Anda di halaman 1dari 24

Antenatal Care

Pembimbing : Dr. Adi W., Sp.OG


Penyusun : Muhammad Faisal Alim
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN RS. POLRI R. SAID SUKANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI
PERIODE 3 JULI – 8 SEPTEMBER 2017
Antenatal Care

• Definisi  Pengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal adalah


upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan.

• Suatu program perawatan antepartum paripurna yang melibatkan


pendekatan terpadu terhadap perawatan medis dan dukungan
psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut
sepanjang periode antepartum. (American Academy of Pediatrics dan
American College of Obstetricians and Gynecologists (2007))
Tujuan

• Membangun rasa saling percaya antar klien dan petugas


kesehatan
• Mengupayan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi
yang dikandungnya
• Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilannya
• Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi
serta penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas
• Memberikan pendidikan dan nasihat-nasihat kesehatan yang
diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan, persalinan,
nifas, laktasi, merawat bayi dan keluarga berencana
• Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang
akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya (menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
ibu dan anak)
• Menyiapkan fisik dan mental ibu dengan sebaik-baiknya
serta menyelamatkan ibu dan anak selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas guna tetap sehat dan normal postpartus
Diagnosis Kehamilan

1. Diagnosis presumtif (presumptive)  Amenorea, mual & muntah,


perubahan pada payudara
2. Diagnosis dugaan (probable)  Tanda Chadwick & Tanda Hegar,
Leukorea, pembesaran struktur ligament & tulang pelvis
3. Diagnosis pasti  DJJ, palpasi & USG fetus
Pembahasan ANC

• Diet harian yang harus mencapai minimal 2.500 kalori/hari. Jumlah


pertambahan BB tidak boleh melebihi 10 – 12 kg selama masa
kehamilan.
• Edukasi tentang larangan merokok dan pembatasan pemakaian obat
– obatan
• Aktivitas fisik yang bisa dilakukan selama kehamilan
• Perawatan tubuh dan kehamilan
Standar Pelayanan – 7T

1) Timbang berat badan


2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus uteri
4) Tetanus Toksoid
5) Tablet Fe
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara untuk rujukan
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 3 jari di atas simpisis


16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3jari di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu 3 jari di bawah prosessus xifoideus
40 minggu 2. jari di bawah prosessus xifoideus
WHO – Guideline of ANC
WHO – Guideline of ANC
WHO – Guideline of ANC
Anamnesis

• Data pribadi pasien  umur dapat menentukan prognosis kehamilan


• Kondisi lingkungan dan status ekonomi sosial  Kehamilan risiko tinggi /
non
• Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
• Riwayat mengenai siklus haid  tentukan taksiran tanggal persalinan
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat kehamilan sekarang
• Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran
tanggal persalinan memakai rumus Naegele :
TTP = hari+7 , bulan -3 , tahun + 1 HT
Pemeriksaan Fisik

• Status generalis dan tanda – tanda vital


• Palpasi abdomen
• Knebel  Menentukan letak kepala
• Budin  Menentukan punggung
• Leopold  Menentukan posisi dan presentasi janin. Umum dipakai.

• Auskultasi abdomen  DJJ


• Cara menghitung denyut jantung janin :
• Dihitung dalam 5 detik dan dilakukan sampai 3 kali. Hasilnya dijumlah dan
dikalikan 4.
• Denyut jantung normal : 120-160kali/menit
• Daerah yang terjelas guna mendengarkan denyut jantung janin disebut
punctum maksimum. Ketika mendengarkan denyut jantung janin, perhatikan
frekuensi dan irama.
Pemeriksaan Fisik

• Leopold I
• Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka
penderita
• Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
• Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan dan tentukan
konsistensi uterus
• Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala
atau kosong). Sifat kepala adalah keras, bundar, dan melenting, sifat bokong
ialah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
Pemeriksaan Fisik

• Leopold II
• Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping
kiri dan kanan umbilikus.
• Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
• Tentukan bagian-bagian kecil janin, pada letak lintang tentukan ketak kepala
janin.
Pemeriksaan Fisik

• Leopold III
• Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien
• Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan
untuk menentukan bagian terbawah janin
• Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami enggament atau belum
Pemeriksaan Fisik

• Leopold IV
• Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
• Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah
janin.
• Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul,
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
• Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba dari luar dan :
• Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam
rongga.
• Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul.
• Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu
atas panggul.
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan dalam (Vaginal Touche)


• Fungsi  Menentukan bagian terbawah janin, menentukan pembukaan
serviks, mengevaluasi keadaan vagina, serviks dan panggul
• Indikasi pemeriksaan dalam :
• Jika pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.
• Jika ada sangkaan kesempitan panggul atau CPD.
• Jika persalinan tidak maju.
• Untuk menentukan nilai pelvis :
• Pendataran serviks.
• Pembukaan serviks.
• Konsistensi serviks.
• Turunnya bagian terbawah janin menurut hodge.
Pemeriksaan Fisik

• Bidang-bidang Hodge ini dipelajari untuk menentukan sampai


manakah bagian terendah janin turun dalam panggul pada
persalinan.
• Hodge 1 : Bidang yang dibentuk sejajar dengan pintu atas panggul antara
bagian atas symphysis dan promotorium.
• Hodge 2 : sejajar dengan H 1 terletak setinggi bagian bawah symphysis.
• Hodge 3 : sejajar dengan H 1 dan H 2 terletak setinggi spina ischiadica.
• Hodge 4 : sejajar dengan H 1, H 2, dan H 3 terletak setinggi os coccygis.
Jadwal Kunjungan

• Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali


selama kehamilan. Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal
Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.
1) Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat
haidnya satu bulan.
2) Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan
bulan.
3) Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan
bulan sampai terjadinya persalinan.
• Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama
kehamilan yaitu trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dan
trimester ketiga 2 kali.
• Bila janin tidak bergerak >12 jam  segera ke dokter
Pencatatan Saat Kunjungan

• Keluhan yang dirasakan ibu hamil


• Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
• Keadaan umum
• Tekanan darah
• Respirasi
• Nadi
• Temperatur tubuh
• Abdomen
• Tinggi fundus uteri
• Letak janin (setelah 34 minggu)
• Presentasi janin
• Denyut jantung janin
• Pemeriksaan tambahan
• Proteinuria
• Glukosuria
• Keton
Pencatatan Saat Kunjungan

• Kesejahteraan Janin
• Pengukuran tinggi fundus uteri terutama usia kehamialn >29 minggu yang
akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan. Tinggi
fundus yang normal sama dengan usia kehamilan.
• Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)
• Gerakan janin
• Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan
hipoksia berat atau janin meningggal
• Denyut jantung janin
• Ultrasonografi
• Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan diatas,
juga dilakukan pemeriksaan tentang:
• Penilaian besar janin, letak dan presentasi
• Penilaian luas panggul

Anda mungkin juga menyukai