Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

Oleh :
ADE,TETI,LIYA,YULIANA,DWI,
NURFIKKAH,SUSI,AGUSTINUS,RIZA,
ELISABETH
SISTEM RESPIRASI
 Respirasi : Terjadinya pertukaran gas O2
dan CO2.
 Ventilasi : keluar masuknya udara pada
saluran pernafasan.
Struktur Sistem Respirasi
1. Sal. Nafas bagian atas
2. Sal. Nafas bagian bawah
3. Alveoli
4. Sirkulasi paru
5. Paru-paru
6. Rongga pleura
7. Rongga dan dinding dada.
I. Saluran Nafas Bagian Atas
1. Hidung
- Udara disaring, dihangatkan dan
dilembabkan.
- Pseudostratified columnar epitelium, sel
globet, kel. Serous, pembuluh darah.
1. Pharing : saluran dari hidung sampai ke laring.
- Nasopharing ( terdapat tonsil dan tuba
eustachius ), oropharing ( pusat gag reflek ) dan
laringopharing.
2. Saluran Nafas Bagian
Bawah
Menghubungkan laringopharing dengan trakhea.
• Laring : tulang rawan tiroid, pita suara, epiglotis
dan glotis. Fungsi : berbicara, mencegah
aspirasi, reflek batuk.
• Trakhea : cincin tulang rawan berbentuk huruf
C, panjang 10-12cm. Terdapat karina (
percabangan dari trakhea menjadi bronchus
kanan dan kiri ). Karina : kaya serat, sistem saraf
parasimpatis dan perangsang batuk.
Saluran nafas bawah
a. Bronchus : cabang kanan lebih lurus dan
lebih lebar dari kiri. Terdiri dari tulang rawan.
Fungsi : mengalirkan, menghangatkan,
melembabkan dan membersihkan udara.
Terdiri dari : bronchus primer, sekunder, tertier,
bronchiolus.
a. Bronchiolus terminalis
Cabang terkecil dari bronchus, berdilatasi saat
terjadi peningkatan CO2.
Zona Respiratorius
 Cabang dari bronchiolus terminalis
 Terdiri dari bronchiolus respiratorius,
duktus alveolaris dan kantong alveoli.
 Sebagai tempat pertukaran gas
3. Alveoli
 Terdapat 300 juta alveoli
 Berisi pores of kohn : sirkulasi antar alveoli
 Terdiri dari sel :
- Pneumosit tipe 1, 90 % menutupi seluruh
permukaan alveoli, sebagai tempat
pertukaran gas.
- Pneumosit tipe 2, menutupi permukaan alveoli +
5 %. Berisi surfactan, yang berfungsi mencegah
kolap alveoli pada akhir ekspirasi.
4. Sirkulasi Paru
1. Tekanan dan resistensi rendah
2. Menerima seluruh CO
3. RV batang pulmonal A. pulmonalis
kanan dan kiri arteriol
kapiler ( seluruh permukaan alveoli )
sel darah merah difusi O2 dan CO2.
4. Vena-vena bergerak ke luar arah pleura
vena pulmonalis Atrium kiri.
1. Sirkulasi bronchial : sirkulasi O2 dan nutrisi
untuk seluruh jaringan paru.
5. Paru-Paru
 Jalinan bronchus bronchiolus, bron. Terminalis,
bron. Respiratorius, alveoli, sirkulasi paru, syaraf
dan sistem limpatik.
 Sistem limpatik
- Disekeliling lobus, mengikuti pembuluh
darah.
- Mengeluarkan cairan untuk menjaga paru
dari kelebihan cairan.
- Mengeluarkan partikel yang diinhalasi dari bag.
Distal.
6. Rongga Pleura
1. Setiap paru menempel pada setiap pleura, dan
saling berhubungan.
2. Terdiri dari 2 lapisan :
- Viseral : berbatasan dengan paru-paru
- Parietal : berbatasan dengan dinding
dada, memp. Reseptor rasa sakit.
• Rongga pleura : berisi cairan serosa + 50 cc,
berfungsi mencegah gesekan antara pleura
viseral dan parietal pada setiap ventilasi.
Mempertahankan tekanan negatif intrapleura
7. Rongga dan dinding dada
 Terdiri dari otot-otot pernafasan
 Diinervasi oleh saraf phrenix.
 Otot inspirasi : Diafragma dan intercostalis
externa.
 Otot tambahan inspirasi : scalenus,
sternocleidomastoideus.
 Expirasi : secara pasif, otot tambahan :
interkostalis interna, rextus abdominis.
 Fungsi : melindungi paru-paru, untuk
pengembangan dan pengempisan saat ventilasi.
FUNGSI RESPIRASI
1. Respirasi
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venour return
6. Endokrin
7. Perlindungan infeksi.
Mekanik Pernafasan
1. Tekanan Intrapleura : 755 mmHg
2. Compliance
3. Airway resistance.
Terdiri dari :
1. Inspirasi, pertukaran udara dari atmosfer
ke alveoli
2. Expirasi, pertukaran udara dari alveoli ke
atmosfer.
Tekanan.
 Tekanan yang menyebabkan udara kedalam dan
keluar paru :
1. Tekanan pleura, tekanan cairan dalam
rongga pleura, -5 mmHg.
2. Tekanan alveolus, tekanan di bagian
dalam alveoli, sama dengan tekanan
atmosfer.
3. Tekanan Transpulmonal : perbedaan antara
tekanan alveolus dan pleura.
Mekanika Ventilasi
 Inspirasi
Pesan dari medula dikirim oleh nervus
phrenic ke diafragma diafragma dan
intercostalis externa berkontraksi
Volume rongga dada paru meregang,
vol. Intrapulmonal tek. Intrapulmonal
Udara mengalir masuk paru-paru.
Mekanika Ventilasi
 Expirasi
Relaksasi dari diafragma dan interkostal
externa Vol. Rongga thorak
paru recoil, vol. Intrapulmonal tek.
intrapulmonal udara mengalir keluar
paru-paru.
Regulasi Ventilasi
1. Syaraf : Medula Oblongata dan Pons
2. Kemoreseptor
- Central : sensitif pada Pa CO2 dan pH.
- Arterial / Perifer, pada arkus Ao dan
badan carotis : sensitif pada Pa O2.
Volume Paru
• Tidal Volume : vol. Udara yang diinspirasi /
diexpirasi setiap kali bernafas. + 500 cc.
• Vol. Cadangan inspirasi : Vol. Yang dapat
diinspirasikan setelah TV. + 3000 cc.
• Vol. Cadangan Expirasi : Udara yang dapat
diexpirasikan secara kuat setelah exp. TV, +
1100 cc.
• Volume Residu : Vol. Udara yang masih tetap
berada dlam paru setelah exp. Paling kuat, +
1200 cc.
Kapasitas Paru
• Kapasitas inspirasi = TV + Vol. Cadangan
inspirasi, + 3500 cc.
• Kap. Residu Fungsional = Vol. Cad. Exp. + Vol.
Residu, + 2300 cc. Udara sisa dalam paru pada
akhir exp. Normal.
• Kap. Vital = Vol. Cad. Ins. + Vol. Cad. Exp. +
4600 cc.
• Kap. Paru Total, Vol. Maximum dimana paru
dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan
inspirasi paksa. + 5800 cc.
Difusi
 Pertukaran gas O2 dan CO2 karena perbedaan
tekanan.
 Dipengaruhi oleh tekanan partial gas
 Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi :
- Ketebalan membran
- Luas permukaan membran
- perbedaan tekanan partial gas
- Jarak difusi
Difusi
 Difusi Oksigen, pada keadaan istirahat 21
mm/mnt/mmHg, selama aktifitas 230
mm/mnt/mmHg.
 Difusi CO2, 20 kali lebih cepat dari difusi
O2. Pada keadaan istirahat 400-450
mm/mnt/mmHg, saat aktifitas 1200-1300
mm/mnt/mmHg.
Ventilasi
1. Ventilasi dead space, udara yang tidak ikut
dalam pertukaran gas. Sekitar 25-40 %
udara terletak pada jalan nafas atas. Ruang
rugi = 2cc/kgBB, 1/3 udara ventilasi.
2. Ventilasi Alveolar, udara yang ikut dalam
pertukaran gas.
Hubungan Ventilasi dan
Perfusi
 Perfusi : pergerakan darah melalui pembuluh
kapiler paru
 Rasio V / P, nomal ventilasi 4 ltr, CO 5 ltr,
4 / 5 = 0,8.\
Patologi : Dead space , V/Q > 0,8 : emboli paru.
Shunt ,V/Q < 0,8 : atelektasis.
Silent : tidak ada V dan Q.
Posisi : Good Lung down.
Transport Gas
 Oksigen.
3 % larut dalam plasma, 97 % berikatan
dengan Hb sebagai Deoxihemoglobin.
1 gr Hb mampu mengikat 1,34 ml O2.
Saturasi O2 : Persentasi O2 yang diikat oleh
Hb dibanding jumlah Hb seluruhnya.
Oksigen
 Oksigen yang disuplay oleh darah ke
jaringan tubuh ( DO2 ) : 900 – 1100 cc /
menit.
 Oksigen yang dikonsumsi setiap menit (
VO2 ) : 200 – 290 cc / menit.
 Tergantung : fungsi sistem pernafasan, Hb,
fungsi sistem sirkulasi, kemampuan
jaringan mengambil dan menggunakan O2.
Tansport Gas
 CarbonDioksida
7% larut dalam plasma, 70 % berbentuk ion
bikarbonat ( HCO3 ), 23 % berikatan
dengan Hb ( Karbominohemoglobin ).
Respirasi
1. Respirasi Externa
Respirasi yang terjadi antara kapiler
pulmonal dan alveoli.
1. Respirasi Internal
Respirasi yang terjadi antara kapiler
sistemik dan sel-sel jaringan.
Gangguan Transportasi
 Hipoksia
 Hipoxemia
 Hipoksik Hipoksia
 Stagnance Hipoksia
 Anemik Hipoksia
 Histotoksik hipoksia.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai