Anda di halaman 1dari 18

Oleh Kelompok 7 :

1. Devi Septiani 160341606082


2. Dhita Ayu R. 160341606018
3. Nur Aini 160341606069
4. Rian Istiana 160341606032
Pengertian Pendidikan Nasional
Pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
Jalur Pendidikan

1. Jalur Pendidikan Sekolah


 Diselenggarakan di sekolah
 Berjenjang dan berkesinambungan
 Formal
2. Jalur Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
 Diselenggarakan di luar sekolah
 Tidak berjenjang
 Tidak formal
Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan Dasar
 Diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan
untuk hidup dalam masyarakat.
2. Pendidikan Menengah
 Merupakan perluasan jenjang dasar yang mempersiapkan peserta
didik untuk jenjang selanjutnya ataupun memasuki lapangan
pekerjaan.
3. Pendidikan Tinggi
 Diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan profesionalitas.
Program dan Pengelolaan
Pendidikan
A. Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan
sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya (UU RI No.2
Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5 No.2)
Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah
terdiri atas :
• pendidikan umum(SD, SMP, SMA, dan Universitas);
• pendidikan kejuruan(STM, SMTK, SMIP, SMIK, SMEA)
• Pendidikan Luar Biasa (SDLB, SGPLB)
• Pendidikan Kedinasan (SPK,APDN,STAN, STPDN)
• Pendidikan Keagamaan(PGAN, IAIN, Theologia,IHD)
B. Kurikulum Program Pendidikan

Kurikulum dalam pendidikan dianalogikan sebagai arena


tempat peserta didik berlari mencapai finish, berupa ijazah,
diploma atau gelar (Zais, 1976).
Dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat atau
rencana yang disusun untuk mencapai tuuan pendidikan.
Dalam hal ini, kurikulum mencakup dua aspek yaitu aspek
kesatuan nasional, dan aspek local. Kedua aspek tersebut
direalisasikan dalam bentuk :
Kurikulum Nasional
Kurikulum Muatan Lokal
b. Pengertian Muatan Lokal

Muatan lokal adalah program pendidikan


Lampiran Keputusan yang isi dan media penyampaiannya
Menteri Pendidikan dikaitkan dengan lingkungan alam,
dan Kebudayaan lingkungan sosial, dan lingkungan
budaya, serta kebutuhan daerah
Isi Materi pelajaran yang dipilih dari lingkungan dan
dijadikan program untuk dipelajari oleh murid di bawah
bimbingan guru guna mencapai tujuan muatan lokal

Media
penyampai
Metode dan berbagai alat bantu pembelajaran yang
an
digunakan dalam menyajikan isi muatan lokal.
Lingkungan yang terdiri dari lingkungan hidup
Lingkunga (biotik) yang meliputi tumbuhan, hewan, dan
n Alam manusia, serta lingkungan abiotik yang
meliputi tanah (daratan), air (kolam, danau,
sungai), dan udara.

Lingkunga
Lembaga masyarakat dan peraturan yang
n Sosial ada dan berlaku di daeah dimana murid
dan sekolah itu berada.

Lingkung
an Meliputi bahasa daerah, kesenian daerah,

Budaya adat istiadat, tata krama daerah, dan

Daerah keterampilan fungsional yang khas daerah.


c. Tujuan Muatan Lokal

1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan


Dari sudut yang khas daerah
kepentingan 2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap
liingkungan ke arah yang positif
nasional

1. Meningkatkan pemahaman peserta didik


terhadap lingkungan
2. Mengakrabkan peserta didik dengan
Dari sudut lingkungannya
kepentingan 3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang dipelajari untuk memecahkan masalah
peserta didik 4. Memanfaatkan sumber belajar
5. Mempermudah peserta didik menyerap materi
pelajaran
d. Cara pengaplikasian muatan lokal ke kurikulum

1. Di kelas berapa muatan lokal akan dimasukkan?


2. Ke dalam mata pelajaran yang mana muatan lokal akan
dimasukkan? Apakah mata pelajaran yang tekanannya pada
pengembangan aspek penalaran (kognitif) ataukah yang
tekanannya pada aspek keterampilan (psikomotor)?
3. Pada aspek bahasan/subpokok bahasan yang mana muatan
lokal itu sesuai untuk dimasukkan?
4. Muatan lokal apa yang perlu dimasukkan?

Hal lain yang perlu diperhatikan


1. Tekanan tujuannya
2. Sifat keajegannya
3. Satuannya
Menurut makalah yang disajikan pada seminar nasional
PGRI dengan topik: “Implementasi Muatan Lokal dalam
Kurikulum”, pengaplikasian muatan lokal ke dalam
kurikulum ada dua cara, yaitu:

1. Dilihat dari unit muatan lokal

2. Dilihat dari proses memadukan muatan lokal ke


dalam kurikulum
e. Cara Merancang Pengajaran

 Setelah muatan lokal mendapatkan tempat


dalam kurikulum, langkah berikutnya adalah
menjabarkan muatan lokal ke dalam rancangan
pengajaran
 Pada kegiatan perancangan pengajaran, sudah
harus dimanfaatkan wawasan tentang
pendekatan yang digunakan, strategi belajar,
metode/teknik, sarana, dan seterusnya
MUATAN LOKAL

FAKTOR FAKTOR
PENGHAMBAT PENUNJANG
Memberikan tekanan pada
pembinaan tingkah laku
efektif dan psikomotor

Memerlukan
pengorganisasian
FAKTOR secara khusus
PENGHAMBAT
Asing dan belum
akrab dengan
pelaksanaan
Muatan Lokal
Sarana penunjang Memberikan
kebanyakan tidak tekanan pada
dimiliki oleh sekolah akademik
Cepat memperoleh
pekerjaan

Materi sasaran belajar


cukup banyak
FAKTOR
PENUNJANG Ketenagaan yang
bervariasi

Rutin

Media yang tidak sulit


Upaya Pembangunan Pendidikan
Nasional
1. Jenis upaya pembaruan pendidikan
a. Pembaruan landasan yuridis
yakni bersifat mendasar atau fundamental
dan bersifat prinsipal
b. Pembaruan Kurikulum
bersifat mempertahankan dan mengubah
2.Dasar dan aspek legal pembangunan pendidikan
nasional
Berupa ketentuan-ketentuan yuridis yang
menjadi dasar, acuan serta mengatur
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional
seperti
Pancasila
UUD 1945
GBHN
UU(Undang-undang)
PP(Peraturan Pemerintah)

Anda mungkin juga menyukai