Anda di halaman 1dari 23

PARTOGRAF

HEIDDY CHANDRA SUMAMPOUW


SEBASTIAN CHENDRA
Partograf

PENDAHULUAN

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan, eklampsia, sepsis dan komplikasi keguguran.

Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi.

Deteksi pada setiap kemajuan persalinan abnormal, dan pencegahan partus lama,
secara bermakna dapat menurunkan risiko terjadinya partus lama, perdarahan
pascapersalinan dengan segala komplikasinya.
PARTOGRAF

• Alat bantu yang digunakan selama persalinan


1. mencatat hasil observasi dan kemjuan persalinan
2. mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
secara normal
TINJAUAN PUSTAKA

• Partograf yang biasanya


digunakan pada negara
berkembang, kemudian
mengalami modifikasi pada
tahun 1994 sebagai usaha
memperoleh penanganan
obstetri yang lebih optimal.
PENGGUNAAN PARTOGRAF SECARA RUTIN

• Memastikan ibu dan janin mendapat asuhan persalinan secara


aman dan tepat waktu
• Mencegah penyulit yang mengancam ibu dan anak
PENGGUNAAN PARTOGRAF

Who :
• Fase latent dihilangkan
• Pencatatan mulai pada periode aktif, 4 cm
Penggunaan untuk :
• Ibu bersalin dalam fase aktif  kala I  bayi lahir
• Semua tempat persalinan
• Semua penolong persalinan
PENGGUNAAN PARTOGRAF

Pada pemakaian partograf WHO terdapat beberapa protokol


yang harus diperhatikan. Partograf tidak dibuat pada partus
prematurus (Usia kehamilan kurang dari 34 minggu), saat masuk
rumah sakit dengan pembukaan > 9cm, akan dilakukan seksio
sesar elektif maupun darurat
fase laten :
Tidak dilakukan akselerasi, terapi suportif (pemberian
semangat), hidrasi adekuat yang terdiri dari glukosa dan
elektrolit, pengosongan kandung kemih.

fase aktif :
1. Sebelah kiri garis waspada: akselerasi dan terapi suportif dilakukan
bila ada indikasi, sedangkan amniotomi boleh dilakukan atau tidak.
2. Sebelah kanan garis waspada: akselerasi dan terapi suportif
dilakukan atas indikasi, sedangkan amniotomi harus dilakukan.
3. Sebelah kanan garis bertindak: akselerasi dilakukan bila ada indikasi,
terapi suportif dan amniotomi harus dilakukan.
MONITORING PADA PARTOGRAF

A. Informasi tentang Ibu D Rekaman dan catatan kemajuan persalinan

• Nama, umur • Pembukaan serviks uteri

• Gravida,partus,abortus • Penurunan kepala


• His
• Nomor RM
• Garis waspada dan garis bertindak
• Tanggal dan waktu dimulai rawat

E. Jam dan waktu


B. Waktu pecahnya selaput ketuban
• Waktu mulainya fase aktif persalinan
• Waktu actual saat pemeriksaan/penilaian
C. Kondisi Janin
• Denyut jantung janin F. Kontraksi Uterus
• Selaput ketuban dan air ketuban Frekuensi dan lamanya
• Molase
G. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
• Oksitosin
• Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan

H. Rekaman dan catatan tentang kondisi ibu


• 1. Tanda vital: Nadi, tekanan darah, suhu
• 2. Urin: volume, protein, dan aseton

I. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya


KESEHATAN DAN KENYAMANAN JANIN

DJJ / 30 menit Warna dan adanya air ketuban Molase (Penyusupan Tulang Kepala Janin)
• Ditulis dengan tanda titik • Nilai air ketuban setiap melakukan PD O: Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura
dengan mudah dipalpasi
• Hubungkan setiap tanda-tanda • Nilai warna bila pecah ketubannya :
titik dengan garis tidak • U : Ketuban utuh 1: Tulang-tulang hanya saling bersentuhan
terputus
• J : Ketuban pecah 2: Tulang-tulang saling tumpang tindih, tapi
• Waspada apabila DDJ < 120 / • M : Ketuban pecah bercampur masih dapat dipisahkan
> 160 meconium, Hijau ‘H’ 3: Tulang-tulang tumpang tindih dan tidak
• D : Ketuban pecah dan bercampur darah dapat dipisahkan
• K : Ketuban sudah pecah dan kering Catat pada kolom penyusupan yang ada
dibawah lajur air ketuban
KEMAJUAN PERSALINAN

• Kolom kiri  besarnya dilatasi serviks (0-10) Setiap kotaknya menunjukkan


pembukaan 1 cm
• Sepanjang sisi horisontal terdapat angka 0-16 yang setiap kotaknya
menunjukkan waktu 1 jam.Tiap kotak di bagian ini  30 menit
• PEMBUKAAN SERVIKS :
• Catat pembukaan serviks tiap 4 jam (lbh sering, jika ada tanda-tanda penyulit) Pembukaan diukur
dalam satuan sentimeter (cm) dan dicatat dengan tanda 'X'.
• Tanda X harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks.
Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh
• Periksa dalam pertama dilakukan sewaktu masuk kamar bersalin, yang juga mencakup
pemeriksaan panggul setiap 4 jam, kecuali bila pembukaan >7 cm atau ada indikasi lain seperti
ibu ingin mengejan atau ketuban pecah dengan kecurigaan adanya tali pusat menumbung.
• Pada persalinan yang normal, tanda 'X' untuk pembukaan akan selalu terdapat pada garis
waspada atau sebelah kirinya.
• kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka pembukaan sewaktu masuk
langsung dicatat pada garis waspada,
• Pada fase ini terdapat 2 garis yaitu:
1. Garis waspada (alert line)
Garis lurus dari pembukaan 4 cm sampai dengan 10 cm. Apabila pembukaan serviks bergeser
ke kanan garis waspada berarti proses kemajuan persalinan melambat, sehingga harus
dipikirkan kemungkinan untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Pada persalinan
yang berjalan lancar, pembukaan akan selalu berada di garis atau di sebelah kiri garis bertindak

2. Garis bertindak (action line)


Berupa garis lurus yang sejajar dengan garis waspada dan berada 4 jam di sebelah kanan garis
waspada.
PENURUNAN BAGIAN TERBAWAH / PRESENTASI JANIN

• Penurunan kepala janin  pemeriksaan luar perut ibu berdasarkan perlimaan di atas PAP (pintu atas panggul),
dilakukan sebelum pemeriksaan dalam
• Lebar jari tangan pemeriksa menjadi ukuran turun kepala janin ke PAP. Kepala engaged  dirasakan oleh 2 jari atau
kurang
• Dibagi jadi 5 kategori, dari 5/5 sampai 0/5
• Kata-kata , “Turunnya kepala “dan garis terputus 0-5 tertera disisi yang sama dengan angka pembukaan serviks
• Berikan tanda O pada garis waktu yang sesuai
HIS

• His dicatat di bawah garis waktu sesuai dengan penulisan waktu pada
partograf  5 kotak kosong melintang sepanjang partograf sisi kirinya
tertulis 'his/10 menit'.
• Satu kotak menggambarkan satu his, dan bila ada 2 his dalam 10 menit,
maka ada 2 kotak yang diarsir.
REKAMAN DAN CATATAN MENGENAI KEADAAN IBU

• Obat-obatan dan cairan intravena • Tensi - setiap 4 jam atau lebih sering, tergantung
Dicatat dalam kolom di bawah his indikasi diberi tanda

• Pemberian oksitosin • Suhu - setiap 2 jam

Di atas kolom pencatatan cairan iv berdasarkan waktu • Urin: volume, protein, aseton
pemberian
protein atau aseton dalam urin
volume - ibu dianjurkan kencing setiap 2-4 jam
• Nadi, tensi, dan suhu
• nadi - setiap setengah jam di beri tanda ()
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai