pembangunan bendungan memerlukan waktu yang lama.
 Membutuhkan lahan yang luas.
 Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat
menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai