Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

VITILIGO

PEMBIMBING:
Letkol CKM dr. Susilowati, Sp.KK

DISUSUN OLEH:
Dewa Ayu Sita Erlita A
1420221130
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RST DR.SOEDJONO MAGELANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
6 FEBRUARI – 11 MARET 2017
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. K

Usia : 6 tahun

Tanggal Lahir : 27-5-2010

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Tegalrejo, Magelang

Agama : Islam

Tanggal Masuk : 10 Februari 2017


Keluhan Utama

• Terdapat bercak putih pada kaki kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang dengan keluhan terdapat bercak putih


pada kaki kiri, bercak putih tersebut sudah muncul
sejak tahun 2014 saat pasien berusia 4 tahun. Pasien
sudah rutin kontrol ke dokter kulit RST sejak tahun
2015. Ayah pasien mengatakan bercak putih tersebut
awalnya muncul di bagian ujung jempol kaki kiri.
Bercak putih tersebut muncul secara tiba-tiba.
Riwayat Penyakit Sekarang

Ayah pasien mengatakan bercak putih tersebut


awalnya berukuran kecil, tetapi lama-kelamaan
ukurannya semakin membesar.
Beberapa bulan kemudian pada tahun 2015 timbul
beberapa bercak putih baru di punggung kaki kiri
bagian luar, bercak putih tersebut berukuran kecil-kecil
dan batasnya jelas, tidak gatal dan tidak nyeri.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pada pertengahan tahun 2016 muncul bercak putih


baru di bagian tumit kaki kiri hingga meluas ke
punggung kaki bagian dalam dan luar. Ayah pasien
mengatakan tidak ada bercak putih lain dibagian tubuh
lainnya dan pada saat lahir bercak putih tersebut belum
muncul.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat terdapat luka sebelum timbul bercak putih


disangkal
• Riwayat alergi obat maupun makanan disangkal
• Riwayat terpajan bahan kimia sebelumnya disangkal

Riwayat Keluarga

• Riwayat serupa disangkal


• Riwayat alergi pada keluarga disangkal
• Riwayat keluarga tumbuh uban pada usia dini disangkal
Riwayat Sosial, Ekonomi dan Budaya

• Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara


• Konsumsi obat-obatan jangka panjang (-)
• Pembiayaan menggunakan BPJS
PEMERIKSAAN Status Generalisata
FISIK
Kepala : Tidak diperiksa
Kulit : Tidak diperiksa
Rambut : Tidak diperiksa
Wajah : Tidak diperiksa
Mata : Tidak diperiksa
Mulut : Tidak diperiksa
Keadaan Umum : Baik Telinga : Tidak diperiksa
Kesadaran : CM Hidung : Tidak diperiksa
Vital Sign : Tidak Tenggorokan : Tidak diperiksa
diperiksa Leher : Tidak diperiksa
Thoraks
Paru : Tidak diperiksa
Jantung : Tidak diperiksa
Abdomen : Tidak diperiksa
Urogenital : Tidak diperiksa
Ekstremitas : (Lihat status
dermatologis)
STATUS
DERMATOLOGIS

Lokasi :
Ibu jari kaki kiri, punggung
kaki kiri bagian luar, tumit
kaki kiri yang meluas
hingga ke punggung kaki
bagian luar dan dalam
kaki kiri
Efloresensi :
Makula
hipopigmentasi,
berbentuk bulat tidak
beraturan,
berbatas tegas
Pemeriksaan penunjang

• Tidak dilakukan

RESUME
• Pasien anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan
keluhan terdapat lesi makula hipopigmentasi pada bagian distal
digiti I pedis sinistra, plantar pedis yang meluas hingga ke
dorsum pedis bagian lateral dan medial, eritema (-), gatal (-).
Keluhan ini sudah terjadi sejak tahun 2014 dan lesi tersebut
semakin meluas seiring berjalannya waktu, pasien sudah rutin
kontrol ke poli kulit sejak tahun 2015. Dari pemeriksaan status
dermatologis didapatkan lesi makula hipopigmentasi dengan
berbagai ukuran pada bagian distal ekstremitas bawah sinistra.
DIAGNOSIS
BANDING

1. Vitiligo
2. Pitiriasis alba
3. Pitiriasis versikolor
4. Piebaldisme
DIAGNOSIS KERJA

VITILIGO
Non-medikamentosa:
1. Edukasi tentang
penyakitnya
2. Menghindari terjadinya luka
pada daerah yang terdapat
bercak putih

TERAPI
Medikamentosa:
1. Nerilon cream tube
0,1% (2x1)
2. Lotion Bergamott
PLANNING

LOTION BERGAMOT
Nerilon Cream 0,1% (2x1) Lotion ini berasal dari minyak
Merupakan suatu obat yang Bergamot yang diambil dari
mengandung bahan aktif kulit buah jeruk. Cara kerjanya
Diflucortolone valerate, dimana sebagai fototerapi dengan
mekanisme kerja obat tersebut menyerap energi radiasi
dengan menekan inflamasi ultraviolet ke kulit, sehingga
terutama yang disebabkan membantu dalam proses
karena agen kimia. repigmentasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KELAINAN PIGMENTASI
KULIT
NORMAL

4 Biokrom

Reduced
Karotenoid Oksihemoglobin Melanin
hemoglobin
(kuning) (merah) (coklat)
(biru)
Warna pigmen dasar kulit dapat meningkat dikarenakan
paparan radiasi ultraviolet

pigmentasi melanin yang diinduksi

Kombinasi dari konstitusif dan pigmentasi melanin yang


diinduksi

Fototipe kulit (SPT)

I, II, III, IV, V, VI


Peningkatan melanin pada epidermis  Hipermelanosis

1. Peningkatan kadar melanosit di epidermis memproduksi


peningkatan kadar melanin disebut hipermelanosis
melanositotoksik (contohnya lentigo)
2. Tidak terdapat peningkatan melanosit tetapi terdapat
peningkatan produksi melanin saja (contohnya melasma)

Radiasi
Genetik Hormonal
sinar UV
Penurunan kadar melanin pada epidermis  Hipomelanosis

• Penurunan kadar atau tidak adanya produksi melanosit di


epidermis atau penurunan kadar melanin . disebut juga
hipomelanosis melanositopenik (contohnya vitiligo)
• Tidak terjadi penurunan kadar melanosit tetapi terdapat
penurunan produksi melanin, disebut hipomelanosis
melanopenik

Genetik Autoimun Inflamasi


lain

VITILIGO
VITILIGO

Penyakit akibat proses depigmentasi pada kulit,


disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik yang
berinteraksi dengan kehilangan atau ketahanan fungsi
melanosit dan pada kenyataannya merupakan peristiwa
autoimun.

kerusakan adhesi
melanosit, neurogenik,
biokimiawi, autotoksisitas.
PREVALENSI

Terkadang mulai setelah lahir, walaupun


dapat pula muncul pada masa anak-
anak, awitan rata-rata berusia 20 tahun

Prevalensi vitiligo diperkirakan kurang


dari 1%

Perempuan > laki-laki


PATOGENESIS

GENETIK
Hampir seluruh studi genetika terfokus pada vitiligo
generalisata, telah diidentifikasi sedikitnya 10 lokus yang
berbeda. 7 dari 10 yang dijumpai terkait dengan penyakit
autoimun lainnya (antara lain: HLA kelas I dan II, PTPN22, LPP,
NALP1, TYR yang mengkode tirosinase  enzim penting
dalam sintesis melanin.
Pada tipe segmental diduga adanya mutasi gen mosaic de
novo bersifat sporadik
Hipotesis
Hipotesis Autoimun
Neurahumoral

Adanya antibodi anti-


melanosit. Karena melanosit terbentuk
dari neuralcrest. Tirosin 
substrat untuk pembentukan
melanin dan katekol.
Kemungkinan adanya produk
intermediate yang terbentuk
selama sintesis katekol 
yang berefek merusak
melanosit
Pajanan terhadap bahan
kimia

Depigmentasi kulit dapat terjadi terhadap pajanan Mono


Benzil Eter Hidrokinon dalam sarung tangan atau detergen
yang mengandung fenol

Autositotoksik

Sel melanosit membentuk melanin melalui oksidasi tirosin ke


DOPA  DOPA ke dopakinon  dopakinon di oksidasi
menjadi berbagai indol dan radikal bebas.
Melanosit pada vitiligo dirusak oleh prekursor melanin.
GAMBARAN
KLINIS VITILIGO
LOKALISATA
(FOKAL,
SEGMENTAL,
MUKOSAL)
VITILIGO
GENERALISATA
DIAGNOSIS

Vitiligo mudah dikenali, sehingga


diagnosis dapat ditegakkan cukup
secara klinis

Bila gambaran klinis tidak khas,


dibutuhkan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan kadar tiroid


Pemeriksaan dengan Lampu Wood
FAKTOR PENCETUS

FAKTOR ENDOGEN:
FAKTOR EKSOGEN:
1. Genetik
1. Adanya trauma fisik
2. Tekanan emosional
sebelumnya (40%)
berat
2. Pemakaian obat-obatan
3. Penyakit autoimun
3. Akibat zat-zat
4. Penyakit kulit
malanositotoksik (19%)
sebelumnya
PX. HISTOPATOLOGIS

Biasanya normal pada pewarnaan HE.


Diwarnai dengan Fontana Masson atau
DOPA  tanda spesifik adalah kehilangan
melanin dan melanosit

Menggunakan mikroskop electron terlihat


pada bagian pinggir makula
hipopigmentasi, melanosit dengan inti
piknotik

Kelainan ditemui terutama pada kulit yang


tampak normal, yang berdekatan dengan
lesi dan jarang di daerah lesi
ASPEK
PSIKOLOGIS

Yang perlu
diperhatikan ?

PENYAKIT LAIN
PSORALEN DAN UVA
(PUVA)

Kombinasi Psoralen sebagai photosensitizer kimiawi


dengan ultraviolet A (UVA).
Mekanisme kerja: Dengan mikroskop cahaya dan uji
mikroskopik ultra  terlihat PUVA memicu hipertrofik,
proliferasi, adanya aktivitas enzimatik melanosit pada
bagian pinggir lesi depigmentasi.
NARROWBAND UVB TOPIKAL LAIN

Tacrolimus, macrolide
Mekanisme: menstimulasi
immunosuppressant berasal dari
melanosit yang terdapat pada
jamur Streptomyces tsukubaensis
lapisan luar helai rambut
 obat relatif baru untuk vitiligo

KORTIKOSTEROID

Kortikosteroid merupakan pilihan pertama untuk vitiligo lokalisata


dan sangat dianjurkan untuk lesi kecil di daerah wajah, juga pada
anak-anak.
Keberhasilan terapi terlihat dari repigmentasi perifolikuler atau
dari tepi lesi.
C/: Triamsinolon asetonid 0,1%, flusinolon asetat 0,01%,
betametason valerat 0,1-0,2%, halometason 0,05%, fluticason
propionate 0,05%  (MAX. 3 BULAN PEMAKAIAN)
TERAPI LASER

Laser Excimer yang menghasilkan radiasi


monokromatik 308 nm dan monokromatik
excimer light (MEL) merupakan radiasi fototerapi
spectrum sempit  mengobati lesi yang
terlokalisir dan stabil.

PENGOBATAN BEDAH

Hanya ditujukan untuk lesi segmental.


Syarat: Stabilitas lesi merupakan faktor indikasi penting 
tidak ada progresifitas dalam minimal 2 tahun, tidak ada
riwayat Koebner, tidak ada respons repigmentasi spontan
dan tidak efektif dengan berbagai terapi konvensional.
PROGNOSIS

1) Perjalanan penyakit vitiligo pada seseorang tidak dapat


diduga, dapat stabil selama beberapa tahun, tetapi dapat
pula membesar, sementara lesi lain muncul atau
menghilang.
2) Repigmentasi spontan dapat terjadi terutama pada anak-
anak, tetapi juga tidak menghilang sempurna, terutama
pada daerah terpajan matahari.
3) Pada kenyataannya, repigmentasi berlangsung lambat,
tidak sempurna dan tidak permanen, keadaan ini terutama
bila menggunakan fototerapi.
Quo ad vitam : Dubia ad
malam
PROGNOSIS

Quo ad sanactionam : Dubia ad


malam
Quo ad cosmeticam : Dubia ad
malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai