Anda di halaman 1dari 35

MALARIA

Oleh: dr. Armellia Solida Harefa

Dokter pembimbing:
dr. Fiblia, M.Ked (PD), Sp. PD

Dokter Pendamping:
dr. Lobianna Nadeak
dr. Ratna M Yap
Latar Belakang

Malaria : infeksi Plasmodium protozoa 


nyamuk Anopheles perempuan yang infektif.
Menurut World
Malaria Report tahun
2016:
2016 216 juta
2015 211 juta
2010 237 juta
Di Indonesia API tahun
2015:
wilayah timur
tertinggi
Sedangkan DKI
Jakarta dan Bali 
nol
Definisi
MALARIA??

Disebabkan Demam,
Penyakit oleh protozoa anemia dan
akut/kronik genus pembesaran
Plasmodium limpa.
Etiologi

• Plasmodium
• Anopheles betina

• Pasca penularan
transplasenta
• Transfusi darah
yang terinfeksi
Siklus Hidup Plasmodium
Masa Inkubasi
• Rentan waktu sejak sporozoit masuk demam

Plasmodium Masa Inkubasi (Hari)

Plasmodium falciparum 9-14 hari (12)

Plasmodium vivax 12-17 hari (15)

Plasmodium ovale 16-18 hari (17)

Plasmodium malariae 18-40 hari (28)


Patogenesis

Skizon darah pecah antigen merangsang makrofag,


monosit, limfosit TNF& IL-6 hipotalamus DEMAM

Sel darah merah pecah ANEMIA

Plasmodium dihancurkan oleh makrofag, limfosit,


monosit sel radang >> SPLENOMEGALI
Diagnosa
• Anamnesis
Keluhan utama pada malaria adalah demam, menggigil, berkeringat
dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot
atau pegal pegal.

Riwayat ??
Mendapat transfusi
darah
Berkunjung/tinggal di
daerah endemik Minum obat
malaria malaria satu
bulan terakhir
Sakit malaria/riwayat
demam
• Pemeriksaan Fisik

Spleno Hepato
Demam Anemis
megali megali
• Pemeriksaan Laboratorium

Gold standard mikroskopis

Apus darah tebal Apus darah tipis

 RDT (Rapid Diagnostic Test)


 PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Sequensing DNA
Diagnosis Banding
• Demam Tipoid
• Demam Dengue
• Leptospirosis Ringan / Anikterik (didaerah endemis
leptospirosis).
Pasien datang dengan gejala malaria:
- Demam, menggigil, berkeringat
- Diare, batuk, pilek, mialgia, sakit
Penatalaksanaan kepala, mual, muntah

PERIKSA SEDIAAN DARAH Mikroskop/ RDT

Plasmodium Falciparum Plasmodium Vivax


Lini I: Dihydroartemicin+Piperakuin Lini I: Dihydroartemicin+Piperakuin
atau Artesunat+Amodiakuin 3 hari + atau Artesunat-Amodiakuin selama 3
Primakuin hari I hari + Primakuin hari 1-14

Lini II: Kina+Doxyciclin/Tetracyclin 7 Lini II: Kina selama 7 hari + Primakuin


hari + Primakuin hari I 14 hari

Malaria mix (Falciparum + vivax)


Dihydroartemicin+Piperakuin atau
Artesunat-Amodiakuin selama 3 hari +
Malaria berat
Primakuin selama 14 hari
• Lini I: artesunat injeksi atau
artemether injeksi.
• Lini II: kina perinfus / drip.
Pencegahan
 Mencegah gigitan vektor
 Kemoprofolaksis
Prognosis
• Prognosis bergantung pada pengobatan yang diberikan.
• Pada malaria tropika: komplikasi black water fever
( hemoglobinuric fever) dengan gagal ginjal akut.
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
• Nama : MS
• Umur : 20 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
• Agama : Islam
• Alamat : Kisaran
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan :-
• Status : Belum menikah
• Tgl Masuk : 20 Juni 2018
• No RM : 14.24.23
II. ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pasien, pada
tanggal 20 Juni 2018 di IGD RSUD HAMS Kisaran.
• Keluhan Utama : Demam

• Riwayat Penyakit Sekarang


Hal ini telah dialami pasien ± 7 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam bersifat naik turun, demam timbul tidak
menentu. Demam disertai dengan menggigil dan
berkeringat. Selain itu pasien juga mengelukan nyeri
diperut sebelah kanan atas. Pasien juga mengeluhkan
mual dan muntah sejak 7 hari yang lalu. Muntah berisi apa
yang dimakan. Riwayat berpergian ke daerah endemis
malaria disangkal pasien. BAK (+) normal. BAB (+)
mencret, frekuensi 2-3 kali perhari.
• Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak terdapat penyakit terdahulu.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan diabetes
disangkal.

• Riwayat Pengobatan
Tidak terdapat pengobatan serius dan jangka panjang
sebelumnya.
III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalisata Vital Sign (IGD) :


• Keadaan Umum: • TD : 110/80 mmHg
Tampak sakit sedang • FN : 88x / i
• Kesadaran : Compos • FP : 20x / i
Mentis, GCS = 15 • Suhu: 390C
(E4V5M6) • BB : 60 kg
• Status Gizi : Gizi Baik
• TB : 165 cm
Status Interna

• Kepala : Normocephali, tidak terdapat bekas luka/massa


• Mata : Mata simetris, sclera ikterik (-/-), Konjungtiva anemis
(+/+), reflex cahaya (+/+), pupil isokor (3mm).
• Hidung : Bentuk hidung normal, deviasi septum (-)
• Mulut : Sudut mulut simetris, lidah pada posisi netral.
• Telinga : Bentuk simetris, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan.
• Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
getah bening (-). TVJ tidak meningkat

Thoraks
Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
• Perkusi : Batas atas jantung: ICS II parasternal dextra
• Batas jantung kanan: linea parasternalis dextra
• Batas jantung bawah: ICS V midclavicula sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
• Inspeksi : bentuk dan pergerakan hemitoraks kiri
sama dengan kanan
• Palpasi : stem fremitus kiri=kanan
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : suara nafas vesikuler (+)/(+)

Abdomen
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Soepel, Hepar, Renal, Lien tidak teraba,
nyeri tekan (+) di hipokondrium dextra
• Perkusi : Timpani seluruh lapangan perut
• Auskultasi : Bising Usus (+) normal
• Genitalia Eksterna : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada deformitas,
oedem (-/-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

Darah Rutin Hasil Nilai Normal


WBC 5.500 4000-10000 uL

RBC 3,68 4.5-5.5 10 ̂ 6/Ul

HGB 9,7 13-16 gr/dl

HCT 28,3 39.0 - 48.0 %

MCV 76,9 80.0 - 97.0 fL

MCH 26,4 27.0 - 33.7 pg

MCHC 34,3 31.5 - 35.0 dL

PLT 196.000 100000-300000 uL

PEMERIKSAAN MALARIA
Plasmodium Falciparum (+)
Thropozoit (+)
Gametosit (+)
V. RESUME
• Pasien, laki2 20thn dengan keluhan utama demam yang
dialami ± 7 hari SMRS. Demam bersifat naik turun, timbul
tidak menentu dan disertai dengan menggigil dan
berkeringat. Selain itu pasien juga mengelukan nyeri
diperut sebelah kanan atas. Mual(+), muntah(+). BAK (+)
normal. BAB (+) mencret, frekuensi 2-3 kali perhari.

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan, kesadaran: compos


mentis, tekanan darah : 110/80 mmHg, frekuensi nadi :
88x/i, frekuensi nafas: 20x /i, suhu : 390C. Conjunctiva
anemis (+).

• Pada pemeriksaan interna ditemukan nyeri tekan pada


perut kanan atas.
VI. DIAGNOSA BANDING
- Observasi febris e.c Malaria
- Observasi febris e.c Thypoid Fever
VII. DIAGNOSA
Observasi febris e.c Malaria
VIII. TERAPI
• Bed rest
• Diet MB
• IVFD RL 20 gtt/I (macro)
• Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12 jam
• Inj. Novalgin 1 ampul/IV/8jam
• Inj. Ranitidin 1 ampul/IV/12 jam
• New Diatab 3x2 tab
Follow Up
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi
21 Juni 2018 S : Demam (+), Mencret (+) P:

Sens : compos mentis O: - Bed rest


BB : 60 kg TD:120/80 mmHg - Diet MB
TB : 165 cm N: 84 x/i - IVFD RL cor 1 flash 20
P: 20x/i gtt/I (macro)

T: 38,3 oC - Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12


jam
A:
- Inj. Novalgin 1
- Obs. Febris ec thypoid fever
ampul/IV/8jam
- Obs. Febris ec malaria
- Inj. Ranitidin 1 ampul/IV/12
- Obs. Febris ec ISK
jam
- New Diatab 3x2 tab

ANJURAN :

 Darah rutin
 RFT
 Malaria
22 Juni 2018 S : demam (+) menurun, mencret (+) P:
BB : 60 kg O: - Bed rest
TB : 165 cm Sens : compos mentis - Diet MB
TD:120/80 mmHg - IVFD RL 20 gtt/I (macro)
N: 80 x/i - Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12

P: 18 x/i jam
- Inj. Novalgin 1
S: 37,5 oC
ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Obs. Febris ec thypoid fever
ampul/IV/12 jam
- Obs. Febris ec malaria
- New Diatab 3x2 tab
- Obs. Febris ec ISK

