Anda di halaman 1dari 26

Nilai Tukar

Dr. Ir. Mhd. Buchari Sibuea, M.Si


Perekonomian Terbuka
“ Perdagangan dapat mensejahterakan setiap orang”

Perekonomian tertutup (closed economy):


sebuah perekonomian yang tidak berinteraksi
dengan perekonomian lain di dunia.

Perekonomian terbuka (open economy):


sebuah perekonomian yang berinteraksi secara
bebas dengan perekonmian lain di dunia.

Buchari Sibuea 2
Arus barang dan modal Internasioanal
Variabel: ekspor, impor,neraca perdagangan, kurs/nilai tukar.

Interaksi perekonomian terbuka:


(1) Membeli serta menjual barang dan jasa dalam pasar
produk-produk dunia.
(2) Menjual dan membeli modal/aset dalam pasar-pasar aset
internasional
Arus barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor Neto.
- Ekspor: barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri
dan dijual di luar negeri.
- Impor: barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan
dijual di dalam negeri.
- Ekspor neto: nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai
impor, disebut juga neraca perdagangan.
Buchari Sibuea 3
- Surplus perdagangan: nilai ekspor lebih besar dari impor.
- Defisit perdagangan: nilai impor lebih besar dari ekspor
- Perdagangan seimbang: situasi dimana nilai ekspor sama
dengan impor.
Faktor yang mempengaruhi arus barang:
- Selera konsumen thd barang-barang produksi dalam negeri
dan luar negeri
- Harga barang-barang di dalam dan di luar negeri
- Kurs / nilai tukar
- Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri
- Ongkos angkutan barang antar negara
- Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional.

Buchari Sibuea 4
Arus modal: Investasi luar negeri neto
- Investasi luar negeri neto (net foreign investment):
pembelian aset luar negeri oleh warga domestik
dikurangi pembelian aset dalam negeri oleh warga
asing.

- Misal, warga negara Indonesia yang memiliki uang


Rp 800 juta, mempunyai pilihan untuk membeli
mobil toyota built up atau menggunakan uang
tersebut untuk membeli saham perusahaan toyota
 pilihan-1 menggambarkan aliran barang,
pilihan-2 menggambarkan aliran modal.

Buchari Sibuea 5
Investasi luar negeri ada dua bentuk:

- Investasi asing langsung ( foreign direct investment):


 contoh Mc-Donald’s membuka sebuah toko di
Bandung  investor secara langsung mengelola
sendiri investasinya.
- Investasi portofolio luar negeri ( foreign portfolio
investment):  Misal, warga negara Amerika
membeli saham sebuah perusahaan di Indonesia
(saham Telkom)  investor memainkan peranan
pasif.
- Kedua kasus tersebut sama-sama meningkatkan
investasi luar negeri neto Amerika.

Buchari Sibuea 6
Faktor yang mempengaruhi investasi LN:

- Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset luar


negeri.
- Suku bunga riil yang dibayarkan terhadap aset
dalam negeri.
- Risiko ekonomis dan politis dari kepemilikan aset
di luar negeri.
- Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi kepemilikan aset dalam negeri oleh
investor asing.

Buchari Sibuea 7
Ekspor neto dan Investasi LN neto.

NFI = NX
Investasi luar negeri neto sama dengan ekspor neto

Jumlah nilai barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara
(NX) harus sama dengan nilai aset neto yang diperoleh (NFI)

- Contoh: pabrik boeing di USA menjual beberapa pesawatnya


kpd perusahaan Jepang.  prsh Amerika memberi pesawat,
prsh Jepang memberi uang Yen (simultan dan bersamaan).
- Amerika menjual outputnya,  berarti meningkatkan ekspor
neto Amerika.
- Selain itu Amerika mendapatkan sejumlah aset asing (yen) 
meningkatkan investasi luar negeri neto Amerika
Buchari Sibuea 8
- Misal boeing menukar yen dgn $ dari sebuah
reksadana Amerika, kemudian reksadana
membeli saham prsh Sony  ekspor neto
pesawat boeing sama dengan investasi luar
negeri neto yang dilakukan oleh reksadana.

- Setiap transaksi internasional pada dasarnya


merupakan suatu pertukaran.

Buchari Sibuea 9
Tabungan, Investasi, dan kaitannya dengan
arus-arus Internasional.

GDP suatu perekonomian


Y = C+I+G+NX

Tabungan Nasional adalah pendapatan nasional yang tersisa setelah


pembayaran konsumsi dan pembelian pemerintah.
S = Y-C-G

Y-C-G = I+NX
S = I+NX

Karena ekspor neto (NX) sama juga dengan investasi luar negeri neto
(NFI), maka:

S = I + NFI
Tabungan = investasi dalam negeri + investasi LN neto

Buchari Sibuea 10
Nilai tukar riil dan nominal
Nilai tukar nominal: Suatu nilai dimana seseorang
dapat memperdagangkan mata uang dari suatu negara
dengan mata uang negara lain. $1 = 80 yen
Apresiasi: suatu peningkatan nilai tukar mata uang
yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat
dibelinya.  misal nilai tukar naik dari 80 yen menjadi
90 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar mengalami
apresiasi.--- dolar sedang menguat
Depresiasi: suatu penurunan nilai tukar suatu mata
uang yang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang
dapat dibelinya.  misal nilai tukar turun dari 80 yen
menjadi 70 yen per dolar, dikatakan bahwa dolar
mengalami depresiasi.---- dolar sedang melemah

Buchari Sibuea 11
Nilai tukar riil: Suatu nilai dimana seseorang dapat
memperdagangkan barang dan jasa dari suatu negara dengan
barang dan jasa dari negara lain

Misal: sekarung beras produk Amerika dijual $100.


beras produk jepang dijual 16000 yen.
nilai tukar nominal $1 = 80 yen
Maka: harga beras Amerika $100 sama dengan 8000 yen per karung,
harga beras amerika sama denga setengah harga beras jepang.
Jadi: Nilai tukar riilnya adalah setengah karung beras jepang sama
dengan sekarung beras amerika.

Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik)


/ Harga luar negeri

Buchari Sibuea 12
Nilai tukar riil = (Nilai tukar nominal x Harga domestik)
/ Harga luar negeri

Nilai tukar riil = {(80 yen per dolar) x ($100 per karung beras amerika)}
/16000 yen per karung beras jepang
= (8000 yen per karung beras amerika)
/ 16000 yen per karung beras jepang
= ½ karung beras jepang per karung beras amerika.

Untuk harga–harga keseluruhan mengukur nilai riil dengan


menggunakan indeks harga
Indeks harga untuk harga-harga domestik = P
Indeks harga untuk harga luar negeri = P*
Nilai tukar nominal antara mata uang domestik dengan mata uang asing = e.
Maka:
Nilai tukar riil = (e x P)/P*

Buchari Sibuea 13
Penentuan Nilai Tukar

Paritas daya beli (purchasing power parity):


Sebuah teori tentang nilai tukar dimana suatu unit
dari setiap mata uang harus dapat membeli kuantitas
yang sama dari barang-barang di semua negara
Logika dasar paritas daya beli:
didasarkan pada suatu prinsip yang dinamakan
hukum satu harga (the law of one price).
Yang menyatakan bahwa suatu barang harus dijual
dengan harga yang sama di semua tempat.

Buchari Sibuea 14
Paritas daya beli (purchasing power parity):
- Paritas berarti kesamaan
- Daya beli ditujukan pada nilai uang
- Paritas daya beli menyatakan bahwa satu unit dari setiap mata
uang harus mempunyai nilai riil yang sama di setiap negara.

– Implikasi paritas daya beli:


Nilai tukar nominal antara mata uang dua negara
tergantung pada tingkat harga di kedua negara
tersebut.  contoh harga 1 kg kopi di jepang 500 yen
dan $5 di amerika, maka nilai tukar nominal antara
kedua mata uang itu seharusnya adalah 100 yen per
dolar (dari 500 yen/5 dolar= 100 yen per dolar)…
jika tidak maka daya beli dolar tidak akan sama di
kedua negara.
Buchari Sibuea 15
Implikasi paritas daya beli:
Jika:
P=tingkat harga di Amerika Serikat (dihitung dlm dolar)
P*=tingkat harga di luar Amerika (dlm mata uang asing)
e = nilai tukar nominal (jumlah uang asing yang dapat dibeli
dengan $1)
Perkirakan jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang $1
di Amerika dan diluar Amerika.
Di Amerika: daya beli $1 adalah 1/P
di luar amerika $1 adalah e/P*
Agar daya beli $1 sama di kedua negara,
maka: 1/P = e/P* atau 1= eP/P*.
Buchari Sibuea 16
1 = eP/P*

Perhatikan bahwa sisi kiri persamaan bernilai konstan.


Sisi kanan adalah nilai tukar riil.
Jadi, jika daya beli dolar selalu sama di dalam dan di luar negeri, maka nilai
tukar riil – harga relatif barang domestik dan luar negeri -- tidak dapat
berubah.

Sedangkan nilai tukar nominal e = P*/P sama dengan rasio


tingkat harga luar negeri (ditentukan dalam unit mata uang
asing) terhadap tingkat harga domestik (ditentukan dalam unit
uang domestik).

