2.6.1.2 Tumor Paru
2.6.1.2 Tumor Paru
Oropharynx
Larynx
Bronkus
Bronkhiolus terminalis
Bronkhiolus respiratorium
Saccus alveolaius
Alveoli
Saluran
napas
bawah
Dibagi atas 2
zona :
Zona konduksi
Zona respirasi
Rongga toraks
dibentuk oleh:
Clavicula
Sternum
Tulang iga (costae)
Scapula
Vetebrae Thoracalis
Otot-otot dinding thorax
Difragma
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Garis – garis Pedoman pada
Sternum
Pemeriksaan Paru Angulus sterni
3. Garis
Prosesus midclavicularis
xipoideus
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Linia axilaris
A P
M
Tiga tempat di permukaan dinding toraks yang
dapat dijadikan patokan dalam pemeriksaan
fisik paru
Agulus sterni
Bagian yang menonjol dari sternum
merupakan pertemuan manubrium sterni ,
sternum dan iga 2
Menghitung sela iga dapat dimulai dari sini
Vertebre C 7
Yang paling menonjol, menghiting
vertebra dapat dimulai dari sini
Sela iga 7
Tepat di bawah ujung skapula.
Proyeksi paru pada dinding toraks
Garis Obliq , garis batas
lobus atas dgn lobus
bawah:
garis yang menghubungkan
posesus vertebre Th 3, ke
titik perpotongan dari garis
mid clavikula pada iga 6
Garis horizontal, yg
membatasi lobus atas dan
medius ;
Garis yang menghubungkan
Iga 4 pada garis sternalis
kanan ke iga 5 pada paris
midaxilaris kanan
Proyeksi paru pada dinding dada
Proyeksi paru
Fisiologi pernapasan
Fisiologi pernapasan
Dada mengembang – difragma
bergerak ke distal -- rongga torak
membesar – paru elastis mengikuti
pengembang rongga torak –
tekanan dalam paru lebih kecil –
udara masuk ke dalam paru
Hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan Pemeriksaan Komunikasi
Perkenalkan diri anda secara formal
Jelaskan apa yang akan anda lakukan
Tempatkan pasien pada posisi yang benar
(lihat apakah nyaman)
Usahakan paparan (exposure) pasien
yang benar
Lakukan anamnesis singkat terhadap
keluhan pasien ( keluhan utama , RPS,
RPD dsb). kemungkinan kontra
indikasi ( hemoptisis)- perkusi tidak
dilakukan
Jangan timbulkan nyeri pada pasien-
tanyakan tentang nyeri sebelum
melakukan pemeriksaan fisik
Anamnesis
Bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak
secukupnya mengenai penderita dan penyakitnya.
Pertanyaan disusun secara sistematis
Keluhan utama
Keterangan tentang penyakit yang diderita
Riwayat pengobatan
dll
Gejala yang sering pada sistem
respirasi adalah:
Batuk napas menciut
Batuk berdahak Nyeri dada
Batuk darah Stridor
Sesak napas
Asidosis
Fremitus taktil
Fremitus taktil
Dengan menempelkan telapak dan jari jari
tangan pada dinding dada.
kemudian pasien disuruh mengucapkan kata
kata seperti 77, dengan nada yang sedang.
Secara simetris dibadingkan getaran yang
timbul.
Dinialai apakah ada perbedaan getaran yang
dirasakan antada dada kiri dgn kanan, jika ada
apakah meningkat atau menurun.
Lokasi pemeriksaan Fremitus taktil
Penilaian Fremitus
Meningkat pada: Menurun pada
• Infiltrat • Penebalan pleura
• Compressive–ate • Efusi pleura
lektasis • Pneumothorak
• Cavitas paru • Emfisema paru
• Obstruksi bronkus
Perkusi