Jika hal tersebut berhasil dilakukan, bukan tidak mungkin angka kematian DBD di Puskesmas/Klinik dokter bisa 0, zero.
Jika itu bisa terjadi, sangat luar biasa. Puskesmas anda akan punya reputasi yang "luar biasa". Dan menariknya, sebenarnya strateginya tidak mahal. Asal kita punya niat kuat, pasti bisa.
Syok dengue merupakan satu rangkaian proses fisiologis, adanya hipovolemi menyebabkan tubuh melakukan mekanisme kompensasi melalui jalur neurohumoral agar tidak terjadi hipoperfusi pada organ
vital. Sistem kardiovaskular mempertahankan sirkulasi melalui peningkatan isi sekuncup (stroke volume), laju jantung (heart rate), dan vasokonstriksi perifer.
Pada fase ini tekanan darah biasanya belum turun, namun sudah terjadi penningkatan laju jantung. Oleh karena itu takikardia yang terjadi pada saat suhu tubuh mulai turun, walaupun tekanan darah belum
banyak menurun, harus diwaspadai adanya kemungkinan anak untuk jatuh ke dalam kondisi syok.
Itulah kepentingan mengapa tanda-tanda vital pada pasien DBD perlu dilakukan lebih intensif. Begitu ada tanda takikardia, segera waspada kemungkinan pasien mengalami syok terkompensasi. Namun,
pada beberapa pasien perlu diingat bahwa bisa saja pasien sudah mengalami syok terkompensasi namun takikardia tidak terjadi, khususnya remaja dan dewasa.
Tahap selanjutnya, apabila perembesan plasma terus berlangsung atau pengobatan yang diberikan tidak adekuat, kompensasi dilakukan dengan mempertahankan sirkulasi ke arah organ vital dengan
mengurangi ke daerah perifer (vasokonstriksi perifer), secara klinis ditemukan ekstremitas teraba dingin dan lembab, sianosis, kulit tubuh menjadi bercak-bercak (mottled), pengisian waktu kapiler (capillary
refill time) memanjang yaitu lebih dari dua detik.
Dengan adanya vasokonstriksi perifer, terjadi peningkatan resistensi perifer sehingga tekanan diastolik meningkat sedang tekanan sistolik tetap sehingga tekanan nadi (perbedaan tekanan antara sistolik
dan diastolik) akan menyempit kurang dari 20 mmHg.
Pada tahap ini sistem pernapasan melakukan kompensasi berupa quite tachypnea (takipnea tanpa peningkatan kerja otot pernapasan). Kompensasi sistem keseimbangan asam basa berupa asidosis
metabolik namun nilai pH masih normal dengan tekanan karbon dioksida rendah dan kadar bikarbonat rendah.
Keadaan anak pada fase ini biasanya masih sadar, sehingga dokter yang kurang berpengalaman mungkin tidak mengetahui bahwa pasien sudah berada dalam keadaan kritis.
Pemberian cairan yang adekuat pada umumnya akan memberikan prognosis yang baik. Bila keadaan kritis luput dari pengamatan sehingga pengobatan tidak diberikan dengan cepat dan tepat, maka
pasien akan jatuh kedalam syok dekompensasi.