Anti-mania Dosis
Lithium Carbonate 250-500 mg/h
Haloperidol 5-20 mg/h
Carbamazepine 300-600 mg/h (2-3 kali per
hari)
Valproic acid 2x250 mg/h
Divalproex Na
Interaksi obat
Lithium + diuretika Thiazide=meningkatkan konsentrasi litium sebanyak
50% intoksikasi meningkat
ACE Inhibitors + lithium= meningkatkan konsentrasi serum litium sehingga
menimbulkan intoksikasi
Haloperidol + lithium= efek neurotoksik bertambah, tetapi efek neurotoksik
tidak bertambah pada penggunaan kombinasi lithium dengan haloperidol
dosis rendah
NSAID +litium=meningkatkan konsentrasi serum lithium intoksikasi
meningkat
Aspirin dan paracetamol (analgetik) tidak ada interaksi dengan lithium
D. Obat anti-Ansietas
Penggunaan
Untuk mengurngi gejala sindrom ansietas yaitu adanya rasa cemas atau
khawatir yang tidak realistis yang dipersepsikan sebagai ancaman, tidak
dapat istirahat dengan tenang, napas pendek, jatung berdebar, telapak
tangan basah=dingin.sulit konsentrsi, sukar tidur, mudah tersinggung.
Penggolongan
Benzodiazepine : diazepine, chlordiazepoxide, lorazepam, clobazam,
bromazepam, alprazolam
Non-benzodiazepine: sulpiride, buspiron
Mekanisme kerja
sindrome ansietas disebabkan oleh hiperaktivitas dari sistem limbik
SSP yang terdiri dari dopaminergik , noreadrenergik, serotoninergik
neurons yang dikendalikan oleh GABA-ergik neuron. Obat anti-
ansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya
(benzodiazepine reseptor) akan meng-reinforce the inhibotry action of
GABA-ergik neuron (GABA re-uptake inhibitor) sehingga hiprktivitas
tersebut di atas mereda
Efek samping
Sedasi (mengantuk, kesadaran berkurang, kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif melemah)
Relaksasi otot (lemas, mudah lelah)
Ketergantungan ;pada individu peminum alkohol, penyalahgunaan
obat, dan unstable personalities
Penghentian obat mendadak dapat sebabkan rebound phenomena
Dosis
Anti-ansietas Dosis
Diazepam 2,4-40 mg/hari
Lorazepam 2-6 mg/h
Clobazam 20-30 mg/hari
Bromazepam 3-18 mg/hari
Alprazolam 0,25-4 mg/hari
Sulpiride 2-3 z 50-100 mg/hari
Buspiron 10-60 mg/hari
Interaksi obat
Benzodiazepine + CNS depressant= potensasiefek sedasi
Benzodiazepine + CNS stimulant= antagonoisme efek ansietas sehingga efek
benzodiazepine menurun
Benzodiazepine + neuroleptika= resiko efek samping neuroleptika
berkurang
E. Obat anti-insomnia
Penggunaan
Untuk mengurangi gejala sindrome insomnia yaitu btuh waktu lebih dari 1-2
jam untuk tertidur atau tidur kembali setelah tyerbangun sehingga siklus tidur
tidak utuh dan menimulkan gangguankesehatan. Indikasi penggunaan sindrom
insomnia pada kasus transient (berlangsung 2-3 hari), shortterm (berlangsung
sampai dengan dengan 3 minggu), sangat berhati-hati pada kaus longterm
insomnia(berlangsung dalam period yang lebih lama dan biasanya disebabkan
olh kondisi medik atau psikiatri sehingga perlu dicari penyebabnya)
Penggolongan
Benzodiazepine : nitrazepam, estrazolam
(benzodiazepine receptor agonist; B₂RA)
Non-benzodiazepine ; zolpidem, remelteon
(melatonine receptor agonist: MT₁/MT₂)
Mekanisme kerja
Obat golongan benzodiazepine tidak menyebabkan REM supression dan
rebound. Obat anti-depresi (trisiklik dan tetrasiklik) menekan dan
menghilangkan REM sleep dan meningkatkan delta sleep, sehingga pasien
tidur nyama, tidak diganggu mimpi bururk. Bila lobat mendadak dihentikan
terjadi REM rebound di mana pasien akan mengalami mimpi buruk lagi
Efek samping
Supresi SSP pada saat tidur sehingga memudahkan terjadinya koma
Penggunaan lama obat anti-insomnia golongan benzodiazepine dapat
tgerjadi disinhibiting effect yang menyebabkan rage reaction (perilaku
penyerang dan ganas)
Dosis
Anti-insomnia Dosis
Nitrazepam 5-10 mg/mala
Zolpidem 10-20 mg/malam
Estazolam 1-2 mg/malam
Interaksi obat
Obat anti-insomnia + CNS depressant= oversedasi +respiratory
failure
Overdosis jarang sebbkan kematian kecuali disertai alkohol atau
CNS depressant lain, resiko kematian meningkat
Kondisi meObat golongan benzodiazepine tidak meng-induce
hepatic microsomal enzymnes atau produce protein binding
displacement sehingga jarang menimbulkan interaksi obat yang
digunakan untuk kondisi medik tertentu.
F. Obat anti-obesif kompulsif
Penggunaan
Untuk mengurangi gejala sindrom obsesif kompulsif yaitu adanya
pikiran, bayangan atau impuls dari diri sendiri yang merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkans
Penggolongan
Obat anti-obsesif kompulsif trisiklik: Clomipramine
Obat anti-obsesif kompulsif SSRI (Selective Serotonin Re-uptake
Inhibitor)
Sertraline, Paroxetine, Fluvaxamine, Fluoxetine, Citalopram
Mekanisme kerja
Menghambat re-uptake neurotransmitter serotonin (Serotonin Re-uptake
bloker) untuk mengurangi hipersensitivitas.
Efek samping
Efek anti histaminergik
Efek anti kolinergik
Efek anti adrenergik alfa
Efek neurotoksik
Pada keadaan ovrdosis dapat terjadi intoksikasi trisiklik dengan gejala
eksitasi SSP, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, toxic confusional stat
Dosis
Anti-panik Dosis
Imipramine 50-300 mg/h
Clomipramine 25-250 mg/h
Alprazolam 2-6 mg/h
Sertraline 25-200 mg/h
Fluoxetine 10-20 mg/h
Venlafaxine 75-225 mg/h
Mirtazapine 15-45 mg/h
Citalopram 5-20 mg/h
Interaksi obat
Clomipramine + haloperidol/henothiazide=kurangi kecepatan ekskresi
clomipramine kadar dalam plasma meninkat efek samping anti-kolinergik
Obat anti-obsesif kompulsif trisiklik/SSRI+ CNS depressant= efek sedasi dan
penekanan terhadap pusat pernapasan “respiratory failure’
Obat anti-obsesif kompulsif trisiklik/SSRI + obat simpatomimetik= bahayakan
konsdisi jantung
Obat anti-obsesif kompulsif trisiklik/SSRI+ MAOI= serotonin malignant syndrome
Pemberian bersama obat anti-obsesif kompulsif trisiklik dan SSRI = peningkatan
kadar trisiklik dalam plasma overdosis (intoksikasi trisiklik)
H. Obat anti-Hiperkinetik
Penggunaan
untuk meredakan gejala sindrom hiperkinetik yaiu berkurangnya perhatian, aktivitas
berlebihan, beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain sbelum tuntas mengerjakannya,
kegelisahan yang berlebihan, melompat-lompat, banyak bicara, dll.
Penggolongan
Obat anti-hiperkinetik psikostimulant
Methylphenidate HCL
1.Jenis IR (Immediate release)
a. Prohiper Tab. 10 mg
b. Ritalin Tab. 10 mg
2. Jenis SR (Slow Release)
OROS (Osmotic RELEASE Oral System)
a. Concerta Tab. SL 18 mg, 36 mg
SODAS (Spheroidal Oral Drugs Absorption System)
a. Ritalin LA Cap. 20 mg
b. Ritalin SR Tab. 20 mg
Obat anti-hiperkinetik non-psikostimulant
Atomexetin HCL
a. Xenocy Cap. 10 mg
Mekanisme kerja
Methylphenidate bekerja dengan jalan memblok re-uptake dopamine di striatum
melalui ikatannya dengan dopamine transporter (DAT) yang melayani
pengangkutan dopamin ke dalam pre-sinaps, sehingga mengakibatkan
akumulasi dopamine pada celah sinaps dan kemudian menyebar secara meluas
(difusse) ke celah-celah ekstra-sinaps. Peningkatan kadar dopamine ekstra-
sinaps ini akan menstimulasi impuls yang mengatu autoreseptor dopamine,
menghasilkan penurunan pelepasan dopamine phasic. Hasil akhirnya juga
penurunan kadar dopamine phasic dan peningkatan kadar dopamine tonic.
Melalui mekanisme ini, methylphenidate dapat meningkatkan perhatian
(aurosal) pada penderita ganguan hiperkinetik.
Efek samping
Sakit kepala, nyei lambung, muntah, anoreksia, mulut kering, pusing,
insomnia,infeksi saluran napas atas, batuk, sinusitis, dyskenia, takikardi,
palpitasi, aritmia, perubahan pada tekanan darah dan denyut jantung, ruam
kulit, pruritus, urtikaria, arthalgia, kerontokan rambut, perubahan mood,
disfungsi seksual, gangguan berkemih.
Dosis
Anti-hiperkinetik Dosis
Methylphenidate HCL 0,3-0,7 mg/kgBB/hari
Atomozetine 10-80 mg/hari
Interaksi obat
Pemberian bersama dengan MAOI krisis hipertensi (acute
paroxysmal hypertention) serangan stroke
Interaksi obat dapat trjadi dengan : antikoagulan kumarin,
fenobarbiton, fenitoin, pirimidon, fenilbutason, guanetidin, anti-
depressant trisiklik, klonidin alkohol, salbutamol, dekongestan
(pseudo-efedrin, fenilefrin)
Dapat sebabkan reaksi amfetamin palsu pada tes immunoassay
Obat anti-parkinson
1. Definisi