Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

INTERAKSI SOSIAL ANTARA ETNIS MUNA DAN ETNIS JAWA


DI DESA LUPIA KECAMATAN KABANGKA
KABUPATEN MUNA (1970-2017)

LA ODE MUH. ASRIF


A1A213092

Pembimbing I Pembimbing II
Drs. La Batia, M.Hum Pendais Hak, S.Ag, M.Pd
NIP.19631231 199303 1 019 NIP.19770829 200812 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam aktivitas masyarakat lahir kontak-kontak sosial sebagai manifestasi hubungan


antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya kontak-kontak sosial seperti ini disebut
interaksi sosial. Suatu interaksi sosial tidak terjadi apabila tidak terdapat adanya kontak sosial
dan komunikasi.
Dalam pergaulan sosial, perasaan yang dimiliki oleh seseorang terhadap para anggota
kelompok yang lain dapat memegang peranan penting. Hal tersebut disebabkan karena orang
menggunakannya untuk memperkuat pendiriannya dalam berbagai perselisihan dan
pertentangan sosial, seperti menyangkut sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan keagamaan
Di kecamatan Kabangka terdiri atas etnis lokal yakni muna etnis Jawa, dan Bali.
Walaupun penduduk di kecamatan Kabangka terdiri atas berbagai suku bangsa yang berbeda
agama, adat istiadat dan tradisi, kebudayaan, dan lain sebagainya namun karena adanya
keinginan untuk hidup bersatu, sehingga tercipta sikap, saling membantu, saling
memperhatikan, saling menghormati, dan tolong menolong antara satu dengan yang lainya.
Berdasarka uraian di atas sehingga perlu dikaji tentang ineraksi sosial khususnya etnis
Muna dan etnis Jawa di Desa Lupia sebagai salah satu kajian sejarah sosial dalam menelusuri
aspek sejarah sosial dan budaya yang terkandung di dalamnya, sebab dengan menggunakan
kajian sejarah sosial dapat di bandingkan interaksi etnis Muna dan etnis Jawa dalam konteks
masa lampau dan masa sekarang guna menentukan arah, gerak dan langkah perkembangan
masa mendatang dengan prospek yang lebih baik.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

 Bagaimana Sejarah Kedatangan  Untuk mengetahui Sejarah


Etnis Jawa Di Desa Lupia? kedatangan etnis Jawa di desa
 Bagaimana Proses Interaksi Sosial Lupia
Antara Etnis Muna Dan Etnis Jawa  Untuk mengetahui proses interaksi
Di Desa Lupia? sosial antara etnis Muna dan etnis
 Bagaimana Bentuk Interaksi Sosial Jawa di desa Lupia
Antara Etnis Muna Dan Etnis Jawa  Untuk mengetahui bentuk
Di Desa Lupia ? interaksi sosial antara etni Muna
 Bagaimana dampak Interaksi dan etnis Jawa di desa Lupia
Sosial Antara Etnis Muna Dan Dan  Untuk mengetahui dampak
Etnis Jawa Di Desa Lupia? interaksi sosial antara etnis Muna
dan etnis Jawa di desa Lupia
Manfaat Penelitian

Manfaat Praktis
Manfaat Teoretis
1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat
Sebagai bahan khususnya masyarakat Desa lupia
referensi baru terhadap Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna,
penulis selanjutnya yang sehingga tata nilai yang hidup di tengah
memiliki minat untuk masyarakat ditumbuh kembangkan
mengkaji Interaksi Sosial melalui interaksi sosial antara setiap
Antara Etnis Muna dan Etnis pribadi etnis Muna dan etnis Jawa.
Jawa di Desa Lupia 2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan
memahami kehidupan masyarakat
Kecamatan Kabangka khususnya yang berkaitan dengan
Kabupaten Muna, dengan interaksi sosial antara etnis muna dan
mengakomodasikan etnis jawa.
penyempurnaan atau 3. Dapat menjadi bahan informasi bagi
penyesuaian yang peneliti-peneliti selanjutnya.
diperlukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori
Teori Interaksi
Perubahan Sosial
Sosial

Konsep
Interaksi
Sosial

Peneliti
Terdahulu
Konsep Etnis

Konsep
Masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN

Waktu Dan Tempat Penelitian Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul  Penelitian ini merupakan jenis


penelitian sejarah yang bersifat deskriptif
penelitian ini maka yang menjadi kualitatif, yakni suatu jenis penelitian
tempat atau lokasi penelitian dimana peneliti berusaha mendeskripsikan
adalah di Desa Lupia Kecamatan data-data dan fakta-fakta yang diperoleh
berdasarkan bahan informasi/temuan objek
Kabangka Kabupaten Muna. yang diteliti dilapangan atau lokasi
Adapun waktu penelitian ini akan penelitian, dengan menggunakan pendekatan
dilaksanakan pada bulan Januari strukturis yaitu mempelajari peristiwa dan
sampai dengan bulan Maret 2018. struktur sebagai satu kesatuan yang saling
melengkapi. artinya peristiwa mengandung
kekuatan mengubah struktur sosial,
sedangkan struktur mengandung hambatan
atau dorongan bagi tindakan perubahan
dalam masyarakat.
Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Heuristik (Mengumpulkan
Sumber Sejarah)
1. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu kegiatan penelitian untuk
memperoleh data tertulis berupa buku-buku maupun skripsi yang berkaitan
dengan objek permasalahan yang diteliti.
2. Pengamatan (observasi) yaitu upaya pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap masyrakat tentang bagaimana interaksi sosial antara
etnis Muna dan etnis Jawa di Desa Lupia
3. Wawancara, yaitu tekni pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab
secara mendalam kepada tujuh orang informan yang mengetahui dapat
memberikan gambaran tentang interaksi sosial antara etnis Muna dan etnis
Jawa sehingga dapat diperoleh data-data dari informan yang dibutuhkan.
4. Studi dokumen yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
dari beberapa arsip yang dimiliki oleh pemerintah setempat dalam bentuk
dokumen-dokumen.
2. Kritik Sumber

Mengetahui keaslian dan kebenaran data yang telah berhasil


dikumpulkan, maka penulis melakukan analisis data melalui kritik
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, karena
dalam langkah kritik sumber ini penulis harus menempuh dua cara itu
dalam mengkritik sumber maupun data-data. cara tersebut adalah
kritik eksteren (kritik luar) dan kritik interen (kritik dalam) terhadap
otentisitas dan kredibilitas sumber.

1. Kritik Ekstern (kritik luar), yaitu peneliti melakukan analisis


terhadap sumber data yang diperoleh pada instansi terkait
khususnya interaksi sosial antara etnis Muna dan etnis Jawa
2. Kritik Intren (kritik dari dalam), yaitu penulisan menekankan aspek
"dalam" yaitu isi dari sumber kesaksian (testimony), selanjunya
penulis mengadakan penelitian terhadap apakah kesaksian itu dapat
diandalkan atau tidak dengan cara mengajukan pertanyaan pokok
3. Historiografi (penulisan
sejarah)

Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Helius Sjamsuddin (2012:


121), tahap-tahap historiografi mencakup:
 Penafsiran (interpretasi)
Penafsiran (interpretasi) yaitu sumber-sumber yang diperoleh dan
telah dikritik dihubungkan satu sama lain sehingga didapatkan suatu
fakta sejarah yang dapat dipercaya kebenarannya secara ilmiah
 Penjelasan (eksplanasi)
Penjelasan (eksplanasi) yaitu setelah dilakukan penafsiran, maka
tahapan berikutnya adalah penjelasan atau eksplanasi. Dimana dalam
tahapan ini penulis menjelaskan permasalahan dalam penelitian yang
dilakukan.
• Penyajian(ekspose).
Penyajian (ekspose) yaitu setelah dilakukan penjelasan maka tahap
terakhir yaitu penyajian atau ekspose. Pada tahap ini peneliti menyajikan
hasil penelitian sesuai urutan-urutan pembahasan masalah dalam
penelitian dalam bentuk penulisan (historiografi).
Sumber Data Penelitian

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Sumber tertulis
Sumber tertulis, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk buku, skripsi, arsip,
dan sumber-sumber tertulis lainya. Sumber-sumber tersebut diperoleh di
perpustakan Universitas Halu Oleo, Perpustakaan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Kantor Desa Lupia Kecamatan Kabangka
Kabupaten Muna.
2. Sumber lisan,
Sumber lisan yaitu data yang diperoleh melalui keterangan lisan atau
wawancara dengan informan yang mengetahui dan bisa memberikan gambaran
tentang Interaksi Sosial Antara Etnis Muna dan Etnis Jawa di Desa Lupia
Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna.
3. Sumber visual
Sumber visual, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan secara
langsung terhadap masyarakat dan pendokumentasian dalam bentuk foto
terhadap berbagai macam bentuk kegiatan-kegiatan interaksi antara etnis Muna
dan etnis Jawa di Desa Lupia Kecamatan Kabangka.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai