1
Dasar Kebijakan K3
Peraturan - Perundangan
Pasal 27 (2)
UUD 1945
UU Keselamatan Kerja
No. 1 / 1970
Pasal 86 & 87
UU Ketenagakerjaan No. 13 / 2003
Peraturan Pemerintah
3
Pengendalian Lingkungan Kerjah dilakukan
agar tingkat pajanan :
• Faktor Fisika dan Faktor Kimia berada di
bawah NAB.
• Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor
Psikologi memenuhi standar.
4
Faktor
fisika
Faktor
kimia
PENGUJIAN Faktor
LINGKUNGAN
KERJA biologi
Faktor
ergonomi
Faktor
psikologi
5
HIERARKI PENGENDALIAN
Eliminasi
Subsitusi
Rekayasa Teknis
Administrasi
Kebisingan
Iklim Kerja
Getaran
Gelombang Mikro
Radiasi Sinar UV
Medan Magnet
7
NILAI AMBANG BATAS KEBISINGANA
Waktu Pemaparan Per Hari Intensitas Kebisingan Dalam dBAB
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7,5C 103
3,75C 106
1,88C 109
0,94C 112
9
NAB
IKLIM KERJA
ISBB (°C)
Pengaturan Siklus Waktu Kerja Kategori Laju Metabolit
Rendah Sedang Berat Sangat Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 29,0 28,0
0% - 25% 32,5 31,5 30,5 30,0
10
Penjelasan Isi Pedoman Teknis PERMENAKAER No. 5 Tahun 2018
tentang K3 Lingkungan Kerja
Iklim Kerja
• Penambahan Tabel Laju Metabolit pada
Beberapa Pekerjaan
• Penambahan Kategori Laju Metabolit
• Adanya perubahan range temperatur udara
dan keterangan pada Tabel Jadwal dan
Pemanasan untuk Shift Kerja 4 Jam
11
GETARAN
12
GELOMBANG MIKRO
13
NAB
GELOMBANG MIKRO
Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
Medan medan
Frekuensi Density pemaparan
listrik magnit
( mW/cm2 ) ( menit )
( V/m ) ( A/m )
30 kHz – 100 kHz 1842 163 6
100 kHz – 1 MHz 1842 16,3/f 6
1 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6
30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6
100 MHz – 300 MHz 10 61,4* 0,163* 6
300 MHz – 3 GHz f/30 6
3 GHz – 30 GHz 100 33.878,2/f1,079
30 GHz – 300 GHz 100 67,62/f 0,476
*Penambahan nilai pada kolom kekuatan medan listrik dan kekuatan medan
magnit
14
RADIASI SINAR UV
15
MEDAN MAGNET
16
NAB
MEDAN MAGNET
17
NAB
MEDAN MAGNET
Lanjutan…
18
FAKTOR KIMIA
• Faktor fisik bahan kimia dikelompokkan :
– Padat, seperti debu, serat atau partikel yang dapat berasal
dari debu rokok, debu logam, debu mineral, serat kapas
dan kain.
– Cair misalnya cairan semprotan pembasmi serangga,
solvent dan lain-lain
– Gas dan Uap, seperti O2, N2, CO2, SO2,NH3, NO2, H2S yang
berbentuk gas, sedangkan dalam bentuk uap misalnya
pelarut cat atau tinner yang mengandung benzene,
toluene, xylene dan derifat-derifatnya, uap pelarut atau
pembersih gemuk, uap pencuci dipercetakan/printing, uap
pelarut, perekat dan sebagainya
19
Penjelasan Isi Pedoman Teknis PERMENAKAER No. 5 Tahun
2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
NAB Faktor Kimia
Terdapat penambahan keterangan Notasi
Tidak terdapat rujukan untuk menggunakan
Apendiks
Terdapat perubahan notasi, nama bahan
kimia, No. CAS, nilai dan satuan NAB, serta
keterangan
20
INDEKS PAJANAN BIOLOGI
Memberikan penjelasan terhadap perubahan dan penambahan
Lampiran Indeks Pajanan Biologis, mengenai:
• Determinan,
• Matriks,
• Parameter tambahan.
21
FAKTOR BIOLOGI
• Merupakan faktor lingkungan kerja yang berkaitan dengan makhluk
hidup seperti virus, bakteri, jamur, debu-debu organik (debu kapas),
dan makhluk hidup mikro lainnya.
23
FAKTOR PSIKOLOGI
• Terkait dengan Pasal 86 ayat 1 huruf (b) UU No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan , menyebutkan bahwa setiap
pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
moral dan kesusilaan.
24
FAKTOR PSIKOLOGI
• Kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS) bertujuan untuk
menilai tingkat risiko stres akibat sumber-sumber
penyebab stres di tempat kerja dan tidak diperuntukkan
menilai derajat stres personal.
• Kuesioner dapat digunakan baik oleh tenaga profesional
maupun awam di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Ketentuan jumlah responden dalam survei ini mengacu
pada perhitungan jumlah sample , Jika populasi kurang
dari 30 maka jumlah responden menggunakan total
populasi.
25