Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR)
Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR)
RAHIM (KJDR)
Deviana S. Riu
Kematian janin di dalam rahim setelah usia
kehamilan > 20 minggu dengan berat janin
sama atau lebih 500 gram
Sekitar 1% dari 1000 kehamilan
Anamnesis :
Ibu tidak merasakan gerakan anak
Pemeriksaan Fisik :
Denyut jantung janin tidak terdengar
Pemeriksaanpenunjang :
USG
Faktor risiko
Usia ibu (terlalu tua dan terlalu tua)
Status perkawinan
Jenis kelamin pria lebih banyak
Kehamilan multipel
Multiparitas (>5)
Presentasi bukan belakang kepala
ETIOLOGI
Tidak diketahui (50%)
Kondisi ibu
Hipertensi kronik
GDM
Pre-eclampsia
Penyakit metabolik lain
Penyakit trombofilik
Infeksi virus atau bakteri
Inkompetensi serviks
Abnormalitas uterus
Maternal-fetal haemorrhage
Kelainan Janin :
Malformasi : struktur dan kromosom
Infeksi : virus atau bakteri
Penyakit autoimun janin
Penyakit metabolik
Plasenta & tali pusat
Disfungsi plasenta yang menyebabkan hipoksemia dan sering
dihubungkan dengan pertumbuhan janin terganggu (PJT),
postmatur, solusio plasenta, plasenta previa atau infark, twin
to twin transfusion syndrome
PROM
Tali pusat : prolaps tali pusat, trombosis, strangulasi, simpul
dan torsi
Hidrops foetalis
Twin to twin transfusion
syndrome
Prolaps tali pusat
Plasenta previa
Solusio plasenta
DIAGNOSIS
USG : menilai denyut jantung janin & gerakan
janin
Jika janin telah meninggal lebih 2 hari :
Edema kulit kepala
Tulang kepala tumpang tindih (Spalding’s sign)
Air bubbles di jantung dan pembuluh darah besar
(Robert’s sign)
Spalding’s sign
KOMPLIKASI
Sekitar 80% akan melahirkan dalam 2 minggu
Penundaan terlalu lama akan menyebabkan
gangguan faktor pembekuan pada ibu
Jika faktor pembekuan normal : penanganan
dapat expectantive atau segera dilahirkan
Jika ekspentative : penilaian waktu bekuan
dilakukan setiap minggu
Pemeriksaan yang perlu dilakukan
Pemeriksaan darah rutin
PT, PTT
Kadar fibrinogen