Anda di halaman 1dari 156

(HAND OUT MATERI KULIAH

FAK. EKONOMI UNIVERSITAS


UDAYANA)
PENGERTIAN HUKUM
 APAKAH HUKUM ITU?

 APAKAH TUJUAN HUKUM ITU?

 APAKAH SUMBER-SUMBER HUKUM?


PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN HUKUM

 Menurut Bentuknya
 Hukum tertulis

 Hukum tidak tertulis (Hukum Kebiasaan)

 Menurut Waktu Berlakunya


 Ius constitutum

 Ius Constituendum

 Hukum alam
 Menurut isinya
 Hukum Privat (hukum sipil)
 Hukum Publik (hukum negara)

 Pembagian Hukum Sipil


 Hukum sipil dalam arti luas
 Hukum perdata (saja)
 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
PERDATA (KUH PER. = BURGERLIJK
WETBOEK= BW)
 BK I: Perihal Orang ( van Personen)
 BK II: Perihal Benda (van Zaken)
 BK III: Perihal Perikatan (van Verbintenissen)
 BK IV: Perihal Pembuktian dan Kadaluwarsa
(van Bewijs en Verjaring)
HUKUM DAGANG
(HANDELSRECHT) ATAU HUKUM
PERNIAGAAN
 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
DAGANG (WET BOEK VAN
KOOPHANDEL)
 BK I: Tentang Dagang Umumnya
- BK II: Tentang Hak-Hak dan Kewajiban-
Kewajiban Yang Terbit Dari Pelayaran
Pertanyaan:
 Bagaimana hubungan antara KUH
Perdata dan KUHD?

 LEXSPESIALIS DE ROGAT
LEXGENERAI
• HUKUM BISNIS ( BUSINESS LAW)

• HUKUM DAGANG (TRADE LAW)

• HUKUM PERNIAGAAN (COMMERCIAL LAW)

• HUKUM EKONOMI (ECONOMIC LAW)


PENGERTIAN/DEFINISI
 HUKUM BISNIS ITU APA?

 HUKUM YANG MENGATUR TENTANG


URUSAN/KEGIATAN DAGANG, INDUSTRI ATAU
KEUANGAN YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUKSI
B ARANG ATAU PERTUKARAN BARANG ATAU JASA
DENGAN MENEMPATKAN UANG DARI PARA
ENTERPRENEUR DENGAN RISIKO TERTENTU DENGAN
USAHA TERTENTU DENGAN MOTIF UNTUK
MENDAPATKAN KEUNTUNGAN TERTENTU.
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
• Kontrak bisnis
• Jual-beli
• Bentuk-bentuk perusahaan
• Pasar modal
• Penanaman moda asing
• Kepailitan
• Pembiayaan
• H AKI
• Anti monopoli perlindungan Konsumen
• Penyelesaian Sengketa Bisnis
• dll
PENGERTIAN KONTRAK
O ISTILAH KONTRAK
O Perjanjian
O Persetujuan perikatan
O pasal 1313 KUH Perdata

O HUKUM KONTRAK?
ASAS-ASAS DI DALAM
HUKUM KONTRAK

 Asas hukum kontrak bersifat mengatur
 Asas kebebasan berkontrak
 Asas pacta sunt-servenda
 Asas konsensual
 Asas obligatoir
SYARAT-SYARAT SAHNYA KONTRAK

 Syarat-Syarat Umum……… Pasal 1320 KUH


Perdata:

a. Kesepakatan Kehendak/Kata Sepakat


b. Cakap bertundak dalam hukum
c. Perihal tertentu
d. Kausa yang halal
A. Dapat dibatalkan
B. Batal demi hukum
C. Kontrak tidak dapat dilaksanakan
Wanprestasi Dalam Kontrak
• Pengertian wanprestasi
– Tidak melaksanakan prestasi sesuai dengan yang
telah diperjanjikan di dalam kontrak.

– Prestasi: pelaksanaan isi kontrak sebagaimana


telah diperjanjikan
BENTUK-BENTUK PRESTASI DALAM
HUKUM KONTRAK
• Memberikan sesuatu

• Berbuat sesuatu

• Tidak berbuat sesuatu


BENTUK-BENTUK WANPRESTASI
• Tidak melaksanakan prestasi samasekali
• Melaksanakan prestasi tapi tidak sebagaimana
mestinya
• Melaksanakan prestasi tetapi terlambat
• Melaksanakan sesuatu yang menurut
perjanjian tidak boleh dilaksanakan
AKIBAT WANPRESTASI
a. Membayar kerugian yang diderita oleh
kreditur
b. Pembatalan perjanjian
c. Peralihan resiko
d. Membayar biaya perkara
KONTRAK BAKU
• Adalah kontrak yang isinya sudah dibakukan,
karena disusun secara sepihak dan kemudian
disetujui oleh pihak yang lain.
• Ciri-ciri :
– Berbentuk formulir
– Disusun secara sepihak
– Isinya tidak dapat dirubah, karena sudah baku.
KONTRAK-KONTRAK BISNIS
• Kontrak Lisensi, yaitu kontrak antara Lisensor
(pemegang Hak milik Intelektual) dengan
pihak (Lisensee), dimana lisensor
memberikan izin kepada lisensee untuk
menggunakan hak milik intelektualnya dalam
jangka waktu tertentu dengan membayar
sejumlah royalty sesuai dengan yang
disepakati.
KARAKTERISTIK KONTRAK LISENSI
• Bersifat Rahasia, maksudnya didalamnya
terdapat klausula/ketentuan yang melarang
pihak lisesnsee membuka rahasia produk yang
dilisesnsikan.
• Jangka waktunya relatif lama
• Reputasi bisnis lisensor dipertaruhkan, oleh
karena itu kontrak lisesnsi dibuat dengan
syarat-syarat ketat.
KONTRAK FRANCHISE
• Adalah kontrak yang dibuat antara frenchisor
dengan franchisee, dimana franchisor
memberikan hak kepada franchisee untuk
memperdagangkan produknya dengan syarat-
syarat yang disetujui oleh para pihak
Pengertian Franchise
• Adalah suatu sistem pemasaran barang/jasa,
dimana sebuah perusahaan yang sudah
bonafide memberikan izin kepada pihak lain
untuk menggunakan sistem pemasaran
barang/jasa miliknya dengan cara yang sudah
ditentukan salama waktu tertentu di suatu
tempat tertentu.
Karakteristik/unsur-unsur franchise
• Franchisee, menggunakan Merek Dagang milik
Franchisor
• Franchisee, menggunakan sistem pemasaran,
pola usaha milik Franchisor
• Franchisee, membayar Franchise fee kepada
franchisor
• Franchisee berhak atas pelatihan-pelatihan
dari franchisor
• Adanya quality kontrol dari franchisor
KONTRAK DISTRIBUSI
• Kontrak, antara distributor dengan prisipalnya,
dimana distributor akan menjual barang yang
diproduksi oleh prinsipalnya dalam suatu
wilayah tertentu dengan memperoleh laba
dari penjualan kembali barang-barang
tersebut.
Karakteristik Kontrak Distribusi
• Distributor bertindak untuk dan atas namanya
sendiri
• Distributor beroperasi dalam wilayah tertentu
• Distributor memperoleh laba dari selisih harga
beli dan penjualannya
• Jangka waktu hubungan hukum relatif singkat
Kontrak Agency
• Kontrak, antara age dengan prisipalnya,
dimana pihak agen akan menjual barang/jasa
atas nama prinsipalnya
Karakteristik Kontrak Agency
• Agen bertindak atas nama prinsipalnya
• Agen tidak bertanggung jawab kepada pembeli
• Yang bertanggung jawab secara hukum adalah
prinsipalnya
• Jangka waktu relatif singkat
• Peralihak hak terjadi langsung dari prinsipalnya
kepada pembeli
• Merek/logo disediakan oleh prinsipalnya
HUKUM ORGANISASI PERUSAHAAN
• PERUSAHAAN, setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus-
menerus dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan
maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
negara RI. (Ps. 1 (1) UU No 8 Tahun 1997 ttg
Dokumen perusahaan).
BADAN HUKUM
• Adalah, sesuatu yang oleh hukum diakui atau dianggap sbg Subyek
Hukum seperti halnya orang.
• Subyek Hukum, penyandang, pembawa hak dan kewajiban. Orang
adalah terminologi yuridis yang dibedakan dengan manusia sbg
terminologi biologis.
• Orang perorangan = naturlijk persoon
• Badan hukum = rechtspersoon.
• Ia merupakan personofikasi makhluk yuridis sebagai subyek hukum
• Syarat-syarat Badan Hukum, menurut Doktrin:
– Mempunyai kekayaan terpisah
– Mempunyai tujuan tertentu
– Mempunyai kepentingan sendiri
– Mempunysain orgsnisasi yang teratur.
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
A. Perusahaan Perorangan: “UD”, PB, Suplier, dsb
B. Perusahaan Persekutuan:
1. Tidak berbadan hukum
1) Partnership
2) Firma (Fa)
3) Commanditaire Venootschap (CV).
2. Berbadan Hukum
1) Perseroan Terbatas
2) BUMN
3) Yayasan
4) Koperasi.
“UD”
• Mekanisme Pendirian:
1. Pembuatan akte pendirian “UD”, pokok-
pokok isinya telah ditetapkan oleh si
Pengusaha
2. Aktebtersebut tidak perlu didaftarkan di
Kepaniteraan PN setempat dan tidak perlu
diumumkan dalam T.B.N.R.I.
3. Pengusaha mengusahakan surat izin usaha, di
kantor wilayah Perdagangan setempat
……………..lanjutan
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari PEMDA
5. Bila diperlukan, izin berdasarkan UU
gangguan (HO= Hinderordonantie, s. 1926,
226, dari PEMDA
6. Surat-surat lain bila dipandang perlu,
sehubungan dengan barang yang
diperdagangkan
PARTNERSHIP
• persekutuan, Kongsi, Asosiasi, Kemitraan
• Diatur dalam pasal 1618 – 1652 KUH Perdata
• yaitu: suatu persetujuan antara dia orang
atau lebih untuk mengikatkan diri untuk
memasukkann sesuatu (inbreng, pemasukan
modal, kontribusi) ke dalam persekutuan, dg
maksud membagi keuntungan yg diperoleh
karenanya (ps 1618 KUHPer).
Partnership……lanjutan
• “Inbreng” dan “Kerjasama” : mrp unsur
mutlak adanya partnership.
• Inbreng: uang, barang, tenaga kerja (skill,
profesi, keahlian).
• Catatan:
• Adanya kerjasama tidak perlu diketahui pihak
ketiga.
ISI PERJANJIAN PARTNERSHIP
– Bagian inbreng dan cara memasukkannya
– Cara kerja atau pembagian pengurusan
– Pembagian keuntungan (bila tidak diatur berlaku KUH
Per.)
– Tujuan kerjasama
– Jangka waktu kerjasama
– Dll
– Ciri partnership: keluar masing-masing sekutu
bertindak seolah-olah untuk diri sendiri (mengikat diri
sendiri) terhadap pihak ketiga, namun ke dalam
mereka mengikatkan diri ke dalam persekutuan.
CARA MENDIRIKAN
• Prinsip: lisan sudah lahir atau berdiri Partnership,
sebab partnership adalah perjanjian
• Dalam Praktek:
• Selalu dibuat akate Notaris.
• Fungsi akte hanya sbg bukti “eksistensi” Partneship thd
pihak ketiga
• Akte didaftarkan sesuai dg UU No 3 Tahun 1982 ttg
Wajib Daftar Perusahaan, untuk tujuan publikasi.
• Sbg perusahaan juga perlu NPWP, SITU, IZIN HO, SIUP,
dll.
PEMBUBARAN PARTNERSHIP
• Lewatnya waktu yg ditentukan dalam
perjanjian pendirian;
• Musnahnya barang atau diselesaikannya
perbuatan yg menjadi pokok persekutuan;
• Atas kehendak satu atau beberapa orang
anggotanya;
• Jika salah seorang sekutu meninggal,
ditempatkan di bawah pengampuan atau
pailit.
CONTOH PARNERSHIP
• A, B dan C, sepakat mendirikan Partnership dg
nama: A & Assosiated. A bertindak keluar mebuat
perjanjian dg D . Sekalipun ia mengatasnamakan
A & Assosiated, tapai secara yuridis hanya A yg
terikat kepada D, kecuali jika perbuatan itu
menguntungkan Partnership. Jika yang bertindak
keluar itu A dan B, maka A dan B terikat sama
besar thd pihak ketiga. Kesannya janggal atau
tidak adil, namun itulah prinsip partnership –
kerjasama untuk kepentingan bersama.
FIRMA
• Diatur dalam Ps 15 sd 35 KUHD
• Firma: tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan makai nama bersama atai
firma. Misalnya,: Firma Marwnto & Assosieted.
• Firma adalah bentuk parnership khusus
• Kekhususannya: pasti menjalankan perusahaan, dg
memakai nama bersama (firman). Mempunyai sistem
pertanggungjawaban secara pribadi antar sekutu untuk
seluruhnya/ tanggung renteng
• Oleh karena juga berlaku ketentuan KUH Per. Ttg
Partnership sejauh tdk diatur khusus dlm KUHD dan akte
pendirian.
CARA MENDIRIKAN
• Pada prinsipnya, cukup lisan spt pada
parnertship.
• Praktek, selalu dibuat dg akte Notaris, dg
ketentuan harus didaftarkan dan diumumkan
dlm TBNRI
• Praktek tdk pernah diumumkan, hanya
didaftarkan di kepaniteraan PN, seharusnya di
Kantor Pendaftaran Perusahaan. Ex. UU No 3
TH 1982 ttg WDP.
Firma……lanjutan
• Fungsi akta sama dg partnership, hanya untu
alat bukti ttg eksistensi firma thd pihak ketiga.
• Praktek sbg perusahaan juga perlu
NPWP,SITU,SIUP, Izin HO, TDP, dll.
• Praktek selalu membuat pembukuan layaknya
perusahaan pd umumnya.
PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN
• Jika pendaftaran dan pengumuman tdk
dilakukan, mk akibatnya firma bukan bubar
atau batal, tetapi firma: akan dianggap
menjalankan kegiatan usaha yg tdk terbatas,
pertanggungjawaban anggota sekutu tdk
terbatas, jangka waktu usahanya tdk terbatas.
• Tujuannya untuk mel;indungi pihak ketiga yg
beritikad baik.
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
ANGGOTA
• Setiap anggota sekutu berhak mengumumkandan
bertindak keluar atas nama Firma;
• Perjanjian yg dibuat oleh seorang anggota sekutu
mengikat anggota yg lainnya;
• Segala sesuatu yg diperoleh oleh seorang anggota
sekutu menjadi harta firma;
• Tiap-tiap anggota sekutu bertanggung jawab
secara tanggung renteng untuk seluruh perikatan
firma.
PEMBUBARAN FIRMA
• Karena Firma pada dasarnya adalah
Partnership, maka cara mengakhiri Fa spt
diatur dlm Ps 1646 KUH Per berlaku pula bagi
Fa, kecuali diatur lain di dalam akte Pendirian.
• Likuidasi, biasanya diselesaikan dulu melalui
kekayaan firma yg dipisahkan. Jika ternyata
kurang maka harta pribadi anggota sekutu
dijadikan jaminan atas piutang Fa thd pihak
ketiga.
COMMANDITAIRE VENOOTSCHAP (CV)
• Adalah, persekutuan Firma yang mempunyai
satu atau lebih sekutu komanditer.
• Diatur dlm ps. 19 sd ps 21 KUHD
• Disebut persekutuan komanditer, karena memiliki
sekutu pelepas uang yg disebut sekutu
komanditer, yaitu sekutu yg hanya melepaskan
sejumlah uangnya sebagai bagoan dari modal
persekutuan dan hanya bertanggung jawab
sebats modal yg dilepaskan tersebut dan tdk ikut
dalam pengurusan perusahaan.
CV………………lanjuta
• CV, memiliki 2 sekutu: sekutu aktif, (sekutu
kerja, sekutu komplementer, sekutu pengurus)
dan sekutu pasif ( sleeping partner, sekutu
diam, sekutu tdk kerja, sekutu komanditer)
CARA MENDIRIKAN
• TIDAK BERBEDA DG Partnership dan Fa, secara
yuridis cukup lisan.
• Praktek selalu dibuat dg akta Notaris , yg
berfungsi sbg alat bukti adanya CV.
• Status hukumnya tetap bukan badan hukum
• Praktek selalu membuat kekayaan terpisah (
ada pembukuan).
MACAM CV
• CV Diam-Diam: tampil keluar sbg Fa ke dlm didalam
akte dikenal adanya sekutu komplementer dan sekutu
komanditer
• CV terang-terangan: tampil keluar terbuka sbg CV, baik
melalui kop surat, papan nama, cap dsb.
• CV atas Saham: membagi pemasukan modal dari
sekutu komanditer, diganti dlm wujud saham oleh
perusahaan. Merupakan bentuk terminal ke bentuk PT.
• BERAKHIRNYA CV:
• Pada hakekatnya sama dg Partnership dan Fa dan AD
CV.
PERSEROAN TERBATAS (PT)
• DASAR HUKUM : UU No 40 Tahun 2007
• Adalah Badan hukum yg mrp persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dg modal dasar yg seluruhnya
terbagi dlm saham danmemenuhi persyaratan yg
ditetapkan dlm UU ini serta peraturan
pelaksanaannya (Ps. 1 anga 1)
• Perseroan, memperoleh status Badan Hukum,
pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri
MEKANISME PENDIRIAN
• TAHAP I :PEMBUATAN AKTA PENDIRI:
– Akta pendirian harus dibuat oleh Notaris dan
harus dengan bahasa Indonesia;
– Perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih
– Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham
pada saat perseroan didirikan
– Akta pendirian memuat anggaran dasar dan
keterangan lain nerkaitan dg pendirian perseroan
– Dlm pembuatan akta pendirian, pendiri dapat
diwakili oleh orang lain berdasarkan surat Kuasa.
Pendirian…….lanjutan
• TAHAP II : PENGESAHAN:
– Untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum, dilakukan:
• Pendiri bersama-sama mengajukan permohonan
kepada Menteri , .melalui Jasa Teknologi Informasi
Sistem Administrasi Badan Hukum Secara Elektronik.
• Permohonan tersebut dilakukan dengan cara mengisi
formulir yang telah disediakan secara elektronik.
• Dalam hal pendiri tidak mengajukan sendiri
permohonan tersebut, maka pendiri hanya dapat
memberi kuasa kepada Notaris.
……lanjutan
• Permohonan harus diajukan, kepada Menteri
paling lambat 60 hari terhitung sejak tgl akta
pendirian ditandatangani , dan dilengkapi dengan
dokumen pendukung lainnya
• Apabila persyaratan sudah terpenuhi, maka
Menteri akan menyatakan tidak keberatan atas
permohonan tersebut dan akan menerbitkan
.Surat Keputusan Menteri yang ditandatangani
secara elektronik
• Sejak saat itulah Status Badan Hukum Perseroan
diperoleh.
……lanjutan
• TAHAP III : DAFTAR PERSEROAN
– Daftar perseroan diselenggarakan oleh Menteri
– Daftar perseroan tersebut terbuka untuk umum
…………..lanjutan
• TAHAP IV: PENGUMUMAN
• Menteri mengumumkan dalam TBNRI
• Paling lambat 14 hari sejak tgl diterbitkan
Keputusan Menteri ttg pengesahan perseroan
TANGGUNG JAWAB PEMEGANG
SAHAM
• Pemegang saham perseroan tidak
bertanggungjawab secara pribadi atas
perikatan yg dibuat atas nama Perseroan;
• Pemegang saham tidak bertanggung jawab,
atas kerugian perseroan melebihi saham yg
dimiliki.
PENEROBOSAN TERHADAP
TANGGUNG JAWAB TERBATAS
PEMEGANG SAHAM
• DALAM HAL-HAL SBB:
– Persyaratan perseroan sbg badan hukum belum atau tdk
terpenuhi;
– Pemegang saham ybs, baik langsung maupun tdk langsung
ndg itikad buruk memanfaatkan perseroan untk
kepentingan pribadi;
– Pemegang saham ybs terlibat dlm perbuatan melawan
hukum yg dilakukan oleh Perseroan;
– Pemegang saham ybs baik lansung maupun tdk langsung
secara melawan hukum menggunakan kekayaan
perseroan, yg mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi
tdk cukup untuk melunasi utang perseroan.
MODAL PERSEROAN
• Modal Dasar → seluruh nominal saham
– Minimal 50.000.000. rupiah

• Modal ditempatkan
– 25 % dari modal dasar
– Harus disetor penuh, dengan bukti sah
penyetoran
– Setiap pengeluaran saham lebih lanjut, harus
disetor penuh.
ORGAN-ORGAN PERSEROAN
• RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
• DIREKSI
• DEWANNKOMISARIS
PEMBUBARAN PERSEROAN
• Pembubaran oerseroan terjadi antara lain
karena:
• Berdasarkan RUPS
• Karena jangka waktu yg ditetapkan dalam AD
sudah berakhir
• Berdasarkan penetapan Pengadiklan
USAHA NEGARA
• Pengaturan:
– UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN
• BUMN adalah, badan usaha yg seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yg berasal
dari kekayaan negara yg dipisahkan.
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
BUMN
• memberikan sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional pada umumnya dan
penerimaan negara pada khususnya;
• mengejar keuntungan;
• Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan atau jasa yg bermutu tinggi dan
memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
• Menjaadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yg belum
dpt dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
• Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kpd
pengusaha gol. Ekonomi lemah, koperasi dan
masyarakat.
BENTUK BUMN
A. PERSERO ( Perusahaan Perseroan)
Persero, adalah BUMn yg berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51 % sahamnya
dimiliki oleh Negara RI yg tujuan utamanya
mengejar keuntungan.
PENDIRIAN PERSERO
• Diusulkan oleh Menteri kpd Presiden
• Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh Menteri
dg memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan
MKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
PERSERO
• MENYEDIAKAN BARANG DAN ATAU JASA YG
BERMUTU TINGGI DAN BERDAYA SAING KUAT;
• MENGEJAR KEUNTUNGAN GUNA
MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN
ORGAN PERSEROAN
• RUPS
• DIREKSI
• KOMISARIS
PERUM
• ADALAH BUMN YG SELURUH MODALNYA
DIMILIKI NEGARA DAN TIDAK TEBAGI ATAS
SAHAM, YG BERTUJUAN KEMANFAATAN
UMUM BERUPA PENYEDIAAN B ARANG DAN
ATAU JASA YG BERMUTU TINGGI DAN
SEKALIGUS MENGEJAR KEUNTUNGAN
BERDASARKAN PRINSIP PENGELOLAAN
PERUSAHAAN
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
PERUM
• MENYELENGGARAKAN USAHA UNTUK
TUJUAN KEMANFAATAN UMUM,
BERDASARKAN PRINSIP PENGELOLAAN
PERUSAHAAN YG SEHAT
• PERUM DG PERSETUJUAN MENTERI, DPT
MELAKUKAN PENYERTAAN MODAL DLM
BADAN USAHA LAIN.
PENDIRIAN PERUM
• DIUSULKANB OLEH MENTERI KEPADA
PRESIDEN
• MEMPEROLEH STATUS BH SEJAK
DIUNDANGKANNYA PERATURAN MENTERI
TTG PENDIRIANNYA
ORGAN-ORGAN PERUM
• MENTERI
• DIREKSI
• DEWAN PENGAWAS
PEMBUBARAN BUMN
• DITETAPKAN DENGAN PP
• APBL TIDAK DITETAPKAN LAIN DLM PP, SISA
HASIL LIKUIDASI ATAU PEMBUBARAN BUMN,
DISETORKAM LANGSUNG KE KAS NEGARA
YAYASAN
• UU NO.16 TH 2001 TENTANG YAYASAN JO UU
NO.28 TH 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS
UU NO. 16 TH 2001 TTG YAYASAN
PENGERTIAN YAYASAN
• Adalah: Badan Hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu dibidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
PENDIRIAN YAYASAN
• TAHAP PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN
– HARUS DENGAN AKTA NOTARIS
– SATU ORANG ATAU LEBIH
– MEMISAHKAN SEBAGIAN HARTA KEKAYAANNYA
SEBAGAI KEKAYAAN AWAL
• DAPAT DIDIRIKAN BERDASARKAN SURAT
WASIAT
…….LANJUTAN
• TAHAP PENGESAHAN:
– OLEH MENTERI KEHAKIMAN DAN H A M

