Pembimbing:
Disusun oleh:
Anggita Fauzia Harnung
FK UMJ
2013730009
01 Autoanamnesis 02 Alloanamnesis
Menurut adik pasien, selama 3 hari tersebut pasien berlaku tidak seperti biasa. Pasien
mengungkapkan kekesalan dugaan perselingkuhan yang dilakukan suaminya padahal biasanya
pasien cenderung pendiam dan tidak pernah menceritakan masalah hidupnya pada siapapun.
Seminggu sebelum masuk Rumah Sakit suami pasien mengaku melihat pasien mulai menggerutu
soal dugaan perselingkuhan yang dilakukan suaminya, tetapi pekerjaan rumah masih terurus
serta bicara tidak kacau, normal seperti biasa. Dugaan perselingkuhan ini didapatkan pasien dari
tetangga-tetangga disekitar rumah pasien yang selalu menyudutkan pasien. Sejak 1 tahun yang
lalu pasien memang memiliki konflik dengan tetangganya. Adik dan suami pasien mengatakan
bahwa lingkungan tempat tinggal pasien memang tidak hidup rukun sesama tetangga. Pasien
sering bertengkar dan marah-marah kepada tetangganya begitupun sebalikanya. Hal ini sering
membuat pasien stress dan tidak betah tinggal dirumahnya. Pasien mengaku belum pernah
mengalami hal ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien datang ke Rumah Sakit Islam Jiwa Klender sejak 3 hari yang lalu dibawa
kakaknya karena pasien suka berbicara sendiri dan marah-marah kepada suaminya.
Pasien mengatakan dirinya dapat mendengar suara-suara setan yang selalu berbisik
dikedua telinganya, berupa suara kuntilanak dan genderuwo yang mengatakan
bahwa suaminya selingkuh. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya pernah disentuh
bagian punggung dan dadanya oleh setan tersebut.
Daftar Masalah
Pedoman Diagnostik
Tidak ada gangguan dalam kelmpok ini yang memenuhi criteria episode manik
(F30.-) atau episode depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan
gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.
Tidak ada penyebab organic, seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia.
Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-obatan.
Tatalaksana
Farmakoterapi :
Risperidone 2mg (2x1)
Psikoterapi :
i. Psikoedukasi : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit
yang dialami oleh pasien, kemungkinan yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana,
pilihan pengobatan dan efek samping yang mungkin terjadi juga pemeriksa
menjelaskan mengenai pentingnya minum obat dan kontrol yang teratur ke dokter.
ii. Psikoterapi suportif : Pasien harus didekati secara baik dengan penuh empati,
membangun hubungan yang nyaman dengan pasien. Lalu, menjelaskan kepada
pasien mengenai penyakit yang dideritanya
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam