KELOMPOK 3 Compartement Syndrome
KELOMPOK 3 Compartement Syndrome
Kelompok 4 :
• Genta Mahendra (1301100003) • Angga Hendrik S (1301100033)
• Fatmala Nur H (1301100007) • Rafindra Adie F (1301100041)
• Rut Eka S (1301100012) • Ummu Habibah (1301100044)
• Kevin Septian A (1301100016) • Lita Diana A (1301100047)
• Melya Istiana (1301100020) • Muhamad Amin (1301100051)
• Fatimah Khairun (1301100024) • Anastasia Intan P (1301100056)
• Faizah Nur Fitria (1301100028) • Dyah Ayu R (1301100059)
LATAR BELAKANG
MENGALAMI
PENURUNAN
MENGANCAM
TEKANAN
JIWA
PERFUSI
JARINGAN
KEMATIAN
NEKROSIS
BUTUH JARINGAN DAN
PENANGANAN GANGGUAN
CEPAT FUNGSI YANG
PERMANEN
DEFINISI
Sindroma kompartemen adalah
masalah medis akut yang
menyertai cedera, pembedahan
atau pada kebanyakan kasus
penggunaan otot yang berulang
dan meluas, yang mana
meningkatkan tekanan (biasanya
disebabkan oleh radang) dalam
ruang yang tertutup
(kompartemen fascia) pada tubuh
dengan suplai darah yang tidak
memadai.
ETIOLOGI
3. Peningkatan
1. Penurunan volume 2. Peningkatan
tekanan pada struktur
kompartemen tekanan eksternal
komparteman
• Penutupan defek • Pendarahan atau
• Balutan yang
fascia Trauma vaskuler
terlalu ketat
• Traksi internal • Penggunaan otot
• Berbaring di atas
berlebihan pada yang berlebihan
lengan
fraktur • Luka bakar
• Gips
ekstremitas • Obstruksi vena
Pulselesness
5P (hilangnya
denyut nadi)
2. Nyeri bersifat sementara
dan akan sembuh setelah
beristirahat 15-30 menit.
Parestesia
(kesemutan)
3. Terjadi kelemahan atau
Paralysis atrofi otot.
PENANGANAN :
Terapi Medikal/
Terapi Bedah
Non Bedah
• Fasciotomi dilakukan jika tekanan
1. Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk intrakompartemen mencapai > 30 mmHg.
mempertahankan ketinggian kompartemen Tujuan dilakukan tindakan ini
yang minimal, elevasi dihindari karena adalah menurunkan tekanan dengan
dapat menurunkan aliran darah dan akan memperbaiki perfusi otot.
lebih memperberat iskemia • Jika tekanannya < 30 mm Hg maka tungkai
2. Pada kasus penurunan ukuran cukup diobservasi dengan cermat dan
kompartemen, gips harus di buka dan diperiksa lagi pada jam-jam berikutnya.
pembalut kontriksi dilepas. Kalau keadaan tungkai membaik, evaluasi
3. Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian terus dilakukan hingga fase berbahaya
anti racun dapat menghambat terlewati. Akan tetapi jika memburuk maka
perkembangan sindroma kompartemen segera lakukan fasciotomi. Keberhasilan
4. Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan dekompresi untuk perbaikan perfusi adalah
kristaloid dan produk darah 6 jam.
KOMPLIKASI :
3. Kaki kiri
• Look : oedem (+), eritrema/bercak kemerahan (+)
• Feel : nyeri tekan (+), parestesi (+), paralisis (-), pulsasi dorsalis pedis (+)
• Move : keterbatasan gerak (+)
• Pemeriksaan penunjang: Darah Rutin
• Penatalaksanaan:
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Ceftriaxone 2x1gr
- Gentamicin 2x1 amp
- Ranitidin 2x1 amp
- Diet tinggi protein
3. Diagnosa yang sering muncul:
1. Nyeri berhubungan dengan adanya peningkatan tekanan intra
abdomen yang mengakibatkan iskemik jaringan.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer bd gangguan aliran darah
vena.
3. Ansietas bd ancaman terhadap konsep diri, stres, stand abuse
4. Intervensi:
1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot tungkai bawah
2. Ubah posisi klien minimal setiap 2 jam sekali • Agar aliran darah lancar
3. Dorong latihan ROM selama bedrest • Agar aliran darah lancer dan sendi tidak kaku