 Menunggu hasil lab


23 Juni 2018 S : demam (+) , mencret (+) P:
Sens : compos mentis O: - Bed rest
BB : 60 kg Sens : compos mentis - Diet MB
TB : 165 cm TD:130/80 mmHg - IVFD RL 20 gtt/I (macro)
N: 86 x/i - Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12

P: 18 x/i jam
- Inj. Novalgin 1
S: 38,1 oC
ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Obs. Febris ec thypoid fever
ampul/IV/12 jam
- Obs. Febris ec malaria
- New Diatab 3x2 tab
- Obs. Febris ec ISK
24 Juni 2018 S : demam (+) naik turun, mencret (+) P:
Sens : compos mentis O: - Bed rest
BB : 60 kg Sens : compos mentis - Diet MB
TB : 165 cm TD:120/80 mmHg - IVFD RL 20 gtt/I (macro)
N: 78 x/i - Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12

P: 16 x/i jam
- Inj. Novalgin 1
S: 37,7 oC
ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Obs. Febris ec thypoid fever
ampul/IV/12 jam
- Obs. Febris ec malaria
- New Diatab 3x2 tab
- Obs. Febris ec ISK
25 Juni 2018 S : demam (+) naik turun, mencret (+) P:
Sens : compos mentis O: - Bed rest
BB : 60 kg Sens : compos mentis - Diet MB
TB : 165 cm TD:120/80 mmHg - IVFD RL 20 gtt/I (macro)
N: 86 x/i - Inj. Ceftriaxone 1gr/IV/12

P: 18 x/i jam
- Inj. Novalgin 1
S: 37,6 oC
ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Obs. Febris ec thypoid fever
ampul/IV/12 jam
- Obs. Febris ec malaria
- New Diatab 3x2 tab
- Obs. Febris ec ISK

ANJURAN :

 Malaria
 Rapid test HIV
26 Juni 2018 S : demam (-), mencret (+), P:
Sens : compos keringat dingin (+), lemas (+) - Bed rest
mentis O: - Diet MB
BB : 60 kg Sens : compos mentis - IVFD RL 20 gtt/I
TB : 165 cm TD:130/80 mmHg (macro)
N: 90 x/i - Inj. Ceftriaxone

P: 20 x/i 1gr/IV/12 jam

S: 36,5 oC - Inj. Novalgin 1


ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Malaria
ampul/IV/12 jam
- GE akut
- New Diatab 3x2 tab
- Chloroquin 4-4-2
27 Juni 2018 S : demam (-), mencret (+), keringat P:
Sens : compos dingin (+), lemas (+) - Bed rest
mentis O: - Diet MB
BB : 60 kg Sens : compos mentis - IVFD RL 20 gtt/I
TB : 165 cm TD:100/70 mmHg (macro)
N: 92 x/i - Inj. Ceftriaxone

P: 20 x/i 1gr/IV/12 jam

S: 36,5 oC - Inj. Novalgin 1


ampul/IV/8jam
A:
- Inj. Ranitidin 1
- Malaria
ampul/IV/12 jam
- GE Akut
- New Diatab 3x2 tab
- Chloroquin 4-4-2
28 Juni 2018 S : demam (-), mencret (-), keringat P:
Sens : compos dingin (-), lemas (+)
- Suldox 3-3-2
mentis O: - Ranitidine 2x150mg
BB : 60 kg Sens : compos mentis - Paracetamol 3x500mg
TB : 165 cm TD:100/70 mmHg - Vit B complex 3x1
N: 92 x/i Pasien pulang berobat
P: 20 x/i jalan
S: 36,5 oC
Kontrol poli penyakit
A: dalam
Malaria Falciparum
Pembahasan
TEORI KASUS
Pada anamnesis sangat penting Dari anamnesis dijumpai
diperhatikan keluhan : demam, • demam yang bersifat naik turun,
menggigil, berkeringat dan dapat demam disertai dengan menggigil
disertai sakit kepala, mual, muntah, dan berkeringat.
diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. • nyeri diperut sebelah kanan atas.
Pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah.

Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai Pada kasus ini dijumpai demam dan
demam, pucat pada kojungtiva palpebra pucat pada konjungtiva palpebra.
atau telapak tangan, splenomegali, dan
hepatomegali.
Baku emas untuk diagnosis malaria Pada kasus telah dilakukan pemeriksaan
adalah mikroskopis sediaan apusan apusan darah tepi yang merupakan baku
darah tepi. emas, dan ditemukan plasmodium
falciparum.

• Menurut WHO Guidelines for the Pasien pada kasus diberikan terapi
treatment of malaria tahun 2015, antimalaria chloroquin dan suldox selama
rekomendasi terapi untuk malaria 3 hari.
falciparum tanpa komplikasi adalah
salah satu dari artemicin-based
combination therapies (ACT) .
• Berdasarkan buku saku
penatalaksanaan malaria kemenkes
terapi malaria falciparum tanpa
komplikasi adalah dihidroartemisinin-
piperakuin (DHP)+primakuin.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai