Anda di halaman 1dari 58

GANGGUAN JIWA/MENTAL

DSM-IV adalah suatu sindroma/pola prilaku


atau psikologis yg secara klinis bermakna,
disertai adanya penderitaan (gejala yg
menyakitkan) atau kecacatan (ggn fungsi) atau
dg peningkatan resiko yg bermakna atau
kehilangan kebebasan secara penting, apapun
penyebabnya dianggap sebagai manifestasi dari
disfungsi perilaku, psikologis atau biologis pd
individu.
Ggn Jiwa/Mental: Psikosis dan Neurosis
PSIKOSIS DAN NEUROSIS
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn
jiwa/mental “berat” ditandai dg hilangnya daya nilai
realita dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham
inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung-
si global penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi.
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:
ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia,
ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn
delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn
psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik
akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood
berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non
psikotik cenderung kronis atau rekuren yg
ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami
atau diekspresikan scr langsung atau diubah
melalui mekanisme pertahanan, kecemasan dpt
tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau
disfungsi (astenia, impotensi) dll.
DSM-III: Suatu ggn jiwa/mental (ringan-
sedang -berat) dg sindroma yg menyebabkan
penderitaan, dikenali sebagai tdk dapat diterima
atau asing, daya nilai realita baik, ggn relatif
bertahan atau rekuren tdk terbatas pd reaksi
atau stresor dan sulit ditunjukkan etiologi atau
DSM-IV, ggn neurosis: ggn kecemasan, ggn
somatoform, ggn disosiatif, ggn seksual, ggn distimik
ICD-10 ggn neurosis: ggn akibat stres, somatoform,
kece- masan fobia, kecemasan lain (panik, kecemasan
umum, kecemasan dan depresi campuran), ggn obsesif
kompulsif, ggn penyesuaian, ggn disosiatif, dan
neurastenia, anhedonia.
Pemisahan psikosis-neurosis (ICD-9) dianggap lama,
tdk di gunakan lagi (DSM-IV dan ICD-10) ttp dlm ICD
10 masih terdapat pd judul dan istilah deskriptif F23
(psikosis akut dan sementara), F40-48 (ggn neurotik,
ggn somatoform, ggn yg berhubungan dg stres).
Sekarang ggn jiwa/mental dikelompokkan berdsrkan
kesamaan tema dan gambaran klinis yg ada.
MENGENAL GGN JIWA
SKIZOFRENIA

SUATU TINJAUAN ILMIAH


POPULER
PENDAHULUAN
Skizofrenia termasuk dlm ggn psikosis
Tdpt hendaya nilai realita dan ggn fungsi lain
Merasa hidup tdk dlm alam kenyataan
Ggn jiwa psikosis: 2 macam
1. Psikosis organik, tdpt patologi pd sistem
organ ssp/luar ssp ( demensia, delirium,
psikosis post partum ) dll.
2. Psikosis fungsional, tdk terdapat patologi
pada sistem organ, yg terganggu fungsi
jiwanya atau ggn pd tataran biologi molekuler:
sistem sel, reseptor, neurotransmitters
( skizofrenia, skizoafektif, psikosis akut) dll
SKIZOFRENIA
Ggn jiwa berat, serius, perlu penanganan segera.
Hendaya/kemunduran fungsi:
1. Daya nilai realita
2. Okupasi/Peran
3. Sosial + waktu luang.
4. Pribadi
SDMnya terganggu, tdk produktif, tergantung dan
menjadi beban orang lain
Penting mengenal ggn jiwa skizofrenia
Tanda dan gejala
Ggn persepsi: halusinasi, ilusi, depersonalisasi,
derealisasi
Ggn proses pikir:
- Btk pikir: aneh, tdk realistik, autistik
- Isi pikiran terganggu: waham, obsesi, fobia
- Arus pikir terganggu: inkoherensi, assosiasilonggar
Insight/tilikan terganggu, merasa tdk sakit
Emosi/suasana perasaan
- awal: iritabel, peka, tdk stabil, mudah marah
- lanjut: tumpul, datar, acuh tak acuh
Tingkah laku:
- kacau (eksaltasi)
- mematung ( stupor)
Kecerdasan prinsip awal tdk terganggu
Menjadi terganggu karena pengaruh dari:
beratnya simtom-ggn proses pikir,
kemunduran penyakitnya, depresi, dan efek
medikasi.
Pertimbangan
Konsentrasi
Danya ingatan
Sebab-sebab
Keturunan/genetik
Hormonal/kimiawi otak
Akibat stres, sres berat berlarut-larut
btk stres: konflik, kekecewaan, ancaman
sumber: keluarga, lingkungan pekerjaan dan
sosial/pergaulan
Skizofrenia dg stres prognosis > baik
Predisposisi: usia muda, status ekonomi &
pendidikan rendah/menengah, urbanisasi.
Dampak pada keluarga
Tdk tentram, repot
Rasa malu
Beban ekonomi
Labelisasi masyarakat
Perawatan di rumah sakit
Penderita gaduh gelisah, ngamuk
Membebaskan dari penderitaan
Pengobatan segera  baik < 1 minggu
Psikoterapi dan terapi kerja bagi yg
kooperatif
Terapi kerja bermanfaat utk: mengisi waktu
luang, tdk melamun, kelelahan, tidur cukup,
harga diri, persiapan pulang dan rawat jalan.
Rawat jalan
Memulihkan
Memgoptimalkan
Mencegah kekambuhan
Bagi penderita yg tdk gelisah
Keluarga membantu/kerja sama baik
Membantu meminumkan obat dg teratur
Memonitor kemajuan kesembuhan
Rehabilitasi
Membantu pemulihan
Mencegah kekambuhan
Psikoterapi (psikiater, psikolog)
Terapi kerja (social worker)
Kondisi optimal
Persiapan kembali dlm masyarakat
kesembuhan
Deteksi dini dan pengobatan tepat
Kesembuhan: 3 tingkatan
Sembuh sempurna: tdk ada gejala, tdk minum obat,
dpt berfungsi spt semula, mampu mengatasi
problematika
Sembuh sosial: gejala ada, hambatan fungsi, butuh
obat, dpt kambuh, dukungan
Tdk sembuh: gejala jelas, hambatan funfsi nyata,
kebal abat, perlu perawatan.
prognosis
Dipengaruhi banyak faktor positip/negatip
Faktor memper buruk/negatif:
keturunan, ggn kepribadian sblmnya, saat sakit usia
> 30 thn, btk tubuh tinggi kurus(leptosom), ggn
perlahan dan lama/kronis, saat terganggu kesadaran
baik, tanpa stressor, kambuh berulang-ulang,
terlambat pengobatan, kebal thd obat, inteligensi
rendah, keluarga tdk mendukung/menolak
PENUTUP
Penting mengenal dan memperkenalkan ggn
jiwa skizofrenia agar dapat membantu
pencegahan dan penanganannya dengan baik.
SKIZOFRENIA
Oleh: dr.H. Ahmadi NH, SpKJ
SKIZOFRENIA
PPDGJ III skizofrenia adalah:
suatudeskripsi sindrom dg variasi penyebab dan
per jalanan penyakit yg luas serta sejumlah
akibat yang tergantung pd perimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg
fundamental dan karakteristik dari pikiran dan
persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau
tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara, kemunduran
kognitif tertentu dpt berkembang kemudian.
Kemajuan mutakhir
skizofrenia
Pencitraan otak dan tehnik penghalusan
neuropatologi otak: CT Scan, MRI. PET
Pusat patofisiologi skizofrenia: sistem limbik,
amigdala, hypocampus, gyrus
parahypokampus
Anti psikotik atipikal/ generasi ke 2 (
clozapine, resperidone, quetiapine,
olanzapine):
- manfaat utk gejala posip & negatip > baik
- efek samping neurologis <<<
- harga ??
Faktor psikososial dpt berpengaruh terhadap:
Perkembangan Skizofrenia
Benedict A.Morel ( 1809 – 1873 ):
Demence precoce ( prancis ), penyakit
memburuk, onset remaja.
Karl Ludwig Kahlbaum ( 1828 – 1899 ):
Gejala-gejala katatonia
Ewol Hecker ( 1843 – 1909 )
Perilaku kacau (bizarre) pd hebefrenia.
Emil Kraepelin ( 1856 – 1926 )
Demence precoce (prancis) Dementia Precox
(latin): ggn proses kognitif jelas (demensia),
onset awal (precox), berkembang di eropa.
Membedakan: Dementia precox, psikosis manik –
depresif dan paranoia:
* Dementia Precox:
- perjalanan panjang memburuk
- gejala klinis: halusinasi, waham

* Psikosis Manik- Depresif ( ggn Bipolar):


- sindrom manik depresif
- episode penyakit yg jelas
- periode fungsi normal
- perjalanan inter mitten
* Paranoia:
- gejala waham persekutorik (diganggu, ditipu,
disiksa)
- perjalanannya tdk intermitten/ menetap
Eugen Bleuler ( 1857 – 1939 )
Dementia precox  Skizofrenia: terdapat
perpecahan (schism) pikiran, emosi, prilaku.
perjalanan tdk selalu memburuk.
populasi skizofrenia meningkat.
Gejala primer/fundamental: 4 A
- ggn asosiasi (aslong, inkoherensi dll)
- ggn afek (tumpul, datar dll)
- ambivalensi dan
- autisme
Gejala skunder/pelengkap:
- halusinasi
- waham
Adolf Meyer (psikobiologi)
Skizofrenia & ggn mental lain akibat stres
kehidupan (sindroma reaksi skizofrenik)
Harry Stuck Sullivan (psikoanalitik-
interpersonal) isolasi sosial  skizofrenia.
Ernst Kretschmer, mengamati tipe tubuh
- astenik/leptosom, atletik, displastik  skizofrenia
- piknikus  > ggn bipolar
Gabriel Langfelt
gejala psikotik berat: 2 kelompok
- skizofrenia sesungguhnya
- psikosis skizofreniform
- skizofrenia sesungguhnya
= true skizofrenia, skizofrenia inti, nuclear
schizophrenia, skizofrenia proses, tak
beremisi (nonremitting schizofrenia).
- psikosis schizopreniform, beremisi
Gejala: depersonalisasi-derealisasi, autisme,
penumpulan emosi, onset perlahan-lahan.
Kurt Schneider
Gejala urutan pertama:
tidak spesifik, nilai pragmatis  dx skizofrenia
Gejala urutan ke 2 dan gambaran klinis tipikal
lainnya  sama dx skizofrenia.
Dasar diagnosis  skizofrenia dalam PPDGJ III.
Dasar diagnosis
DSM IV ( APA )
Sistem diagnosis lain
PPDGJ III ( ICD 10 )
Kriteria diagnostik skizofreniz
DSM IV
A.Gejala karakteristik: Dua atau lebih gejala berikut,
bermakna selama periode 1 bulan atau kurang jika
diobati berhasil = 1.waham, 2.halusinasi, 3.bicara
terdisorganisasi, 4.perilaku terdisorganisasi atau
katatonik, 5.gejala negatif.
(catatan: hanya 1 gejala kriteria A diperlukan jika,
waham kacau, halusinasi akustik fonema)
B.Disfungsi sosial/pekerjaan bermakna sejak onset, 1
atau lebih fungsi utama (akademik/pekerjaan, hub
interpersonal, perawatan diri)
C.Durasi:Tanda gangguan terus menerus menetap
selama sekurangnya 6 bulan, termasuk kriteria A(fase
aktif), prodromal atau residual.
D. Tdk tdp ggn skizoafektif dan ggn mood
E. Tdk krn efek fisiologis langsung zat
atau
kondisi medis umum:
Sub tipe skizofrenia
Sub tipe DSM IV: paranoid, terdisorganisasi(kacau),
katatonik, tdk tergolongkan (undifferentiated) & tipe
residual.
T.J.Crow (1980): 2 tipe skizopfrenia
Tipe I: gejala (+), struktur otak baik, respn terapi (+)
Tipe II: gejala (-), tdpt kelaianan struktur otak, respon
pengobatan buruk.
Sub tipe lain:
- Skiz onset akhir(late onset), masa anak (childhood
schizophrenia) & skizofrenia proses
- Skiz laten=skiz ambang (borderline schizophrenia),
identik dg ggn kepribadian skizoid dan skizotipal.
- Parafrenia identik skizofrenia paranoid
- psiudoneurotik dan skizofrenia simpleks.
F 20 skizofrenia
Satu gejala yg jelas / dua gejala kurang
jelas ; 4 = 4
Dua gejala jelas= 4
Onset satu bln atau lebih
Penuirunan fungsi global
Sub tipe F20 Skizofrenia
PPDGJ III (ICD 10 )
F20.0 Skizofrenia Paranoid
- memenuhi kriteria umum dx skizofrenia
- tdpt halusinasi dan/waham menonjol
a.halusinasi auditorik (fonema/akoasma)
b.halusinasi pembauan, pengecapan, haptik,
taktil,dan visual tdk menonjol
c.semua jenis waham.Khas: waham
pengendalian(dikendalikan,dipengaruhi,takberdaya),w
ahamkejar/persekutorik (ditipu,diancam,disiksa),dan
waham curiga.
- ggn afektif, dorongan kehendak, pembicaraan, gejala
kataton tdk menonjol.
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
- memenuhi kriteria umum skizofrenia
- onset remaja/dws muda 15-25 thn
- pramorbid pemalu dan senang menyendiri (solitary)
- perlu pengamatan 2-3 bln gejala berikut bertahan:
a. tdk bertanggung jawab, tdk dpt diprediksi,
mannerisme,hampatujuan dan perasaan.
b. afek dangkal,tdk wajar, senyum sendiri cekikikan
(giggling), perasaan puas diri, tinggi hati (lofty manner)
mannerisme, gurau, hipokondriakal, mengulang
ungkapan.
c. disorganisasi prosespikir, pembicaran tdk menentu,
inkoherensi
- ggn proses pikir, kehendak, dan afektif menonjol, waham
dan halusinasi tdk menonjol. Khas: perilaku tanpa tujuan
tanpa maksud, preokupasi thema agama, filsafat dan
thema abstrak lainnya.
F20.2 Skizofrenia Katatonik
- memenuhi kriteria umum skizofrenia
- klinis didominasi 1/> perilaku sbb:
a. stupor atau mutisme
b, gaduh gelisah, aktivitas meningkat tanpa tujuan
c. posisi tubuh ttt tdk wajar aneh
d. negativisme
e. rigiditas atau kekakuan dlm pergerakan.
f. fleksibilas cerea/waxy flexibility.
g. kepatuhan otomatis, pengulangan kata/kalimat
- Tdk tdpt penyakit otak, ggn metabolik, alkohol dan
obat-obatan serta ggn afektif.
F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
- memenuhi dx umum skizofrenia
- tdk memenuhi kriteria dx skiz paranoid, hebefrenik,
katatonik
- tdk memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi
pasca skizofrenia.
F20.4 Depresi pasca skizofrenia
- terdapat sbb:
a. gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini
b. gejala tsbt tdk mendominasi gambaran klinis
c. gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2
mgg
- bila gejala skizofrenia tdk ada episode depresi (F32),
bila gejala jelas  skizofrenia (F20.0-F20.3)
F20.5 Skizofrenia Residual
a. gejala negatif menonjol: perlambatan psikomotor,
aktivitas menurun, afek tumpul, sikap pasif tanpa
inisiatif, miskin bicara, kontak non verbal buruk:
ekspresi muka, mata, suara, posisi tubuh, kinerja
sosial dan perawatan diri.
b. riwayat psikotik masa lampau yg sesuai skizofrenia
c. sedikitnya telah melampaui 1 thn, waham dan
halusinasi tdk menonjol dan timbul gejala negatip.
d. tdk terdapat: demensia, penyakit/ggn otak organik
lain dan deprersi kronis
F20.6 Skizofrenia Simpleks
- gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa
didahului gejala positif halusinasi dan waham
- tdpt perubahan perilaku pribadi yg bermakna:
hilang minat, tanpa aktivitas, tanpa tujuan
hidup, penarikan diri scr sosial.
- tdk ada gejala psikotik yg jelas dari sub tipe
skizofrenia.

F20.8 Skizofrenia Lainnya

F20.9 Skizofrenia YTT


Diagnosis banding
Psikosis skunder dan akibat zat
Gangguan buatan atau berpura-pura (malingering)
- ada tujuan skunder: alasan finansial atau hukum

Ggn Psikotik lain: skizofreniform, psikotik singkat dan


ggn skizoafektif
Ggn mood (afektif) dg ciri psikotik.
Ggn kepribadian dg ciri skizofrenia ( gangguan
kepribadian skizotipal, skizoid dan ambang)
Perjalanan Penyakit & Prognosis
Perjalanan penyakit
- Sindroma prodromal, sblm onset, dpt pd
masa remaja. Gejala bbrp hari-bulan/tahun
- Episode psikotik, onset dicetuskan oleh
perubahan sosial atau lingkungan
- Sindroma residual, didominasi gejala negatif
- Pemulihan bertahap – normal
- Eksaserbasi dan remisi
- Depresi pasca psikotik
Prognosis

- 10-20 % baik
- > 50 % buruk: berulang, eksaserbasi, episode ggn
mood berat, usaha bunuh diri
- 20-30 % mampu hidup normal
- 20-30 % tdpt gejala sedang
- 40-60 % terganggu scr bermakna
- Prognosis baik dipengaruhi oleh bbrp faktor:
onset lambat /tua, pencetus jelas, onset akut,
(pramorbid,sosial,seksual) baik, menikah, ggn mood
depresi, gejala positip & sistem pendukung yg baik.
Terapi
Perlu pertimbangan :
- sifat individu, keluargan dan sosial psikologis
- kesesuaian kembar monozigot 50 %, lingkungan
dan psikologis berperan dlm perkembangan ggn.
- skzizofrenia mrpk ggn kompleks
Farmakoterapi antipsikotik
Intervensi psikososial dan
Kombinasi antipsikotik dan psikososial
Perawatan Rumah Sakit
F21 GANGGUAN SKIZOTIPAL
Tdk digunakan scr umum, batas tdk jelas
antara skizofrenia simpleks, ggn kepribadian
skizoid atau paranoid
Tdpt 3/4 gejala khas berikut sedikitnya 2 thn:
a. afek tdk wajar/ menyempit
b. perilaku/penampilan aneh, eksentrik, ganjil
c. hub sosial buruk, menarik diri
d. pikiran aneh, megik tdk sesuai dg norma
budaya
e. penuh curuga, pikiran paranoid
f. pikiran obsesif ttg: keyakinan btk tubuh
abnormal, seksual atau agresif.
g. ggn persepsi: halusinasi, ilusi, persepsi tubuh tdk
lazim (somatosensori), depersonalisasi, derealisasi.
h. pikiran samar, berputar, penuh kiasan,ruwet, aneh
atau stereotipi pembicaraan tanpa inkoherensi.
I. kdg tdpt episode psikotik sementara dg halusinasi,
ilusi, gagasan mirip waham dll
Tdk pernah memenuhi kriteria skizofrenia episode
manapun
Riwayat keluarga skizofrenia membri bobot
diagnosis, bukan sebagai prasarat diagnosis.
Termasuk:skizofrenia ambang, laten, pseudoneurotik
pseudopsikotik, ggn kepribadian skizotipal.
F22. Ggn Waham menetap
Waham menetap cukup lama, sbg satu-satunya gejala
khs, menyolok. Tdk sbg GMO, skizofrenik atau ggn
afektif.
Faktor genetik, ciri kepribadian dan situasi kehidupan
bervariasi
F20.0 Gangguan waham
- Waham sbg satu-satunta gejala klinis khas,
menyolok, bersifat pribadi, bukan budaya sedikitnya 3
bln.
- Gejala depresi/episode depresi dpt tjd scr intermitten
- tdk ada pentakit/ggn otak organik
- tdk ada halusinasi auditorik, gejala skizofrenia
Termasuk: paranoia, parafrenia, psikosis paranoid
F22.8 Ggn waham menetap lainnya.
- tdk memenuhi kriteria ggn waham
- berlangsung < 3 bln, tdk memenuhi kriteria
skizofrenia, dimasukkan ggn psikotik akut dan
sementara (F23)

F22.9 Ggn waham menetap YTT


F23. Ggn Psikotik Akut sementara
Prioritas ciri utama:
- onset akut 2 mgg/kurang, tdk termasuk
prodromal
- tdp sindroma khas polimorfik atau skizofrenia like
- karakter 5 tanpa stre akut (xo)/dg stres akut (xl),
tdk termasuk kesulitan/problem kepanjangan
- tdk diketahui brp lama ggn akan berlangsung
Tdk memenuhi gejala ggn mood epis
manik/depresif
Tdk tdp penyebab organik: trauma kapitis,
delirium, demensia, intoksikasi alkohol atau obat-
obatan.
F23.0 Ggn psikotik polimorfik akut tanpa
gejala skzizofrenia
- onset akut 2 mgg atau kurang
- bbrp waham/halusinasi berubah dlm jenis dan
intensitasnya dr hari ke hari / hari yg sama
- tdpt keadaan emosional yg sama beragamnya
- tdk memenuhi kriteria skizofrenia (F20),
episode
manik (30) atau episode depresi (F32).
F23.1 Ggn Psikotik Polimorfik Akut dg gejala
skizofrenia.
- memenuhi ke 3 kriteria pertama F23.0
- disertahi gejala-gejala sesuai skizofrenia
- bila gejala menetap > 1 bln  dx skizofrenia

F23.2 Ggn Psikotik Lir skizofrenia Akut


- memenuhi kriteria: onset akut 2 mgg/ kurang
- tdpt gejala memenuhi skizofrenia
- tdk memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut
- bila gejala menetap > 1 bln  dx skizofrenia
F23.3 Ggn Psikotik Akut Lainnya dg
predominan waham.
- hrs memenuhi:
a. onset akut 2 mgg/ kurang,
b. tdpt waham dan halusinasi dlm sebagian besar
waktu,
c. tdk memenuhi skizofrenia atau ggn psikotik
polimorfik akut.
F23.8 Ggn Psikotik Akut dan sementara lainnya.
F23.9 Ggn Psikotik Aklut dan sementara YTT.
F24 Ggn Waham Induksi
Jika terdapat:
a. 2 orang / lebih mengalami waham atau sistem
waham yg sama dan saling mendukung hal tsb
b. mereka mempunyai hub dekat yg tak lazim
c. ada kaitan waktu dan konteks lainnya waham
diinduksi pd kelompok pasip dan menghilang
bila dipisahkan
Bukan krn 2 orang yg tinggal bersama
mempunyai ggn psikotik.
F25. Ggn Skizoafektif
Gejala ggn skizofrenia dan afektif sama
menonjol
Tdk memenuhi diagnosis ggn skizofrenia dan
afektif
Bela tdpt gejala depresi stlh episode psikotik
dx  depresi pasca skizofrenia (F20.4), dpt
tjd episode skizoafektif berulang jenis manik
(F25.0) atau depresi (F25.1) atau campuran
keduanya (F25.2)
F25.0 ggn skizoafektif tipe manik
- tunggal atau berulang dg gejala > tipe manik
- afek meningkat menonjol/tdk dg iritabilitas
atau kegelisahan
- dlm episode yg sama tdp gejala skiz khas
sedikitnya satu/lebih (F20).

F25.1Ggn Skizoafektif tipe depresif


- tipe depresif tunggal atau berulang
- afek depresif menonjol, sedikitnya disertai 2 gejala
khas
atau kelainan perilaku (F32)
- dlm episode yg sama tdp gejala skizofrenia khas
F25.2 Ggn Skizoafektif tipe campuran
- gejala skizofrenia (F20) bersama gejala afektif
bipolar
campuran (F31.6)
F25.8 Ggn Skizoafektif tipe lainnya
F25.9 Ggn Skizoafektif YTT

F28. GGN PSIKOTIK NON ORGANIK LAINNYA


- tdk memenuhi skizofrenia (F20) atau ggn afektif
ciri psikotik (F30-39) ggn waham menetap (F22)

F29. GGN PSIKOTIK NON-ORGANIK YTT


MOOD - AFEK
Mood: keadaan emosional internal yg menetap
Afek : ekspresi eksternal emosi saat itu
Mood: normal, meningkat, menurun, menyimpang
- Mood normal: dpt mengalami bbg mcm mood dg
ekspresi afektif yg sama luasnya dan mampu
mengendalikannya.
- Mood terganggu: kondisi klinis ditandai oleh
hilangnya kendali perasaan dan pengalaman
subyektif serta adanya rasa penderitaan.
- Mania: mood meluap-luap, peningkatan harga diri,
gagasan meloncat-loncat (flight of ideas), gagasan
kebesaran, hiperaktif, kurang tidur.
- Depresi: kurang/hilang energi dan minat, nafsu
makan, perassan bersalah, sulit konsentrasi, pikiran
Pd ggn mood dpt tjd perubahan:
- aktivitas, kognisi dan pembicaraan.
- fungsi vegetatif (nafsu makan, tidur, aktivitas
seksual dan irama biologis lainnya)
- dpt  ggn fs interpersonal, sosial dan pekerjaan

Ggn mood utama:


A. Depresi berat ( depresi unipolar)
B. Ggn bipolar:
I. Episode mani-depresi atau mani-mani (mani
unipolar atau mani murni).
II. Episode hipomani-depresi
Ggn mood tambahan:
1. Ggn siklotimik ( siklotimia )
2. Ggn distimik ( distimia )
3. Ggn berhubungan dg sindrom depresi:
- ggn depresi ringan – sedang
- ggn depresi singkat rekuren ( berat-ringan)
- ggn disforik pra menstrual
4. Ggn mood krn kondisi medis umum
5. Ggn mood akibat zat
6. Ggn mood yg tdk ditentukan.
PPDGJ III: Ggn mood/afektif adalah perubahan
suasana perasaan mood atau afek meningkat (elasi)
atau depresi dg/tanpa ansietas, disertai perubahan
tingkat aktivitas.
Dibedakan menurut:
- episode tunggal atau multipel
- tingkat keparahan gejala:
* mania dg / tanpa gejala psikotik, hipomania
* depresi ringan, sedang, berat tanpa/ dg gejala
psikotik
- dg / tanpa gejala somatik
F30. EPISIDE MANIK (F30.0 Hipomania, F30.1 Mania
tanpa gejala Psikotik, F30.2 Mania dg gejala Psikotik,
F30.2 Mania dg Gejala Psikotik
- klinis > berat dari mania tanpa psikotik F30.1
(gejala minamal 1 mgg cukup berat hendaya peker
jaan/ sosial, peningkatan energi, hiperaktivitas
motorik-pembicaraan, ide kebesaran/grandiose
ideas, penuh optimistik, kebutuhan tidur kurang).
- waham kebesaran (delusion of grandeur),
iritabilitas, kecurugaan – waham kejar (delusion of
persecution). Waham dan halusinasi sesuai dg afek (
mood congruent)
Diagnosis banding: Skizofrenia (F20.-), Skizoafektif
tipe manik (F25.0) ketidak sesuaian afek dg
waham/halusinasi menonjol (mood incongruent)
F31. Ggn Afektif Bipolar (F31.0 GAB episode
Hipomanik; F31.1 GABEM tanpa g Psikotik; F31.2
GAB EM dg gejala psikotik; F31.3 GAB E Depresi
ringan-sedang; F31.4 GAB E Depresi berat tanpa
gejala psikotik; F31.5 GAB E Depresi berat dg
gejala psikotik; F31.6 GAB E Campuran; F31.7 GAB
dlm Remisi, F31.8 GAB Lainnya dan F31.9 GAB YTT.

F32 EPISODE DEPRESIF (F32.0 ED Ringan; F32.1ED


Sedang; F32.2 EDBerat tanpa Gejala Psikotik; F32.3
EDBerat dg gejala Psikotik; F32.8 ED Lainnya dan
F32.9 ED YTT) karakter ke 5 F32.x0=tanpa gejala
somatik, x.1= dengan gejala somatik.
33.
34. menetap:
- siklotikik-timia
- distimik-timia
38
39

Anda mungkin juga menyukai