Anda di halaman 1dari 77

Co-Ass

TRAUMA Bedah
Topik

01 Trauma Servical

02 Trauma Thorax

03 Trauma Abdomen

03 Trauma Urogenital
TRAUMA
SERVICAL
Trauma Cervical
Definisi

Cedera servikal merupakan penyebab yang paling sering dari kecacatandan


kelemahan setelah trauma.

Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang

Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti d
engan C5 dan C6 terutama pada usia decade 3
Trauma Cervical
Klasifikasi

Cedera Fleksi

Cedera Fleksi-
Rotasi
Trauma Servical

Cedera Extensi

Cedera Compresi
Axial
Trauma Cervical

Anamnesis
• Mekanisme Cedera
• Sindroma Cord Sentral (Hiperekstensi)
• Rasa terbakar yang berat pada lengan, karena kerusakan serabut spinotalamik.
• Sindroma Arteria Spinal Anterior
• Paralisis bilateral, hilang sensasi nyeri
• Sindroma Brown Squard (Trauma Peluru)
• Hilangnya fungsi motor ipsilateral, sensasivibrasi dan posisi.
• Sindroma Kolom Posterion
• Hilangnya sensasi vibrasi dan proprioseptif bilateral dibawah lesi.
Trauma Cervical

Px Fisik
• Inspeksi :
• Pasien Tampak Kesakitan/Nyeri
• Bengkak/edama
• Memar/ekimosis
• Spasme otot

• Palpasi
• Penurunan sensasi
• Gangguan fungsi
• Mobilitas abnormal
• Krepitasi
• Deformitas
Trauma Cervical

Px Neurologis
Trauma Cervical

Px. Penunjang
• X-Ray
• CT SCAN
• MRI
• Elektromiografi ( EMG)
Trauma Cervical

Tatalaksana
• ABCDE
• C-Spine Immobilization
• Collar Neck
• Surgery
Trauma Cervical

Edukasi
• Istirahat
• Meminimalkan aktivitas menoleh
• Makan berkalsium
TRAUMA THORAX
Trauma Thorax

Fraktur

Emfisema Subkutis

Trauma Thorax Hemothorax

Pneumothorax

Tamponade Jantung
Fraktur

Anamnesis
• Mekanisme cedera
• Kronologi kejadian
• Nyeri
• Batuk darah
• Sesak Nafas
Fraktur

Px. Fisik
• Inspeksi
• Jejas
• Deformitas
• Palpasi
• Nyeri tekan
• Krepitasi
Fraktur

Px. Penunjang
• X-ray
• CT-Scan
Fraktur

Tatalaksana
• ABCDE
• Pertimbangkan Komplikasi
• Operatif
• Non-Operatif
Emfisema Subkutis

Definisi
Terdapatnya udara bebas di bawah jaringan subkutis.

Patofisiologi
Trauma Dada menyebabkan udara masuk ke kulit dinding dada dari paru-paru.
Ketika alveoli paru-paru yang pecah, seperti yang terjadi pada laserasi paru, udara berjalan
di bawah pleura viseral (selaput pelapis paru-paru), ke hilus paru-paru, sampai dengan
trakea, leher dan kemudian ke dinding dada.
Emfisema Subkutis

Anamnesis
• Sesak Nafas
• Pembengkakan sekitar leher & dada
• Sulit menelan
• Suara serak
• Nyeri Leher
• Nyeri Dada
• Riwayat trauma
• Riwayat operasi
• Riwayat penyakit dahulu
Emfisema Subkutis

Px. Fisik
• Inspeksi
• Pembengkakan pada bagian leher dan dada
• Tampak sesak nafas
• Retraksi dada
• Palpasi
• Jejas (?)
• Bekas Operasi (?)
• Tanda Infeksi inflamasi (?)
• Teraba gelembung udara
Emfisema Subkutis

Px. Penunjang
• X-Ray
• CT-Scan
Emfisema Subkutis

Tatalaksana
• Monitoring
• Analgetik
• Oksigenasi
• Repair WSD
• Kateter
Hemothorax

Definisi
• Hemothorax adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan
paru-paru (rongga pleura). Penyebab paling umum dari hemothorax adalah tr
auma dada.

Patofisiologi
• Pada trauma tumpul dada, tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru-paru atau
arteri, menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. Benda tajam seperti pisau
atau peluru menembus paru-paru. mengakibatkan pecahnya membran serosa
yang melapisi atau menutupi thorax dan paru-paru. Pecahnya membran ini
memungkinkan masuknya darah ke dalam rongga pleura.
Hemothorax

Anamnesis
• Mekanisme trauma
• Riwayat trauma
• Nyeri dada
• Tanda tanda anemia
Hemothorax

Px Fisik
• Muncul tanda tanda anemia dan syok hipovolemik akibat gangguan sirkulasi
• Denyut jantung yang cepat
• Kecemasan
• Kegelisahan
• Kelelahan
• Kulit yang dingin dan berkeringat
• Kulit yang pucat
• Rasa sakit di dada
• Sesak nafas
Hemothorax

Px Penunjang
• Hb
• X-Rays
• Torasentesis
Hemothorax

Tatalaksana
Besarnya Penanganan

Ukuran Bayangan pada Px Fisik


Rontgen
Kecil 0-15% Perkusi Pekak sampi Gerakan aktif (fisioter
Costae X api)
Sedang 15-35% Perkusi Pekak sampi Aspirasi dan transfusi
Costae VI

Besar >35% Perkusi Pekak sampi Selang pada SIC & Tr


Costae IV ansfusi
Hemothorax

Edukasi
• Edukasi tentang tatalaksana
• Pemasangan selang
• Mempertahankan selang
• Komplikasi
• Infeksi

• Pengobatan Anemia
• Nutrisi
• Pantangan
Pneumothorax

Definisi
• Pneumotoraks adalah pengumpulan udara atau gas dalam rongga pleura,
yang berada antara paru-paru dan toraks.
Tension
Pneumothorax

Simple
Pneumothorax
Pneumothorax

Open Pneumothorax
Pneumothorax

Anamnesis
• Nyeri Dada
• Riwayat Trauma
• Mekanisme trauma
• Dispneu
• Batuk
Pneumothorax

Px Fisik
• Inspeksi
• Pencembungan dada
• Gerakan tertinggal
• Trakea terdorong ke arah sehat
• Palpasi
• Iga melebar
• Iktus jangtung bergeser
• Fremitus melemah
• Perkusi
• Hipersonor
• Batas jantung bergeser
• Auskultasi
• Suara melemah
Pneumothorax

Px Penunjang
Pneumothorax
Tatalaksana
• Open Pneumothorax = Tutup rapat , Kasa 3 sisi
• Tension Pneumothorax = Needle Thoracosentesis
• Simple Pneumothorax = Pemasangan chest tube pada sic 4 atau 5
Pneumothorax

Edukasi
Tamponade Jantung

Definisi
• Keadaan dimana perikardium terisi oleh darah
Tamponade Jantung

Anamnesis
• Nyeri Dada
• Riwayat Trauma
Tamponade Jantung

Px Fisik
• Peninggian JVP
• Hipotensi
• Bunyi jantung melemah
• Pekak jantung meluas
• Kussmaul
Tamponade Jantung

Px Penunjang
• EKG
• X-Ray
Tamponade Jantung

Tatalaksana
• Atasi Syok
• Perikardiosentesis
• Torakotomi
TRAUMA
ABDOMEN
Trauma Abdomen
Cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta
trauma yang disengaja atau tidak disengaja
Mekanisme Trauma

Direct blow

Trauma Shearing
Tumpul injury

Deceleration
injury
Mekanisme Trauma

Luka Tusuk

Trauma Tembus

Luka Tembak
RUPTUR LIMFA

Anamnesis • Riwayat trauma

• Nyeri perut bagian atas


• Berbagai tingkat syok hipovolemik
• Jejas (+) di pinggang kiri atau perut kiri atas
Pemeriksaan • Patah tulang iga kiri bawah
• Tanda umum perdarahan (hipotensi, takikardi, anemia)
Fisik • Tanda massa di perut kiri atas
• Tanda cairan bebas di dalam rongga perut
• Tanda iritasi peritoneum lokal (Kehr’s Sign)
KEHR SIGN
RUPTUR LIMFA

•Darah Lengkap
•Hematokrit berulang
Pemeriksaan •Foto abdomen: mungkin tampak gambaran patah tulang iga kiri, peninggian difragma kiri, bayangan limpa
membesar, dan adanya desakan lambung ke arah garis tengah
Penunjang •CT Scan : Gambaran jelas laserasi pada limpa
•Parasentesis abdomen: jika gejala klinis ruptur limpa diragukan

•Transfusi darah
Penanganan •Splenorafi, pembungkusan, atau splenektomi dengan transplantasi
•Observasi (umum dan lokal)
Radiologi
Trauma Hepar

Gejala Klinis
• Tanda sistemik: gejala hipovolemik, pucat, oliguri, takikardi,
hipotensi, kesadaran menurun
• Tanda lokal: nyeri perut difus, defans muskular, nyeri tekan,
peristaltik menurun

Komplikasi
• Perdarahan, infeksi, kebocoran empedu, hemobili traumatik
(perdarahan hematemesis dan melena, ikterus, nyeri perut kanan
atas)
Trauma Hepar
Gambaran Laserasi Hepar pada CT Scan
Ruptur Hepar

Terapi Konservatif (ec. tumpul)


• Bedrest
• Transfusi darah
• Koagulan
• Antibiotik

Terapi Operatif (ec. tajam)


• Ligasi, tampon sederhana, drainase
• Indikasi: syok belum teratasi, bile leakage/ascites, USG: intraperitoneal
fluid
Trauma Usus

Pemeriksaan Fisik
• Nyeri
• Defans muskular
• Ileus paralitik
Laboratorium
• Leukositosis

Radiologi
• Foto polos abdomen  udara bebas subdiafragma
• CT Scan
Radiologi

Beberapa segmen usus yang mengalami


penebalan dinding (Panah Biru)
Assesmen Trauma Abdomen

Anamnesis
• Onset
• Mekanisme trauma; kecepatan kendaraan, tipe benturan, alat pengaman,
air bag, ketinggian, jenis senjata, jarak korban, jumlah perdarahan, data dari
penolong.
Assesmen Trauma Abdomen

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi: jejas (+), laserasi, luka tusuk, bagian usus/omentum yg keluar
• Auskultasi: bising usus (darah bebas di peritoneum/gastrointestinal 
BU hilang)
• Perkusi: redup bila hemoperitoneum
• Palpasi: NT (+)
• Evaluasi stabilitas pelvis
• Evaluasi urethra, perineal, rektal, vaginal, dan gluteus
Assesmen Trauma Abdomen

Pemeriksaan Penunjang
• Lab: darah lengkap, urin rutin
• Radiologi: X-ray, DPL, FAST, CT Scan
FAST
DPL
Manajemen Pasien
• ATLS --> A,B,C, D, E
• Indikasi Operasi :
1. Trauma tumpul dengann hipotensi, FAST (+), bukti klinis perdarahan
2. Hipotensi dengan luka menembus fascia anterior
3. Eviserasi
4. Perdarahan dari lambung, rektum dan traktur genitourinarius yang mengikuti traum
tembus
5. Peritonitis
6. Free air, retroperitoneal air, ruptur diafragma
7. CT scan dengan ruptur GI tract, trauma buli-buli, trauma vaskular, trauma pedikel ginjal.
8. trauma tumpul ataupun trauma tembus dengan aspirasi makanan atau lebih dari 10 cc
darah pada pasien hemodinamik tidak stabil pada DLP
Manajemen Pasien
TRAUMA
UROGENITAL
Trauma Ginjal
• Klasifikasi dari American Association for the surgery
Trauma Ginjal

Anamnesis
• Riwayat jatuh, kecelakaan lalu lintas atau adanya trauma langsung
pada daerah pinggang

• Untuk kecelakaan lalu lintas: mekanisme kecelakaan, berapa kecepatan


kendaraan, dan apakah pasien merupakan pengendara atau penumpang

• Pada trauma tajam: ukuran senjata pada kasus penusukan atau tipe dan
kaliber pistol yang digunakan

• Kondisi medis sebelumnya


Trauma Ginjal

Px. Fisik & Penunjang


• Pemeriksaan fisik :
Hematuri, nyeri pada daerah pinggang (flank), ekimosis pinggang, abrasi pinggang,
fraktur iga, distensi abdomen, dan nyeri tekan abdomen

• Pemeriksaan penunjang :
Lab : hematokrit dan kreatinin
Urinalisis : hematuri
USG dapat dilakukan pada evaluasi primer
CT scan dengan kontras
IVP, MRI, scintigraphy merupakan alternatif apabila CT Scan tidak tersedia
Trauma Ginjal

Hematom pada ginjal Vaskularisasi berkurang pada daerah hematom


Trauma Ginjal
Trauma Ginjal

Tatalaksana
• Konservatif : tirah baring, analgesik untuk menghilangkan nyeri, serta observasi
status ginjal dengan pemeriksaan status lokal, kadar hemoglobin, hematrokit
serta endapan urin.

• Operatif : bila ada tanda perdarahan disertai syok yang tidak di atasi
Trauma Uretra
Trauma Uretra
Uretra Anterior

Anamnesis
•Riwayat trauma pada area selangkangan atau riwayat pemasangan
alat di area uretra

•Apakah ada darah menetes saat buang air kecil atau nyeri dan hematom pada
daerah perineum
Trauma Uretra
Uretra Anterior

Pemeriksaan & Tatalaksana

Pemeriksaan fisik : darah di meatus uretra eksterna

Pemeriksaan penunjang : uretrogram retrograde

Tatalaksana : eksplorasi segera dan repair uretra

Komplikasi : perdarahan, infeksi/sepsis, dan striktur


uretra
Trauma Uretra
Uretra Posterior

Anamnesis :
•Mekanisme trauma
•Gejala tidak bisa buang air kecil dan nyeri pada daerah suprapubic, darah menetes dari
uretra

Pemeriksaan fisik :
•Tanda fraktur pelvis dan nyeri suprapubic
•Colok dubur : floating prostate

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan darah
Jika dapat berkemih lakukan urinalisis
Pemeriksaan radiologis menunjukan fraktur pelvis
Uretrogram retrogad menunjukan ekstravasasi
Trauma Uretra
Uretra Posterior
Trauma Uretra
Uretra Posterior

• Tatalaksana :
Setelah kondisi kegawatan diatasi, pasang sistosomi suprapubik.

• Komplikasi :
Striktur uretra, impotensi dan inkontinensia
Trauma Buli

• Anamesis :
– Mekanisme trauma, waktu kejadian
– Trias trauma buli : gros hematuri, nyeri tekan suprapubik, sulit/tidak bisa buang air kecil

• Pemeriksaan fisik :
– Abdomen : distensi, rebound tenderness, hilang bising usus
– Rektum : cedera rektum, periksa posisi prostat
– Bilateral tulang pelvis : pergerakan terbatas kemungkinan fraktur
Trauma Buli
• Pemeriksaan penunjang :
Pemasangan kateter
BNO-IVP : ada trauma ginjal/tidak
Sistogram : foto saat pengisian dan pengosongan kontras

BNO IVP Sistogram


Trauma Buli

Tatalaksana :
Mengatasi kegawatdaruratan jika ada, lalu di rujuk ke spesialis urologi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai