Anda di halaman 1dari 23

AKNE VULGARIS

P.Agus Eka Wahyudi


1070121039
Latar Belakang

 Akne Vulgaris: peradangan folikel pilosebasea

 Epidemiologi:
 Akne vulgaris
 Wanita ; 14-17 tahun
 Laki-laki; 16-19 tahun
 Oriental < kaukasian
AKNE VULGARIS

Definisi:
• Radang kronis pada folikel pilosebasea  penyumbatan zat minyak 
komedo, papul, pustul, dsb

Epidemiologi:
• Wanita 14-17 th : laki-laki 16-19 th
• Ras oriental < ras kaukasian

Etiologi:
• Genetik
• Infeksi dan trauma
• Hormon
• Makanan
• Kosmetik & obat
• Kondisi kulit
• Kondisi psikologis
• iklim
Patofisologi:
• Hiperproliferasi folikuler epidermal
• Produksi sebum yang berlebihan
• Proses inflamasi
• Aktivitas bakteri

Manifetasi klinis:
• Wajah, leher, punggung dan bahu.
• Komedo whitehead & blackhead
• Radang papul nodul (fluktuatif & nyeri)
Klasifikasi:
• Plewig dan kligman
• Akne papulo pustule
• Akne konglobata
• American Academy Of Dermatology
Klasifikasi con’t
AKNE PAPULO PUSTULER
PLEWIG & KLIGMAN o Tingkat I : < 10 lesi papulopustuler pd
1 sisi wajah
Tingkat I : < 10 komedo pd 1 sisi wajah
o Tingkat II : 10-20 lesi papulopustuler
Tingkat II : 10-25 komedo pd 1 sisi wajah pd 1 sisi wajah
Tingkat III : 25-60 komedo pd 1 sisi wajah o Tingkat III : 20-30 lesi papulopustuler
pd 1 sisi wajah
Tingkat IV : > 50 komedo pd 1sisi wajah
o Tingkat IV : > 30 lesi papulopustuler pd
1 sisi wajah
Note: lesi terdiri dari komedo
Klasifikasi Con’t

AKNE KONGLOBATA

Klasifikasi Komedo Papul/Pustul Nodul

Ringan < 25 < 10 (-)


Sedang > 25 10- 30 < 10
Berat > 30 > 30 > 10

Klasifikasi akne berdasarkan


American Academy of Dermatology
Diagnosis:

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Tes laborarium

Diagnosis Banding:

• Erupsi akneiformis.
• Akne Venata
• Rosasea
• Dermatitis Perioral
Erupsi Akne Venenata
Akneiformsi

DIAGNOSIS BANDING
Rosasea Perioral Dermatitis
Zat kimia iritan

Terapi Antibiotik
topikal Topikal

Anti Radang
topikal

Pengobatan Antibiotik
Terapi
sistemik sistemik

Hormon
Terapi
Sinar
Sinar biru

Bedah Bedah skapel,


Kulit listrik, kimia, beku
dan dermabrasi
PENCEGAHAN

 Diet rendah lemak dan  Tidak menggunakan kosmetik


karbohidrat yg dpt memicu akne vulgaris.

 Perawatan kulit secara teratur  Tdk minum minuman


beralkohol

 Istirahat yang cukup


 Menghindari lingkungan kotor
dan berdebu
 Kelola stress
 Tidak menekan lesi
Laporan Kasus

Identitas Pasien
 Nama : IMBAG
 Umur: 18 tahun
 Jenis Kelamin: Laki-laki
 Alamat: Susut, Bangli
 Suku: Bali
 Bangsa: Indonesia
 Agama: Hindu
 Status perkawinan: Belum menikah
 Tanggal pemeriksaan : 12 Juni 2015
Anamnesis

 Keluhan utama: Jerawat pada wajah dan leher.


 Onset: 4 minggu yang lalu
 Awalnya 1buah jerawat di dahi kemudian makin banyak dan menyebar
hingga leher
 Kadang gatal
 Menggaruk  nyaman
 Riwayat pengobatan: pernah memakai krim anti jerawat  keluhan
tidak membaik.
Lanjutan Anamnesis

 Riwayat penyakit dahulu:


 Pernah mengalami keluhan yang sama 3 tahun yang lalu.
 Riwayat Atopi (-),Alergi terhadap kuning telur dan kacang tanah

 Riwayat penyakit keluarga:


 Ibu pasien berjawat saat masih muda,
 riwayat asma, DM dan penyakit kronis lainnya disangkal.
Lanjutan Anamnesis

 Riwayat sosial
 Sering menghabiskan waktu diluar rumah 4 minggu terakhir.
 Minum minuman beralkohol dan merokok disangkal.
Pemeriksaan Fisik

 Status present : dalam batas normal


 Status general : dalam batas normal
 Status Dermatologi
 Lokasi : Regio facialis
 Efloresensi : Terdapat lesi berupa komedo blackhead (terbuka)
dan whitehead (tertutup) disertai dengan papul, pustul, nodul dan
krusta berwarna putih berbatas tegas dengan dasar kulit normal,
ukuran lesi milier hingga lenticular, bentuk bulat, susunan diskret, lesi
polimorf dengan distribusi regional pada wajah.
 Diagnosis Banding
 Erupsi Akneiformis
 Akne Venenanta
 Dermatitis

 Diagnosis Kerja  Akne vulgaris

 Penatalaksanaan Minocycline 100 mg tab no XV S1 dd tab I


 Benzoyl Peroxide 2.5 % cream No 1, S1 dd u.e
(malam hari)
 KIE
 Hindari mengkomsumsi makanan berlemak.
 Hindari tempat berdebu.
 Bersihkan wajah teratur.
 Istirahat yang cukup.
 Lesi pada wajah jangan di garuk.
 Gunakan obat secara teratur sesuai dosis dan instruksi penggunaan.
PEMBAHASAN
Anamnesis  Akne vulgaris umumnya tmbl
pd daerah wajah, leher,
 Keluhan utama
punggung dan bahu.
 Jerawat pada wajah dan leher
 Komedo whitehead
 Sejak 4 mg yang lalu blackhead bbrp minggu.
 Kadang gatal.
 Beberapa obat dapat
 Riwayat pengobatan: Pernah menyebabkan akne vulgaris;
memakai krim anti jerawat Dilantin, lithium, isoniazid dll.
namun keluhan tidak membaik.
Lanj. pembahasan anamnesis

 Pernah mengalami keluhan yang  Akne Vulgaris (AV)  pada laki-


sama 3 tahun yang lalu laki umumnya terjadi pada usia
16-19 tahun.
 Makanan sebagai penyebab
 Alergi dengan kuning telur dan timbulnya AV belom diketahui
kacang tanah. secara pasti, namun yang
tersering di ketahui masyarakat
awam bahwa makanan yang
mengandung lemak, pedas,
kacang-kacangan dsb. Dpt
menyebabkan jerwat.

 Pemeriksaan fisik:
 Effloresensi
Komedo blackhead dan whitehead
disertai dengan papul, pustul, nodul
dan krusta berwarna putih berbatas
tegas dengan dasar kulit
normal,ukuran milier hingga lenticular,  Eff: lesi polimorf berupa komedo,
bentuk bulat, diskret, polimorf distribusi
regional pada wajah. papul , pustule nodus, dan
jaringan parut
 Diagnosis  Diagnosis dapat dilakukan dengan
anamnsis dan pemeriksaan fisik
 Anamnesis dan pemeriksaan
fisik
 Pengobatan topical dengn Zat kimia
iritan, antibiotik, antiradang, bias juga
 Penatalaksanaan kombinasi dengan pengobran
sistemik ( antibiotic sistemik dan
 Minocycline 100 mg tab No XV, hormon).
S1 dd tab 1
 Benzoyl Peroxide 2.5 % cream
No 1, S 1 dd u.e (malam hari)  Edukasi tentang faktor genetic,
kondis kulit dan iklim berpengaruh
terhadap akne vulgaris.
 KIE
 Hindari mengkomsumsi
makanan berlemak.
 Hindari daerah berdebu.
 Bersihkan wajah secara teratur.
 Istirahat cukup.
 Lesi pada wajah jangan
digaruk
 Gunakan obat secara teratur
dan sesuai dengan dosis.
Kesimpulan
 AV merupakan peradangan kronis folikel pilosebasea yang disertai dengan
penyumbatan zat minyak yang ditandai dengan komedo, papul, pustul,
nodul atau kista.

 Etiologi: belum dikatahui secara pasti.

 Efflo: lesi polimorf berupa komedo, papul , pustule nodus, dan jaringan
parut.

 Diagnosis: anamnesis dan pemeriksaan fisik

 Terapi :terapi topikal, sistemik,dan pembedahan.

 Pencegahan: diet rendah lemak dan karbohidrat, perawatan kulit secara


teratur, istirahat cukup, tidak mengkomsumsi minuman beralkohol , hindari
lingkungan berdebu ,dsb.
 Pada kasus IMBAG (Lali-laki, 18 tahun, belum menikah) terapi yang dipilih
sudah sesuai dengan teori.
Saran
 Bagi masyarakat: Pencegahan terhadap AV bisa dimulai dengan
mengatur pola makan rendah lemak dan karbohidrat yang diikuti
dengan menjaga kebersihan kulit, hindari minuman beralkohol dan
istirahat yang cukup.
 Bagi instansi medis: melakukan edukasi mengenai AV dan cara
pencegahan AV.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai