Anda di halaman 1dari 61

KONSEP MUTU DAN AKREDITASI

MEILY AROVI QULSUM, SKM


Staf Subdit Mutu & Akreditasi Yankes Primer

Disampaikan pada :
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Akreditasi FKTP

LAMPUNG, 19 MEI 2017


KONSEP MUTU DAN AKREDITASI
Apa pendapat Anda ?

Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif & efisien sehingga


pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Fokus pelayanan pada klien
1
(pasien/sasaran)

2 Akses

3 Mutu dan Keselamatan


Kepatuhan
terhadap
Standar
Feigenbaum
Trilogy Juran

Quality planning
Quality control
Quality improvement
Definisi
mutu ?
 Tidak ada definisi tunggal. Salah satunya adalah definisi
mutu oleh Depkes RI.
 MUTU : Kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak
dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
(pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan (Depkes RI)
Sudah bermutukah pelayanan yang
kita berikan

?
MEREKA TIDAK TAHU
TENTANG DOKUMEN,
APALAGI AKREDITASI.
YANG MEREKA TAHU
MEREKA HANYA INGIN DILAYANI
DENGAN
CEPAT, TEPAT, RAMAH DAN AMA
N SESUAI
DENGAN YANG ANDA
JANJIKAN.
MASYARAKAT, DAN PELANGGAN ANDA
Mutu pelayanan
mutu

SISTEM
SISTEM
MANAJEMEN
PELAYANAN
MUTU

Sistem
Manajemen
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan

6 Proses tidak didokumentasi dg baik


Ingat bahwa
Quality is not by accident but it is
by design

Mutu bukan suatu kebetulan tetapi


suatu sistem yang harus didisain dengan
baik
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership

SISTEM
PELAYANAN
SISTEM
-Struktur
MANAJEMEN Mengukur -Proses
MUTU Memonitor -Outcome
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SPO

Ringkas, Rapih, Resik,


Memelihara
Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
Perbaikan mutu tidak hanya
perbaikan sistem
tetapi juga
perbaikan perilaku pemberi
pelayanan
Pelayanan prima
Perilaku pelayanan
yang memuaskan Physical Performance
pelanggan Apakah penampilannya
prima

Product
Service Delivery Service
Pelayanan Apakah penyampaiannya Information
prima (informasi
prima
Layanan
produk)

Competency
Apakah kemampuannya
prima
MUTU PADA
STANDAR DAN INSTRUMEN
AKREDITASI PUSKESMAS
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):

 Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP


 Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
 Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
 Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
 Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
 Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
 Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
 Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
 Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
Program mutu puskesmas
dan keselamatan pasien

Bab III, VI, dan IX sebaiknya diintegrasikan


dalam program mutu puskesmas dan
keselamatan pasien.
TUJUAN IMPLEMENTASI KONSEP MUTU DI PUSKESMAS

PENINGKATAN MUTU
PENYELENGGARAAN PELAYANAN DI
PUSKESMAS
PLAN

• MEMPERBAIKI KAPASITAS
CONTINUOUS
ORGANISASI
ACTION QUALITY DO
• MENGENDALIKAN VARIABILITAS IMPROVEMENT
YANG TERDAPAT DALAM PROSES

CHECK

MENINGKATKAN
HASIL/KELUARAN/OUTPUT

UPAYA PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN (CQI) MERUPAKAN


JAWABAN ATAS SEGALA PERUBAHAN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI
8/11/2018 ORGANISASI PELAYANA KESEHATAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22
IMPLEMENTASI KONSEP MUTU MELALUI
MANAJEMEN MUTU DI PUSKESMAS

P1
PERENCANAAN

P2
PENINGKATAN MUTU PENGGERAKAN
PENYELENGGARAAN PELAKSANAAN
PELAYANAN DI
PUSKESMAS P3
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN
DAN PENILAIAN
KINERJA

DILAKSANAKAN DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY


MANAGEMENT
8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS

TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

P1 (PERENCANAAN) 1. ADANYA PENGGALANGAN KOMITMEN MANAJEMEN DAN SEMUA STAF


2. ADANYA KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS
3. ADANYA TIM MUTU DAN URAIAN TUGAS TIM MUTU
4. ADANYA PEDOMAN/MANUAL MUTU
5. ADANYA RENCANA/PROGRAM KERJA PENINGKATAN MUTU
YANG DISERTAI DENGAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN
DATA YANG DIPEROLEH DARI ASSESSMENT
6. ADANYA SUMBER DAYA (SPATU + INFORMASI + WAKTU) YANG
DIALOKASIKAN BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN MUTU

8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24


KOMITMEN
Seluruh jajaran manajemen dan staf pelaksana upaya-upaya
kesehatan di Puskesmas,
membangun satu kesepakatan bersama atas keputusan tentang
kebijakan mutu, dan melaksanakan peraturan-peraturan yang
ditetapkan kepala puskesmas secara tertulis dan selanjutnya
didokumentasikan dengan baik

8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25


P1 (PERENCANAAN)
KEBIJAKAN MUTU DI PUSKESMAS

DITUANGKAN DALAM SK KEPALA PUSKESMAS

MEMUAT KEBIJAKAN/GARIS BESAR LANGKAH-LANGKAH DALAM RANGKA


MENINGKATKAN MUTU PENYELENGGARAAN UPAYA (UKM DAN UKP) DAN
ADMINISTRASI MANAJEMEN DI PUSKESMAS

PERAN TOP MANAJEMEN DAN SEMUA STAF, DALAM


P1-P2-P3 MANAJEMEN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN
KESEPAKATAN TATA NILAI/BUDAYA MUTU
PUSKESMAS
RENCANA/PROGRAM PERBAIKAN MUTU DAN INDIKATOR
KEBERHASILANNYA
PENUNJUKAN TIM MUTU SEBAGAI PENANGGUNGJAWAB
PELAKSANAAN PROGRAM MUTU

PENYIAPAN SUMBER DAYA ( SPATU + INFORMASI + WAKTU)


P1 (PERENCANAAN)
8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 26
MELAKSANAKAN SELF ASSESSMENT

MASING-MASING PENANGGUNGJAWAB UPAYA


MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP UNIT
PELAYANAN YANG ADA DI BAWAHNYA DIBANDINGKAN
DENGAN STANDAR, INDIKATOR,DAN TARGET YANG TELAH
DITETAPKAN SEBELUMNYA

STANDAR AKREDITASI

STANDAR PELAYANAN
HASIL KINERJA BANDINGKAN, ANALISIS DAN
MINIMAL BIDANG
PUSKESMAS EVALUASI
KESEHATAN KAB/KOTA

INDIKATOR KELUARGA
SEHAT

KEPUASAN PELANGGAN
RENCANA Dst….
PERBAIKAN
8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
P1 (PERENCANAAN)
RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PERBAIKAN DAN PENINGKATAN MUTU MERUPAKAN
BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PERENCANAAN PUSKESMAS SECARA UMUM

MERUPAKAN BAGIAN DARI RUK DAN RPK

PROGRAM CONTOH KEGIATAN


PENINGKATAN MUTU
ADMINISTRASI DAN • Penilaian kinerja manajemen
MANAJEMEN • Pelaksanaan audit internal
• Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
• Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
• Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
UPAYA KESEHATAN • Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN • Penentuan area prioritas sasaran keselamatan pasien
PERSEORANGAN • Pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
• Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM……….dst
8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 28
P1 (PERENCANAAN)
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS
TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

P2
(PENGGERAKAN 1. Adanya pertemuan tim mutu yang rutin dilaksanakan dalam
rangka proses pemantauan dan evaluasi keberhasilan
DAN
pencapaian indikator mutu
PELAKSANAAN) 2. Adanya kegiatan identifikasi dan prioritas masalah terkait
dengan peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP, Adanya
rencana upaya pengendalian dan peningkatan mutu di FKTP
setiap bulan
3. Terlaksananya upaya pengendalian dan peningkatan mutu di
FKTP setiap bulan
4. Dilaksanakannya Rapat Tinjauan Manajemen
5. Adanya rumusan alternatif penyelesaian masalah terkait
peningkatan mutu
8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 29
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU DALAM PELAKSANAAN
KEGIATAN
DI PUSKESMAS
TAHAPAN OUTPUT KEGIATAN

