Anda di halaman 1dari 16

Volume Preload versus Ephedrine Infusion for Prevention of

Hypotension Due to Spinal Anesthesia for Cesarean Section

Disusun Oleh :
Anggita Fauzia H
Latar Belakang

Anestesi spinal memberikan blok sensorik dan motorik yang cepat dan dalam.

hipotensi adalah komplikasi umum anestesi spinal selama operasi sessar,


menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Anestesi spinal dapat dikaitkan dengan mual berat, muntah dan bahkan
ketidaksadaran dan aspirasi paru pada ibu dan untuk bayi, hipoksia,
asidosis, dan cedera neurologis.
Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan


efektivitas infus efedrin versus preloading kristaloid,
dalam mengurangi kejadian hipotensi selama anestesi
spinal untuk seksio sesaria
Pasien
• 50 pasien wanita hamil yang datang untuk melahirkan
• Berusia 20-45 thn, IMT 25-40, tinggi 160- 170, ASA I dan II
• Tempat dan Waktu : Rumah Sakit Kasr El-Aini dari Maret 2014 hingga
September 2014.

Eksklusi:
◦ Pasien yang menolak anestesi spinal
◦ Riwayat reaksi alergi terhadap anestesi lokal dan opioid
◦ Pasien dengan koagulopati
◦ pasien dengan penyakit jantung, pernapasan, hati atau ginjal berat,
dan pasien dengan pre-eklamsia dan eklampsia.

Informed consent tertulis pada semua pasien


Metode
• Anamnesis rinci, pemeriksaan fisik, pra oprasi rutin
• Pasien secara acak dibagi menjadi dua kelompok yang sama masing-masing 25
pasien

Grup F .
• Mereka yang mendapatkan preload kristaloid 15 ml/kg (Ringer laktat) sebelum
prosedur.

Grup E .
• Mereka yang menerima profilaksis (sebelum hipotensi terjadi) efedrin intravena 25 mg
dalam 50 ml salin sebagai berikut, 5 mg pada menit 1 dan 2 dan kemudian infus 1
mg/menit selama 15 menit setelah blok. (Ephedrine ampul 1 ml = 25 mg Ephedrine
Hydrochloride
Metode
Pemeriksaan EKG, tekanan darah, pulse
oxymetri, Dilakukan pencatatn tekanan darah
sistolik awal, denyut jantung, dan saturasi
oksigen arteri. Dilakukan pemasangan kanul
vena perifer dengan ukuuran 18G.

Spinal anestesi pada posisi duduk di


L3-L4 spinal needle berukuran 22 G

Pasien ditempatkan di posisi lateral kiri


Semua pasien menerima jumlah dengan menggunakan wedge di bawah
anestesi lokal yang sama 2 ml 0,5% pinggul kanan dengan sedikit elevasi
berat Bupivacaine + fentanyl (25 µg). kepala; oksigen kanul nasal digunakan 4
liter/menit
Metode
Denyut jantung dan tekanan darah sistolik diukur secara noninvasif pada 1
menit setelah anestesi spinal, dan kemudian setiap 3 menit untuk 30 menit
pertama kemudian setiap 5 menit selama 30 menit kemudian setelah 30
menit.

Saturasi oksigen dicatat dengan pulse oximetry secara terus


menerus dan dicatat setiap 30 menit.

Infus Ringer laktat pada dengan kecepatan 2 ml/Kg/jam diberikan


selama seluruh prosedur bedah.

Hipotensi (20% penurunan TDS dari nilai awal) segera diobati dengan
5 mg bolus IV ephedrine setiap 3 menit sampai TDS kembali ke nilai
normal pada semua kelompok.
Metode
• Oksitosin diberikan setelah persalinan janin (10 unit dalam 500 ml Ringer
laktat) pada kedua kelompok.
.

• Mual, muntah dan gejala dada (dyspnea dan takipnea) juga dicatat. Mual dan
muntah diobati dengan metoclopramide 10 mg
.
• Pascaoperasi, semua pasien dalam dua kelompok dinilai untuk denyut
jantung, tekanan darah noninvasif dan saturasi oksigen dan dicatat setelah
operasi setelah 30 menit. Komplikasi seperti hipotensi, mual, muntah dan
. gejala dada (dyspnea atau tachypnea) juga dicatat.
Statistik
• Perbandingan dilakukan menggunakan Student t-
test, uji Chi-square, atau analisis varians (ANOVA)
sesuai dengan jenis varians.
• Data dianalisis menggunakan paket statistik studi
sosial SPSS versi 20 (IBM Corp USA) dan Microsoft
Excel 2013. P value ≤ 0,05 dianggap signifikan
secara statistik.
Hasil
Tabel 1. Data demografi pasien yang terlibat dalam penelitian ini

Grup F Grup E P value

Usia 27 (20 -39) 27 (20 -40) 0,21

IMT 35,1 ± 1,7 35,3 ± 1,7 0,40

Tinggi 162,7 ± 2,9 163,3 ± 3,7 0,24

Paritas 2 (0-4) 1 (0-5) 0,44


Hasil
Tabel. 2 sistolik TD (mm hg)

Grup F Grup E P value

Baseline 122,6 ± 7,8 119 ± 9,9 0,09

1 menit 116,3 ± 12,3 116,4 ± 12,3 0,48

4 menit 103.9 ± 8,8 110,2 ± 15,5 0,04

7 menit 103,9 ± 8,8 110,2 ± 15,5 0,4

10 menit 111,7 ± 10,1 112,4 ± 13,2 0,4

13 menit 108,7 ± 6,6 110,4 ± 12,0 0,3

16 menit 111,4 ± 10,2 115,6 ± 10,9 0,08

19 menit 111,9 ± 10,9 113,7 ± 13,5 0,3

22 menit 112,1 ± 11,8 117,8 ± 10,8 0,04

25 menit 113,3 ± 8,6 117,5 ± 11,9 0,1

28 menit 113,3 ± 12,5 117,5 ± 11,9 0,08

31 menit 114,3 ± 8,3 118,1 ± 9,7 0,0

36 menit 112,4± 9,7 116 ± 9 0,0

41 menit 115,1 ± 6,1 116,2 ± 6,0 0,3

46 menit 113,4 ± 6,8 116,4 ± 9,8 0,1

51 menit 117,0 ± 5,4 118 ± 6,7 0,3

56 menit 119,1 ± 9 119,7 ± 6,2 0,4

61 menit 122,5 ± 6,2 122,9 ± 5,2 0,4

90 menit 120,5 ± 6,5 121,4 ± 7,59 0,3


Pembahasan

Tabel 3. Insiden komplikasi

Grup F Grup E P value

Hipotensi 12/25 (48%) 6/25 (24%) 0,03

Mual muntah 5/25 (20%) 3/25 (12%) 0,23

Gejala dada 0/25 (0%0 0/25 (0%) 0


Pembahasan

Tabel 4. Saturasi oksigen

Grup F Grup E P value

Awal 98,5 ± 0,8 98,3 ± 0,7 0,23

Menit 30 99,7 ± 0,5 99,8 ± 0,4 0,26

Menit 60 99,8 ± 0,4 99,8 ± 0,4 0,5

Menit 90 (pasca) 98,9 ± 0,5 98,7 ± 0,6 0,11


Pembahsanan

Tabel 5. Jumlah bolus efedrin

Grup F Grup E P value

Jumlah bolus efedrin 0,6 ± 0,8 0,3 ± 0,54 0,046


Kesimpulan

Kami menyimpulkan bahwa infus efedrin IV


profilaksis lebih efektif daripada preload
cairan dalam pencegahan hipotensi karena
faktor anestesi spinal untuk operasi caesar
tanpa menyebabkan takikardia atau hipertensi
yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai