Anda di halaman 1dari 39

GANGGUAN PADA

SISTEM REPRODUKSI
 Gangguan yang muncul pada sistem reproduksi
baik laki-laki ataupun perempuan, yang dapat
disebabkan oleh penyakit atau kelainan,
berakibat timbulnya masalah penurunan fungsi
sistem reproduksi, baik pada laki-laki atau
perempuan
KELAINAN PADA ALAT
REPRODUKSI
 Kelainan pada vulva dan • Kelainan yangberhubungan
vagina : dengan perdarahan/ menstruasi:
 Hymen infervorata o Amenore
 Atresia labia minora o Hipermenore
 Hipoplasia vulva o Hipomenore
 Septum vagina o Metroragia
 Aplasia dan atresia vagina • Kanker genitalis
 Kista vagina
o Kanker serviks
 Kelainan pada uterus o Kanker ovarium
 Uterus duplex (Uterus
Didelphys) o Kanker vagina
 Uterus (Duplex) bikomis • Endometriosis
 Uterus bicornis unicollis • Penyempitan oviduk
 Uterus Septum dan • Infertilitas
subseptus • Hamil anggur
 Uterus Arcuatus
• PMS
CA. GENITALIA

 Kanker vagina masih belum diketahui penyebabnya 


Kemungkinan karena iritasi akibat virus.
Pengobatannya dengan kemoterapi dan bedah laser

 Kanker ovarium : gejalanya dapat berupa rasa pegal dan nyeri


panggul, perubahan fungsi pencernaan atau mengalami
perdarahan vagina abnormal
Penanganan : kemoterapi dan pembedahan (biasanya
menyerang perempuan yang sudah menopouse (>50th))

 Kanker serviks : pertumbuhan sel-sel yang abnormal di


seluruh lapisan epitel serviks Gejala: nyeri panggul
Penanganan : pengangkatan ovarium, oviduk, uterus, sepertiga
bagian atas vagina, kelenjar limfa panggul

 Kanker Rahim (Uterus) : kanker jaringan endometrium, lebih


banyak dialami pada wanita usia lanjut
Penelitian membuktikan bahwa
penyebab kanker rahim bisa
disebabkan oleh
 Human Papilloma Virus (HPV) :
Virus ini bersifat onkogenik
yaitu sel-sel yang dapat
menyebabkan kanker.
 ditularkan melalui
hubungan seksual dan
melalui penggunaan barang
 Kanker rahim  biasanya pribadi yang bersamaan.
terjadi pada wanita yang  Ibu yang melahirkan
berusia kisaran 30 hingga 50 banyak anak
tahun (puncak usia  Seks usia dini
reproduktif perempuan)  Kurang kebersihan alat
sehingga akan meyebabkan kelamin
gangguan kualitas hidup baik  Sering infeksi di daerah
secara fisik, kejiwaan dan kelamin (PMS)
kesehatan seksual.  Merokok
 Polusi
AKIBATNYA :
MELAHIRKAN BAYI DENGAN SINDROMA
DOWN

ciri khas tingkat


keterbelakangan
mental, ciri wajah
tertentu,
berkurangnya tonus
otot, dan sebagainya.  penyebab sindroma down 
Kelainan kromoson dan lainnya
 “Risiko ini akan
yang diperkirakan karena sel
meningkat sesuai
telur sudah berusia lanjut,
dengan usia ibu”
terkena radiasi, terpengaruh
obat-obatan, infeksi, dan
sebagainya.
ENDOMETRIOSIS
 Keadaan dimana jaringan
endometrium, terdapat di
 Penangan : pemberian
luar rahim obat-obatan,
laparoskopi, atau bedah
 Gejala : nyeri perut,
pinggang terasa sakit, laser
nyeri pd mentruasi  Kemungkinan solusi :
 Akibat : Sulit terjadinya  E. Interna : dibagian lain
kehamilan serviks
 E. Eksterna: di luar
uterus
 Adenometrioma :
endometrium dalam
ovarium –kista coklat
 Pada organ/ tempat lain
: permukaan/dinding
usus, cavum douglasi,
ligamen2, dll
 Hamil anggur (Mola  Dysgenesis ovarium : • Infertilitas : Jika tidak
Hidatidosa) : kehamilan Ovarium primer tidak setiap bulan sel telur siap
yang berisi gelembung mola terbentuk atau yang dibuahi, wanita
dan bekuan darah, akibat : mengalami degenerasi dikategorikan mandul/
tembusnya dinding rahim  hormon ovarium kurang subur
karena poses mola dan infeksi kurang  alat genitalia Penyebab : kerusakan pada
 Bartolinitis : Infeksi infantile, rambut ovarium, kelainan lendir
kelenjar bartolini. Gejala : sekunder dan leher rahim, adanya tumor,
pembengkakan alat kelamin pertumbuhan mamae adanya sumbatan pada
luar, nyeri hebat bahkan tidak tidak ada, amenore saluran telur, menstruasi
mampu berjalan, disertai primer (Terapi : tidak teratur atau obesitas/
demam. Pemberian estrogen) Gangguan sistemik.
PENYEBAB: infeksi kuman  Penyempitan saluran Faktor resiko : umur, gaya
pada kelenjar bartolini yang oviduk : faktor bawaan/ hidup, kegemukan, kelewat
terletak di bagian dalam akibat infeksi kuman, kurus, lingkungan, akrab
vagina agak keluar (PMS) sulit terjadi pembuahan dengan minum-minuman
 Infeksi vagina : Radang alkohol, obat-obatan,olaraga
Akibat : menyumbat mulut
vagina (PMS)  yang berlebihan,
kelenjar tempat
keputihan, gatal-gatal, gondongan, infeksi, riwayat
diproduksinya cairan pelumas
bau, iritasi bagian operasi, lamanya infertil,
vagina  kista (cairan
bawah kadang jenis infertil, dan kelainan
menumpuk dikelenjar)
perdarahan, menyerang ginekologi  berhubungan
Pengobatan : pemberian pada usia produktif dengan kejadian infertil .
antibiotik, jika tidak berhasil-
 operasi mengangkat
kelenjar yang bengkak
KELAINAN PADA VULVA
 Hymen Infervorata : Hymen  Hipoplasia vulva :
tidak berlubang darah genitalia yang tidak
menumpuk di vagina, uterus berkembang (Akibat :
dan tuba. Pengobatan : Hipoestrogenisme,
Himenektomi Infatilisme, ciri seks tidak
berkembang)
• Atresia labia minora :
Atresia kedua labium
minus karena membran • Vulvovaginitis : Radang
urogenitalis tidak pada vulva dan vagina
menghilang Lubang sebabkan keputihan
keluar darah haid dan (fluor albus)  putih
kencing di belakang kehijauan
klitoris (Mungkin hamil) (PMS)
KELAINAN PADA VAGINA
 Septum Vagina: Septum
terbentuk akibat gangguan
fusi atau kanalisasi kedua  Aplasia/ atresia vagina :
duktus muleri  Pada
persalinan dapat robek/ harus vagina tidak terbentuk,
digunting/ diikat untuk cegah lubang hanya lekukan
perdarahan kloaka

• Kista vagina : sisa duktus


garner (didinding vagina)
di anterolateral vagina
Pengobatan :
Pengangkatan uterus dan
oviduk
KELAINAN PADA UTERUS
• Uterus septus &
Uterus duplex (Didelphys) subseptus : septum pada
: Dua uterus dan dua uterus yang lengkap
vagina  akibat saluran atau sebagian 
muller tidak bersatu sebabkan abortus,
kelainan letak &
 Uterus bicornis unicollis : • retention
Mioma Uteriplacenta
: tumor jinak pd
Corpus uterus 2 tapi otot rahim usia produktif,
akibat : perubahan rangsang
cerviks satu estrogen, obesitas, makanan
tinggi lemak. Gejala : gangguan
haid, BAK/BAB, perdarahan
Uterus bikornis : Uterus abnormal, nyeri saat
ada 2 tapi dinding cervik menstruasi, hamil resiko
abortus
medial bersatu  • Uterus Arcuatus :
sebabkan letak sungsang Persatuan terjadi tapi
yang tidak dapat dikoreksi fundus tetap lebar
KISTA OVARIUM
 Pengumpulan cairan pada indung telur  cairan
terbungkus oleh semacam selaput yang terbentuk
dari lapisan terluar ovarium

PENYEMPITAN SALURAN TELUR


(OVIDUK)
 Merupakan faktor bawaan tapi dapat pula
diakibatkan infeksi kuman tertentu
 Sebabkan sperma sulit menjangkau bagian dalam
saluran  pembuahan sulit terjadi

CA. PAYUDARA/ CA. MAMAE


 Tumor ganas dimamae  usia menopause.
 Pengobatan : Operasi, Sinar radioaktif, dan obat-obatan
GANGGUAN MENSTRUASI
• Wanita  usia reproduksi sehat untuk hamil
antara 25-35 tahun.

 Pada umur 35 tahun


simpanan sel telur menipis
dan mulai terjadi perubahan
keseimbangan hormon
sehingga kesempatan wanita
untuk bisa hamil menurun
 Pada fase reproduksi, wanita drastis.
memiliki 400 sel telur.  Kualitas sel telur yang
Semenjak wanita mengalami dihasilkan pun menurun
menarche sampai sehingga tingkat keguguran
menopause, wanita mengalami meningkat.
menstruasi secara periodik yaitu  Sampai pada akhirnya kira-
pelepasan satu sel telur. kira umur 45 tahun sel telur
 Jadi, wanita dapat mengalami habis sehingga wanita tidak
menstruasi sampai sekitar 400 menstruasi lagi alias tidak
 Siklus Haid : Siklus reproduksi manusia
biasanya berlangsung setiap 28 hari (Normal 1x
28 hari, 2- 6 hari Pd siklus 28 hari, hari ke 5-14
adalah fase folikular/proliferasi yg dimulai ssdh
perdarahan berakhir & berlangsung sampai saat
ovulasi
Fase ini berguna utk menumbuhkan
endometrium agar siap menerima ovum yg telah
dibuahi)
 Lama Haid : 2-6 hari (± 2-4 hari)

 Banyaknya Haid : 50 ml (20-80 ml)


SIKLUS
MENSTRUASI

 Terjadi hanya pada wanita dan hewan mamalia


tertentu.
 Menarke : menstruasi pertama sekitar 13 tahun (8-11
tahun)
 Siklus menstruasi berlangsung di ovarium dan di
endometrium
 Siklus reproduksi manusia biasanya berlangsung
setiap 28 hari
 Menarche Menoragia
 - Amenorea primer - Metroragia
 - Amenorea - Hipomenorea
 sekunder
- Hiperemenorea
 - Dismenorea
- Perdarahan
 - Oligomenorea
intermenstrual
 - Polimenorea
- Perdarahan
uterus
disfungsi
GANGGUAN MENSTRUASI
 Lamanya : Oligomenorea -- Polimenorea
 Durasi : Brakhimenorea – Menoragia –
Metroragia - Menometroragia
 Jumlah : Hipomenoragia--Hipermenoragia

 Perdarahan intermenstrual : Premenstruasi


spotting – postmenstrual spotting – Midcycle
spotting
GANGGUAN PERDARAHAN MENSTRUASI
 Oligomenorea : Interval intermnestrual >35 hari
 Polimenorea : mensis <21 hari

 Hipermenorea: Mensis regular, durasi >7hari

 Menoragia: Mensis > 80 ml

 Metroragia : Interval mensis irreguler, durasi >7


hari
KELAINAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERDARAHAN/
MENSTRUASI

o Amenore :
o Primer : tidak terjadi menstruasi hingga usia 17 tahun dengan/ tanpa
perkembangan seksual sekunder
o Sekunder : tidak menstruasi 3-6 bulan/ lebih pada orang yang telah
mengalami siklus menstruasi
o Hipermenore : Perdarahan haid yang jumlahnya banyak, ganti pembalut 5-
6 kali perhari. Mensis regular, durasi >7hari
Penyebab : Kelainan pada uterus, kelainan darah dan gangguan fungisonal
o Hipomenore : Perdaraha haid yang jumlahnya sedikit, ganti pembalut 1-2
kali per hari, dan lamanya 1-2 hari.
Penyebab : kekurangan estrogen dan progesteron, stenosis himen, stenosis
serviks uteri, Sindrom Asherman (sindrom perlengketan bag. Dalam rahim)
o Metroragia : Perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus
haid.
Penyebab : Kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium,
karsinomaserviks, kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen)
MENORRHAGIA
 Jumlah darah menstruasi yang bertambah banyak dari
biasanya, keluar bekuan darah dan berlangsung lama
 Penyebab :
 Penyebab organik (60%)
 Patologi pelvik : Mioma, adenomiosis, Endrometriosis, Polip
Endometrium, Ca. Cervik, Kanker endometrium
 Penyakit sistemik : Gangguan koagulasi, SLE, Hipotiroidisme.

 Tak diketahui penyebabnya (40% PUD)


ANAMNESIS ADANYA MENORRHAGIA
 Jumlah pembalut yang dipakai
 Frekuensi ganti pembalut (tiap ½ sampai dengan
2 jam)
 Menstruasi yang sampai tembus (membasahi
baju/ tempat tidur)
 Durasi : >4hari banyak/ >9hari total

 Frekuensi : >sekali dalam 21 hari

 Perdarahan lama yang tidak teratur


ANAMNESIS PENYEBAB MENORRHAGIA
 Tendensi perdarahan
 Riwayat adanya tendensi perdarahan dalam
keluarga
 Kelebihan estrogen (eksogen dan endogen)

 Indikasi adanya patologis : nyeri pelvik


(endometriosis, PID), tekanan/massa (mioma),
infertilitas, Perdarahan intermenstrual,
postkoital, Gejala berhubungan dengan masalah
thyroid
 Konsekuensi: Anemia dan kelelahan
INDIKASI PX. USG
 Anamnesis : Perdarahan Intermenstrual & postkoital
 Pemeriksaan abnormal : massa, nyeri

 Pemeriksaan pelvik normal tetapi ada faktor resiko


patologi endometrium *
 Histologi abnormal, anemia berat

 Kegagalan terapi medik pada usia reproduksi

* usia>45 tahun/ obesitas > 90kg/ DM/ Infertilitas/ riwayat Ca. Colon atau
endometrium pada keluarga
INDIKASI DILATASI & KURETASE &
HISTEROSKOPI

 Usia > 40 tahun


 Usia < 40tahun dengan perdarahan
intermenstrual persisten
 Usia < 40 tahun dengan perdarahan
intermenstrual persisten
 USG transvaginal menunjukkan abnormalitas

 Sampel endometrium abnormal


PENGKAJIAN ALAT KELAMIN
BAGIAN DALAM
 Prosedur :
 Gunakan sarung tangan, atur posisi
 Lumasi jari tangan dengan air steril, masukkan ke
vagina  identifikasi kelunakan serta permukaan
serviks, sesuaikan spekulum
 Jika spekulum sudah ada di vagina, buka bilah
spekulum, letakkan pada serviks, dan kunci bilah
sehingga tetap membuka
 Atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan
amati ukuran, laserasi, erosi, nodular, massa, rabas,
dan warna serviks (normal : bentuk serviks
melingkar, atau oval pada nulipara, pada primipara
membentuk celah)
 Bila sudah selesai, kendurkan sekrup spekulum,
tutup spekulum dan tarik keluar secara perlahan-
 Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan, dengan cara
memakai sarung tangan steril, melumasi jari telunjuk dan jari
tengah, kemudian memasukkan jari tersebut ke lubang vagina
dengan penekanan ke arah posterior, dan meraba dinding vagina
untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodular

 Palpasi serviks dengan dua jari anda, perhatikan posisi, ukuran,


konsistensi, regularitas, mobilitas, dan nyeri tekan. Normalnya
serviks dapat digerakkan tanpa rasa nyeri

 Palpasi uterus dengan cara, jari-jari tangan yang ada di dalam


vagina menghadap ke atas. Tangan yang ada di luar, letakkan di
abdomen dan tekankan ke bawah. Palpasi uterus untuk mengetahui
ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitasnya.

 Palpasi ovarium dengan cara menggeser dua jari yang ada di dalam
vagina ke foniks lateral kanan. Tangan yang ada di abdomen,
tekankan ke bawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium
kanan untuk mengetahui ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan
nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk ovarium
sebelahnya
FISHEW_II 2008
GAMBAR APA ?
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
LAKI-LAKI
HIPOGONADISME

Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang


disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan (Pengobatan : Terapi hormon)
IMPOTENSI
 Suatu keadaan dimana penis tidak dapat ereksi/
tegang menyebabkan kesulitan dalam kopulasi
(fertilisasi)
 Penyebabnya : terhambatnya fungsi hormon
testosteron, faktor psikologis, penyakit DM,
kecanduan alkohol, dan gangguan sistem saraf

 Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan


impotensi:
- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Perasaan takut akan keintiman
- Kebimbangan tentang jenis kelamin.
 Agar bisa tegak, penis
memerlukan aliran darah
yang cukup.
 Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya
aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi.
 Impotensi juga bisa terjadi
akibat adanya bekuan darah
atau akibat pembedahan
pembuluh darah yang
menyebabkan terganggunya
aliran darah arteri ke penis.
OBAT-OBAT YANG BISA MENYEBABKAN
IMPOTENSI

 Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh


obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang
banyak mengkonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi
adalah:
- Anti-hipertensi
- Anti-psikosa
- Anti-depresi
- Obat penenang
- Simetidin
(kurangi asam lambung)
- Litium.
KERUSAKAN SARAF YANG MENUJU DAN
MENINGGALKAN PENIS JUGA BISA
MENYEBABKAN IMPOTENSI.

 Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:


- Cedera
- Diabetes melitus
- Sklerosis multipel
- Stroke
- Obat-obatan
- Alkohol
- Penyakit tulang belakang bagian bawah
- Pembedahan rektum atau prostat.
KRIPTOKIDISME :
 Kegagalan testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum
waktu bayi
Pengobatan : Pemberian hormon
human chorionic gonadotropin untuk
merangsang testosteron Jika tidak
berhasil, lakukan pembedahan.

PSEUDOHERMAPHRODITE :
Bentuk alat kelamin
ganda (laki-laki/
perempuan) tapi tidak
sempurna.
PERADANGAN/ INFEKSI
URETRITIS  radang
uretra dengan rasa gatal • PROSTATITIS: radang
pada penis, sering BAK  prostat yang biasanya
Akibat : Chlamydia disertai radang uretra,
trachomatis, Ureplasma Gejala : pembengkakan yg
urealyticum, atau herpes menghambat uretra  nyeri
bila BAK.
Penyebab : bakteri
Escherichia coli atau bukan
bakteri
Epidimitis : Infeksi yang sering
pada saluran reproduksi laki-laki,
akibat E.Coli dan Clamydia
Orkitis : Radang testis akibat
virus parotitis  JIKA terjadi
pada pria dewasa akibatkan
infertilitas
Kanker Prostat : kanker
yang menyerang kelenjar
prostat  tumbuh
abnormal dan tidak • Anorkidisme : testis
terkendali (biasanya usia hanya satu atau tidak
> 60 tahun) ada sama sekali
Kanker testis :
pertumbuhan sel ganas
di dalam testis
muncul benjolan/ • Hernia Inguinalis :
testis membesar penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian
Hyperthropic prostat : lemah dari dinding rongga
pembesaran kelenjar yang bersangkutan
prostat yang biasanya
terjadi pada usia lebih
dari 50 tahun. • PMS
Penyebab : Belum diketahui
dengan pasti
INFERTILITAS
 NORMAL :  Penyebab : Impotensi,
 Laki-laki mengalami Ejakulasi dini, adanya
ejakulasi sumbatan saluran
(mengeluarkan cairan sperma, kelainan
semen atau mani) per
4ml (120 juta ekor gerak/jumlah spema
sperma). kesempatan atau kerusakan testis
untuk membuahi akibat radioaktif,
tinggi. racun, infeksi
ataupun karena
 Jika sperma kurang gangguan hormon
dari 120 ekor per
ejakulasi tidak subur/
mandul

Anda mungkin juga menyukai