Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Sri Andriani SKM,M.Kes


PENGERTIAN
 YAITU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK
MEMASTIKAN ADANYA PENDERITA PENYAKIT
YANG DAPAT MENIMBUKAN KLB MENGENAI :
- SIFAT PENYEBAB
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEBARAN
INDIKASI

 Dilakukan bila :
1. Curiga KLB
2.Keracunanmakanan/
pestisida
3. Adanya laporan KLB
TUJUAN
 UMUM :
- Menentukan jenis penyakit yang
menimbulkan KLB
- Menemukan cara-cara mencegah
penularan lebih lanjut dari penyebab
penyakit terhadap populasi, daerah.
TUJUAN KHUSUS
1. Menegakkan atau memastikan diagnosis dari
kasus-kasus yang dilaporkan dan
mengidentifikasikan penyebab penyakit
2. Memastikan bahwa terjadi KLB
3. Menggambarkan kasus-kasus dalam KLB
menurut variabel waktu, tempat,dan orang
4. Menggambarkan sumber penyakit dan cara
dan penularannya,termasuk alat,vektor,dan
jalan / faktortertentu yang mungkin terlibat
5. Mengidentifikasikan populasi yang rentan dan
yang mengalami peningkatan risiko terpapar
terhadap penyebab penyakit.
LANGKAH - LANGKAH

1. MENEGAKKAN ATAU MEMASTIKAN DIAGNOSA


- Anammnese : dengan Form PE
- Pemeriksaan fisik : tanda/gejala klinis
- Pemeriksaan Laboratorium
- Lain-lain : tentukan kasus
- pasti
- mungkin/ probable
- tersangka/ suspek
Tujuan memastikan diagnosa tercapai bila
tanda/gejala dan pemeriksaan laboratorium
sesuai dengan kasus.
TATA CARA PEMERIKSAAN KLINIK
1. Pemeriksaan klinik oleh : dokter, perawat,bidan
2. Memegang teguh kode etik kedokteran
3. Pemeriksaan dilakukan di RS, Puskesmas, Rumah/
lapangan
4. Cara periksa :
a. Anamnese : penderita, keluarga, orang lain
untuk memperoleh :
- keterangan riwayat penyakit
- Umur untuk
- Alamat diagnose
- Lain-lain penyakit
4. b. Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, perlusi,
auscultasi
meliputi :
- menilai tingkat kesadaran
- suhu
- temperatur
- nadi
- bagian tubuh lainnya
untuk menunjang diagnose
 Diagnose : Penyakit KLB

Pengobatan Perawatan Lapor 24 jam

Diagnose pasti ambil specimen


Tata cara Pemeriksaan
Laboratorium

 Yaitu tindakan untuk menemukan :


- penyebab penyakit
- zat anti body
- pelaporan
PENGAMBILAN SPECIMEN
1. Dilaksanakn oleh petugas terlatih dan diberi wewenang
2. Tempat pengambilan : - Laboratorium kesehatan
- Rumah Sakit
- Puskesmas
- Sarana yankes lain
- Lapangan
3. Specimen tertentu yang mengandung risiko besar
oleh petugas yang berwenang di RS
4. Specimen hewan oleh Petugas Dinas
Peternakan atau petugas terlatih
5. Pengambilan specimen harus
seksama untuk menghindari
penularan
6. Pengambil specimen bertanggung
jawab atas terjadinya pencemaran
lingkungan
7. Pengamanan specimen sesuai dengan
jenisnya.
1. Tanggung jawab instansi kesehatan yang
berwenang
2. Pengiriman secepatnya dan seksama
untuk menghindari :
- kerusakan specimen
- pencemaran lingkungan
3. Petugas yang mengirim, bertanggung
jawab terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
PEMERIKSAAN SPECIMEN

1. Dilakukan oleh tenaga terlatih dan terdidik


2. Tempat pemeriksaan : laborat, lapangan
3. Risiko specimen menular periksa di laborat
4. Pemeriksaan specimen : cepat, tepat, hindari
penularan
5. Kerahasiaan dan hasil merupakan tanggung
jawab petugas pemeriksa dan kepala
laboratorium
6. Lapor secepatnya.
2. Memastikan adanya
KLB

Bandingkan informasi yang


didapat dengan kriteria
kerja
3. GAMBARKAN HUBUNGAN
KLB
DENGAN :
- WAKTU
- TEMPAT
- ORANG
( EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF )
 Epidemiologi Deskriptif ini digunakan untuk
menyusun hipotesa mengenai :
- sumber
- cara penularan
- lama kejadian
untuk merumuskan hipotesa perlu informasi awal
sehingga dapat menjawab pertanyaan :
WAKTU : a. Kapan periode yang tepat untuk wabah
b. Dari diagnose apa paparan yang paling
mungkin
c. Common source, propagated, campuran
 TEMPAT :
- Distribusi kasus berdsrkan tempat tinggal
- Distribusi kasus berdsrkan tempat kerja
- Distribusi kasus berdsrkan sekolah dll
 ORANG :
Berupa attack rate : - gol.umur
- sex
- pekerjaan
untuk menentukan age specific attack rate
 Kemungkinan penyebab
 Kemungkinan sumber infeksi
 Kemungkinan distribusi penderita
 Hypotesa untuk mengarahkan penyelidikan
lebih lanjut
 Mungkin hypotesa lebih dari satu, setelah
fakta terkumpul, dapat dirumuskan hypotesa
lebih specifik.
5. RENCANA PE LEBIH TERPERINCI

 Berdasarkan data yang ada


 Bila perlu data tambahan

 Sumber informasi untuk test hypotesa yang


telah diformulasikan
 Buat/ kembangkan form untuk wawancara

 Survei dengan sample cukup memdai bila


perlu
6. LAKSANAKAN PENYELIDIKAN YANG
SUDAH DIRENCANAKAN

 Wawancara dengan penderita


 Wawancara dengan kontrol
 Data penduduk dan lingkungan
 Selidiki sumber yang mungkin menjadi
penyebab / faktor yang mempengaruhi
 Pengambilan specimen, lakukan
pemeriksaan laboratorium
7. ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
 Lakukan pemeriksaan laboratorium
 Ringkasan hasil PE
 Tabulasi
 Analisa
 Interpretasi
 Buat tabel dan grafik
 Terapkan test statitik terhadap data yang ada
 Interpretasi data secara keseluruhan
8. TESTYAN HYPOTESA, RUMUSKAN
KESIMPULAN

 Test hypotesa
 Pilih 1 atau 2 hypotesa yang paling sesuai/
mendekati kebenaran dan menolak hypotesa lain
 Hypotesa yang diterima harus dapat
menerangakan :
- pola penyakit yang terjadi
- sesuai penyebab penyakit
- sumber infeksi
- cara penularan
- faktor lain yang mungkin pegang peranan
 Bila hypotesa ditolak, hypotesa lain harus
dikembangkan, informai tambahn haru dikumpulkan
 Interpretasi lebih mudah dalam bentuk :
- tabel
- grafik
- spot map
- areal map
 Identifikasi akhir :
- penyebab
- cara penularan
- lama wabah
- tempat
- population at risk
9. TINDAKAN
PENANGGULANGAN

 Tentukan cara yang efektif


 Berdasarkan kenyataan
 Gunakan informasi yang sudah ditemukan
dalam situasi sekarang dan untuk pencegahan
yang akan datang
 Penanggulangn setelh hypotesa sementara, bila
salah, penanggulangan dihentekan, lakukan
koreksi tindakan
10. LAPORAN LENGKAP HASIL PE
 Dilaporkan ke atasan langsung
 Umpan balik kepada yang membutuhkan
 Sebagai rencana tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai