Anda di halaman 1dari 17

ABORTUS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GYNEKOLOGY


RSUD KARAWANG
DEFINISI ABORTUS

Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin dapat hidup di luar kandungan
pada usia kehamilan < 20 minggu atau berat
janin < 500 gram
DEFINISI ABORTUS
Abortus Spontan Abortus Provokatus

Abortus yang berlangsung tanpa Abortus yang terjadi dengan sengaja


tindakan dilakukan tindakan
EPIDEMIOLOGI
Insidensi abortus spontan : 15-20% dari semua
kehamilan

Bila dikaji lebih jauh, kejadian abortus sebenarnya


bisa mendekati 50 %

Chemical pregnancy loss  pada 2-4 minggu


setelah konsepsi (karena kegagalan gamet)
FAKTOR PREDISPOSISI
Janin (fetal) : kelainan genetik

Ibu (maternal) :
• Infeksi
• Kelainan hormonal (hipotiroidisme, DM, insufisiensi progesteron
• Penggunaan obat-obatan, rokok, alkohol
• Faktor imunologis (misal SLE)
• Defek anatomis (anomali duktus Mulleri, septum uterus, uterus bikornis,
inkompetensi serviks uterus, sindroma Asherman
• Kelainan fungsi koagulasi darah
PATOFISIOLOGI
Perdarahan desidua basalis

Nekrosis Jaringan

Sebagian/seluruh janin lepas

Benda asing bagi rahim

Merangsang kontraksi rahim

Ekspulsi
KLASIFIKASI
• Ab. Iminens
• Ab. Insipiens
Abortus • Ab. Inkomplitus
Spontan • Ab. Komplitus
• Missed Abortion
• Ab. Habitualis

Abortus • Ab. Provokatus Terapeutik/Medisinalis


Provokatus • Ab. Provokatus Kriminalis
MACAM-MACAM
ABORTUS
ABORTUS IMINENS
Definisi

• Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus.

Diagnosis

• Perdarahan pervaginam pada umur kehamilan < 20 minggu


• Mulas (-/+)
• Ostium uteri tertutup, Besar uterus = umur kehamilan, Tes kehamilan urin (+)

Tatalaksana

• Informed consent
• Pemeriksaan USG
• Tirah baring  perdarahan berhenti
• Spasmolitik, hormon progesteron
• Tidak berhubungan seksual sampai ± 2 minggu
ABORTUS INSIPIENS
Definisi

•Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar
dan ostium uteri telah membuka, hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam
proses pengeluaran

Diagnosis

•Mulas sering dan kuat


•Perdarahan bertambah
•Besar uterus=umur kehamilan, Tes kehamilan urin (+)
•Pemeriksaan USG

Tatalaksana

•Perbaikan KU
•Evakuasi hasil konsepsi:
•Pada kehamilan > 12 MG  pengeluaran plasenta secara digital  kuretase +
uterotonika.
•Pascatindakan: perbaikan KU, uterotonika, antibiotika profilaksis
ABORTUS INKOMPLETUS
Definisi

•Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20 minggu atau berat janin <
500 mg, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.

Diagnosis

•Kanalis servikalis masih terbuka


•Teraba jaringan dalam kavum uteri atau menojol pada OUE
•Perdarahan (+)
•Dapat terjadi anemia atau syok hemoragik
•Pemeriksaan USG

Tatalaksana

•Perbaikan KU
•Evakuasi sisa hasil konsepsi secara manual
•Kuretase
•Uterotonika dan antibiotika
ABORTUS KOMPLETUS
Definisi

• Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada


kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram

Diagnosis

• Ostium uteri telah menutup, uterus sudah mengecil


• Besar uterus ≠ umur kehamilan, Tes kehamilan urin (+) 7-10
hari setelah abortus

Tatalaksana

• Roboransia atau hematenik (bila perlu)


MISSED ABORTION
Definisi

• Keadaan di mana janin sudah mati tetapi tetap berada dalam rahim dan
tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau 8 minggu.

Diagnosis

• Keluhan (-)
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan
atau setelah terapi.
• Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-).
• Gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia bila > 4 minggu.
• Pemeriksaan USG
MISSED ABORTION
Tatalaksana

• Umur kehamilan < 12 minggu:


• Tindakan evakuasi dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan dilatasi
dan kuretase
• Umur kehamilan > 12 - < 20 minggu:
• Induksi
• Oksitosin 10 U dalam 500 cc dextrose 5%/20 tpm, dapat diulangi sampai total 50
U
• Jika tidak berhasil, istirahat 1 hari kemudian diulang maks. 3x.
• Misoprostol sublingual sebanyak 400 mg yang dapat diulang 2x dengan jarak 6
jam.
• Kuretase
• Hipofibrinogenemia: transfusi darah segar atau fibrinogen.
• Antibiotika
ABORTUS HABITUALIS
Definisi

•Abortus spontan yang terjadi  3x berturut-turut (0,41%, Bishop)

Etiologi

•Faktor anatomis
•Reaksi imunologik
•Inkompetensia serviks

Diagnosis

•Pemeriksaan dalam/Inspekulo:
•Diameter kanalis servikalis > 8 mm, selaput ketuban menojol (trimester kedua)

Tatalaksana

•Pemeriksaan kehamilan sedini mungkin


•Inkompetensia serviks → operasi fiksasi pada serviks pada kehamilan 12 – 14 minggu (operasi
SHIRODKAR/MCDONALD)
ABORTUS INFEKSIUS, ABORTUS SEPTIK
Definisi

•Abortus Infeksius: abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia


•Abortus septik: abortus yang disertai penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum.

Diagnosis

•Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam, takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus
membesar, lembek, nyeri tekan, lekositosis.
•Tanda sepsis: demam ↑, menggigil, Tekanan Darah ↓

Tatalaksana

•Infus, Transfusi darah


•Antibiotika yang adekuat
•Penisilin 4x1,2 juta unit/Ampisilin 4x1 gram + Gentamisin 2x80 mg dan Metronidazol 2x1 gr
•Selanjutnya antibiotik sesuai kultur
•Dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam
•Kuretase dilakukan dalam 6 jam + uterotonika

Anda mungkin juga menyukai