Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KE 2

PERILAKU ORGANISASI BISNIS

KUSTIADI BASUKI
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PENDAHULUAN
• Manusia adalah individu yang menjadi faktor utama dan amat penting
dalam mendukung organisasi.
• Untuk bisa mampu memahami perilaku organisasi,maka harus mampu
memahami perilaku individu-individu dalam organisasi
• Individu dalam organisasi memiliki karakteristik yang berbeda
(kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan,
pengalaman, dan sebagainya).
• Karakteristik tersebut akan dibawanya manakala individu memasuki suatu
lingkungan baru (organisasi atau lainnya), dengan wujud perilakunya
seperti persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi, stress, dan lain-
lain).
• Organasasi sebagai tempat individu melakukan aktivitasnya juga
mempunyai karakteristik sendiri, yaitu keteraturan diwujudkan dalam
hirarki, pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem
penggajian, sistem kontrol, dan lain-lain.
Apabila antara karakteristik individu dan karakteristik organisasi saling berinter aksi,
maka terwujud Perilaku Individu Dalam Organisasi yang dapat diformulasikan
sebagai berikut :

P = F ( I, L )  Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu


dengan lingkungannya
Keterangan :
P = perilaku
Karakteristik Individu
F = fungsi
Kemampouan
I = individu
L = lingkungan Kebutuhan

Kepercayaan

Pengalaman

Pengalaman

dll

P I D O
Karakteristik Organisasi

Hirarki

Tugas-tugas

Wewenang

Tanggung Jawab

Sistem Penggajian

Sistim Kontrol

dll
Prinsip Dasar Memahami Sifat Manusia
• Manusia berbeda perilakunya , karena kemampuannya tidak sama
• Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
• Manusia selalu berpikr tetang masa depan, dan membuat pilihan bagaimana
bertindak
• manusia/seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan masa
lalu dan kebutuhannya
• Manusia/seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang
• Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang

Pendekatan Pemahaman Perilaku


• Pendekatan Kognitif
Kegiatan mental yang sadar dilakukan, seperti berpikir, mengetahui, memahami.
Konsep mental, misalnya sikap, kepercayaan, pengharapan yang semuanya
sebagai faktor yang menentukan perilaku.
Teori Kognitif digunakan sebagai sarana yang tidak langsung untuk mengukur apa
yang dilihat sebagai faktor sangat penting dalam perilaku.
• Pendekatan Penguatan
Kegiatan yang lebih menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku
manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu pendorong yang dapat
menghasilkan dan memperkuat respon-respon perilaku.
• Pendekatan Psikoanalistis
Kegiatan yqang lebih menekankan pada peranan system personalitas dalam
menentukan suatu perilaku
Pengaruh Pendekatan Psikoanalistis Terhadap Perilaku Oerganisasi
• Perilaku Kreatif
Perilaku atau tindakan yang dilakukannya secara sadar
• Ketidakpuasan
Perilaku yang menunjukkan ketidakpuasan seperti melamun, lupa, acuh tak acuh,
ketidakhadiran di kantor, kelambatan, sabotase, pemabuk kesuanya dapat dianalisis dengan
istilah-istilah psikoanalistis
• Teknik Pengembangan Organisasi
Suatu usasaha untuk mengembangkan kecakapn komunikasi interpersonal, mengurangi
peranan, permainan, pengembangan kelompok, dan sebagainya kesemuanya termasuk
pemikiran (analisis transaksi) psikoanalistis
• Kepemimpinan dan Kekuasaan dalam hubungannya dengan tatanan organisasi
Faktor Pembentuk Perilaku Manusia
Faktor Genetik : Segala hal oleh sesorang dibawa sejak lahir termasuk warisan/turunan dari
kedua orang tuanya (tingkat kecerdasan, sifat pemabuk, penyabar, dll) dapat digunakan
sebagai referensi saat menerima lamaran karyawan, mengarahkan atau koreksi terhadap
perilaku karyawan yang sifatnya negative dalam mengembangkan perilaku organisasional yang
positif.
Faktor Pengalaman : Keseluruhan pelajaran yang diperoleh seseorang dari peristiwa-peristiwa
yang dialami dalam pengalaman hidupnya. Pengalaman seseprang sejak kecil turut
membentuk perilaku orang yang bersang kutan dalam kehidupan organisasionalnya.
Faktor Lingkungan : Suatu situasi atau kondisi yang dihadapi seseorang pada masa usia
muda dalam rumah dan lingkungan yang lebih luas (lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat)
Faktor Pendidikan : Usaha sadar dan sistematis berlangsung seumur hidup, dalam rangka
mengalihkan pengetahuan oleh seseorang kepada orang lain (formal dan nonformal)
PERSEPSI
Persepsi adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan
dan menafsirkan lingkungan.
Proses Persepsi
Stimulus Lingkungan  Perhatian dan Seleksi  Pengorganisasian  Penafsiran
Stimulus  Persepsi
Faktor yang mempengaruhi proses perhatian terhadap stimulus lingkungan :
• Ukuran
• Intensitas
• Frekuensi
• Kontras
• Gerakan
• Perubahan
• Baru

Kesalahan Persepsi
Sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang lain
diantaranya ;
• Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu
atau beberapa sifat dari kelompoknya
• Hallo Effect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu
sifatnya saja
• Projection, adalah kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar
perasaan dan sifatnya
KEPRIBADIAN
Kepribadian sebagai suatu sistem yang dinamis dan memberikan dasar
bagi seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain serta
memberikan dasar dari semua perilaku.

Sub sistem kepribadian sebagai konsep


• Konsep Id
Merupakan penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang
menyebab kan berfungsinya suatu sistem (sumber ketidaksadaran
manusia)
• Konsep Ego
Merupakan sumber rasa sadar manusia yang mewakili logika dan
dihubungkan dengan prinsip-prinsip realitas.
Berfungsi ganda melayani dan sekaligus mengendalikan dua sistem (Id
dan Super Ego)dengan cara berinteraksi dengan dunia luar/lingkungan
luar.
• Konsep Super Ego
Merupakan kekuatan moral dari personalitas sebagai sumber norma atas
standar yang tidak sadar, menilai dari semua aktivitas ego
Atribut Kepribadian
Dimensi utama kepribadian yang mempengaruhi seseorang
berperilaku di dalam organisasi :
• Daerah Pengendalian (Locus of Control)
LOC berkaitan dengan sejauhmana seseorang merasa yakin,
bahwa tindakannya akan mempengaruhi imbalan ayang akan
diterima.
LOC dibedakan atas :
1. Kepribadian yang bersifat pengendalian internal, yaitu seseorang
percaya bahwa ia mengendalikan apa yang terjadi padanya
2. Kepribadian yang bersifat pengendalian eksternal, yaitu
keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi padanya
dikendalikan oleh kekuatan dari luar seperti keberintungan, dan
nasib.
• Paham Otoritarian
Hal yang berkaitan dengan suatu keyakinan bahwa ada perbedaan
status dan kekuasaan diantara oprang-orang dalam organisasi
• Orientasi Prestasi
Merupakan karakteristik kepribadian yang dapat dipergunakan
untuk meramalkan perilaku.
Orang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi dapat digambarkan
sebagai orang yang selalu bekerja keras dalam melakukan
sesuatu untuk prestasi yang lebih baik
• Introversi dan Ekstroversi
Introversai adalah sifat kepribadian seseorang yang cenderung
menghabiskan waktunya dengan dunianya sendiridan
menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya (sifat
seseorang yang kurang suka bergauldengan orang lain)
Ekstroversi adalah sifat kepribadian yang cenderung
mengarahkan perhatiannya pada orang lain dan kejadian di
lingkungan serta menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan
SIKAP (ATTITUDE)
Sikap adalah keteraturan perasaan dan pikiranseseorang dan
kecenderungaanya bertindak terhadap aspek lingkungannya.

Komponen Sikap
• Kompenen Afektif, adalah komponen emosional atau perasaan seseorang
yang dapat dipelajari dari orang tua, teman, guru atau lingkungannya
dimana orang tersebut bertumbuh
• Komponen Kognitif, adalah komponen persepsi, keyakinan dan pendapat
seseorang yang berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan
pada rasionalitas dan logika
• Komponen Perilaku, adalah kecenderungan seseorang dalam bertindak
dengan cara-cara tertentu terhadap lingkungannya (teman kerja, atasan,
bawahan, dan faktor lingkungan kerja yang lain) dengan cara yang
ramah, sopan, bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik, dan
sebagainya.
PROSES BELAJAR (LEARNING)
Belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang
terjadi karena adanya suatu pengalaman atau latihan.

Komponen Belajar
• Belajar melibatkan adanya perubahan (baik atau buruk) bagi organisasi
• perubahannya relative permanent, apabila bersifat sementara berarti
menunjukkan kegagalan dari proses belajar
• Perubahan yang terjadi berkaitan dengan perubahan perilaku

Teori Belajar
• Pengkondisian Klasik
Merupakan suatu jenis pengkondisian dimana tanggapan (respon) seseorang
terhadap stimulus tidak selalu menghasilkan tanggapan tertentu
• Pengkondisian Operan
Menurut teori ini perilaku merupakan fungsi dari akibat perilaku itu sendiri yang
memiliki kecenderungan mengulangi suatu perilaku t6ertentu dipengaruhi oleh
penguatan yang disebabkan oleh akibat perilaku tersebut
• Teori Sosial
Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan melalui
suatu pengamatan dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Seorang manajer dalam melakukan pelatihan terhadap karyawannya
harus memperhatikan 4 hal pokok :
• Proses Perhatian
Model dan materi latihan harus menarik, adanya proses
pengulangan dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
• Proses Ingatan
Seberapa jauh seseorang mengingat dan memahamimodel
pelatihan
• Proses Reproduksi
Model pelatihan yang telah diamati harus mengubah cara kerjanya
• Proses Penguatan
Modelpelatihan akan diperhatikan, dipelajari dan diterapkannya,
apabila disertai dengan adanya penguatan (imbalan)
STRESS DALAM ORGANISASI
Stress adalah pengalaman yang bersifat internal yang menciptakn adanya
ketidak seimbangan pisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor
lingkungan ekstenal, organisasi, dan orang lain.
Tingkatan Respon (Tanggapan) Seseorang Terhadap Stress :
• Tahap Peringatan Dini (Alarm)
Merupakan awal reaksi tubuh terhadap adanya stress, umunya dalam bentuk
suatu pesan biokimia ditndai gejala otot menegang, tekanan darah meningkat,
denyut jantung meningkat, dan sebagainya
• Tahap Perlawanan
Ditandai dengan adanya gtejala ketegangan, kegelisahan, kelesuan, dan lain-lain
yang menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stress,
sering menimbulkan terjadinya kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang
bauk, dan lain-lain.
• Tahap Peredaan
Ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan yang dapat memunculkan
berbagai macam penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner,
penyakit gula darah, dan lain-lain
Penanggulangan Stress
Individual Organisasional
- Meningkatkan keimanan - Melakukan perbaikan iklim organisasi
- Melakukan meditasi dan pernafasan - Melakukan perbaikan dalam lingkung an
- Melakukan kegiatan olahraga fisik
- Melakukan releksasi - Menyediakan sarana olahraga
- Dukungan sosial dari teman dan kelg. - Melakukan analisis dan kejelasan tugas
- Menghindari kebiasaan rutin yang - Mengubah struktur dan proses organisa si
membosankan - Meningkatkan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan
- Melakukan restrukturisasi tugas
- Menerapkan Konsep MBO

Stress akan berdampak positif dan negatif terhadap prestasi kerja :


• Stress rendah (tidak ada stress), pekerja tidak ada dorongan untuk berprestasi
lebih dari yang dilakukan selama ini
• Stress pada tingkat rendah sampai moderat, pekerja termotivasi untuk
meningkatkan prestasi kerjanya
• Stress pada tingkat yang tinggi, prestasi kerja menurun secara mencolok, karena
pekerja lebih banyak menggunakan tenaganya untuk melawan stress daripada
untuk melakukan tugasnya
MOTIVASI

• Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri


seseorang yang menggerakan, mengarahkan
perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu
• Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan
gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan
dan imbalan.
Kemampuan
Ketrampilan
Pengalaman

Mencari dan memilih cara-


Kebutuhan yang Perilaku yang
cara untuk memuaskan
belum terpenuhi kebutuhan diarahkan
1 2 3

Menilai kembali
Imbalan atau Hukuman Evaluasi prestasi
kebutuhan
5 4
7

Kepuasan
6

• Gambar 2 : Proses Timbulnya Motivasi Seseoran


Jenis Karakteristik Teori
Teori Berkaitan dengan faktor-faktor yang 1. Teori Hirarki Kebutuhan
Kepuasan membangkitkan atau memulai 2. Teori ERG
perilaku 3. Teori Dua Faktor
4. Teori Kebutuhan Aakan
Prestasi

Teori Proses Berkaitan dengan bagaimana 1. Teori Pengharapan


perilaku digerakan, diarahkan, 2. Teori Keadilan
didukung atau dihentikan 3. Teori Penguatan
4. Teori Penetapan Tujuan

Anda mungkin juga menyukai