Anda di halaman 1dari 20

Veronica Hodianto

102013482
E3
 Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang
ke Puskesmas dengan keluhan sering pusing
sejak 1 bulan terakhir. Selain itu pasien sulit
konsentrasi saat bekerja dan sulit untuk tidur
Laki-laki, 30 tahun dengan keluhan
pusing, sulit konsterasi dan sulit untuk
PENATALAKSANAAN tidur PENCEGAHAN

TUJUH LANGKAH
DIAGNOSIS
OKUPASI
1. Diagnosis Klinis
2. Pajanan yang dialami
3. Hubungan pajanan dengan penyakit
4. Pajanan yang dialami cukup besar
5. Peranan faktor individu
6. Faktor lain di luar pekerjaan
7. Diagnosis Okupasi
◦ Riwayat Pekerjaan
 Anamnesis  Sudah berapa lama bekerja sekarang
◦ Identitas ?
◦ RPS: Mengalami Pusing  Riwayat pekerjaan sebelumnya ?
 Sejak kapan gejala-gejala  Alat kerja, bahan kerja, proses kerja ?
mulai timbul?  Barang yang diproduksi/dihasilkan ?
 Apakah sering mengalami  Waktu bekerja dalam sehari ?
hal seperti ini? Apakah yang  Kemungkinan pajanan yang dialami ?
menyebabkan gejala?
 Alat pelindung diri yang dipakai ?
 Sudah berobat atau minum
 Hubungan gejala dan waktu kerja ?
obat? Apa jenis obat dan
sudah berapa banyak?  Apakah pekerja lain ada yang
mengalami hal sama ?
◦ RPD: -
 Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Fisik ◦ Darah rutin dan rontgen thoraks


◦ TTV dalam batas normal
◦ Pemeriksaan khusus
 Dix Hallpike
Vertigo

adalah salah satu bentuk gangguan


keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga
menyebabkan penderita merasa pusing disertai dengan
keadaan disekililingnya ikut berputar atau melayang dan
membuat penderita tidak bisa bangun karena perasaan
berputar
 mudah menguap
 bisa menimbulkan kelainan kulit, gangguan
sistem saraf pusat, sistem saraf perifer,
sistem respiratori, kelainan jantung, hepar,
darah, ginjal, sistem reproduksi dan potensi
kanker
 Komposisi bahan kimia yang biasanya
terdapat dalam lem ialah hexane, methyl
ethyl ketone dan toluene
 Yang sangat berbahaya : Benzene, Carbon
tetrasulfide, Carbon disulfide
 Karakteristik kimiawi
 Karakteristik fisik (ukuran partikel, metode
formulasi,suhu proses)
 Karakteristik pajanan
 Lingkungan kerja
 Ketentuan individu
Cara masuk zat kimia ke dalam
tubuh
1. Inhalasi
2. Pencernaan (Ingesti)
3. Kulit
4. Mata
 Kualitatif
◦ Tidak dijelaskan dalam skenario.
 Lingkungan Kerja
◦ Pasien bekerja sebagai karyawan pabrik sepatu bagian
produksi bertugas merekatkan bagian bawah sepatu.
 Pemakaian APD
◦ Tidak menggunakan APD
 Lama Pajanan
◦ pekerja bekerja sehari 8 jam..
 Jumlah Pajanan
◦ tidak dijelaskan secara pasti berapa banyak solvent yang
digunakan oleh pasien dalam 1 kali produksi sepatu.
Akut ringan pusing, sakit kepala, kehilangan
keseimbangan dan koordinasi,
iritasi pada kulit,mata,tenggorokan
dan saluran pernapasan.
Akut berat sulit bernafas, dan kematian
setelah menghirup solvent pada
level tinggi.
kronis sulit dideteksi karena tidak segera
terasa dan menimbulkan gangguan
kesehatan. Beberapa gangguan
kesehatan yang sering
dihubungkan dengan penggunaan
solvent diantaranya: terganggunya
sumsum tulang
 Jenis Kelamin
 Pendidikan
 Usia
 Riwayat Alergi
 Bekerja ditempat lain?
 Masalah →Bunuh diri ?
Penyakit Akibat Kerja
dikarenakan
Intoksikasi Solven
 Cyclizine (Marezine) : 50  metode Brandt-Daroff
mg 4 dd
 Dimenhydrinate ◦ Desensitisasi reseptor
(Dramamine) : 25-50 mg 4 semisikularis
dd
 Diphenhydramine (Benadryl)
: 25-50 mg 4 dd
 Promethazine (Phenergan) :
25 mg 4 dd
 Scopolamine Transderm :
0,5 mg 1 dd
 Hydroxyzine Iterax : 25-
100 mg 3 dd
 Ephedrine : 25 mg 4 dd

Farmakologi Non Farmakologi


 Komitmen manajemen dan keterlibatan
pekerja.
 Analisis risiko di tempat kerja.
 Pencegahan dan pengendalian bahaya.
 Pelatihan untuk pekerja, penyelia dan
manager.
 Tahap Persiapan
◦ Komitmen manajemen puncak.
◦ Menentukan ruang lingkup.
◦ Menetapkan cara penerapan.
◦ Membentuk kelompok penerapan.
◦ Menetapkan sumber daya yang diperlukan.
 Tahap pengembangan dan penerapan
◦ Menyatakan komitmen
◦ Menetapkan cara penerapan
◦ Membentuk kelompok kerja
◦ Menetapkan sumber daya yang diperlukan
◦ Kegiatan penyuluhan
◦ Peninjauan sistem
◦ Penyusunan Jadwal Kegiatan
◦ Pengembangan Sistem Manajemen K3
◦ Penerapan sistem
◦ Proses sertifikasi
Dari tujuh langkah diagnosis okupasi, dapat
disimpulkan bahwa pada skenario ini pasien
menderita intoksikasi akibat pajanan zat kimia
(solven) yang digunakan sebagai bahan perekat pada
pabrik sepatu tempat pasien tersebut bekerja.

Anda mungkin juga menyukai