P3 (pengawasan, • Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat akses


pengendalian dan
(seberapa jauh jumlah target sasaran dapat
dijangkau atau menjangkau) dan tinddak lanjutnya
penilaian kinerja) • Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat upaya
(tercapainya target UKM dan UKP) dan tindak
lanjutnya
• Adanya hasil analisis dan tindak lanjut terhadap
capaian tingkat mutu (service excelent)
• Terlaksananya prinsip efektif dan efisien dalam
penyelenggaraan upaya dengan tidak terjadinya
kehilangan peluang (missed opportunity) dalam
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas

8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 30


PERBAIKAN MUTU BERKESINAMBUNGAN
DI PUSKESMAS

8/11/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 31


• Identifikasi hasil penyelenggaraan upaya • Laksanakan upaya penyelesaian masalah,
Puskesmas, umpan balik pelanggan lakukan trial/uji coba
• Deskripsikan proses penyelenggaraan • Melakukan rencana yang telah ditetapkan
pelayanan yg berjalan saat ini sebelumnya sesegera mungkin, semakin
• Pengumpulan data dan analisis untuk menunda pekerjaan, semakin banyak
DO
PLAN
menentukan gap masalah waktu terbuang. Dalam langkah ini, tim
• Analisis akar masalah melaksanakan rencana yang telah disusun
• Identifikasi peluang peningkatan mutu sebelumnya dan memantau proses
• Mencari dan memilih penyelesaian pelaksanaannya
masalah

• Apabila upaya yang dilaksanakan


dinyatakan berhasil/sukses, maka
standarisasikan perubahan tersebut, • Pelajari efek perubahan yg terjadi terhadap
selanjutnya upayakan langkah-langkah kondisi yang ada, selanjutnya kumpulkan
perbaikan/peningkatan mutu serata terus data baru dan bandingkan dengan data
menerus berkesinambungan. Bila sebelumnya, kemudian lihat efek CHECK
ACTION
dinyatakan kurang berhasil, harus dicari perubahan, dan atas perbaikan yang
jalan lain dengan melakukan identifikasi diperoleh direplikasikan
ulang atas masalah ataupun upaya yang
8/11/2018
dilaksanakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 32
PROGRAM MUTU PUSKESMAS DAN
KESELAMATAN PASIEN
1. Workshop mutu puskesmas dan keselamatan pasien:

-penggalangan komitmen

-penyusunan tatanilai dan budaya mutu

-paparan konsep mutu dan akreditasi

-paparan standar dan instrument akreditasi

-pembentukan tim mutu puskesmas dan keselamatan pasien:

-penanggung jawab mutu

-tim mutu manajerial

-tim mutu UKM

-tim mutu UKP/Klinis

-pemilihan area prioritas untuk pelayanan klinis

2. Workshop dengan tokoh masyarakat dan perwakilan pasien, perwakilan sasaran, lintas sector
untuk memperoleh masukan thd mutu dan kinerja puskesmas
PENGORGANISASIAN MUTU PUSKESMAS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KETUA TIM
MUTU

SEKRETARIS

TIM AUDIT
INTERNAL
Tim mutu Klinis
Tim mutu (UKP) &
Tim mutu UKM
manajemen Keselamatan
Pasien
PENGORGANISASIAN MUTU PUSKESMAS
DAN KESELAMATAN PASIEN
KEPALA
PUSKESMAS

KETUA TIM
MUTU

SEKRETARIS
TIM KES.
PASIEN
TIM AUDIT
INTERNAL

Tim mutu Tim mutu Klinis


Tim mutu UKM
manajemen (UKP)
3. Perumusan kebijakan mutu:

a. Mewajibkan semua karyawan berpartisipasi dalam perbaikan mutu

b. ….. dst (lihat di lampiran 1 pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama)

4. Penyusunan manual/pedoman mutu

5. Workshop penyusunan perencanaan program mutu puskesmas dan Keselamatan pasien dan indikator-indkator kinerja
(manajerial, UKM, Dan UKP

6. Program mutu manajerial:

a. Monitoring dan Penilaian kinerja manajerial (keuangan, pemeliharaan, pengelolaan sdm, pengelolaan asset, dsb)

b. Audit internal

c. Penyusunan register risiko pelayanan UKM dan UKP

d. Pertemuan tinjauan manajemen

e. Evaluasi kinerja pihak ketiga

7. Program mutu UKM:


a. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap UKM dan tindak lanjutnya

b. Pelaksanaan PDCA pada tiap-tiap program UKM


8. Program mutu pelayanan klinis:

a. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis

b. Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis

c. Pelaporan insiden keselamatan pasien

d. Implementasi manajemen risiko pada area prioritas

e. Penyusunan panduan praktik klinis

f. Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien

g. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium

h. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat

i. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik

9. Program diklat mutu dan keselamatan pasien

10. Implementasi program-program kegiatan yang direncanakan

11. Kajibanding (kinerja UKM, danUKP) dan tindak lanjutnya

12. Evaluasi keseluruhan program mutu puskesmas dan keselamatan pasien

13. Diseminasi pelaksanaan dan hasil program mutu puskesmas dan keselamatan

14. Pelaporan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota


No Kegiatan Pokok Rincian Sasaran Cara Jadual Penanggung Keterangan
Kegiatan melaksanakan pelaksanaan jawab
Kegiatan

1 Workshop mutu Workshop Seluruh Pertemuan 15 Februari Kepala


Puskesmas dan KP karyawan 2015 Puskessmas
puskesmas

2 Monitoring dan Menyusun


penilaian kinerja UKM indicator

Mengumpulka
n data
indicator

Menganalisis

Evaluasi
pencapaian
indicator
kinerja

Pelaporana
PENETAPAN INDIKATOR
MUTU/KINERJA
DI PUSKESMAS
PELAYANAN PUSKESMAS

TUJUAN
 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENYUSUNAN
INDIKATOR 
ADMINISTRASI DAN PERLU UKURAN MENGUKUR
MANAJEMEN KEBERHASILAN KEBERHASILAN dan
MEMPERBAIKI
 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN PELAYANAN

Indikator
PDCA keberhasilan di
masing-masing
TINGKAT PUSKESMAS level mungkin
Indikator yang berguna berbeda
di level Puskesmas , TINGKAT KABUPATEN/KOTA
dapat digunakan secara
TINGKAT PROVINSI
global dan berguna juga
untuk level di atasnya TINGKAT NASIONAL
MENGETAHUI
MUTU/KINERJA
PUSKESMAS

PERLU DIUKUR

MELALUI INDIKATOR
INDIKATOR
 Adalah variabel ukuran atau tolok ukur untuk
mengetahui adanya perubahan/penyimpangan yang
dikaitkan dengan target/standar/nilai yang telah
ditentukan

 Indikator harus sensitif dan spesifik

 Indikator biasanya digunakan dalam mengukur


keberhasilan kinerja seseorang atau kelompok atau
organisasi tertentu

 Indikator dapat mengukur kinerja misi, sasaran,


program dan kegiatan
Jenis Jenis Indikator
INPUT
Berkaitan dengan Man, Money, Material, Methode,
manajemen misalnya jumlah dokter yang melayani, bahan
habis pakai yang digunakan,, metode pelayanan dll
PROSES
Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk
menghasilkan sesuatu baik barang maupun jasa. Misalnya
cara memberikan pelayanan, cara membuat barang dll.
OUTPUT
Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang
ataupun selesainya pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien
yang dioperasi, jumlah pelayanan rawat jalan
OUTCOME
Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan.
Atau konsumen. Bisanya merupakan persepsi pelanggan
terhadap pemanfaatan layanan
BENEFIT
Adalah ukuran terhadap manfaat bagi pelanggan ataupun
bagi pemberi pelayanan
IMPACT
Adalah ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan
biasanya jangka panjang
Pertimbangan dalam memilih indikator yang
prioritas untuk menilai kinerja pelayanan

 Dipersyaratkan peraturan
perundangan
 Dipersyaratkan pemilik
(pertanggung jawaban)
 Ketersediaan data
 High risk, high cost, high
volume, problem prone
 Konsensus
 Dipersyaratkan
customer
Cara menyusun indikator
 Ada kejelasan tujuan dan
latar belakang
 Kejelasan terminologi yang
digunakan
 Pengumpulan, analisis,
interpertasi data
 Numerator dan denominator
 Threshold (target)
 Ketersediaan data
Langkah penyusunan indikator kinerja
Kesadaran pentingnya mengukur kinerja:
 Paham latar belakang
penyusunan indikator
 Kejelasan tujuan penyusunan
indikator
 Identifikasi pendukung dan
penghambat dan bagaimana
mengatasinya
 Membentuk tim penyusun
 Pelajari sistem mutu yang
ada
 Tentukan sumber informasi
yang dibutuhkan untuk
menyusun indikator
 Workshop untuk mendapat
dukungan dari pihak terkait
Penyusunan indikator:
 Review indikator yang ada
 Identifikasi unit-unit terkait
 Identifikasi indikator-
indikator yang dapat
dimonitor
 Susun indikator
 Tetapkan metoda
pengumpulan data dan
sumber informasi
 Tentukan metoda analisis
 Sosialisasi
 Tetapkan cara pelaporan
indikator
Penerapan indikator:
 Monitor proses
pengumpulan data
 Monitor analisis terhadap
indikator dan
pelaporannya
 Monitor penggunaan hasil
analisis indikator
 Monitor tindak
lanjut
Review
 Review indikator,
 Review cara
pengumpulan data,
analisis, hasil analisis,
pemanfaatan indikator
untuk perbaikan, tindak
lanjut perbaikan
 Perbaikan/penambaha
n/pengurangan
indikator
INDIKATOR MUTU DAN STANDAR AKREDITASI
Standar:
3.1. Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan
dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana.
Kriteria:
3.1.6. Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan. Jika hasil pelayanan atau hasil Upaya/Kegiatan
yang tidak mencapai target, maka dilakukan upaya perbaikan berupa koreksi, tindakan korektif maupun tindakan preventif.

Pokok Pikiran:

• Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun


sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja.
• Dalam penilaian kinerja Puskesmas, jika terjadi hasil yang tidak sesuai harus ditindaklanjuti dengan koreksi, dan tindakan korektif.
• Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu kejadian atau hasil yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil
yang tidak sesuai tersebut perlu dianalisi untuk menentukan akar penyebab masalah, untuk kemudian dilakukan tindakan korektif.
Tindakan korektif tersebut dilakukan untuk mengatasi penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak terulang kembali
• Upaya preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai.

*Sejalan dengan di Bab VI  Standar 6.1, Kriteria 6.1.2


Sejalan dengan di Bab IX  Standar 9.3, Kriteria 9.3.1- 9.3.3
INDIKATOR MUTU DAN STANDAR AKREDITASI

Standar:
1.3 Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan
dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana
Kriteria:
1.3.1. Kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas dianalisis sebagai bahan untuk
perbaikan. Hasil evaluasi dibahas dan ditindaklanjuti
Pokok Pikiran:
• Evaluasi terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
• Indikator penilaian untuk tiap jenis pelayanan dan Upaya/Kegiatan Puskesmas perlu disusun, dimonitor dan dianalisis
secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan
• Indikator-indikator tersebut meliputi indikator-indikator UKM dan indikator-indikator UKP.
Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada indikator-indikator
yang ada pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten, Kebijakan/Pedoman dari
Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

*Sejalan dengan di Bab IV  Standar 4.3, Kriteria 4.3.1


INDIKATOR NASIONAL
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA INDIKATOR KELUARGA SEHAT
- Dasar : PERMENKES 43 TAHUN 2016
- Dasar : PERMENKES 39 TAHUN 2016
NO PERNYATAAN STANDAR A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 8 INDIKATOR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. 1 Keluarga mengikuti KB KS
MENDUKUNG
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar. 2 Ibu bersalin di faskes INDIKATOR
SPM
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai 5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
standar.
B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Setiap warga negara >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
7 Penderita hipertensi berobat teratur

8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. 8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

9 Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. C Perilaku dan kesehatan lingkungan:

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok


10 Setiap orang dg gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
RUMUSAN INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENGADOPSI INDIKATOR SPM DAN KELUARGA
INDIKATOR MUTU UKM SEHAT
MEMPERTIMBANGKAN CONTINUUM OF CARE
MEMPERTIMBANGKAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN

MEMPERTIMBANGKAN AREA PRIORITAS PELAYANAN BERDASARKAN 3H 1P


(HIGH COST, HIGH VOLUME, HIGH RISK DAN PROBLEM PRONE)
MEMPERTIMBANGKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
INDIKATOR MUTU UKP MEMPERTIMBANGKAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN
MEMPERTIMBANGKAN KEPUASAN PELANGGAN

MEMPERTIMBANGKAN MUTU PERENCANAAN, PENGGERAKAN


PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN UPAYA
INDIKATOR MUTU ADMEN PUSKESMAS
MEMPERTIMBANGKAN PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU
PUSKESMAS
MEMPERTIMBANGKAN PELAKSANAAN MANAJEMEN SPATU
PUSKESMAS
INDIKATOR & TARGET KINERJA UKM

DINKES
PROGRAM/KEGIATAN SPM PKM
KAB/KOTA
PROGRAM KIA
CAKUPAN K1 100% 100% 98%
CAKUPAN K4 100% 100% 95%
CAKUPAN BALITA
YANG DITIMBANG 100% 100% 60%
(D/S)
PENYULUHAN - - 100%
PENDATAAN KASUS
- - 100%
JIWA
INDIKATOR & TARGET KINERJA
ADMINISTRASI & MANAJEMEN

KEGIATAN KRITERIA INDIKATOR NILAI KET

INVENTARISASI ALAT KESEHATAN ALAT KESEHATAN TERSEDIA 100%


BARANG SESUAI DENGAN STANDAR
MINIMAL ALKES PERMENKES
75
INDIKATOR & TARGET KINERJA
KLINIS

KEGIATAN KRITERIA INDIKATOR NILAI KET

POLI UMUM PELAYANAN PETUGAS MEMBERIKAN 100%


KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
SESUAI STANDAR
INDIKATOR MUTU
Jenis UKM Kriteria Indikator Nilai Keterangan
Kesehatan Ibu dan Anak Input Ketersediaan tenaga bidan 100 %
di semua desa
Ketersediaan tenaga bidan Sesuai persyaratan
di Puskesmas Permenkes No 75/2014
Proses
Kepatuhan pelayanan ANC ≥ 90 %
sesuai prosedur 5 (?) T
Pelaksanaan pelayanan KIA ≥ 90 %
di posyandu sesuai jadual
Pelaksanaan imunisasi TT ≥ 90 %
Pelayanan nifas sesuai
prosedur
Pelayanan neonatus sesuai
prosedur
Output
Cakupan peserta KB aktif ≥ 70 %
Cakupan K1 ≥ 95 %
Cakupan K4 ≥ 95 %
Pertolongan nakes ≥ 95 %
Cakupan pelayanan nifas ≥ 95 %
Cakupan kunjungan bayi ≥ 90 %
Cakupan kunjungan balita ≥ 90 %
Outcome Kepuasan sasaran ≥ 80 %
RUMUSAN INDIKATOR MUTU PUSKESMAS

INDIKATOR DEFINISI CARA JENIS INDIKATOR SUMBER DATA PERIODISASI


OPERASIONAL PERHITUNGAN
(formula)
INPUT PROSES OUTPUT

Anda mungkin juga menyukai