Anda di halaman 1dari 59

MODEL INOVASI

PENGELOLAAN KURIKULUM 2013 SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
Kebijakan Umum

Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019

Nawacita yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019

 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.


 Melakukan revolusi karakter bangsa.
 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional.
 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia.
Kebijakan
Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan
Visi
Mewujudkan Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan
yang Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong

1. Penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan aparatur
institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
2. Pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan.
3. Peningkatan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan masyarakat dan keluarga, serta pendidikan anak
berkebutuhan khusus.
4. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan karakter.
5. Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan
serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan.
6. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan
melibatkan publik.
ARTI MENURUT UUSPN Th 2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu
KURIKULUM
1 Ide
2 Desain
3 Dokumen
4 Implementasi dan Evaluasi
5 Pengembangan dan Perbaikan
1
IDE KURIKULUM 2013

Yang Mendasari Ide


 Pancasila
 Tujuan Pendidikan Nasional
 Kemampuan (termasuk kemampuan abad 21)
 Karakter
 Literasi
Ide Kurikulum

Ide kurikulum berisi


landasan filsafat
pendidikan, teori
Ide kurikulum adalah pendidikan, model
produk pertama dalam pengembangan
konstruksi kurikulum kurikulum yang
digunakan, dan suatu
keadaan dalam bentuk
dukungan masyarakat .

Kejelasan ide akan membantu tim pengembang


kurikulum dalam mengonstruksi dokumen
kurikulum dan mengevaluasi ide serta dokumen
kurikulum (Hasan, 2009 : 121-123).

Desain Kurikulum
PANCASILA

Pembelajaran Kemanusiaan Pendidikan


Aktif Keluarga

Ketuhanan
Keadilan Persatuan
YME

Permusyawaratan
Muatan
Lokal
Nilai Pancasila Menginspirasi Ide Dasar Kurikulum

Pancasila sebagai suatu Kurikulum membentuk manusia Indonesia Kurikulum


filosofis kehidupan yang: mengembangkan sikap,
bangsa senantiasa a. beragama dan menghormati agama pengetahuan, dan
menginspirasi ide dasar lain keterampilan yang
pengembangan b. cinta bangsa, tanah air, dan negara menempatkan budaya
kurikulum. c. memiliki kepedulian untuk Indonesia sebagai dasar
mengembangkan kehidupan pengembangan
kebangsaan, sosial dan ekonomi yang pendidikan Indonesia
berkeadilan yang mampu dan
d. demokratis yang mampu menghargai bermanfaat untuk
pluralisme sosial dan budaya mengembangkan
e. mampu berkontribusi untuk kualitas manusia
mewujudkan kehidupan umat manusia Indonesia yg pancasilais.
yang bermartabat dan saling
menghargai
f. membangun masyarakat yang
berkeadilan sosial
Arti Pendidikan

“Pendidikan adalah daya-


upaya untuk memajukan
bertumbuhnya Budi pekerti
(kekuatan batin, karakter),
Pikiran (intelek) dan Tubuh
anak, dalam rangka
kesempurnaan hidup dan
keselarasan dengan
dunianya”

• Pendidikan: proses pembudayaan yakni suatu usaha


memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam
masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga
dengan maksud memajukan serta memperkembangkan
kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.

Gambar: Pinterest
• Pendidikan dan pengajaran idealnya memerdekakan manusia
secara lahiriah dan batiniah selalu relevan untuk segala jaman

• Pendidikan nasional ialah pendidikan yang beralaskan garis


hidup dari bangsanya (cultureel-nationaal) dan ditujukan untuk
keperluan perikehidupan (maatschappelijk) yang dapat
mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja
bersama-sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan
segenap manusia di seluruh dunia.
Sumber: Dewantara, Ki Hadjar. 1962. Karja I (Pendidikan). Pertjetakan Taman Siswa, Jogjakarta & Blog
UNY
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

BERIMAN DAN BERTANGGUN


BERTAKWA G JAWAB

MANUSIA
BERAKHLAK INDONESIA DEMOKRATIS
MULIA

SEHAT MANDIRI

BERILMU KREATIF

CAKAP
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning:
Berpikir kritis dan
• To know penyelesaian masalah
• To do
• To be
Kreativitas & inovasi
Kemampuan
• To live together Belajar Komunikasi
Berinovasi
Kolaborasi

Karakter
Moral
Cinta tanah air, Nilai-nilai Fleksibilitas dan
budi pekerti luhur: jujur, adil, adaptabilitas
Kecakapan empati, penyayang, rasa Inisiatif & mandiri
informasi, hormat, kesederhanaan,
pengampun, rendah hati,
Sosial budaya
Media, Kecakapan dll. Kecakapan Produktivitas
Teknologi Digital Hidup Akuntabilitas
Kepemimpinan &
Tanggungjawab

PEMBELAJARAN: Intra Kurikuler, Ko-Kurikuler, Ekstra Kurikuler, Non-Kurikuler


PEMBELAJARAN: Eksplisit dan Hidden Curriculum
Keterampilan Abad 21yang dibutuhkan

1 2 3

Literasi Dasar Kompetensi Kualitas Karakter


Bagaimana menerapkan keterampilan Bagaimana mengatasi tantangan yang Bagaimana menghadapi lingkungan
inti untuk kegiatan sehari-hari. kompleks. yang terus berubah.

1. Baca tulis 1. Berpikir kritis/memecahkan 1. Iman & taqwa


2. Berhitung masalah 2. Rasa ingin tahu
3. Literasi sains 2. Kreativitas 3. Inisiatif
4. Literasi informasi teknologi 3. Komunikasi 4. Gigih

5. Agenda
dan komunikasi
Literasi keuangan
4. Kolaborasi 5.
6.
Kemampuan beradaptasi
Kepemimpinan
6. Literasi budaya dan 7. Kesadaran sosial dan
kewarganegaraan budaya

Sumber:
Diadaptasi dari Laporan Forum Ekonomi Dunia –
Visi Baru untuk Pendidikan: Membina Pembelajaran Sosial dan Emosional Melalui Teknologi
Kompetensi Masa Depan (Abad 21)

• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas mengenai hidup
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan
Karakter

Moral

Kinerja
Moral
Pembelajaran
Aktif
Kebangsaan dan
kebhinekaan
(Inklusifitas)
Nilai-nilai budi
pekerti
(Jujur, adil, empati,
Moral Spriitual (KI- penyayang, rasa
1) hormat,
kesederhanaan
pemaaf dan
rendah hati)

Moral
Muatan
Lokal
Kinerja
Pembelajaran
Aktif Fleksibilitas
dan
adaptabilitas

Kepemimpinan
Inisiatif dan
dan tanggung Kinerja Mandiri
jawab

Produktifitas dan
akuntabiltas Muatan
(Disiplin, kerja Lokal
keras, pantang
menyerah dan
semangat berjuang)
Literasi

Pembelajaran
Aktif
Literasi
Informasi Literasi
lainnya

Literasi Literasi
Media Teknologi
Muatan
Lokal
Gradasi Kompetensi Literasi
Memaknai
(Comprehending)

Memahami Memahami tata bahasa dan


sistem perbendaraan kata
(Understanding) dalam konteks kehidupan
dan estetika penggunaan
bahasa
Mengetahui Memahami struktur
(Knowing) tatabahasa dan sistem
perbendaharaan kata serta
estetika penggunaan bahasa
Mampu menggunakan
bahasa sebagai sarana
komunikasi tanpa memahami
struktur tata bahasa serta
estetika
2
DESAIN KURIKULUM 2013

Filosofi
 SKL
 Bahan Kajian
 Komptensi Inti
 Kompetensi Dasar
 Belajar Aktif
 Pemberdayaan
 Penilaian Autentik
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi

Struktur Mata
SKL Pelajaran
Kompetensi Inti
Standar Isi & Standar
Penilaian Kompetensi Dasar

Silabus

Standar Proses RPP

Standar Standar Standar


Standar Pendidik &
Tenaga
Sarana Pengelolaan Pembiayaan
Kependidikan Prasarana Pendidikan
Kompetensi

Kompetensi Abad 21
Kemampu
an Belajar Kecakapan
Literasi Konteks
dan Hidup
Berinovasi Lingkungan
Kualitas Hidup
•Berpikir Kritis •Fleksibilitas dan
•Literasi HAM
dan Informasi
Adaptabilitas SDG
Penyelesaian •Inisiatif dan Mandiri
•Literasi Keberagaman
Masalah Media •Interaksi Lintas Sosial- Demokrasi
•Kreativitas •LiterasiBudaya NKRI
dan Inovasi Teknolog
•Produktivitas dan
•Komunikasi i Akuntabilitas
•Kolaborasi •Kepemimpinan dan
Karakter
Tanggung Jawab

Seni Budaya &


Keterampilan
Matematika
Bahasa
•Ketaqwaan/religius, cinta tanah air,

PJOK
PA-BP

PPKn

IPS
IPA
toleran, menghormati keberagaman, jujur,
adil, empati, penyayang, rasa hormat,
kesederhanaan, pengampun, rendah hati,
integritas, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, menghargai
Mata Pelajaran
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab,
kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.
KOMPETENSI INTI

KI-1 SIKAP SPIRITUAL


(versi KURIKULUM
Sikap thd Tuhan YME 2013)
NILAI-NILAI
KARAKTER
KI-2 SIKAP SOSIAL
Sikap thd diri sendiri, OL, lingk
KI-3 PENGETAHUAN

KI-4 MENERAPKAN P/KETERAMPILAN


Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan

Watak/Perilaku Kolektif

Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
-keterampilan (Action)
Perilaku
Nilai (Reflection)
-Pengetahuan Individu

Kurikulum
-Produktif
-Inovatif
Pembelajaran -Peduli
PTK dan dukungan lain: -...
SarPras,...
Kerangka Sistem Penilaian

• Formatif – diagnostik
Penilaian
Kelas • Harian oleh guru

• Formatif

SKL
Benchmark Ujian Penilaian • Summative
Internasional Nasional SP (PTK) • Semua kelas
• Semesteran
• Akhir tahun
• Akhir jenjang
• Kompetensi dasar • Sumatif
• Oleh sekolah
• Kelas 4, 9 • Kelas 9, 12
• PTK 4,8,11
• Survei • Sensus
• PISA, TIMSS • Oleh pemerintah Penilaian
eksternal • Progress monitoring & evaluasi
(PMTK) • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
3
DOKUMEN KURIKULUM 2013

Dokumen
 SKL
 Bahan Kajian
 Komptensi Inti
 Kompetensi Dasar
 Silabus
 RPP
 Buku Teks Pelajaran dan Buku Guru
ARTI DOKUMEN KURIKULUM
Menurut Hasan (1988: 31) Pada dasarnya
kurikulum dalam pengertian rencana atau
dokumen tertulis adalah terjemahan dari
kurikulum dalam dimensi ide atau gagasan.
Dalam kata lain, kurikulum dalam bentuk
tertulis ini merupakan penulisan segenap ide
atau gagasan yang telah digagas.
Kedudukan Kurikulum dalam Sistem Pendidikan
Satuan Substansi Peserta
Pendidikan PTK Pendidikan Didik

Pembiayaan Pendidik Materi


dan Tenaga Kompeten
Sarpras
Kependidika si Lulusan
Pengelolaan n Proses

Penilaian/
Pemantauan

Penyediaan Pelatihan dan


Kurikulum
Buku,.... Pendampingan

*) hasil penilaian dipergunakan untuk: pemetaan, seleksi,


28 peningkatan kualitas (afirmatif), kelulusan/kena
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum

KARAKTER • Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus


berubah?

KOMPETENSI
• Bagaimana mengatasi tantangan yang
kompleks?

LITERASI
• Bagaimana menerapkan keterampilan inti
untuk kegiatan sehari-hari?
4
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

 Pembelajaran
 Belajar Aktif
 Perubahan Paradigma
 Model Pembelajaran
 Silabus
 RPP
 Buku Teks Pelajaran dan Buku Guru
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
KEBIJAKAN
PENGANTARK-13

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3


KOMPETENSI
Pengembangan Efektivitas Birokrasi
Peningkatan Mutu dan Akses
melalui Perbaikan Tatakelola dan
PENILAIAN
MATERI Penguatan Pelaku Pendidikan
Pelibatan Publik
dan Kebudayaan

▪ Meningkatkan mutu pendidikan ▪ Melibatkan publik dalam seluruh aspek


PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN ▪ Menguatkan siswa, guru,
sesuai lingkup Standar Nasional pengelolaan kebijakan dengan berbasis
kepala sekolah, pengawas,
Pendidikan untuk mengoptimalkan data, riset, dan bukti lapangan.
orangtua dan pemimpin
capaian Wajib Belajar 12 tahun.
PENILAIAN institusi pendidikan dalam
MONEV ▪ Membantu penguatan kapasitas
ekosistem pendidikan.
▪ Meningkatkan ketersediaan serta tatakelola pada birokrasi pendidikan di
keterjangkauan layanan pendidikan, daerah.
▪ Memberdayakan pelaku
khususnya bagi masyarakat yang
budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan.
terpinggirkan. ▪ Mengembangkan koordinasi dan
kerjasama lintas sektor di tingkat
▪ Fokus kebijakan didasarkan pada nasional.
percepatan peningkatan mutu dan
▪ Fokus kebijakan diarahkan
pada penguatan perilaku yang
akses untuk menghadapi persaingan ▪ Fokus kebijakan dimulai dari
global dengan pemahaman akan mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI
mandiri dan berkepribadian.
keberagaman, penguatan praktik yang menjadi teladan dalam tatakelola
baik, dan inovasi. yang bersih, efektif, dan efesien serta
melibatkan publik.
Prinsip Pembelajaran

Penghargaan terhadap Siswa


Hardskills -Softskills
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI

PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN Pemberdayaan-Pembudayaan
Optimalisasi TIK

PENILAIAN
MONEV

Kemitraan Guru-Siswa
Keteladanan- Kemauan-Pembelajaran

Rumah-Sekolah-Masyarakat
Belajaran Aktif = guru menciptakan
pembelajaran sehingga siswa:

Mengalami: Berdialog dengan:

Melakukan Orang lain = Interaksi

Mengamati Diri sendiri = Refleksi

(L. Dee Fink, 1999)


Perubahan Paradigma Pembelajaran

PENGANTAR
Dari
KOMPETENSI Pembelajaran Menjadi Pembelajaran

PENILAIAN
MATERI

• Diberitahu
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
• Guru sebagai sumber • Mencari tahu
utama • Berbasis aneka sumber belajar
PENILAIAN
MONEV
• Tekstual • Pendekatan ilmiah
• Berbasis Konten • Berbasis kompetensi
• Parsial • Holistik/terpadu
• Jawaban Tunggal • Kebenaran jawaban multi
• Verbalisme dimensi
• Keterampilan aplikatif
Model Pembelajaran

• Bukan satu-satunya pendekatan

Model Pembelajaran
pembelajaran.
PENGANTAR
• Bukan urutan langkah-langkah baku

KOMPETENSI
Pendekatan
PENILAIAN
MATERI
Saintifik (5M) •
Memberikan pengalaman
• Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
aktivitas ilmiah
• Menantang
PENILAIAN
MONEV • Memotivasi

• Bukan berbasis ceramah


• Bukan berbasis hafalan
Guru diberi ruang
menggunakan
pendekatan/model
pembelajaran lain • Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
Discovery/Inquiry Learning
PENGANTAR Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara
KOMPETENSI
aktif menemukan ide dan mendapatkan makna
PENILAIAN
MATERI

PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN

PENILAIAN
MONEV
Komponen

Stimulasi dan Pegolahan Verifikasi


Mengumpulkan
Identifikasi Informasi Informasi Generalisasi
Masalah Hasil
Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
PENGANTAR

Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan


KOMPETENSI
masalah kontekstual
PENILAIAN
MATERI

PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
Komponen
PENILAIAN
MONEV

Menyusun
Identifikasi dan Rancangan Mengumpulkan Mengolah
Merumuskan Menyelesaikan
Penyelesaian Informasi Informasi Masalah
Masalah
Masalah
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Karakteristik: peserta didik secara aktif


PENGANTAR
menyelesaikan suatu project, penyelesaian
KOMPETENSI memerlukan waktu penyelesaian relatif lama
PENILAIAN
MATERI

PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN

PENILAIAN
MONEV Komponen

Menyusun
Identifikasi dan Rancangan Mengumpulkan Pengolahan Menyusun
Merumuskan Project Penyelesaian Informasi Informasi Laporan
Project
Cooperatif Learning

PENGANTAR
Karakteristik: kerjasama tim dalam
KOMPETENSI
melaksanakan pembelajaran
PENILAIAN
MATERI

PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN

PENILAIAN
MONEV
Komponen

Presentasi
Menyampai-kan Menyajikan Membentuk Bekerja Dalam Menerima
Kelompok Hasil Kerja
Tujuan Informasi Kelompok Umpan Balik
Kelompok
Kerangka Sistem
Umpan Balik & Peningkatan Mutu
Dirjen
Guru
Siswa Guru
Ortu Penilaian
Kelas

BSD

Benchmark Ujian SKL Penilaian


Internasional Nasional SP (PTK)
21st CS
LEA

P4TK
LPMP
Penilaian
eksternal
Pemerint (PMTK) Dinas
ah Pusat Sekolah
&
Daerah PT
Dirjen
Sekolah HEPI
Pendidikan Keluarga
(Peran Keluarga dalam pendidikan)
Penguatan Keluarga

Pelibatan Keluarga dalam


pengembangan Penguatan
Kompetensi Peserta didik Pendidikan karakter
(kini dan akan datang)
5
PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

 Komptensi Inti
 Kompetensi Dasar
 Silabus
 Pedoman Mata Pelajaran
 Pembelajaran
 Perubahan Penilaian
 Buku Teks Pelajaran dan Buku Guru
Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Permasalahan
KEBIJAKAN
PENGANTARK-13  Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata
pelajaran, dan buku.
KOMPETENSI
 Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual
dan Sikap Sosial.
PENILAIAN
MATERI
 Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN taksonomi antar jenjang.

PENILAIAN
MONEV

Hasil Perbaikan
 Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku.
 Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata
pelajaran selain Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata
Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil belajar
 Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan.
 Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari,
mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipeljari.
PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
 Keselarasan
KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku, Pembelajaran,
dan Penilaian Hasil Belajar
 Mudah Dipelajari
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD
mudah dipelajari oleh peserta didik
 Mudah Diajarkan
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD
mudah diajarkan oleh guru
 Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan dapat terukur melalui
indikator yang mudah dipahami oleh guru maupun peserta didik
 Bermakna untuk Dipelajari
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai
kebermanfaatan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Kerangka Penyusunan KD Lama


Mencipta

Mengevaluasi

Menganalisis SMA/S
Menerapkan MK
SMP
Memahami

Mengingat
SD
Dimensi Proses
Berpikir

SMA/SMK

Keluasan &
Kedalaman

SMP

Faktual

SD Konseptual

Kerangka Penyusunan KD Revisi Pro


Prosedural
Metakognitif
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Permasalahan Hasil Perbaikan


 Isu keselarasan antara KI-  Koherensi KI-KD dan
KD dengan silabus dan penyelarasan dokumen.
buku.  Penataan kompetensi
 Kompleksitas Sikap Spiritual dan Sikap
pembelajaran dan penilaian Sosial pada semua mata
pada Sikap Spiritual dan pelajaran.
Sikap Sosial.  Penataan kompetensi yang
 Pembatasan kemampuan tidak dibatasi oleh
siswa melalui pemenggalan taksonomi
pemenggalan taksonomi proses berpikir (berpikir
proses berpikir antar tingkat tinggi sejak SD).
jenjang (berpikir tingkat
tinggi hanya untuk  Pemberian ruang kreatif
jenjang menengah). kepada guru dalam
 Penerapan proses berpikir mengimplementasikan
5M sebagai metode kurikulum.
pembelajaran yang bersifat
prosedural dan
mekanistik.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

1. Koherensi KI-KD dan Penyelarasan


Dokumen 2. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual &
Sosial

Keselarasan antara dokumen Pada mata pelajaran


1 KI-KD, silabus, dan buku. 1 Pendidikan Agama-Budi Pekerti
dan mata pelajaran PPKn,
pembelajaran sikap spiritual dan
Koherensi vertikal: sosial dilaksanakan melalui
2 Kesinambungan cakupan pembelajaran langsung dan
(scope) dan urutan tidak langsung.
(sequence) KD sejak kelas I
s.d. XII. Pada mata pelajaran selain
3
Koherensi horizontal:
Keselarasan cakupan
2 mata pelajaran Pendidikan
(scope) dan urutan Agama-Budi Pekerti dan mata
(sequence) KD antar mata pelajaran PPKn, pembelajaran
pelajaran. sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui
pembelajaran tidak langsung.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial
Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
XI SD
Lama Baru Lama Baru

Contoh Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial


KI-1 KI-1 KI-2 KI-2
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 2. Memiliki perilaku jujur, 2. Memiliki perilaku jujur,
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab,
agama yang agama yang santun, peduli, dan percaya santun, peduli, dan
dianutnya. diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam
dianutnya.
keluarga, teman, dan guru. berinteraksi dengan
KD KD
keluarga, teman, dan guru.
1.1 Menyadari adanya (KI-1 dicapai melalui
keteraturan dari sifat pembelajaran tidak
KD KD
hidrokarbon, langsung (indirect
termokimia, laju reaksi, 2.1 Memiliki kepedulian dan (KI-2 dicapai melalui
teaching) yaitu
kesetimbangan kimia, rasa ingin tahu terhadap pembelajaran tidak
keteladanan,
larutan dan koloid keberadaan wujud dan sifat langsung (indirect
sebagai wujud
pembiasaan, dan benda melalui pemanfaatan teaching) yaitu
kebesaran Tuhan YME budaya sekolah, Bahasa Indonesia dan/atau keteladanan, pembiasaan,
dan pengetahuan dengan bahasa daerah. dan budaya sekolah,
tentang adanya memperhatikan 2.2 Memiliki rasa percaya diri dengan memperhatikan
keteraturan tersebut karakteristik mata terhadap keberadaan tubuh karakteristik mata pelajaran,
sebagai hasil pemikiran pelajaran, serta melalui pemanfaatan Bahasa serta kebutuhan dan kondisi
kreatif manusia yang Indonesia dan/atau bahasa peserta didik.)
kebutuhan dan kondisi
kebenarannya bersifat daerah.
peserta didik)
tentatif.
Permasalahan

• Pendekatan pembelajaran
• Kompetensi Sikap saintifik 5M kurang
Sosial sulit Pembelaj
mengakomodasi
dipahami dan dinilai KI-KD aran dan karakteristik mata
• Terdapat rumusan Penilaian pelajaran dan kompetensi
yang tidak logis • Skala Penilaian sulit
• Keluasan, diterapkan guru
kedalaman, dan • Ketuntasan belajar 2,67
urutan kompetensi membuat guru
dalam kelas dan Silabus
memberikan nilai yang
antar kelas (Mapel dan tidak sebenarnya
• Pembatasan Tematik)
capaian • Terlalu rumit dan sulit
dipahami
• Terlalu detail dan kurang
memberi peluang
kreativitas guru

• Tidak sesuai dengan KI-KD


• Terlalu banyak • Kredensial Penulis, Penelaah,
informasi yang tidak Pedoman
dan Reviewer belum lengkap
perlu (Mapel dan Buku • Terdapat ilustrasi, gambar, dan
• Terlalu banyak Tematik) isi yang perlu penyesuaian
halaman
• Sulit diterapkan
Solusi
• Pendekatan pembelajaran saintifik
5M bukan satu-satunya
• Menghilangkan KD
• Menyediakan variasi
pada KI-1 dan KI-2 Pembelaj pendekatan/model-model
untuk Mapel selain
Pendidikan Agama
KI-KD aran dan pembelajaran
• Perubahan penggunaan skala
dan Budi Pekerti Penilaian penilaian dari 1-4 menjadi 0-100
dan PPKn • Ketuntasan belajar ditetapkan oleh
• Memperbaiki guru
rumusan KD • Hanya menyajikan 3 aspek (KD,
sehingga mudah Silabus Materi Pokok, dan Kegiatan
dipahami (Mapel dan Pembelajaran
• Menata keluasan, • 5M bukan merupakan satu-
kedalaman, dan Tematik)
satunya pendekatan
urutan kompetensi pembelajaran, diberi ruang
• Capaian kepada pendekatan dan model
kompetensi lain untuk dikembangkan oleh
disesuaikan dengan guru
jenis pengetahuan • Fleksibel (dapat disesuaikan
dan tingkat dengan situasi dan kondisi serta
perkembangan kreativitas guru)
berpikir • Disajikan secara sederhana
Pedoman sehingga mudah dipahami
• Hanya menyajikan (Mapel dan Buku
informasi penting • Menyesuaikan dengan perbaikan
• Memuat hal-hal praktis
Tematik) KI-KD
untuk penerapan • Mencantumkan kredensial
• Terlalu banyak halaman Penulis, Penelaah, dan Reviewer
(rata-rata 100 halaman secara lengkap
menjadi 20 halaman) • Memperbaiki ilustrasi, gambar,
dan isi buku sesuai dengan kaidah
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Pemberian Ruang Kreatif kepada Guru

Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan


1 salah satu model untuk memberi inspirasi. Guru
dapat mengembangkannya sesuai dengan
konteks yang relevan.
Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD),
2 guru dapat mengembangkan tema dan sub tema
sesuai dengan konteks yang relevan.

• 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang


3 perlu dilatihkan secara terus menerus melalui
pembelajaran agar siswa terbiasa berpikir secara
saintifik.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau
pendekatan pembelajaran.
DESAIN KURIKULUM BERDIVERSIFIKASI
(“Menu Kreatif”)
Dalam Konteks Kurikulum 2013

UUSPN, BAB X, KURIKULUM


Pasal 36 , Ayat (2):
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
Konsep Kurikulum Berdiversifikasi (Menu Kreatif)
Menu Utama : Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika

Tujuan : Penumbuhan kualitas karakter bangsa

Kontekstualisasi Pendidikan sesuai kebutuhan siswa,


kepentingan bangsa dan negara

Nasional Negara berperadaban dan berbudaya

Daerah Budaya lokal/kearifan lokal, keragaman


alam
Sekolah Keunggulan dan konteks masing-
masing sekolah
Tema: budaya, maritim, agraris, niaga/jasa, pariwisata dll

Geosociocultural: basis potensi lokal konteks nasional


dan global dlm spirit Bhineka Tunggal Ika
Peragaman Bangun/Struktur Kurikulum ‘prasmanan’: guru dan siswa
dapat menikmati “Menu Kreatif” sesuai selera, tapi tak
lupa menu pokok: menu utama (K 13) dan kompetensi
SIMPULAN
Pengelolaan Kurikulum 2013 Pada Satuan
Pendidikan (Model Inovasi)

FILOSOFI “Kreativitas” dan Berani Berubah

BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN


(Perlu Naskah KTSP sebagai Pedoman)
• Kesimpulan Model Inovasi Pengelolaan K-13 sudah
memungkinkan sekolah memiliki peluang untuk
mengatur kurikulum di tingkat sekolah (KTSP)
Layanan Pendidikan “Menu Kreatif”
MENGAPA ?
Kondisi saat ini dan harapan ke depan. “Gap” yang terjadi
antara kondisi saat ini dan harapan dicari alternatif jawabannya.

APA ?
• Ciri-ciri dan karakteristik Layanan Pendidikan “Menu Kreatif”
(Apa kontennya? (muatan diversifikasi) dan Apa
Layanannya?)

BAGAIMANA ?
• Menceritakan delivery (penyampaian) : (tahapan, sistematika
penyampaian)
RAMBU-RAMBU
1. Struktur kurikulum tetap;
2. KI dan KD tetap;
3. Jumlah alokasi waktu tetap;
4. Tidak merubah kebijakan;
5. Tidak kontradiktif dengan kebijakan sebelumnya;
6. Tidak ada pemisahan antara intra, ko, dan ekstrakurikuler;
7. Agama dan BP serta PPKn atau mata pelajaran lain tidak terus
menerus ada di setiap semester;
8. Diversifikasi kurikulum (kemaritiman, napza, kesehatan reproduksi
dll) dapat terintegrasi ke dalam kurikulum;
RAMBU-RAMBU

9. Naskah perlu ada rasional;


10. Layanan pembelajaran student center, problem based, discovery;
11. Kurikulum yang fleksibel dalam pelaksanaan;
12. Mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebaiknya jangan dikutak-kutik ;
13. Pemberian keleluasaan bagi sekolah dalam pelaksanaan kurikulum;
14. Bentuk layanan pembelajaran berubah;
15. Mapel disajikan semua namun tidak untuk diambil semua;
16. “Menu Kreatif” terkait ada menu pokok & keluwesan kurikulum;
17. Penjadwalan berubah;
18. Blok kelas dihapus;
19. Ada integrated untuk SMP, SMA, dan SMK;
20. Di SMA perlu literasi aplikatif dengan fokus KEHIDUPAN; dan
21. Naskah KTSP perlu dimasukkan peta struktur kurikulum dari berbagai negara.

Anda mungkin juga menyukai