Anda di halaman 1dari 5

B.

HATI(Hepar)

Hati manusia memiliki berat sekitar 1,5-2,0 kg, terdiri atas dua lobus
besar yang dibatasai oleh jaringan ikat ligament falsi formis, yaitu lobus
kanan dan kiri. Lobus kanan terbagi lagi menjadi tiga lobus yang lebih
kecil. Hati dibungkus oleh jaringan ikat padat kapsla hepatica. Setiap
lobus terdiri atas sejumlah lobules (unit hear) yang berbentuk polygonal
(lims segi lima atau segi enam) yang dipisahkan oleh percabangan dari
kapsula hepatica, yang disebut kapsula glison. Sekitar 80% dari volume
hati tersusun dari sel-sel parenkimal (hepatosit). Sisanya meupakan sel-
sel nonparenkim (sekitar 6,5%), sel intrhahepatik (sel oval), hepatosit
duktular, dan sel-sel imunitas (sel-sel kekebalan tubuh).
Fungsi Hati dalam Sistem Ekskresi pada Manusia
Hati termasuk ke dalam sistem ekskresi pada manusia karena hati mengekskresikan
getah empedu dan urea. Berikut adalah beberapa fungsi hati yang berkaitan dengan
sistem ekskresi pada manusia:
 Menghasilkan getah empedu. Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel
darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen yaitu garam empedu dan zat
warna empedu. Garam empedu ini memiliki manfaat dalam yaitu untuk
mengemulsi lemak.
 Menghasilkan urea dan amonia. Urea dan amonia adalah salah satu hasil
perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan
diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine.
 Cara Kerja Hati yang Berkaitan dengan Sistem Ekskresi pada Manusia
Proses Pembentukan Getah Empedu
 Getah empedu merupakan hasil dari perombakan hemoglobin sel darah merah (eritrosit) yang telah tua.
Proses pembentukan getah empedu terjadi di dalam sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati.
Pertama-tama, hemoglobin dirombak menjadi hemin (kristal), zat besi (Fe), dan globin
Proses Pembentukan Urea dan Amonia
 Urea terbentuk ketika sel tubuh kelebihan asam amino sehingga mengalami deaminasi. Dalam proses
deaminasi, gugus amin (-NH) dipindahkan dari asam amino. Proses ini menghasilkan amonia yang
beracun.
 Di mitokondria terjadi reaksi pembentukan sitrulin. Amonia (NH4+) beraksi dengan CO2, ATP, dan
ADP sehingga menghasilkan karbomoil fosfat (CP). CP bereaksi dengan ornitin dan menghasilkan
sitrulin.
 Hati dengan bantuan enzim arginase dan air akan mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Urea
akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia dan membawanya ke dalam
empedu atau dibawa keluar bersamaan dengan urin.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis).
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1
mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Alveolus terdapat
pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka
sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
Fungsi Paru- Paru Dalam Sistem Ekskresi
 Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan
Uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida
sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida
dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang
diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang
dimakan.
 Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena mengekskresikan zat
Sisa metabolisme maka paru- paru juga berfungsi dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air
hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari
jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2
dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara
banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

Anda mungkin juga menyukai