KUSTIADI BASUKI
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PENDAHULUAN
• Manusia adalah individu yang menjadi faktor utama dan amat penting
dalam mendukung organisasi.
• Untuk bisa mampu memahami perilaku organisasi,maka harus mampu
memahami perilaku individu-individu dalam organisasi
• Individu dalam organisasi memiliki karakteristik yang berbeda
(kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan,
pengalaman, dan sebagainya).
• Karakteristik tersebut akan dibawanya manakala individu memasuki suatu
lingkungan baru (organisasi atau lainnya), dengan wujud perilakunya
seperti persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi, stress, dan lain-
lain).
• Organasasi sebagai tempat individu melakukan aktivitasnya juga
mempunyai karakteristik sendiri, yaitu keteraturan diwujudkan dalam
hirarki, pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem
penggajian, sistem kontrol, dan lain-lain.
Apabila antara karakteristik individu dan karakteristik organisasi saling berinter aksi,
maka terwujud Perilaku Individu Dalam Organisasi yang dapat diformulasikan
sebagai berikut :
Kepercayaan
Pengalaman
Pengalaman
dll
P I D O
Karakteristik Organisasi
Hirarki
Tugas-tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Sistem Penggajian
Sistim Kontrol
dll
Prinsip Dasar Memahami Sifat Manusia
• Manusia berbeda perilakunya , karena kemampuannya tidak sama
• Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
• Manusia selalu berpikr tetang masa depan, dan membuat pilihan bagaimana
bertindak
• manusia/seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan masa
lalu dan kebutuhannya
• Manusia/seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang
• Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
Kesalahan Persepsi
Sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang lain
diantaranya ;
• Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu
atau beberapa sifat dari kelompoknya
• Hallo Effect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu
sifatnya saja
• Projection, adalah kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar
perasaan dan sifatnya
KEPRIBADIAN
Kepribadian sebagai suatu sistem yang dinamis dan memberikan dasar
bagi seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain serta
memberikan dasar dari semua perilaku.
Komponen Sikap
• Kompenen Afektif, adalah komponen emosional atau perasaan seseorang
yang dapat dipelajari dari orang tua, teman, guru atau lingkungannya
dimana orang tersebut bertumbuh
• Komponen Kognitif, adalah komponen persepsi, keyakinan dan pendapat
seseorang yang berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan
pada rasionalitas dan logika
• Komponen Perilaku, adalah kecenderungan seseorang dalam bertindak
dengan cara-cara tertentu terhadap lingkungannya (teman kerja, atasan,
bawahan, dan faktor lingkungan kerja yang lain) dengan cara yang
ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik, dan
sebagainya.
PROSES BELAJAR (LEARNING)
Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang
terjadi karena adanya suatu pengalaman atau latihan.
Komponen Belajar
• Belajar melibatkan adanya perubahan (baik atau buruk) bagi organisasi
• perubahannya relative permanent, apabila bersifat sementara berarti
menunjukkan kegagalan dari proses belajar
• Perubahan yang terjadi berkaitan dengan perubahan perilaku
Teori Belajar
• Pengkondisian Klasik
Merupakan suatu jenis pengkondisian dimana tanggapan (respon) seseorang
terhadap stimulus tidak selalu menghasilkan tanggapan tertentu
• Pengkondisian Operan
Menurut teori ini perilaku merupakan fungsi dari akibat perilaku itu sendiri yang
memiliki kecenderungan mengulangi suatu perilaku t6ertentu dipengaruhi oleh
penguatan yang disebabkan oleh akibat perilaku tersebut
• Teori Sosial
Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan melalui
suatu pengamatan dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Seorang manajer dalam melakukan pelatihan terhadap karyawannya
harus memperhatikan 4 hal pokok :
• Proses Perhatian
Model dan materi latihan harus menarik, adanya proses
pengulangan dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
• Proses Ingatan
Seberapa jauh seseorang mengingat dan memahamimodel
pelatihan
• Proses Reproduksi
Model pelatihan yang telah diamati harus mengubah cara kerjanya
• Proses Penguatan
Modelpelatihan akan diperhatikan, dipelajari dan diterapkannya,
apabila disertai dengan adanya penguatan (imbalan)
STRESS DALAM ORGANISASI
Stress adalah pengalaman yang bersifat internal yang menciptakn adanya
ketidak seimbangan pisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor
lingkungan ekstenal, organisasi, dan orang lain.
Tingkatan Respon (Tanggapan) Seseorang Terhadap Stress :
• Tahap Peringatan Dini (Alarm)
Merupakan awal reaksi tubuh terhadap adanya stress, umunya dalam bentuk
suatu pesan biokimia ditndai gejala otot menegang, tekanan darah meningkat,
denyut jantung meningkat, dan sebagainya
• Tahap Perlawanan
Ditandai dengan adanya gtejala ketegangan, kegelisahan, kelesuan, dan lain-lain
yang menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stress,
sering menimbulkan terjadinya kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang
bauk, dan lain-lain.
• Tahap Peredaan
Ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan yang dapat memunculkan
berbagai macam penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner,
penyakit gula darah, dan lain-lain
Penanggulangan Stress
Individual Organisasional
- Meningkatkan keimanan - Melakukan perbaikan iklim organisasi
- Melakukan meditasi dan pernafasan - Melakukan perbaikan dalam lingkung an
- Melakukan kegiatan olahraga fisik
- Melakukan releksasi - Menyediakan sarana olahraga
- Dukungan sosial dari teman dan kelg. - Melakukan analisis dan kejelasan tugas
- Menghindari kebiasaan rutin yang - Mengubah struktur dan proses organisa si
membosankan - Meningkatkan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan
- Melakukan restrukturisasi tugas
- Menerapkan Konsep MBO
Menilai kembali
Imbalan atau Hukuman Evaluasi prestasi
kebutuhan
5 4
7
Kepuasan
6