Pembimbing :
Dr Hisbullah , Sp.An
Shivering atau menggigil merupakan
komplikasi yang sering ditemukan pada
neuraxial anesthesia, terjadi pada 55%
pasien.
Menggigil setelah anestesia merupakan
mekanisme kompensasi tubuh yang dapat
menimbulkan efek samping yang merugikan
diantaranya menyebabkan pasien merasa
tidak nyaman bahkan nyeri akibat regangan
bekas luka operasi serta dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen karena adanya
peningkatan aktifitas otot.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir/Usia : 11-01-1990/29 tahun
Agama : Islam
Suku : Gowa
Pekerjaan :-
Alamat : Kampung Beru
No. RM : 63 38 24
KeluhanUtama :Nyeri Pinggang Kiri
Anamnesis Terpimpin :Pasien laki-laki 29
tahun masuk RS Pelamonia dengan keluhan
nyeri pingggang kiri sejak beberapa bulan
yang lalu, susah kencing (+), riwayat kencing
berpasir (+), hematuria (+), kencing
terkadang lancar, terkadang sedikit-sedikit.
Status Generalisata : Paru : Vesikuler ,
Sakit sedang/ Gizi baik/Compos Rh -/-, wh -/-
mentis GCS 15 (E4M6V5)
Jantung :
Tanda Vital : BJI/BJII kesan normal, murni,
Tekanandarah : 120/80 mmHg reguler, ictus cordis
tidak tampak, tidak ada bising
Nadi : 80x/menit, jantung.
reguler
Suhu : 36,60C
Abdomen :
Pernapasan : 20x/menit, hepatomegali (-), splenomegali (-)
spontan
Ektremitas : Hangat
VAS :8
Terpasang kateter : terpasang
Kepala :
mata ; konjungtiva anemis (-),
pupil isokor Berat Badan : 60 kg
Dada : simetris,
retraksi (-)
Padatanggal 12/07/2018
WBC : 6.41 x 103/µL
RBC : 5.21 x 106/µL
HGB: 14.8 g/dL
HCT : 43.8 %
PLT : 208 x 103/µL
GDP: 127 mg/dl
Ureum : 17.0 mg/dl
Kreatinin: 1.0 mg/dl
HbSAg : Non Reaktif
Jenis Pembedahan : Uretrorenoscopy
Jenis Anestesi : Regional Anestesi
Teknik Anestesi : Spinal Anestesi
Mulai Anestesi : 13 Juli 2018, pukul 17.25 WITA
Mulai Operasi : 13 Juli 2018, pukul 17.30 WITA
Premedikasi : Dexametasone
Induksi : Bupivakain 15 mg
Medikasi tambahan : Pethidin 1-2 mg/kgBB
Maintenance : O2 3 lt/menit
Selesai operasi : 17.45 WITA
Post Operasi :
- RL 20 tpm
- Bedrest 24 Jam,tidur dengan bantal.
Anastesi Spinal adalah salah satu cara untuk
menghilangkan sensasi motorik dengan jalan
memasukkan obat Anastesi keruangan
subarakhnoid.Pada tindakan anastesi spinal
terjadi blok pada sistem simpatis sehingga
terjadi vasodilatasi yang menyebabkan
perpindahan panas dari kompartemen sentral ke
perifer,hal ini yang menyebabkan
hipotermi.Selain itu salah satu efek dari obat
anastesi yang dapat menyebabkan hipotermi
adalah terjadinya pergeseran thresold pada
termoregulasi sehingga tubuh lebih cepat
merespon penurunan suhu yang akan
mengakibatkan hipotermia
Pada kasus ini pasien mengeluh menggigil ±
5-10 menit setelah dilakukan anestesi Spinal
dan diberikan Pethidin 30 mg melalui IV
Pethidin memiliki efek anti menggigil spesifik
dan merupakan obat yang paling sering
digunakan untuk pencegahan maupun
penanganan menggigil. Pethidin menstimulasi
reseptor κ dan reseptor μ, namun tampaknya
efek anti menggigil petidin lebih dikarenakan
efeknya terhadap reseptor κ.
Selain telah dilakukan Beberapa penelitian
untuk melakukan pencegahan terjadinya
shivering dengan pendekatan farmakologis
yaitu memberikan pethidin melalui
intrathekal.Dari beberapa penelitian tersebut
dosis pethidin intrathekal yang digunakan
sebagai adjuvant obat lokal anestesia untuk
mencegah dan mengurangi kejadian shivering
bervariasi berkisar antara 10 mg sampai
dengan 0,2 mg/kg bb
Menggigilpasca anestesi Spinal dapat diobati
dengan berbagai cara,diantaranya
meminimalkan kehilangan panas selama
operasi diantaranya dengan berbagai
intervensi mekanik seperti alat pemanas
cairan infus,suhu dan lingkungan yang
ditingkatkan, lampu penghangat dan selimut
penghangat dan penggunaan obat-obatan.
Penggunaan obat-obatan merupakan cara
yang sering digunakan untuk mengatasi
kejadian menggigil pasca Anastesi.Obat yang
sering dipakai untuk mengatasi menggigil
adalah pethidin, klonidin dan tramadol.
TERIMA KASIH