Oleh : wijayanti
NIM : 030.07.271
DEFINISI
Lokasi unilateral
Bersifat dermatomal
KLASIFIKASI
http://epidemiologiunsri.blogspot.com/2011/11/herpes.html
PATOGENESIS
Varisela sangat menular dan biasanya menyebar melalui Latensi adalah tanda utama virus Varisela zoster dan tidak
droplet respiratori. diragukan lagi peranannya dalam patogenitas.
VVZ bereplikasi dan menyebar ke seluruh tubuh selama Sifat latensi ini menandakan virus dapat bertahan seumur
kurang lebih 2 minggu sebelum perkembangan kulit yang hidup hospes dan pada suatu saat masuk dalam fase
erupsi. Pasien infeksius sampai semua lesi dari kulit menjadi reaktivasi yang mampu sebagai media transmisi penularan
krusta. kepada seseorang yang rentan.
Virus berjalan sepanjang saraf sensorik ke area kulit yang Virus kemudian menyebar ke saraf sensorik menyebabkan
dipersarafinya dan menimbulkan vesikel dengan cara yang gejala prodormal dan erupsi kutaneus dengan karakteristik
sama dengan cacar air. yang dermatomal.
Zoster terjadi dari reaktivasi dan replikasi VVZ pada ganglion Infeksi primer VVZ memicu imunitas humoral dan seluler,
namun dalam mempertahankan latensi, imunitas seluler lebih
akar dorsal saraf sensorik. penting pada herpes zoster.
Habif, T.P. Viral Infection. In : Skin Disease Diagnosis and Treatment. 3rd ed. Philadelphia : Elseiver Saunders. 2011 .p. 235 -239.
melalui lesi Infeksi
vzv
di kulit dan primer
permukaan
mukosa
Mempertaha Menjalar dari
nkan Infeksi serabut syaraf
ineftivitas laten sensorik ganglia
penuh sensorik
Reaktivitas virus
Tumor
Penurunan ganglion
imunosupresi kekebalan serabut syaraf
seluler VZV dorsalis
Virus
berkembang dab
PATOFISIOLOGI
menyebar dalam
ganglion
Berakhir dikulit
Menyebar secara Neuritis membentuk
antidromikal parah karakteristik HZ
PERKEMBANGAN RASH
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel
DJ. Varicella and Herpes Zoster. In : Fitzpatrick. Dermatology
in General Medicine. 7 thed. New York : McGraw Hill
Company.2008.p. 1885-1898.
GEJALA KLINIS
Pemeriksaan
Anamnesis
fisik
Pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
kemudian
berkembang Isi vesikel mula-
menjadi papula dan mula jernih, setelah Jika absorbsi terjadi,
Kelainan kulit
vesikula yang beberapa hari vesikel dan bula
tersebut mula-mula
dengan cepat menjadi keruh dan dapat menjadi
berupa eritema
membesar dan dapat pula krusta.
menyatu sehingga bercampur darah.
terbentuk bula.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• TZANCK TEST
Sindrom Paralisis
Ramsay Hunt motorik
NEURALGIA PASCA HERPETIK
• Sindrom Ramsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis dan
optikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis
Bell), kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, tinitus,
vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, dan gangguan
pengecapan.
http://howshealth.com/ramsay-hunt-syndrome/
PARALISIS MOTORIK
PENATALAKSANAAN
KHUSUS
UMUM
SISTEMIK TOPIKAL
Habif P.Thomas. Warts, Herpes Simplex, and Other Viral Infection. In : Clinical
Dermatology. 5 thed. United States of America : Elseiver Saunders. 2010.p. 479 – 490.
PENATALAKSANAAN UMUM
PENATALAKSANAAN KHUSUS
SISTEMIK
TOPIKAL
Obat Antivirus Analgetik Kortikosterioid
OBAT ANTIVIRUS
OBAT ANTIVIRUS
http://depts.washington.edu/hivaids/derm/case2/discussion.html
ANALGETIK
• Terapi topikal seperti krim EMLA, lidokain patches, dan krim capsaicin
dapat digunakan untuk neuralgia paska herpes. Solutio Burrow dapat
digunakan untuk kompres basah.
• Kompres diletakkan selama 20 menit beberapa kali sehari, untuk
maserasi dari vesikel, membersihkan serum dan krusta, dan menekan
pertumbuhan bakteri.
• Solutio Povidone- iodine sangat membantu membersihkan krusta
dan serum yang muncul pada erupsi berat dari orang tua. Acyclovir
topikal ointment diberikan 4 kali sehari selama 10 hari untuk pasien
imunokompromised yang memerlukan waktu penyembuhan jangka
pendek
PROGNOSIS
BAIK
• Nama : Tn. A
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 50 Tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Security
• Alamat : Bukittinggi
• Suku : Minang
Anamnesis
• Riwayat Imunisasi
Pasien tidak pernah imunisasi BCG