Anda di halaman 1dari 12

PUSKESMAS BALONG

2018
 Kebijakan pengendalian HIV AIDS adl
Permenkes no.21 tahun 2013
 Tujuan umum : menghentikan epidemi AIDS
di indonesia tahun 2030.
 Secara umum ada 3 pola epidemi HIV AIDS :
Tingkat rendah dimana HIV blm masuk ke
dlm jejaring tertentu spt : WPS,
Waria,Penasun, LSL,perilaku resiko yg tinggi
utk terinfeksi HIV (populasi kunci). Umumnya
prevalensi HIV di bawah 5%.
Terkonsentrasi dimana penularan HIV terus
berlanjut pada satu atau beberapa populasi
kunci. Prevalensi HIV di atas 5%.
Meluas dimana penularan HIV di populasi
umum. Frekuensi kontak seks dg mitra seks di
kalangan populasi cukup tinggi. Prevalensi HIV
di kalangan ibu hamil selalu berada di atas 1%.
Tujuan khusus yaitu 3 Zero 2030.
1. Zero new HIV infection
2. Zero AIDS related Death
3. Zero descrimitation
Strategi S-TOP ( suluh, temukan, obati,
pertahankan)
 Prinsip penularan HIV di kenal dg ESSE yaitu :
Exit : virus keluar dari tubuh
manusia
Survive : HIV dalam kondisi hidup
Sufficient : Jumlahnya cukup
Enter : HIV masuk ke tubuh manusia

 Kegiatan pengendalian HIV AIDS dan IMS:


1. Peningkatan tes HIV
Tes HIV pd populasi kunci, populasi
khusus ( px IMS,TB,hepatitis dan peny. Yg
mengindikasikan HIV AIDS), ibu hamil,
WBP,dan pasangan ODHA.
2.Peningkatan cakupan dan retensi pengobatan
ARV dg cara penyediaan dan perluasan obat
ARV bagi yg memenuhi syarat dan obat
infeksi oportunistik dan profilaksis.

3.Pengendalian IMS dg cara penyediaan


layanan IMS d pkms dan penyediaan
kondom.

4. Pencegahan penularan HIV dari ibu dan anak


(PPIA)
STADIUM KLINIS HIV AIDS (WHO)
Stadium klinis I
Asimtomatis
Limfadenopati meluas persistent
Skala aktivitas I : asimtomatis, aktivitas normal
Stadium klinis II
BB turun < 10% dr BB semula
Kelainan kulit dan mukosa ringan (dermatitis
seboroik, infeksi jamur kuku,ulkus oral,kheilitis
angularis)
Herpes zoster dalam 5 th terakhir
ISPA spt sinusitis bakterial
Skala aktivitas 2 : simtomatis, aktivitas normal
Stadium klinis III
BB turun > 10% dr BB semula
Diare kronis yg tdk diketahui sebanya, > 1bln
Demam tanpa sebab yg jelas > 1 bln
Kandidiasis oral
Hairy leukoplakia oral
TB paru dalam 1 th terakhir
Infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
Trombocitopeni, anemi yg tdk diketahui
penyebabnya.
Skala aktivitas 3 : slm 1 bln terakhir tinggal
di tempat tidur < 50%
Stadium klinis IV
Jelas AIDS
Wasting syndrom
Penurunan BB > 10% di sertai diare atau
demam
CD4 < 100
Skala aktivitas 4 : tinggal di tempat tidur
>50% selama 1 bln terakhir.
LAYANAN TES HIV
Prinsip 5 C :
a. Consent : perlu persetujuan
b. Confidential : rahasia
c. Counseling : pemberian informasi tentang
manfaat test
d. Correct and results : sesuai pedoman dan
pemantapan mutu internal dan eksternal.
Hasil disampaikan ke klien kecuali yg
bersangkutan menolak
e. Connection to HIV prevention, treatment
and care and support service
 KTS / VCT : Voluntary Conseling Testing
(Konseling Testing Sukarela)
 PITC : Provider Inisiative Testing Conseling
ALUR TES HIV DAN SIFILIS DI LAYANAN GARDA
TERDEPAN
Skrining HIV dan Sifilis

Edukasi dan Informasi

Ambil darah perifer

Lakukan px-an HIV dan sifilis dg rapid tes

Non reaktif reaktif

Informasikan hasil ke pasien Rujuk

Anda mungkin juga menyukai