• TAHAP PENGUMUMAN
– DALAM TAMBAHAN BERITA NEGARA RI
– DILAKUKAN OLEH MENTERI
ORGAN-ORGAN YAYASAN
• PEMBINA
• PENGURUS
• PENGAWAS
KEGIATAN USAHA
• MENIDIRIKA BADAN USAHA
• IKUT SERTA DALAM SUATU BADAN USAHA
• TIDAK BOLEH MEMBAGI-BAGIKAN HASIL
KEGIATAN USAHA KEPADA: PEMBINA,
PENGURUS, DAN PENGAWAS
HUKUM TENTANG LEMBAGA
PEMBIAYAAN
• DASAR HUKUM: KEPPRES NO.61 TAHUN 1988
TENTANG: LEMBAGA PEMBIAYAAN JO KMK R I
NO.1251/KMK/013/1988 TENTANG:
KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN
LEMBAGA PEMBIAYAAN
PENGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
• BADAN USAHA YG MELAKUKAN KEGIATAN
PEMBIAYAAN DLM BENTUK PENYEDIAAN DANA
ATAU BARANG MODAL DENGAN TIDAK MENARIK
DANA SECARA LANGSUNG DARI MASYARAKAT.
• PERUSAHAAN PEMBIAYAAN ADALAH BADAN
USAHA DI LUAR BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
BUKAN BANK YG KHUSUS DIDIRIKAN UNTUK
MELASKUKAN KEGIATAN YG TERMASUK DLM
BIDANG USAHA LEMBAGA PEMBIAYAAN
MACAM-MACAM LEMBAGA
PEMBIAYAAN
• SEWA GUNA USAHA
• MODAL VENTURA
• ANJAK PIUTANG
• KARTU KREDIT
• PEMBIAYAAN KONSUMEN
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
• PENGERTIAN:
• LEASING ADALAH suatu kegiatan pembiayaan
dlm bentuk penyediaan barang modal baik
secara hak opsi (finace lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
untuk digunakan oleh lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala.
PARA PIHAK
• LESSOR
• LESSEE
• SUPLIER

• SALE AND LEASE BACK


Leasing….lanjutan
• Unsur-unsur:
– Suatu pembiayaan perusahaan
– Penyediaan barang modal
– Keterbatasan jangka waktu
– Pembayaran kembali secara berkala
– Hak nopsi untuk membeli barang modal
– Nilai sisa (residu)
MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL)
• ADALAH: USAHA PMBIAYAAN DALAM BENTUK
PENYERTAAN MODAL KE DALAM SUATU
PERUSAHAAN YANG MENERIMA BAHTUAN
PEMBIAYAAN (PERUSAHAAN PASANGAN
USAHA) UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU.
KARAKTERISTIK MODAL VENTURA
• PM TERLIBAT DALAM MANAGEMAN PPU
• BERSIFAT SEMENTARA
• MOTIFNYA TETAP BISNIS DAN BERESIKO
TINGGI
• TERMASUK INVESTASI BUKAN JANGKA
PENDEK
• KEUNTUNGAN YG DIHARAPKAN BERUPA
CAPITAL GAI BUKAN DEVIDEN
………………..LANJUTAN
• PADA PRINSIPNYA TERMASUK INVESTASI
TANPA JAMINAN, OLEH KARENA ITU SANGAT
DIBUTUHKAN KEHATI-HATIAN DAN BERESIKO
TINGGI
• DIUTAMAKAN PADA : PERUSAHAAN KECIL,
BARU, SEDANG BERKEMBANG, SEDANG
MENGALAMI KELESUAN, TTP PUNYA PROSPEK
BAIK
ANJAK PIUTANG (FACTORING)
• Pengertian :
• ANJAK PIUTANG ADALAH USAHA PEMBIAYAAN
DALAM BENTUK PEMBELIAN DAN ATAU
PENGALIHAN SERTA PENGURUSAN PIUTANG
ATAU TAGIHAN JANGKA PENDEK ( 1 – 5 )
YANG TIMBUL DARI TRANSAKSI
PERDAGANGAN DALAM ATAU LUAR NEGERI.
PARA PIHAK DLM FACTORING
 PIHAK PERUSAHAAN FAKTOR
– PEMBELI PIUTANG
 PIHAK KLIEN
– PEMILIK TAGIHAN
– PABRIKAN
 PIHAk CUSTOMER
 PEMILIK UTANG (DEBITUR)
TUJUAN ANJAK PIUTANG
• PADA DASARNYA ADALAH: UNTUK MENJAGA
KELANCARAN DAN STABILITAS ARUS UANG
TUNAI DARI SUATU PERUSAHAAN YANG
KEMUNGKINAN DAPAT TERGANGGU KARENA
BANYAKNYA TAGIHAN YANG BELUM ATAU
TIDAK DAPAT DICAIRKAN PADA WAKTUNYA.
KARTU KREDIT
• KARTU KREDIT ADALAH SEBUAH KARTU YANG
DITERBITKAN OLEH SUATU BADAN USAHA
YANG MELAKUKAN USAHA PEMBIAYAAN
UNTUK MEMBELI BARANG ATAU JASA
DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT
PARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
HUBUNGAN DENGAN KARTU KREDIT
1. PIHAK PENERBIT (ISSUER)
a. BANK
b. LEMBAGA KEUANGAN YG KHUSUS BERGERAK
DLM BIDANG PENERBITAN KARTU KREDIT
c. LEMBAGA KEUANGAN YG DI SAMPING
BERGERAK DLM PENERBITAN KARTU KREDIT,
JUGA BERGERAK DALAM BIDANG KEGIATAN-
KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
…….KARTU KREDIT (LANJUTAN)
2. PEMEGANG KARTU KREDIT (CARD HOLDER)

3. PIHAK PENJUAL BARANG/JASA


PEMBIAYAAN KONSUMEN
• ADALAH: suatu kegiatan pembiayaan yang
dilakukan dalam bentuk penyediaan dana
bagi konsumen untuk pembelian barang yg
pembayarannya dilakukan secara angsuran
atau berkala oleh konsumen
PARA PIHAK DLM PEMBIAYAAN
KONSUMEN
1. PERUSAHAAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

2. SUPPLIER

3. KONSUMEN
HUBUNGAN HUKUM
• PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN
KONSUMEN:
– PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
– SEJENIS PERJANJIAN KREDIT

• PIHAK KONSUMEN DENGAN SUPPLIER:


– PERJANJIAN JUAL-BELI (BERSYARAT)
• HARGA AKAN DIBAYAR OLEH PIHAK KETIGA YAITU
PIHAK PEMBERI BIAYA
…………..LANJUTAN
• HUBUNGAN PENYEDIA DANA DG SUPPLIER
– TIDAK ADA HUBUNGAN KHUSUS
– KECUALI PIHAK PENYEDIA DANA HANYA PIHAK
KETIGA YG DISYARATKAN
– YAITU DISYARATKAN UNTUK MENYEDIAKAN
DANAUNTUK DIGUNAKAN DLM PERJANJIAN JUAL-
BELI ANTARA PIHAK SUPPPLIER DG PIHAK
KONSUMEN
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
1. Pengertian : Hukum Perlindungan Konsumen
 Adalah, seperangkat aturan hukum di bidang
perlindungan konsumen.

2. Perlindungan konsumen adalah, segala upaya


yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen
………………lanjutan
3. Konsumen adalah, setiap orang pemakai
barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.
……….lanjutan
4. HAK-HAK KONSUMEN:
SECARA UMUM DIKENAL ADA 4 HAK DASAR
KONSUMEN:
1) Hak untuk mendapatkan keamanan
2) Hak untuk mendapatkan informasi
3) Hak untuk memilih
4) Hak untuk di dengar
HAK-HAK KONSUMEN
(berdasarkan Ps 4 UUPK)
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dlm mengkonsumsi br/ jasa;
2. Hak untuk memilih br/jasa serta
mendapatkan br/jasa tsb sesuai dg nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yg dijanjikan;
3. Hak atas informasi yg benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan br /jasa;
4. Hak untuk didengar pendapat dan
keluhannya atas br /jasa yg digunakan;
………….lanjutan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi,
perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara
patut;
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan
pendidikan konsumen;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara
benar dan jujur tidak diskrimintaif;
…………..lanjutan
8. Hak untuk mendapatkan konpenswasi , ganti
rugi dan / penggantian, apabila barang dan
atau jasa yg diterima tdk sesuai dgn
perjanjian atau tdk sebagaimana mestinya;
9. hak-hak yang diatur dalam ketentuan-
ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Kewqjiban konsumen
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi
dan prosedur pemakaian br dan / jasa, demi
keamanan dan keselamatan;
2. beritikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian br dan/ jasa;
3. Membayar sesuai dg nilai tukar yg disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum
sengketa perlindungan konsumen scara
patut.
HAK DAN KEWAJIBAN PELAKU USAHA
• HAK-HAK PELAKU USAHA:
1. Hak untuk menerima pembayaran yg sesuai dg
kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar br
dan/ jasa yg diperdagangkan;
2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
dari tindakan konsumen yg beritikad tdk baik;
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri
sepatutnya d dlm penyelesaian hukum sengketa
konsumen;
……………lanjutan
4. Hak untuk rahabilitasi nama baik apabila
terbukti bahwa secara hukum bahwa kerugian
konsumen tdk diakibatkan oleh barang dan/
jasa yg diperdagangkan;
5. hak-hak yg diatur dlm peraturan-perundang-
undangan lainnya.
……………lanjutan
• KEWAJIBAN KONSUMEN:
1. Beritikad baik dlm melakukan kegiatan
usahanya;
2. Memberikan informasi yg jelas,benar dan
jujur, mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/ jasa serta memberi penjelasan
penggunaan , perbaikqn dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen
secara benar dan jujur dan tdk diskriminatif;
………lanjutan
4. Menjamin mutu br dan /jasa yg diproduksi dan /
diperdagangkan bdsk ketentuan standar mutu
barang dan/jasa yg berlaku;
5. Memberi kesempatan kpd konsumen untuk
menguji dan/ mencoba br dan / jasa tertentu
serta memberi jaminan dan/ garansi atas barang
yg dibuat dan / yg diperdagangkan;
6. Meberi kompensasi, ganti rugi dan atau
penggantian atas kerugian akibat br dan/ jasa yg
diperdagangkan;
……………lanjutan
7. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/
penggantian apabila br dan / jasa yg diterima
atai dimanfaatkan tdk sesuai dgn perjanjian.
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN
• Latar Belakang Perlindungan Konsumen:
– Rentan dieksploitasi oleh pengusaha;
– Belum adanya perlindungan yang memadai;
– Untuk meningkatkan harkat dan martabat
konsumen
TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemandirian konsumen untuk melindungi
diri;
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen
dgn cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaiaan br dan / jasa;
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dlm
memilih , menentukan dan menuntut hak-
haknya sbg konsumen;
…………lanjutan
4. Meningkatkan sistem perlindungan konsumen yg
mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaanninformasi serta akses untuk mendapatkan
infermasi;
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai
pentingnya perlindungan konsumen , shg tumbuh sikap
yg jujur dan bertanggung jawab dlm berusaha;
6. Meningkatkan kualitas br dan / jasa yg menjamin
kelangsungan usaha produksi br dan / jasa , kesehatan,
kenyamanan , keamanan, dan keselamatan konsumen.
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN
KONSUMEN
• UUN NO 8 TH 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
• Perlindungan konsumen berasaskan:
– Manfaat
– Keadilan
– Keseimbangan
– keamanan
– Kepastian hukum
KERUGIAN KONSUMEN AKIBAT
MENGKONSUMSI SUATU PRODUK

• Pasal 19 UUPK: pelaku usaha bertanggung


jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran dan atau kerugian konsumen
akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan.
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA
ATAS KERUGIAN KONSUMEN
• Pelaku usaha yang menolak memberikan ganti
kerugian kepada konsumen dapat digugat
melalui:
– BPSK
– Pengadilan ( tempat kedudukan konsumen)
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA
TIDAK SEHAT
• UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN
PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN
USAHA TIDAK SEHAT
MONOPOLI……………..LANJUTAN
• Pengertian Monopoli: penguasaan atas produksi
dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha
atau satu kelompok pelaku usaha.
• Persaingan usaha tidak sehat adalah, persaingan
antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yg dilakukan dg cara tidak jujur atau
melawan hukum atau menghambat persaingan
usaha.
……………..lanjutan
• Praktek monopoli adalah, pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku
usaha yg mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa tertentu shg menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan dpt
merugikan kepentingan umum.
PERJANJIAN-PERJANJIAN YANG
DILARANG
• OLIGOPOLI
• PENETAPAN HARGA
• PEMBAGIAN WILAYAH
• PEMBOIKOTAN
• KARTEL
• TRUST
• OLIGOPSONI
• INTEGRASI VERTIKAL
• PERJANJIAN TERTUTUP
• PERJANJIAN DENGAN PIHAK Luar Negeri
KEGIATAN YANG DILARANG
• MONOPOLI
• MONOPSONI
• PENGUASAAN PASAR
• PERSEKONGKOLAN
• POSISI DOMINAN
SANKSI TERHADAP PELANGGARAN UU
NO 5 TH.1999
• ADMINISTRATIF
• SANKSI PIDANA OLEH pENGADILAN
KPPU
• ATAS INISIATIF KPPU
• LAPORAN MASYARAKAT
HUKUM HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL ( HKI)
PENGELOMPOKAN HKI
1. HAK CIPTA/COPYRIGHTS

2. HAK MILIK INDUSTRI/INDURTRIAL PROPERTY


a. PATEN
b. MEREK
c. DESAIN PRODUK INDUSTI
HAK CIPTA
• UU NO. 19 TH 2002 TTG HAK CIPTA
………LANJUTAN
• Hak cipta: hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbayak ciptaannya atau memberikan
izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan – pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CIPTAAN YANG DILINDUNGI
• HASIL KARYA INTELEKTUAL DI BIDANG SENI,
SASTRA DAN ILMU PENGETAHUAN
• HASIL KARYA CIPTA MENUNJUKKAN UNSUR
KEASLIAN (ORIGINILITY)
• CIPTAAN SUDAH DALAM BENTUK KARYA
NYATA (EXPRESSION WORK) BUKAN IDE
SEMATA
• SESUATU YANG MASIH BERUPA IDE TIDAK
MENDAPAT PERLINDUNGAN HAK CIPTA
OBYEK PERLINDUNGAN HAK CIPTA
MENURUT UU. NO. 19/2002
a. Buku, program komputer, f. Seni rupa dalam segala
pamflet, perwajahan bentuknya : seperti seni lukis,
b.Ceramah, kuliah, pidato dan gambar,,seni ukir, seni
ciptaan lain sejenis,. kaligrafi, seni pahat, seni
c. Alat peraga untuk kepentingan patung, kolase dan
pendidikan seniterapan
d. Lagu atau musik g. Arsitektur
e. Drama, drama musikal, tari, h. Peta
koreografi, pewayangan, i. Seni batik
pantomim j. Fotografi
k. Senimatografi
l. terjemahan, tafsir, saduran,
bunga rampai, database,
dan karya lain hasil
pengalihwujudan
SISTEM PERLINDUNGAN HAK CIPTA
• Perlindungan secara otomatis/ automatically
protection (pasal 2 ayat 1 UU No 19 TH 2002)
• Tidak wajib didaftar untuk memperoleh
perlindungan hukum
• UU menganjurkan perlu pendaftaran
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN HAK
CIPTA
• BERBEDA ANTARA SATU JENIS CIPTAAN
DENGAN CIPTAAN YANG LAIN
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
• UNTUK CIPATAAN KATEGORI: a, b,c, d, e f, g,
h,I, l berlangsung hingga 50 tahun setelah
pencipta meninggal.

• Untuk ciptaan kategori a, khusus program


komputer, j, fotografi, k, sinematografi, L,
database dan hasil pengalihwujudan, jangka
waktu perlindungannya 50 tahun dihitung
sejak pertamakali karya cipta diumumkan.
Public Domein
• Jangka waktu perlindungan karya cipta tidak
dapat diperpanjang
• Jangka waktu perlindungan habis karya cipta
menjadi Public Domein
• Public Domein sifat eksklusif hak cipta dan
akan menjadi karya milik bersama bisa
digunakan oleh masyarakat luas tanpa harus
meminta izin penciptanya dan tidak perlu
pembayaran royalty – fee.
HAK-HAK DALAM HAK CIPTA

• HAK EKONOMI ( ECONOMIC RIGHT)


• HAK MORAL (MORAL RIGHT)
• Hak terkait
HAK EKONOMI
• Hak ekonomi/economic Right: adalah hak
untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas
ciptaan
• Hak ekonomi dalam hak cipta dapat dialihkan
kepada pihak lain
• Menurut sifatnya hak cipta dapat dianggap
sebagai benda bergerak karenanya dapat
dialihkan.
HAK MORAL
• Hak Moral/Moral Right: adalah hak yang
melekat pada diri si pencipta yang tidak dapat
dihilangkan atau dihapus tanpa alasan
apapun, walaupun hak ekonominya atas hak
cipta sudah beralih.
• Hak moral tidak dapat dialihkan
HAK MORAL
• Hak moral berkaitan dengan :
– Hak untuk mengungkapkan atau tidak
mengungkapakan ciptaannya atau penciptanya
– Hak untuk menarik atau mencabut ciptaanya
walaupun telah diungkapkan
– Hak untuk tetap dicantumkan nama penciptanya
walaupun ciptaannya itu telah dialihkan kepada pihak
lain
– Hak integritas yang merupakan kewenangan pencipta
untukmemberi/menolak perubahan atas ciptaanya.
Peralihan Hak Cipta
• PEWARISAN
• HIBAH
• WASIAT
• PERJANJIAN TERTULIS
• SEBAB-SEBAB LAIN YG DIBENARKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGA.
LISENSI HAK CIPTA

• Lisensi adalah izin yang diberikan oleh


pemegang Hak Cipta kepada pihak lain untuk
mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya dengan persyaratan tertentu
PERJANJIAN LISENSI

• BERKAITAN DENGAN JANGKA WAKTU LISENSI

• BESARNYA ROYALTY-FEE
SENGKETA HAK CIPTA
• SENGKETA TERJADI:
– Berkaitan dengan pengalihan hak dsan lisensi

– Pelanggaran Hak Cipta: pembajakan, pengambilan


hak cipta tanpa izin, pemalsuan dll.
…………lanjutan
• SENGKETA TERKAIT PERJANJIAN LISENSI

– Pihak yang menerima lisensi tidak menepati


janji/wanprestasi
– Pihak pemberi lisensi tidak menepati
janji/wanprestasi.
HAK PATEN
PENGATURAN HAK PATEN
• UU NO. 14 TH 2001 TENTANG PATEN

• Paten adalah: hak eksklusif yg diberikan oleh


Negara kepada inventor atas hasil invensinya
di bidang teknologi yang untuk selama jangka
waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
INVENSI

• Adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam


suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologi dapat berupa
produk atau proses atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
PENEMUAN YG DAPAT DIBERIKAN
PATEN
• ADALAH YG MEMENUHI SYARAT-SYARAT SBB:
– Baru (mengandung unsur kebaruan /novelty)
– Mengandung langkah inventif (inventive stap)
– Dapat diterapkan dalam bidang industri( industrial
applicable)
Pengalihan paten
• Pewarisan
• Hibah
• Perjanjian tertulis
• Wasiat
• Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh UU.
Misalnya : lisensi paten
PENYELESAIAN SENGKETA PATEN
• secara perdata:
• Mengajukan gugatan ganti kerugian ke
Pengadilan Niaga
• Melalui arbitrase
• Secara pidana
– Diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
– Termasuk delik aduan
JENIS PATEN
• Pten biasa (PATEN): yaitu paten yg diberikan kepada
suatu invensi baik berupa produk atau proses yg
merupakan pemecahan terhadap di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi .
• Jangka waktu perlindungannya 20 tahun sejak
didaftarkan dan tdk bisa diperpanjang.
• Paten sederhana: yaitu paten yg diberikan kepada
suatu invensi baik berupa produk atau alat yang
mempunyai keguanaan praktis tanpa memenuhi semua
parsyaratan yg diharuskan dalam paten.
• Jangka waktu perlindungan 10 tahun dan tidak bisa
diperpanjang.
SISTEM PERLINDUNGAN PATEN
• MENGANUT SISTEM KONSTITITIF
• HAK PATEN TIMBUL KARENA ADA
PENDAFTARAN.
• PEMEGANG PATEN ADALAH PENDAFTAR
PERTAMA KECUALI DAPAT DIBUKTIKAN
SEBALIKNYA.
HAK ATASEREK
• UU. NO. 15 TH. 2001 TTG MEREK

• MEREK ADALAH: TANDA YG BERUPA


GAMBAR, KATA, HURUF-HURUF, ANGKA-
ANGKA, SUSUNAN WARNA ATAU KOMBINASI
DARI UNSUR-UNSUR TSB YG MEMILIKI DAYA
PEMBEDA DAN DIGUNAKAN DALAM
KEGIATAN PERDAGANGAAN BARANG ATAU
JASA. (PS 1 uu Merek)
SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM THP
MEREK
• SISTEM KONSTITUTIF: HAK ATASSEK
DIPEROLEH KARENA ADANYA PROSES
PENDAFTARAN. JADI PENDAFTAR MEREK
PERTAMA YG BERHAK ATAS MEREK DAN
MENDAPAT PERLINDUNGAN HUKUM, KECUALI
DAPAT DIBUKTIKAN SEBALIKNYA.
HAK ATAS MEREK
• MENURUT PASAL 3, HAKA ATAS MEREK
MERUPAKAN HAK EKSKLUSIF YG DIBERIKAN
OLEH NEGARA KPD PEMILIK MEREK
TERDAFTAR DLM DAFTAR UMUM MEREK
UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN
MENGGUNAKAN SENDIRI MEREK TSB ATAU
MEMBERIKAN IZIN KPD PIHAK LAIN UNTUK
MENGGUNAKANNYA.
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
MEREK
• 10 TH
• DAPAT DIPERPANJANG
• TIAP PERPANJANGAN SELAMA 10 TAHUN
TIDAK DPT DIDAFTAR SEBAGAI MEREK
APBL MENGANDUNG UNSUR-UNSUR:
• BERTENTANGAN DG PER-UU-AN YANG
BERLAKU, MORALITAS, AGAMA, ATAU
KETERTIBAN UMUM;
• TDK MEMILIKI DAYA PEMBEDA;
• TELAH MENJADI MILIK UMUM
• MERUPAKAN KETERANGAN ATAU BERKAITAN
DGN BR ATAU JASA YG DIMOHONKAN
PENDAFTARANNYA.
PELANGGARAN MEREK
• Jika ada pihak lain yg secara tanpa hak
menggunakan merek tersebut
• Lihat pasal 76 UU Merek
• Delik aduan
• Lihak pasal 95 UU Merek
PENGALIHAN ATAS MEREK TERDAFTAR
• PEWARISAN
• WASIAT
• HIBAH PERJANJIAN
• SEBAB-SEBAB LAIN YG DIBENARKAN OLEH
PERAT-PER-UU-AN.
LISENSI MEREK
• HARUS TERTULIS DG AKTE OTENTI

• BERSIFAT NON-EKSKLUSIF

Anda mungkin juga menyukai