DIARE KRONIK
KEVIN JONATHAN
406172069
PENDAHULUAN
Diare masih menjadi penyebab masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab
kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia balita (bayi
dibawah lima tahun).
-> 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare
->17% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare.
Hasil Riskerdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian bayi terbanyak
(42%) dibanding pneumonia (24%). Untuk usia 1-4 tahun penyebab kematian
karena diare adalah sebesar 25,2% dibanding pneumonia 15,5%.
• Sebagian besar penyakit diare bersifat akut
• 5-15% kejadian diare berlangsung selama 14 hari atau lebih dan
menyebabkan 1/3-1/2 atau lebih kematian, mencapai angka 30-50% di
negara berkembang.
• diare kronik di Indonesia, angka kematian mencapai 23-26%.
• WHO -> diare persisten hanya 10% dari episode diare, namun 35% kematian
terjadi pada anak dengan umur < 5 tahun dengan diare persisten.
• Studi menunjukkan setiap 100 anak dengan umur < 4 tahun, terjadi 7 kasus
diare persisten yang terjadi setiap tahun, bertanggung jawab pada 1/3
hingga 1/2 diare yang menyebabkan kematian.
• 60% dari diare persisten terjadi pada umur < 6 bulan dan 90% pada umur <
1 tahun.
DEFINISI
• UKK IDAI -> Diare persisten : diare akut dengan atau tanpa disertai darah
yang berlangsung selama 14 hari atau lebih.
• WHO -> diare persisten : episode diare yang diduga karena infeksi yang
proses terjadinya secara akut tetapi kemudian berlanjut sampai lebih dari 14
hari,
• AAFP, dan schiller et al. -> diare kronik : buang air besar lebih dari 3 kali
sehari atau dari biasanya, urgensi dan berlangsung dengan durasi dari 4
minggu, biasanya dengan etiologi non infeksi. Indian academy of pediatrics
memakai cut off 14 hari atau 2 minggu pada diare kronik.
ETIOLOGI
1. Kuman penyebab khusus
A. infeksi persisten oleh enteropatogen awal
B. Reinfeksi dengan enteropatogen lain
C. Sensitisasi oleh antigen makanan/ minuman yang disebabkan oleh
kerusakan mukosa usus yang ditimbulkan oleh infeksi awal gastrointestinal
akut.
Enteropatogen yang ditemukan pada diare persisten dapat dibagi dalam
2 kelompok besar:
• Kelompok yang dijumpai dengan frekuensi yang sama antara diare akut dan
persisten adalah Shigella, Nontyphoid Salmonella, Campylobacter jejuni,
Enterotoxigenic E. Coli (ETEC), Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, dan
Clostridium lamblia.
• Kelompok yang lebih sering dijumpai pada diare persisten adalah Enteroadherent E.
Coli, Cryptosporidium, dan Enteropathogenic E. Coli (EPEC).
2. Faktor-faktor penjamu (host)
Faktor-faktor penjamu (host) yang berperan antara lain:
• Usia bayi kurang dari 4 bulan
• Diare pada anak yang malnutrisi, berlangsung lebih lama dan kelihatannya
lebih sering menjadi persisten
• Tidak mendapatkan ASI
3. Faktor-faktor lain
Penanganan diare akut yang tidak tepat seperti pemakaian antibiotik
yang tidak rasional dan pemuasaan penderita.
PATOFISIOLOGI
Diare secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Diare sekretorik
2. Diare Osmotik
Diare osmotik didapatkan substansi intraluminal yang tidak dapat diabsorpsi
dan menginduksi sekresi cairan. Biasanya keadaan ini berhubungan dengan
terjadinya kerusakan dari mukosa saluran cerna, akumulasi zat yang tidak
dapat diserap di dalam lumen usus yang menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan osmotik intraluminal, sehingga terjadi pergeseran cairan
plasma ke intestinal. Karakteristik dari diare osmotik adalah diare akan
membaik bila penderita dipuasakan atau dengan membatasi asupan.
titik sentral patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus yang
disebabkan oleh etiologi diare akut. Pada infeksi rotavirus, diare berlanjut
terjadi akibat defisiensi laktosa yang berkepanjangan. Pada malnutrisi sering
terjadi diare persisten karena sintesis antibodi berkurang, motilitas usus yang
menurun dan regenerasi sel mukosa usus lambat. Faktor yang berperan
memperburuk kerusakan mukosa usus adalah :
• Berlanjutnya paparan etiologi infeksi
• Adanya infeksi intestinal sekunder
• Infeksi parenteral baik sebagai komplikasi maupun sebagai penyakit
penyerta
• Penurunan imunitas
Pada diare kronik definisinya dalah diare lama lebih dari 14 hari dengan
etilogi adalah bukan karen infeksi. Faktor yang berperan antara lain:
• Kerusakan mukosa usus yang menyebabkan gangguan digesti dan
transportasi nutrien melalui mukosa
• Gangguan pankreas, hati, dan membran brush border enterosit
• Malnutrisi
DIAGNOSIS
Diagnosis diare persisten ditegakkan atas adanya diare lebih dari 2 minggu
pada diare kronik anamnesis dilakukan harus lebih lengkap dan
berhati-hati karena penyebab dari diare kronik sangat beragam. Dari
anamnesis dapat diduga gejala timbul dari kelainan organik atau
fungsional, Faktor resiko spesifik yang meningkatkan dugaan diare
organik adalah
1. Anamnesis
• Riwayat keluarga : terutama keganasan, penyakit celiac, inflamatory bowel
disease
• Penyakit pankreas sebelumnya
• Alkohol : diare banyak terjadi pada pemakai alkohol.
• Obat-obatan
2. Pemeriksaan fisik
• Berguna untuk menentukan keparahan diare dari pada menemukan
penyebabnya.
3. Pemeriksaan Penujang
• Tes darah
• Tes serologi untuk penyakit celiac Merupakan penyebab enteropati usus kecil.
• Pemeriksaan tinja
• Pengukuran pH tinja
• Penentuan kadar gula dalam tinja dengan tablet clinites
• Laktosa loading (tolerance) test
• Test Pernapasan Hidrogen
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama tatalaksana klinik adalah mempertahankan status hidrasi dan
keseimbangan elektrolit, status nutrisi, pemberian zinc, memperbaiki kerusakan
mukosa serta pada keadaan tertentu memberi antibiotika yang tepat serta
edukasi orang tua.
A. Penilaian Keadaan
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
Identifikasi derajat dehidrasi
Kategori TANDA DAN GEJALA
Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda gekala yang cukup untuk mengelompokkan
dalam dehidrasi berat atau tak berat
Identifikasi adanya komplikasi
Identifikasi malnutrisi
1. Pertolongan awal dan stabilisasi
Manajemen rehidrasi sesuai dengan derajat dehidrasinya
Cairan Oral Rehydration Salts (ORS) marupakan formula dari WHO yang direkomendasikan dalam Oral
Rehydration Therapy (ORT).
Komposisi Oralit WHO
Siprofloksasin 30 - 50
Shigella mg/kgBB/hari dibagi dalam 3
dosis selama 5 hari