Anda di halaman 1dari 27

FK Unsri

18 September 2013
PENDAHULUAN
 Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi klinik 
pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa
suatu penyakit infeksi
 Hasil pemeriksaan laboratorium yang berkualitas
sangat ditentukan oleh sistem kontrol kualitas yang
meliputi pre analitik, analitik dan post analitik.
 Kesalahan yang terjadi pada tahap pre analitik,
baik dari segi pengambilan, pengawetan maupun
transportasi  akibatnya kesalahan pada hasil
pemeriksaan  akhirnya mengakibatkan kesalahan
dalam memberikan terapi.
Tahapan Kerja di Laboratorium
Mikrobiologi (Bakteriologi)
Spesimen

Pewarnaan Gram

Penanaman pada media padat


& cair (inkubasi 37ºC, 24 jam)

Identifikasi bakteri

Uji sensitifitas
Pedoman Umum Pengambilan Sampel

 Benar tempat pengambilan


 Benar waktu pengambilan
 Benar volume spesimen
 Benar cara dan alat pengambilan
 Bila memungkinkan, spesimen diambil sebelum
pemberian antibiotik (3 hari bebas antibiotik)
 Isi lembar pemeriksaan dengan lengkap
 Segera dikirim ke laboratorium
Jenis – jenis Spesimen

1. Spesimen darah
2. Spesimen saluran napas
3. Spesimen urine
4. Spesimen saluran cerna
5. Spesimen luka/ pus
6. Spesimen sekret genital
7. Dll.
Pewarnaan Gram
Prinsipnya melihat bentuk bakteri, dan memisahkan berdasarkan Gram (+) dan
Gram (-) :
1. Pewarnaan primer (crystal violet)
2. Mordan, digunakan larutan Iodine ,
3. Peluntur warna (de colorizing agent), biasa digunakan Alkohol 96%
4. Pewarna kontras (Counterstain), digunakan safranin
Penanaman pada media
Identifikasi Bakteri
KOLONI BAKTERI

Escherichia Klebsiella
coli pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Aktivitas hemolisis terhadap darah
Metode AST
 Metode AST dibagi 3:
1. Dilusi
2. Difusi
3. Difusi dan dilusi
Metode Dilusi
 Uji kepekaan metode dilusi digunakan untuk
menentukan konsentrasi minimal antimikroba untuk
menghambat atau membunuh mikroorganisme.
 Konsentrasi Hambat Minimum (MIC)
 Metode dilusi kaldu
 Metode dilusi agar
 Metode Dilusi Kaldu
 Membaca hasil
MIC dinyatakan sebagai pengenceran terendah
yang dapat menghambat pertumbuhan, dinilai oleh
berkurangnya kekeruhan di tabung.
Minimum Bactericidal Concentrations
(MBC)
Metode Difusi
 Metode AST cakram difusi adalah metode yang
paling praktis dan masih merupakan metode pilihan
untuk kebanyakan laboratorium.
 Metode Kirby-Bauer dan Stokes merupakan
metode yang direkomendasikan oleh NCCLS.
 Umumnya menggunakan agar Mueller Hinton
UJI KEPEKAAN ANTIMIKROBIAL METODE
DIFUSI
Metode Dilusi dan Difusi
 E test  metode kuantitatif yang menggunakan cara
dilusi dan difusi
 E test dapat digunakan untuk menentukan MIC untuk
organisme fastidious seperti S.
pneumoniae, streptokokus ß-hemolitikus, N.
gonorrhoeae, Haemophilus sp. dan anaerob.
 E test adalah metode yang sederhana, akurat dan
dapat diandalkan untuk menentukan MIC untuk
spektrum yang luas dari agen infeksi.
Jadwal
1 – 38 11.40 – 12.20

39 – 76 12.20 – 13.00

77 - 114 13.00 – 13.40

Anda mungkin juga menyukai