Menurut teori paritas daya beli, nilai tukar nominal antara mata uang
dari dua negara harus merefleksikan perbedaan tingkat harga di negara-
negara yang bersangkutan.
Nilai tukar nominal berubah jika tingkat harga berubah.

Buchari Sibuea 17
Keterbatasan Paritas Daya Beli

Tidak semua barang mudah


diperdagangkan  ilustrasi: ongkos potong
rambut di Paris lebih mahal dari pada di
Jakarta.
Barang-barang yang mudah
diperdagangkan tidak selalu merupakan
barang pengganti yang sempurna jika
dibuat di negara yang berbeda

Buchari Sibuea 18
Kesimpulan
Menurut teori paritas daya beli, suatu satuan
mata uang setempat diharapkan mampu
membeli barang dalam jumlah yang sama di
semua negara
Implikasi dari teori ini bahwa nilai tukar
nominal antara dua negara haruslah
mencerminkan tingkat harga di negara-negara
tersebut
 akibatnya, mata uang negara-negara yang
megalami inflasi tinggi akan terdepresiasi,
sementara mata uang negara-negara yang
mengalami inflasi rendah akan terapresiasi.
Buchari Sibuea 19
Paritas Suku Bunga
Pergerakan nilai tukar antar dua mata uang
dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga
antar mata uang yang bersangkutan.

Rp 10 juta Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10,8 juta

US$1040 x St
So=Rp10000/US$1

Tahun depan St
Tukar

Nilai tukar
Alternatif 2: Deposito US$, i=4%
US$1000 US$1040

Buchari Sibuea 20
Rp 10 juta Alternatif 1: Deposito rupiah, i=8% Rp 10,8 juta
US$1040 x St
So=Rp10000/US$1

Tahun depan St
Tukar

Nilai tukar
Alternatif 2: Deposito US$, i=4%
US$1000 US$1040

Jika I=dana yang diinvestasikan


Id suku bunga dalam mata uang domestik
So nilai tukar Rp/US$ saat ini;
If suku bunga mata uang asing
St ekspektasi bilai tukar 1 tahun kemudian
Maka : (I/So)(1+if)St = (1+id)I
Atau : St/So = (1+id)/(1+if)
Buchari Sibuea 21
St/So = (1+id)/(1+if)

(St/So)-1 = {(1+id)/(1+if)}-1

(St/So)-(So/So) = {(1+id)/(1+if)}-{(1+if)/(1+if)}

(St-So)/So = {1+id-1-if)/(1+if)}
Sisi kiri merupakan perubahan nilai tukar selama 1 tahun ( = et )
Sisi kanan merupakan perbedaan suku bunga.
Bila id dan if relatif kecil maka (id-if)/(1-if) mendekati sama dengan
nilai (id-if)

Jadi et = id-if
Artinya perubahan nilai tukar (apresiasi atau depresiasi) mendekati
sama dengan selisih suku bunga.
Buchari Sibuea 22
Sistem nilai Tukar :
 Fix (tetap), contoh negara yang menggunakan :
RRC, Argentina, Malaysia, Hongkong dan India.

 Floating/flexible (mengambang)
 Free floating (mengambang bebas)
 Manage floating (mengambang terkendali)

Buchari Sibuea 23
Fix rate
“Currency Board System-CBS”
 Kurs ditentukan setiap tahun, dan tidak berubah-ubah,
sampai pemerintah menetapkan kembali.
 Negara yang menganut sistim ini, mempunyai cadangan
devisa yang besar.(???)
 Keuntungan : kestabilan ekonomi terjaga, perencanaan
bisnis lebih mudah
 Kerugian : tidak dapat mencerminkan kondisi riil
ekonomi di lapangan.

Buchari Sibuea 24
Era Soeharto
 Menggunakan sistim manage floating, kemudian pada
saat krisis (sesuai saran IMF) th 97, dirubah menjadi
Free Float, sehingga nilai tukar ditentukan oleh nilai
pasar.
 Pada manage floating, nilai tukar dapat berubah setiap
hari, tetapi pemerintah intervensi, sehingga perubahan
menjadi kecil dan tidak menimbulkan gejolak ekonomi.

Buchari Sibuea 25
Devaluasi/Revaluasi dan
Depresiasi/Apresiasi
 Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang lokal
terhadap mata uang asing, sedangkan Revaluasi adalah
sebaliknya.
 Contoh Devaluasi : Rupiah sebelumnya mempunyai
harga Rp.2.500/$1 berubah menjadi Rp. 11.000/1$
 Istilah De/Revaluasi untuk fix dan manage float,
sedang De/Apresiasi adalah untuk free float.
 Perubahan untuk de/revaluasi besar (>10%), tetapi
de/apresiasi (1-2%).

Buchari Sibuea 26

Anda mungkin juga menyukai