Anda di halaman 1dari 8

R E V I E W G A N G G UA N P E R I L A K U

DA N E M O S I PA DA A N A K DA N
REMAJA
ADHD(Attention-deficit Hyperactivity
Disorder)

KELOMPOK 1:
• Annisa Nur Istikomah
• Bima Adi Laksono
• Dewi Sukmawati
• Juharny Eka Sackbani
• Mauli Ardhiya
• Yunanda Adrian
Nama Jurnal : Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) in Children: A Short Review and Literature
Penulis: Bibi Leila Hoseini, Maryam Ajilian Abbasi,
Habibolah Taghizade Moghaddam, Gholamreza Khademi,
Masumeh Saeidi
Tahun: 2014
Abstrak
Pada abstrak, penulis menjelaskan mengenai pengertian Attention-
deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kombinasi dari berbagai
ganggaun, seperti kesulitan mempertahankan perhatian, perilaku hiperaktif
dan impulsif. ADHD mempengaruhi anak dibawah umur 18 tahun jika
didiagnosis mengunakan kriteria DSM-IV dan ICD-10. ADHD tidak dapat
disembuhkan melalui pengobatan, tetapi hanya dapat membantu mengatasi
gejalanya saja.

Pengantar
Pengantar yang dipaparkan mengenai gambaran secara garis
besar ADHD dari mulai pengertian, kemungkinan berkembang hingga
dewasa, prevalensi banyak pada usia <18 tahun, tanda dan gejala serta
epidemiologi.
Methods and materials
Penelitian saat ini didapat dari: Google, database informasi ilmiah
(SID), Kementerian kesehatan, Perpustakaan artikel medis Iran (medlib.ir),
lembaga penelitian Iran untuk informasi (Iran Doc), basis data publikasi
(Magiran , Medex Iran), dan juga mencari di basis data elektronik lainnya
seperti Google Scholar, Scopus, dan PubMed. Serta dari jurnal
perpustakaan, buku teks dan artikel jurnal penelitian-ilmiah dan artikel
seminar tahunan kedokteran dan psikologi.
Result
Gejala Klinis, dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Tidak bisa fokus (Tidak perhatian). Kalau hanya ada gejala ini, kadang-kadang di sebut
sebagai ADD (Atention Defisit Disorder) :
 Memiliki kesulitan menjaga perhatian selama tugas atau bermain
 Tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah
 Memiliki masalah mengatur tugas dan kegiatan
 Sering kehilangan mainan, tugas, pensil, buku, atau alat yang dibutuhkan untuk
tugas atau kegiatan
 Mudah teralihkan
 Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari
2. Menjadi sangat aktif (hiperaktif)
• Berlari dan memanjat pada situasi yang tidak pantas
• Berbicara berlebihan
3. Tidak bisa mengendalikan perilaku (Impulsif)
• Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu dilontarkan
• Punya kesulitan menunggu giliran
• Menyela atau mengganggu orang lain
Gejala Lainnya
Gejalanya lebih terlihat jelas pada laki-laki.
Epidemiologi
Prevalensi rata-rata ADHD di seluruh dunia adalah antara 5,29% dan 7,1% pada anak-
anak dan remaja (<18 tahun).
Tingkat prevalensi faktor ADHD:
Umur:pada usia prasekolah 2-4 tahun.
Jenis Kelamin: Laki-laki lebih banyak

Pemeriksaan dan tes


Jika dicurigai ADHD, orang tersebut sebaiknya dievaluasi oleh tenaga kesehatan
yang profesional
Diagnosis berdasarkan gejala :

Masalah kesehatan mental seperti gangguan mood,


kecemasan atau penggunaan zat, gangguan pada belajar; atau
tic disorder
Pengobatan
Pada jurnal tersebut disebutkan Psikostimulan adalah yang paling
umum menggunakan obat ADHD. Meskipun obat-obatan ini
disebut stimulan, mereka benar-benar memiliki efek yang
menenangkan pada orang dengan ADHD. Tetapi tidak meutup
kemungkinan akan timbul lagi gejala serupa.
Faktor resiko
Penulis menjelaskan bahwa faktor resiko ADHD dikarenakan
genetik dan riwayat keluarga, paparan racun lingkungan baik saat
dalam kandungan maupun setelah lahir
Pencegahan
Penulis menjelaskan bahwa faktor resiko ADHD dapat dicegah
dengan:
• Selama kehamilan, hindari yang dapat membahayakan
perkembangan janin
• Hindari paparan racun lingkungan, seperti polychlorinated
biphenyls (PCBs).
• Lindungi anak dari paparan: Polutan, racun, asap rokok, bahan
kimia pertanian atau industri, cat timbal (ditemukan di beberapa
bangunan lama).
• Hindari anak-anak dari paparan TV yang berlebihan dan video
game dalam lima tahun pertama
• Hindari multitasking sendiri saat berbicara dengan anak, buat
kontak mata kapan memberikan instruksi, dan menyisihkan
beberapa menit setiap hari untuk memuji anak Anda.
• Bekerjasama dengan guru dan pengasuh untuk mengidentifikasi
masalah lebih awal, untuk mengurangi dampak dari kondisi pada
kehidupan anak.
Kesimpulan
Attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) adalah
kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan anak dan sering
berlanjut hingga dewasa. ADHD termasuk kombinasi masalah,
seperti kesulitan mempertahankan perhatian, perilaku hiperaktif
dan impulsif. Anak-anak dengan ADHD juga mungkin berjuang
dengan harga diri yang rendah, hubungan yang bermasalah dan
kinerja yang buruk di sekolah. Gejala terkadang berkurang seiring
bertambahnya usia. Namun, beberapa orang tidak pernah
sepenuhnya mengatasi gejala ADHD mereka. Tetapi mereka
dapat belajar strategi untuk menjadi sukses. Sementara
pengobatan tidak akan menyembuhkan ADHD, hanya dapat
mengurangi gejala yang timbul

Anda mungkin juga menyukai